NovelToon NovelToon
Dicerai Karena Mandul

Dicerai Karena Mandul

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Penyesalan Suami / Ibu Mertua Kejam / Pelakor jahat
Popularitas:10.4k
Nilai: 5
Nama Author: mommy Almira

Hati wanita mana yang tidak akan hancur melihat sang suami sedang melakukan hubungan suami istri dengan perempuan lain di ruang kerjanya. Wanita itu bernama Sofia, istri dari Rico yang sudah dinikahi selama enam tahun namun belum diberi keturunan.

Sofia tidak pernah menyangka jika sang suami yang selama ini selalu bersikap baik, lembut dan romantis ternyata dia tega mengkhianatinya.

Apakah Sofia bisa mempertahankan rumah tangganya yang sudah ternoda...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy Almira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

25. Datang di saat tidak tepat

Setelah palu hakim diketuk yang menandakan bawah mereka berdua resmi bercerai, Sofia dan Rico keluar dari ruang sidang. Sofia berjalan beriringan dengan pengacaranya. Sedangkan Rico dan pengacaran berjalan di belakang Sofia. Sampai di luar ruang sidang, Rico memanggil Sofia. Dia ingin membicarakan sesuatu pada Sofia.

"Sayang tunggu..." ucap Rico sambil meraih tangan Sofia.

Sofia dan pengacaranya pun berhenti. Sofia membalikkan badan dan menatap Rico.

"Tolong lepaskan tanganku mas..." ucap Sofia.

"Baiklah..." jawab Rico kemudian melepaskan tangan Sofia.

"Sayang, aku ingin bicara..." ucap Rico.

"Mas, tolong jangan memanggilku dengan sebutan itu lagi, kita sudah bukan suami istri lagi. Itu kedengaran tidak pantas..." sahut Sofia.

"Tapi kenyataannya aku masih sayang sama kamu..." ucap Rico dengan wajah penuh penyesalan.

Mendengar ucapan Rico, Sofia mengalihkan pandangannya ke arah lain.

"Sayang, aku tahu kita sudah bercerai, tapi aku mohon sama kamu, jangan memutuskan hubungan denganku. Kalau kita sudah tidak menjadi suami istri, bukankah kita masih bisa menjadi teman atau saudara...?" tanya Rico.

"Aku mohon sayang, kasih kesempatan aku buat memperbaiki diri. Aku nggak bisa hidup tanpa kamu sayang..." ucap Rico dengan wajah penuh kesedihan.

Sofia menghela nafas panjang.

"Aku duluan..." Sofia bergegas pergi dari hadapan Rico. Bu Nuri pun segera mengikutinya.

Iya, Sofia sungguh merasa risi dengan apa yang dikatakan oleh Rico yang seolah- olah masih belum bisa terima dengan perpisahan mereka. Padahal dia sendiri yang sudah berkhianat, tapi kenapa dia yang tidak mau berpisah.

"Sayang... Tunggu..." ucap Rico namun Sofia tidak memperdulikan panggilannya.

Sofia berjalan ke tempat parkir menuju mobil bu Nuri. dia enggan mendengarkan ucapan Rico yang menurutnya terlalu berlebihan. Sofia sama sekali tidak ingin mendengar apapun dari mulut Rico karena dia ingin segera melupakan cintanya kepada Rico. Baginya, jika dia tetap dekat Rico hanya akan membuat hatinya sakit. Jalan satu- satunya adalah dengan menjauh dan melupakan Rico secepatnya dan melanjutkan hidup.

"Bu Sofia baik- baik saja...?" tanya bu Nuri begitu mereka berada di dalam mobil.

Iya, tentu saja bu Nuri khawatir karena wajah Sofia terlihat pucat dan berkeringat.

"Iya bu Nuri, saya baik- baik saja..." jawab Sofia sambil mengelap keringatnya dengan menggunakan tisu.

"Wajah bu Sofia terlihat pucat, apa bu Sofia lelah...?" tanya bu Nuri.

"Sedikit..." jawab Sofia.

