Takdir membawaku dalam keadaan yang sungguh tak kuduga akan terjadi.
Widuri Lidyaningrum terpaksa menerima tawaran dari mantan kekasihnya bernama Bisma Arya Mahendra untuk menjadi simpanannya. Semua dilakukan Widuri demi menolong kakak kandungnya bernama Alamsyah agar tak dipenjara.
"Akan kubuat hidupmu menderita seperti di neraka, Wid. Kakakmu sudah membuat Vivian keguguran. Calon bayiku meninggal dan Vivian lumpuh. Karir serta mimpi Vivian hancur!" geram Bisma dalam hati.
Benci dan cinta bercampur dalam pekatnya permainan takdir keduanya.
"Sampai kapan aku harus jadi simpananmu?" tanya Widuri.
"Sampai aku benar-benar membuangmu dari muka bumi ini. Selamanya," jawab Bisma dengan raut wajah yang terlihat jelas kilat penuh amarah kebencian mendalam pada Widuri.
Bagaimana kehidupan Widuri menjadi wanita simpanan dari mantan kekasihnya yang sudah beristri?
Widuri dan Bisma juga melakukan sebuah pernikahan rahasia yang tidak diketahui oleh siapapun.
Bagian dari novel : Bening🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25 - Opor Ayam dan Ulang Tahun Bisma
"Habis belanja ke supermarket," jawab Widuri.
"Banyak banget belanjanya,"cibirnya. "Jangan boros!"
Widuri memilih diam. Keduanya kini sudah masuk ke dalam lift. Hanya ada mereka berdua saja.
Tring...
Lift itu kini tiba di lantai unit Widuri berada. Sebelum pergi, Widuri sempat menoleh ke arah Bisma dan mengatakan sesuatu.
"Kalau nanti jam 12 malam kamu ada waktu, ku tunggu di apartemenku."
"Memangnya kamu mau bicara apa? Kenapa tidak sekarang saja?" cecar Bisma.
"Aku sengaja mau masak opor ayam kesukaanmu," ucap Widuri seraya menenteng lebih tinggi tas belanjaannya ke arah Bisma. "Nanti jam 12 malam lewat, sudah masuk hari ulang tahunmu."
Deg...
Bisma justru terlupa dengan hari ulang tahunnya sendiri. Ya, besok adalah hari ulang tahun Bisma.
Masalah yang terjadi pada hidupnya akhir-akhir ini serta beban pekerjaan, membuat dirinya lupa akan hal itu. Tak berselang lama, tatapan Bisma yang awalnya terkejut berubah menjadi masam cenderung tajam ke arah Widuri.
"Aku tak pernah merayakan hari ulang tahunku lagi sejak lima tahun yang lalu. Jadi, kamu tak perlu repot-repot untuk memasak menu favoritku. Lagi pula aku benci makan opor ayam. Paham!" bentak Bisma yang segera menekan tombol penutup lift.
Widuri yang memang sudah berada di luar lift hanya terpaku dan menatap Bisma dengan mata berkaca-kaca sebelum pintu lift tertutup.
Bip...
"Sebegitu bencinya kamu padaku, Bis." Batin Widuri.
Dengan menyeka air matanya, Widuri berjalan menuju ke unitnya.
Widuri tetap memasak opor ayam kesukaan Bisma. Menu ini selalu tersaji di setiap hari ulang tahun Bisma.
Semasa kuliah, Widuri yang tak punya banyak uang, tak bisa memberi kado berharga pada Bisma. Dominan teman-teman dekat Bisma di kampus sering memberi kado berupa barang branded seperti jaket, jam tangan maupun sepatu bermerek ketika putra bungsu Arjuna dan Bening itu berulang tahun.
Biasanya mereka berdua akan makan opor ayam itu di warung Mbok Yem. Tugas Bisma membeli kue tart untuk dipotong bersama Widuri. Lalu mereka akan membagikan opor ayam dan potongan kue tart pada Mbok Yem serta anak-cucunya di warung itu.
Namun kenangan indah itu kini hanya sebatas kenangan. Dikarenakan hari ulang tahun Bisma lima tahun yang lalu sekaligus hari putusnya jalinan kasih antara mereka.
Sejak itu Bisma hampir tak pernah merayakan hari ulang tahunnya kecuali kondisi terpaksa karena keluarganya yang meminta dirayakan.
☘️☘️
"Vi, jangan ngambek terus. Aku minta maaf kalau selama ini kurang perhatian sama kamu," bujuk Bisma dengan sungguh-sungguh meminta maaf pada Vivian.
"Kamu pasti lebih seneng jalan sama wanita simpananmu daripada aku yang cacat!"
"Ya ampun, Vi. Kemarin aku pergi dengannya cuma urusan pekerjaan bukan liburan,"
"Sekarang aku mau tanya sama kamu, kalian sudah melakukannya apa belum?"
"Kenapa kamu tanya hal itu terus-menerus? Apa sekarang kamu gak suka dia ada di hidup kita? Apa kamu mau aku membebaskannya dari hubungan ini?"
