Pemenang Lomba menulis horor sesi ke 2 dan Buku Novel cetak sudah tersedia.
Disclaimer. Novel ini murni pemikiran Author, persamaan nama tokoh dan tempat mungkin terjadi.
mohon dukungannya ya. trims.
.....
Kisah Petualangan seorang pemuda bernama Azman yang mempunyai hobi berkelana dengan menggunakan motornya sendirian dan dalam perjalanannya dia menemui banyak misteri.
mau tau seperti apa misterinya silahkan di simak novelnya ya.
trim's all
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Atalim Official, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fakta Warung Kuntilanak
Satu persatu tengkorak dan tulang tulang bayi itu di keluarkan dari dalam lubang itu dan oleh warga yang lainnya langsung di rapikan di susun rapi sebisa mungkin.
"Pak Azman apakah bapak ikut ke pemakaman" ucap Kepala desa itu dengan sangat sopan.
"Mohon maaf pak, saya harus melanjutkan perjalanan saya jadi saya tidak ikut ke pemakaman" ucap Azman dengan ramah sambil melihat jam tangannya yang menunjukan tepat jam 17.00 Wib
"Jika memang demikian maka saya tidak bisa menahan bapak, sekali lagi saya ucapkan terima kasih atas bantuan bapak" ucap Kepala desa itu dengan sangat sopan.
"Pak Ustadz mari, saya hendak mengambil motor saya" ucap Azman karena semua proses di rumah kosong itu sudah selesai.
"Mari Pak" ucap Imam Masjid itu dengan ramah.
Azman kemudian berpamitan dengan semua orang yang ada di sana dan sesampainya di rumah imam masjid itu dia kemudian berpamitan dengan istri Imam Masjid itu dan meninggalkan rumah imam masjid tersebut.
"Azman kenapa kau sangat royal sekarang dalam membantu pembangunan masjid, dulu kau tidak seroyal sekarang" ucap Daim yang sudah jadi penumpang di motor Azman.
"Aku menebus dosaku gara gara kuntilanak brengsek itu" ucap Azman sambil terus mengendalikan laju motornya itu.
"Emangnya kau pikir apa yang terjadi malam itu?" Tanya Daim.
"Aku kan tidak tahu detailnya namun aku tahu nya di pagi hari aku tidak berbusana, ya besar kemungkinan aku di perkosa oleh kuntilanak brengsek itu" ucap Azman.
"Waktu itu kau di buat tidak sadarkan diri oleh ku bukan oleh kuntilanak itu namun saat aku hendak menghancurkan kuntilanak itu ternyata ada beberapa buto ijo datang jadi aku menghabisi mereka namun saat aku sampai kuntilanak itu sudah membuka semua pakaian mu tapi belum sempat dia melakukan hal lain aku langsung menghancurkannya, jadi kau masih perjaka kok" ucap Daim menjelaskan apa terjadi sesungguhnya.
"Kenapa baru bilang sekarang, tapi saat aku bangun ada kuntilanak dan sampai aku di kejar ke desa itu" ucap Azman.
"Itu makhluk yang berbeda, kan mereka semua mirip, apa kau menyesal sudah mengeluarkan banyak uang mu untuk pembangunan masjid masjid itu" ucap Daim.
"Tidak, malah aku akan terus melakukannya, setidaknya menebus kesalahan dari pikiran pikiran jahat di warung kuntilanak itu" ucap Azman.
"Jadi begini, kuntilanak itu mengarahkan pikiran mu, makanya kau lupa dengan agama dan yang lainnya, ini bukan salah mu sebenarnya, dan apa kau ingat apa yang paling utama menjatuhkan laki laki" ucap Daim.
"Wanita" ucap Azman.
"Nah itu benar, wanita, makanya dia memancing mu ke arah sana, dan kau juga tidak akan bisa melawannya, kau akan terus mengikuti kemauannya itu, karena itu adalah dunia ilusinya" ucap Daim.
"Jadi perlu orang luar untuk kita bisa keluar dari dunia roh halus itu" ucap Azman.
"Ya. Saat aku menghancurkan kuntilanak itu, kau secara otomatis keluar dari dunianya, sama seperti anak anak kecil tadi" ucap Daim.
"Aku mengerti sekarang, kini semuanya sudah jelas" ucap Azman.