"Bagaimana kalau sebelum pulang kita makan siang dulu. Bu Sofia pasti lapar kan setelah persidangan yang cukup panjang tadi...?" tanya bu Nuri.

"Iya saya lapar, kita cari restauran yang paling dekat dari sini ya bu Nuri..." jawab Sofia.

"Baiklah..."

Bu Nuri lalu menyalakan mesin mobilnya kemudian melajukan kendaraannya menuju ke restauran. Sementara itu di belakang mobil bu Nuri ada mobil warna hitam yang mengikutinya. Iya, siapa lagi kalau bukan mobil anak buah Satria. Anak buah Satria yang terdiri dari dua orang itu sengaja diperintahkan Satria untuk mengikuti ke mana pun Sofia pergi guna menjaga Sofia dan memberikan kabar pada Satria apa saja yang dilakukan oleh Sofia.

Iya, terlihat lucu memang mengapa Satria bisa melakukan hal konyol itu. Tapi Satria sendiri bingung dengan dirinya sendiri, kenapa dia ingin tahu apa saja yang dilakukan oleh Sofia.

Sepuluh menit kemudian mereka berdua sudah sampai di halaman restauran. Mereka berdua pun turun dari mobil hendak masuk ke dalam restauran. Mobil anak buah Satria yang mengikuti mereka pun parkir tak jauh dari mobil bu Nuri. Mereka berdua turun mengikuti Sofia dan Nuri yang hendak masuk ke dalam restauran.

Namun baru sampai di halaman restauran, tiba - tiba Sofia menghentikan langkahnya. Kepalanya terasa pusing dan pandangannya tiba- tiba kabur.

"Ada apa bu Sofia...?" tanya bu Nuri.

"ehm..."

Belum sempat Sofia menjawab pertanyaan bu Nuri, tiba- tiba tubuh Sofia ambruk ke tanah. Iya, Sofia jatuh pingsan.

"Bu Sofia...." bu Nuri kaget

"Tolong....! " bu Nuri mencari bantuan.

"Bu Sofia bangun bu..."

Anak buah Satria yang tidak jauh dari mereka pun segera lari menghampiri Sofia dan bu Nuri.

"Kenapa bu...?" tanya salah satu anak buah Satria.

"Ini tolong, tolong teman saya, dia pingsan..." bu Nuri begitu panik.

"Tolong bantu angkat dia ke mobil, saya akan membawanya ke rumah sakit..." ucap bu Nuri kepada anak buah Satria.

Tanpa bertanya lagi salah satu anak buah Sofia membopong tubuh Sofia dan memasukkannya ke dalam mobil.

"Iya, tidurkan saja di belakang..." ucap bu Nuri.

Anak buah Satria membaringkan Sofia di jok belakang di bantu oleh temannya.

"Terima kasih ya... Terima kasih..." ucap bu Nuri.

"Iya...iya..." jawab kedua anak buah Satrian.

Bu Nuri langsung masuk ke dalam mobil lalu melajukannya menuju rumah sakit.

"Telpon tuan..." ucap anak buah Satria kepada rekannya.

"Baik..."

Salah satu anak buah Satria mengambil ponselnya lalu menelpon Satria.

"Ada apa...?" tanya Satria dari ujung telpon.

"Tuan, nona Sofia pingsan..."

"Apa...? Ko bisa...?" tanya Satria terdengar khawatir.

"Sepertinya dia kelelahan setelah mengikuti sidang, tuan..."

"Sekarang dia di mana...?"

"Sedang dibawa ke rumah sakit sama pengacaranya, tuan..."

"Ya sudah kalian ikuti mereka, bodoh...!"

"Ba...baik tuan...

Sambungan telpon pun berakhir.

"Ayo susul mereka..." kedua anak buah Satria segera masuk ke mobil kemudian menyusul mobil bu Nuri.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Sampai di rumah sakit Sofia segera dimasukkan ke ruang IGD untuk segera ditangani oleh dokter. Bu Nuri menunggu di luar ruang IGD dengan cemas. Salah satu anak buah Satria, diam- diam ikut ke depan ruang IGD. Sementara temannya menunggu di luar karena takut bu Nuri curiga. Tak lama seorang dokter keluar dari ruang IGD.