Seketika Vivian gelagapan saat ini. Tentu ia tak mau Widuri pergi begitu saja. Rencana yang ia susun bersama Paman Wilson bisa-bisa berantakan jika tak ada Widuri sebagai wanita simpanan Bisma.
Lagi pula Vivian juga tak mau Bisma meminta hak bercinta padanya jika tak ada tameng lain dalam hidup mereka yakni Widuri si pemuas ranjang.
"Tidak, Honey. Maafkan aku yang mendadak sensitif," ucap Vivian seraya memeluk tubuh Bisma. Berharap kemarahan suaminya sedikit mereda. "Aku takut kamu lebih sayang dan perhatian padanya daripada aku," imbuhnya.
"Mana mungkin begitu, Vi. Kamu kan istri sahku sedangkan dia cuma simpananku," ucap Bisma berusaha meyakinkan Vivian.
"Apa aku boleh meminta sesuatu padamu, Honey?"
"Katakan saja,"
"Tadi aku mampir beli pil K B di apotek sebelum pulang," ucap Vivian seraya membuka tasnya lalu mengeluarkan obat pencegah kehamilan tersebut dan menunjukkan pada Bisma.
"Kamu mau meminum ini? Apa kamu tak ingin hamil anakku?"
"Bukan, Honey. Setelah dokter nanti menyatakan aku sudah diperbolehkan hamil lagi, baru kita program punya anak."
"Terus pil ini?"
"Berikan obat itu pada Widuri. Aku tak ingin dia hamil benihmu. Dia cuma simpananmu. Jika dia hamil benihmu ketika kalian berhubungan, otomatis anak itu ya anak haram. Apa kata dunia, seorang Bisma Arya Mahendra notabene CEO yang bisnisnya sedang naik daun sekaligus putra bungsu purnawirawan jenderal polisi punya anak haram dari wanita simpanan yang berubah wujud jadi pela_kor jahat?"
Setelah mempertimbangkan, akhirnya Bisma memilih untuk mengiyakan permintaan Vivian perihal pil K B untuk Widuri.
☘️☘️
Malam hari pun tiba.
Bisma berpamitan pada Vivian karena akan pergi bersama Dhika. Bisma beralasan ada beberapa hal urusan kantor yang perlu dibicarakan.
Vivian yang memang sedang lelah akibat sehari sebelumnya dihajar nikmat oleh Paman Wilson di atas ranjang vila hingga menghabiskan banyak ronde, memilih untuk mengizinkan Bisma pergi tanpa banyak drama.
"Tidurlah dulu. Jangan menungguku. Khawatir aku pulang larut malam,"
"Iya, Honey. Lagi pula aku juga mulai mengantuk setelah minum obat dari dokter,"
"Banyak-banyaklah istirahat," tutur Bisma.
"Hem,"
Setelah memberi kecupan di kening Vivian, Bisma pun melenggang pergi.
Bisma memang memiliki janji mendadak untuk bertemu dengan Dhika di sebuah cafe yang berjarak dua kilometer dari apartemennya.
Ide bertemu malam ini adalah permintaan Bisma lewat sambungan telepon sekitar satu jam yang lalu pada asistennya itu.
"Ada apa, Bos? Tumben ngajak bertemu larut malam begini?" cecar Dhika pada Bisma yang baru saja datang di cafe.
"Dhik, aku dan Widuri melakukan ciuman kemarin sewaktu kita di Venesia."
Gubrak !!
Dhika rasanya ingin memukul kepalanya sendiri ke tembok setelah mendengar satu kalimat curhatan Bisma tersebut yang sungguh terdengar konyol baginya.
"Astaga, Bos. Malam-malam ngajak aku pergi ke cafe cuma mau bilang hal ini?"
"Kamu kan tau aku gak sembarangan berciuman dengan wanita!" desis Bisma merasa tak terima atas ucapan Dhika. "Aku merasa jadi suami yang berselingkuh di belakang istrinya,"
"Kalau diperbolehkan, aku mau men0yor kepala Bos. Tapi pastinya aku enggak berani," ucap Dhika.
"Sebelum kau t0yor kepalaku, kamu ku kirim dulu ke Afrika buat beranak gajah di sana!" seru Bisma.
"Habisnya Bos itu lucu deh. Kenapa harus merasa jadi suami yang berselingkuh di belakang istri?" desak Dhika yang merasa heran.
"Kan Nyonya Widuri juga istri Bos. Jangan kan ciuman, kalau Bos ngajak Nyonya Widuri bercinta sampai bikin anak, juga sah-sah saja kok. Apalagi Nyonya Vivian yang menyuruh Bos memasukkan wanita lain dalam rumah tangga kalian. Izin udah dikantongi, kenapa enggak nyemplung sekalian?"
Bersambung...
🍁🍁🍁
*Mau crazy up, tapi Othor tahan dulu. Maaf kalau update mode slow karena mendadak ada problem sistem pengajuan kontrak. Jadi masih nunggu editor dan solusinya. 🙏🙏
Sabar ya karena hidup tak semulus jalan tol...💋💋
lebih baik kamu jujur saja bisma
oh begitu ternyata kesalahpahaman si Bis Bis dulu.... semoga segera sadar kamu Bis....
istri 2