"Di depan kita belok kanan saja, biar bisa shalat magrib berjamaah" ucap Daim.
"Loh bukannya belok kiri" ucap Azman.
"Mau balik ke dunia ilusi lagi kau, sudah ikuti saja jika mau selamat" ucap Daim
"Tidak lah" ucap Azman sambil membelokkan motornya ke kanan sesuai arahan dari Daim.
"Apa kau lupa saat di jembatan besi itu, kau berpatokan dengan alat mu itu" ucap Daim
"Iya, benar, makasih sudah mau menemani perjalanan ku" ucap Azman sambil memelankan laju motornya itu.
Azman memelankan laju motornya karena memang dia sudah mendengar suara Adzan maghrib berkumandang dan dia juga sudah melihat masjidnya.
"Azman apa kau sudah bisa bedakan mana kaum ku mana kaum mu" ucap Daim.
"Sudah, kalian semua bau nya sama" ucap Azman sambil memarkirkan motornya dan dia selalu parkir menghadap keluar agar mudah untuk melanjutkan perjalanannya.
"Harum kami kali yang sama, masa bau" ucap Daim.
"Iya itu maksudnya, tubuh kalian harum cendana" ucap Azman sambil mematikan motornya lalu turun dari motornya itu lalu mencopot helmnya.
Azman menyimpan helm nya dan menguncinya karena dia tidak ingin helm nya itu sampai hilang.
"Dah yuck kita wudhu terus shalat berjamaah" ucap Daim sambil melangkah ke tempat wudhu.
Azman mencopot sepatunya dan mengikuti Daim yang sudah berjalan lebih dulu menuju tempat wudhu di masjid besar itu.
Mereka shalat berjamaah yang ternyata dilanjutkan oleh imam masjid dengan dzikir bersama sampai masuk ke waktu shalat Isya.
Azman dan Daim pun mengikutinya sampai selesai shalat Isya berjamaah itu.
"Azman dua kilometer dari sini ada penginapan dan lima kilometer dari sini ada pantai untuk mu berkemah. Terserah kau mau kemana" ucap Daim sambil naik ke atas motor Azman.
"Aku lebih memilih hotel dulu saja untuk malam ini, istirahat ku benar benar kurang jadi aku membutuhkan kasur yang empuk" ucap Azman sambil menjalankan motornya itu.
"Apa kau yakin bisa tidur enak di hotel itu. Aku rasa lebih nyenyak tidur di pinggir pantai" ucap Daim mengingatkan.
"Ya kenapa baru bilang, oke kasih tahu tempatnya, malam ini aku benar benar perlu tidur yang nyenyak soalnya" ucap Azman sambil menjalankan motornya hanya di kecepatan empat puluh kilometer per jam saja.
"Aku pastikan malam ini kau bisa tidur dengan nyenyak, jadi kita berkemah saja, oh ya apa kau tidak lapar, dari tadi kau belum makan apapun" ucap Daim.
"Aku makan dimana, disini sangat sepi begini, tidak ada yang jualan" ucap Azman.
"Jika kau masih kuat menempuh sepuluh kilometer maka jangan berkemah dulu, sepuluh kilometer dari sini ada pantai yang ramai dan ada pedagang makanannya" ucap Daim.
"Apa disana aman untuk ku beristirahat malam ini tanpa gangguan makhluk halus" ucap Azman.
"Aman, kan sudah aku bilang aku yang akan menjaga mu, kami tidak perlu makan, minum dan tidur sepertimu" ucap Daim.
"Oke jika begitu, terus apakah gps navigasi ku ini sudah benar, karena jika benar maka aku berani lebih cepat" ucap Azman sambil terus mengendalikan laju motornya di empat puluh kilometer per jam.
"Sudah benar dan tidak di belokkan lagi oleh kekuatan makhluk terkutuk kok, lagi pula aku sudah mengeluarkan aura jin ku jadi sepanjang malam ini akan aman untuk mu" ucap Daim yang sangat memperhatikan Azman.
"Terima kasih ya, aku benar benar beruntung bisa mengenalmu, rahasia ilahi ini benar benar keajaiban untuk ku" ucap Azman sambil menambah kecepatan motornya menjadi enam puluh lima kilometer per jam.