"Dok, bagaimana keadaan bu Sofia...? Dia sakit apa dok...?" tanya bu Nuri begitu khawatir.

Dokter perempuan itu pun tersenyum.

"Ibu tidak usah khawatir, bu Sofia tidak sakit. Berdasarkan pemeriksaan yang kami lakukan, mengatakan bahwa bu Sofia sedang mengandung..." jawab dokter.

"Mengadung dok...?" bu Nuri kaget.

Iya tentu saja bu Nuri kaget, baru saja Sofia bercerai resmi dari Rico tapi dia dinyatakan hamil.

"Benar bu, usia kandungannya sudah memasuki tiga belas minggu..." jawab bu dokter.

"Tiga belas minggu...?"

"Iya benar, kami sudah menghitungnya berdasarkan hari terakhir bu Sofia haid. Tapi untuk memastikan lebih akuratnya sebaiknya bu Sofia dibawa ke dokter kandungan untuk diUSG. Supaya kita bisa melihat keadaan janinnya..." jawab bu dokter.

"Baik dok, terima kasih. Apa saya boleh menemui bu Sofia...?" sahut bu Nuri.

"Boleh silahkan..."

Bu Nuri masuk ke ruang IGD untuk menemui Sofia. Sedangkan anak buah Satria langsung pergi dari depan ruang IGD setelah mendengar percakapan dokter dan bu Nuri. Kemudian anak buah Satria menghubungi Satria dan memberitahunya bahwa Sofia hamil.

"Bu Sofia baik- baik saja...?" tanya bu Nuri menghampiri Sofia yang sedang melamun sambil duduk di tempat tidur di tuang IGD.

"Oh bu Nuri..." Sofia sedikit terkejut.

Bu Nuri tersenyum lalu duduk di kursi di samping tempat tidur.

"Saya sudah tahu semuanya dari dokter bahwa bu Sofia sedang mengandung. Maaf kalau boleh saya tanya, bu Sofia baru tahu kalau bu Sofia hamil apa sebelumnya sudah tahu tapi bu Sofia sengaja menyembunyikan di persidangan...?" tanya bu Nuri.

Sofia pun menggelengkan kepalanya. Iya, Sofia memang tidak tahu bahwa dirinya telah hamil. Memang sudah beberapa bulan ini dia tidak mengalami menstruasi, namun itu sudah hal biasa bagi Sofia. Selama ini menstruasinya tidak teratur. Bahkan dulu setiap kali terlambat datang bulan ,Sofia selalu membeli tespack untuk mengecek apakah dia hamil atau tidak, namun hasilnya nihil. Dia tidak hamil melainkan hanya terlambat datang bulan saja.

Tiga bulan ini juga tamu bulanannya tidak datang. Namun Sofia tidak menyadari akan hal itu karena dia terlalu fokus memikirkan permasalahan rumah tangganya. Dia begitu sedih dengan masalah yang dia hadapi sampai dia tidak kepikiran kalau dia sudah tiga bulan tidak mengalami menstruasi. Sofia juga ingat kalau dia sudah dua kali pingsan. Dia pikir itu karena kelelahan saja.

Dan sekarang dia harus dikagetkan dengan kenyataan bahwa dirinya hamil. Sofia tentu saja bingung harus bersikap seperti apa. Harus sedih atau senang. Dia merasa kehamilannya ini datang di saat yang tidak tepat.

Bayangkan saja, baru saja hakim mengetuk palu yang menandakan pernikahannya dengan Rico telah berakhir dan beberapa waktu kemudian dia dinyatakan hamil. Tentu saja Sofia syok.

"Tidak apa- apa kalau bu Sofia memang tidak mengetahui kehamilan ini. Yang salah adalah jika bu Sofia menyembunyikan kehamilan ini dari hakim...." ucap bu Nuri sambil mengusap pundak Sofia.

