yang Xian dan Zhong yao adalah 2 saudara beda ayah namun 1 ibu,.
kisah ini bermula dari bai hua yg transmigrasi ke tubuh Zhong yao dan mendapati ia masuk ke sebuah game, namun sialnya game telah berakhir, xiao yu pemeran utama wanita adalah ibunya dan adipati Xun adalah ayahnya,,.
ini mengesalkan ia pernah membaca sedikit bocoran di game love 2 dia adalah penjahat utama, ini tidak adil sama sekali
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aludra geza alliif, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
wisata dan misi rahasia
Malam itu, rumah kediaman Zhong Yao tampak lebih sibuk dari biasanya. Xiao Bao mondar-mandir menyiapkan perbekalan. Ia menata baju, biji-bijian, beras, mie kering, hingga perlengkapan dapur lengkap seperti hendak pindah rumah.
“Ini perjalanan atau pindahan kerajaan?” celetuk Lu Yu dari ambang pintu, nadanya ringan tapi matanya tak bisa menyembunyikan senyum geli.
Xiao Bao hanya terkekeh, “Tuan bilang ingin berwisata. Kalau lapar di jalan, bagaimana? Yanchi itu kota mahal. Kalau kita tak bawa bekal, bisa-bisa habis semua emas Tuan untuk sepiring mie!”
Kereta besar dengan dua ekor kuda hitam sudah menanti di halaman. Gerbang kota Xi Zhou memang tak pernah ditutup, jadi mereka memutuskan untuk berangkat tengah malam dan tiba di Yanchi keesokan paginya.
Sebelum berangkat, Lu Yu berjalan ke salah satu ruangan pribadi Zhong Yao yang jarang ia masuki. Ruangan itu penuh lukisan daun teh yang digantung rapi di dinding. Di sudut, ada rak-rak berisi berbagai jenis teh kering, harum dan berkelas. Anehnya, di samping koleksi teh, tergantung pedang-pedang indah. Beberapa terlihat seperti pusaka dari zaman perang lama.
Ada pula buku-buku tua: Teknik Api Biru, Bebas Pemecah Kesunyian, hingga Menebas Alam. Semuanya teknik bela diri tingkat tinggi.
Lu Yu mengerutkan kening. "Zhong Yao bukan orang sederhana… tapi dia juga tak pernah bicara soal ini. Selalu soal giok, emas, dan pasar."
Ia menarik napas dalam. "Kau ini apa sebenarnya?"
Sementara itu, Tang Ziyu tampak sibuk sendiri di halaman samping, mengasah pedangnya. Pedang panjang menyerupai samurai itu memiliki sarung dari kulit domba, dihias dengan ukiran awan dan naga. Tang Ziyu diam, seperti sedang menenangkan pikirannya sebelum perjalanan panjang.
Zhong Yao sendiri sudah tertidur pulas di kamarnya. Selimut tebal dan bantal empuk membungkus tubuhnya. Dalam tidur, ia menggumam lirih, “Aku mau sutra Yanchi… dan jangan lupa… emas…”
Lu Yu yang masuk untuk membangunkannya hanya bisa tertawa pelan. Ia menyentuh ujung hidung Zhong Yao dengan jemarinya. “Orang ini... bahkan dalam tidur pun tetap mata duitan.”
“Zhong Yao,” bisiknya, “bangunlah, kita akan berangkat.”
Zhong Yao hanya menggeliat.
“Kalau kau bangun sekarang, aku akan belikan kau sutra terbaik dari Yanchi,” rayu Lu Yu.
Mata Zhong Yao langsung terbuka, tubuhnya duduk tegak. “Benarkah?”
Ia melangkah ke luar dan menatap kereta besar dengan tumpukan barang yang menjulang. Lalu menoleh ke Xiao Bao yang berdiri di sampingnya.
“Xiao Bao! Kau ini... apa tidak terlalu berlebihan?” serunya dengan nada sebal.
“Tuan, kalau kita tak bersiap, bisa celaka di jalan. Di Yanchi semua mahal. Ini semua demi penghematan,” bela Xiao Bao serius.
Tang Ziyu dan Lu Yu hanya saling pandang. Keduanya belum pernah bepergian sejauh ini, dan ini pertama kalinya mereka bertiga pergi bersama. Di tengah langit malam yang bertabur bintang, roda kereta mulai berputar—membawa mereka ke perjalanan yang akan mengubah segalanya.
Zhong yao melanjutkan tidurnya begitu juga lu yu, di luar xiao bao menemani kusir mengendalikan kuda di tengah malam melewati hiruk pikuk kota Xi Zhou yg selalu ramai.
Tang ziyu juga tidur namun tiba tiba kereta bergetar hebat,
Zhong yao membuka matanya
" kau sudah bangun Zhong yao?? " senyum lelaki itu di balik topeng dan topi caping nya yg terbuat dari besi
---