"Lalu saya harus bagaimana bu Nuri...?" tanya Sofia.

Bu Nuri tersenyum.

"Tentu saja bu Sofia harus bersyukur, ini rejeki dari Alloh. Bukannya selama ini selama ini bu Sofia ingin hamil...?" sahut bu Nuri.

Sofia menghela nafas. Bu Nuri kembali tersenyum. Iya tentu saja bu Nuri mengerti kegundahan hati Sofia.

"Bu Sofia jangan khawatir, semua pasti akan baik- baik saja. Harusnya bu Sofia bersyukur, di saat bu Sofia sudah tidak bersama pak Rico lagi, sekarang hadir calon bayi yang nantinya akan menemani bu Sofia. Yang akan menghibur bu Sofia. Jadi bu Sofia jangan khawatir ya..." ucap bu Nuri.

"Tapi, apakah mas Rico berhak tahu kalau saya sedang hamil anaknya...?" tanya Sofia.

"Kalau menurut saya, biarkan dia tahu dengan sendirinya..." jawab bu Nuri.

"Baiklah bu Nuri..." sahut Sofia.

"Tetap semangat ya..." bu Nuri mengusap pundak Sofia. Sofia pun mengangguk.

🌷🌷🌷🌷🌷🌷

Bu Nuri lalu mengantar Sofia pulang ke rumahnya hingga sampai di depan teras rumah. Pintu rumah terbuka dari dalam dan keluarlah bu Rahma.

"Alhamdulillah kalian akhirnya pulang juga. Maaf, kok lama ya, apa persidangannya lama...?" tanya bu Rahma.

"Tidak bu, persidangannya sudah selesai dari dua jam yang lalu..." jawab bu Nuri.

"Bu Nuri, makasih untuk hari, saya masuk ke dalam dulu ya..." ucap Sofia.

"Iya bu Sofia, selamat istirahat ya..." sahut bu Nuri.

Sofia langsung masuk ke dalam rumah. Bu Rahma heran melihat sikap Sofia yang menurutnya sedikit aneh. Dia terlihat murung.

"Bu Nuri, Sofia kenapa ya...? Kok sikapnya beda...? Apa karena dia sedih telah bercerai dari Rico...?" tanya bu Rahma.

Lalu bu Nuri menceritakan pada bu Rahma bahwa Sofia baru saja mengetahui bahwa dirinya hamil. Dan itu membuat dirinya sedikit syok.

"Ya Alloh... beneran bu, Sofia hamil...?" bu Rahma kaget dan tidak menyangka.

"Benar bu, tadi bu Sofia sudah diperiksa oleh dokter..." jawab bu Nuri.

Bu Rahma terdiam beberapa saat, perasaannya sama seperti Sofia saat baru mengetahui dirinya hamil. Iya, bingung, dan khawatir. Bu Rahma mengkhawatirkan bagaimana nasib Sofia ke depan nya yang harus menjadi single parent untuk anaknya nanti ,pasti itu akan terasa berat.

Bu Nuri lalu berpamitan pada bu Rahma karena dia harus menemui klien di kantornya. Setelah bu Nuri pulang, bu Rahma langsung menghampiri Sofia di dalam kamarnya. Di dalam kamar Sofia sedang duduk melamun di atas tempat tidur.

"Sof..." bu Rahma pengusap pundak Sofia lalu duduk di sampingnya.

Sofia menoleh ke arah sang ibu lalu mengalihkan pandangannya ke luar jendela kamarnya.

"Ibu sudah tahu dari bu Nuri bahwa kamu sedang hamil. Selamat ya Sof, ternyata keyakinan ibu selama ini benar. Kamu tidak mandul, kamu hamil nak, sebentar lagi kamu akan menjadi seorang ibu..." ucap bu Rahma sambil mengusap kepala Sofia.

Sofia kembali menatap ke arah sang ibu.

"Tapi kenapa bu...? Kenapa harus sekarang...? Kenapa Sofia harus hamil di saat Sofia sudah pisah dari mas Rico...? Kenapa Sofia harus hamil di saat rumah tangga Sofia sudah hancur...? Kenapa bu...?" Sofia menangis.

"Kenapa nggak dulu saja hamilnya ketika rumah tanggaku sama mas Rico masih baik- baik saja...?" sambung Sofia.

"Apa Sofia akan sanggup menghadapi semua ini sendiri bu...?"

"Lalu bagaimana jika anakku lahir dan dia sudah besar lalu menanyakan siapa ayahnya,di mana ayahnya...? Apa aku harus menjawab jika ayah dan ibunya sudah berpisah...? Lalu apa anakku nanti tidak akan terluka dengan jawabanku itu bu...?" Sofia terus terisak .

"Nak..." bu Rahma memeluk Sofia.

Iya, dalam hati bu Rahma pun tentunya terlintas pertanyaan- pertanyaan seperti yang sama seperti yang Sofia tanyakan tadi. Namun, kita sebagai manusia tentunya tidak boleh kufur nikmat dengan apa yang sudah diberikan oleh sang Maha Pencipta. Apapun yang Dia kasih, kita sebagai makhlukNya harus bisa menerima dengan ikhlas. Biar bagaimana pun juga anak adalah rejeki.

" Kamu jangan khawatir, ada ibu yang akan selalu ada buat kamu, nak...kamu tidak sendirian, sayang..." sahut bu Rahma.

"Apapun yang sudah Alloh berikan pada kita, wajib kita syukuri. Mungkin itu adalah jawaban dari doa- doamu dulu. Dan mungkin saja Alloh sengaja memberitahumu bahwa kamu hamil di saat kamu dan Rico sudah bercerai ,mungkin karena Alloh tidak ingin kamu sendirian..." sambung bu Rahma.

"Alloh ingin kamu ada yang menjaga, ada yang menemani, dan ada yang menghibur kamu. Nanti anak ini lah yang akan melindungi kamu nak..." lanjut bu Rahma.

"Iya bu, bu Nuri juga mengatakan hal yang sama dengan ibu..." sahut Sofia.

"Tapi apakah Sofia akan mampu menjalani ini semua sendiri bu...?" Sofia kembali merasa khawatir.

"Kan ibu sudah bilang, ada ibu yang akan selalu menjaga kamu dan selalu mendoakan kamu nak..." sahut bu Rahma.

Iya, Sofia membenarkan apa yang dikatakan oleh bu Nuri dan bu Rahma bahwasannya anak ini lah yang nantinya akan menemaninya di masa depan.

Sofia menghela nafas panjang lalu menghembuskannya perlahan. Hatinya sudah mulai tenang sekarang. Yang perlu dia lakukan adalah dia akan menjaga anak ini sebaik mungkin dan akan tetap menjalani kehidupan ini meskipun tanpa Rico di sampingnya.

Biarlah kebahagiaannya bersama Rico akan menjadi kenangan di masa lalu. Masa depan Sofia masih panjang, dia harus semangat dan berharap kehidupannya di masa depan akan jauh lebih baik lagi.

Bersambung...

1
Asmara
Rico tuh cintanya cma sama Sofia kl sama Viviana cma nafsu doang...
kynya bakalan seru deh kl Sofia berjodoh sama Satria... semangat Thor aq selalu mendukungmu, mau bagaimana pun aq ikuti alurnya aja mau kya gimana kan kamu yng pya cerita...
Mommy Almira: thank you ya 🥰🥰
total 1 replies
Salsabiela
kasihan deh loe Viviana, /Facepalm//Facepalm/
mending loe selingkuh aja tuh sama Marchel
Mommy Almira: wah ide bagus tuh 😁
total 1 replies
Salsabiela
aq sih nggak papa kl satria sama Sofia, asal Satria nya udah jdi baik dan minta maaf sma Sofia
Dilla Fadilla
kenapa penghianat sama jalang masih happy dn ena ena aku Jd males bacanya Thor
Mommy Almira: ciri khas cerita aku memang begini kak, awal" yg jahat yg dikasih bahagia, dan yg baik hrs berjuang mencari kebahagiaan, tapi nanti diakhir yg baik yg bahagia dan yg jahat yg sengsara.. 😁
total 1 replies
Ma Em
Bu Irma dan Rico itulah karma untukmu berdua sdh dapat istri baik dan menantu yg sabar mau mengurus mertua malah diselingkuhin dan bu Irma malah menyakiti dgn menyuruh si Rico kawin lagi sukurin sekarang terasa kan sama bu irma menantu kesayangannya tdk mau mengurusnya.
Adinda
Rasain lo bu irma mampus kau punya menantu idaman yang jijik sama kamu,mendukung banget ya keluarga satria punya adek Dan anak jadi pelakor makanya aku gak suka kalau Sofia sama satria bisa Gila sofia
Dilla Fadilla
ngga rela Thor bila Sofia sama satria bila bisa cari kan yg lain pria utk sofia
Adinda: setuju kalau bisa pria yang lebih dari satria biar malu keluarga pelakor
Mommy Almira: kl rujuk sma Rico rela nggak ? 😁
total 2 replies
watini
ya udah lah Rico,nikmatin aja.kan kamu seneng punya istri yg manja dan bergantung sama kamu.orang gak bersyukur ya gitu,gak guna juga nyesel.lanjut thor,semangat
Mommy Almira: makasih...🥰
total 1 replies
Asmara
sukurin tuh bu Irma penyakitnya kambuh lagi. nyesel kan dulu ada yg ngurusin kamu , semua diurus Sofia skrng ggak ada yg perlu di sama kamu lagi, mantu barumu mana mau ngurusin
Dilla Fadilla
ngga rela Thor bila Sofia rujuk sama rico
Adinda
kalau bisa Sofia mengundurkan diri Saja buka usaha sendiri jangan bururusan sama keluarga pelakor bisa gila kamu sofia gara gara mereka
watini
ujung"nya ngerusuh Rico and the geng.palingan ngajak rujuk tu h rico.jangan Ampe ya thor.
Ma Em
Nah Rico akhirnya kamu tau bahwa Sofia sdg hamil sekarang kamu menyesal kan , Sofia kalau Rico ngajak Sofia rujuk jgn mau
Yantizha: Alhamdulillah 🤲 akhirnya double up terimakasih 🙏🙏🙏 Thor
total 1 replies
Ma Em
Sofia tdk tau saja kalau itu dari Satria yg jadi bos nya dikantor kalau tdk ada maksud lain emang ada bos yg se perhatian itu tdk ada Sofia, karena Satria sama Sofia ada udang dibalik ba,wan 🤭🤗😂
cinta semu
g rela jika ga kalo jadian sm satria ,,Abang ny Vivian si pelakor ,,,kasih pangeran lain donk biar makin seru ,,karma buat Rico mana Thor ...buat Rico nyesal bak orang gila ..biar emak ny bisa nyadar
Adinda
kalau bisa sama yang lain saja jangan sama satria kakak si pelakor, bisa gila kalau berurusan lagi sama keluarga pelakor kasihan sofianya
Ma Em
Sofia biarkan si Rico jgn dikasih tau bahwa Sofia sdg hamil, kan Rico dan juga ibunya sdh ada Pelakor Viviana benar kata bu Nuri biarkan saja Rico nanti tau sendiri bahwa Rico sdh punya anak dari sofia.
sutiasih kasih
biar rico tau sofia punya ank.... saat nnti anknya udah gede aja.... dan biar tau rasa si rico n ibunya yg jahat....
smoga sja... si mntu ksayangan ibunya rico brmasalh dgn kndungannya... bhkn rusak n g mungkin punya ank lgi
Adinda
jangan sama satria sudah merendahkan menghina Sofia serta merestui hubungan adiknya untuk jadi pelakor kalau bisa sama yang lain saja jangan satria
Asmara
jgn sampai Rico tahu Sofia hamil, ribet soalnya, biarkan Sofia melahirkan dan membesarkan anaknya sndiri
Mommy Almira: mdh" nggak smpai tahu, tp nggak tahu jg deh... 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!