Amelia adalah seorang gadis yatim piatu yang tinggal disebuah panti asuhan.
Siapa sangka gadis biasa sepertinya bisa menikah dengan Arka Wijaya seorang pengusaha muda yang tampan dan gagah namun sangat dingin.
Namun satu persatu misteri mulai bermuculan hingga pada akhirnya Arka mengetahui asal usul Amelia yang sangat mengejutkan.
Follow Instagram @yenitawati24
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenita wati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perhatian
Dipagi hari.
Diruang makan mereka bertiga sedang sarapan. Tiba tiba Alexia tersedak dan sontak membuat Arka panik dan mengambil air untuknya. "Ini minum lah, pelan pelan saja makannya"
Amel melihatnya heran. Kenapa dia begitu cemas? Ah mungkin dia masih merasa bersalah. Batin Amel.
Setelah selesai Arka pun berangkat
namun sebelumnya dia tidak lupa mencium kening Amel. Alexia yang melihat itu merasakan sesak didadanya tapi ia segera menyadari siapa dirinya.
Amel kembali kekamar setelah sebelumnya menemani Alexia meminum obatnya.
Dikamar.
Amel segera membuka laptop dan memulai pekerjaannya.
Siang hari Amel makan siang bersama Alexia. Amel banyak bercerita tentang keluarga Arka yang sangat baik dan menyayaginya.
Alexia mendengar itu tersenyum simpul namun dibawah tangannya menggenggam erat seperti merasakan luka yang dalam.
Sore harinya Arka sudah pulang. Saat itu Amel sedang memasak untuk makan malam sehingga tidak melihat kepulangan Arka.
Alexia yang melihat Arka pulang langsyng menghampirinya dan berusaha membawakan tas kerja Arka. Arka menolak dengan alasan Alexia tidak boleh kecapean.
Saat makan malam.
"Sayang, sepertinya aku harus pergi ke panti besok, soalnya Bu Indah kangen banget sampai sakit. Boleh? " Amel tampak sedikit sedih.
"Jamu pergi berapa hari?" tanya Arka.
"1 minggu aja kok sayang boleh yaa" Amel memohon.
"Ya sudah boleh, jangan lupa bawa oleh oleh untuk anak anak ya" jawab Arka disertai anggukan Amel yang sedang tersenyum senang namun dihatinya ada yang mengganjal karena Arka tidak memanggilnya sayang.
"Alexia, aku sudah memberi resep untuk makananmu kepada pelayan, maaf ya aku tinggal beberapa hari" kata Amel tampak merasa bersalah.
"Iya tidak apa apa, kamu hati hati ya salam buat bu Indah" kata Alexia sambil memeluk Amel.
"Sayang, aku pergi ya kamu bisa jagain Alexia kan? kata Amel.
"Kamu hati hati ya sayang, aku akan jaga alexia kamu tenang saja" kata arka sambil mecium kening amel kemudian memeluknya
Amel pun pergi dengan di antar supir pribadinya.
"Aku pergi kerja dulu ya, kamu kalau ada apa apa telepon aku" kata Arka tersenyum.
Disertai anggukan Alexia yang juga tersenyum.
Sementara itu diperjalanan Amel menerima telepon seseorang, tampak terkejut lalu menutup teleponnya. Ya ampun ada ada saja. Batin Amel sambil mengusap wajahnya dengan kedua telapak tangan.
3 hari kemudian
Pada malam harinya dirumah Arka.
Setelah makan malam Arka memilih duduk diruang tv, kemudian Alexia menghampiri kemudian meminta izin untuk duduk. Arka mengiyakan.
"Ternyata kamu masih suka nonton film ini" kata Alexia mengenang masa lalu.
"Ya namanya juga favorit sampai kapan pun tetap suka mesti itu itu aja" kata Arka.
Alexia tersenyum. Setelah film selesai Alexia hendak berdiri tapi tanpa sengaja kakinya keseleo sehingga hilang keseimbangan dan
...brukkk.... Alexia terjatuh dengan posisi menimpa Arka. Kini keadaan wajah mereka sangat dekat.
Arka merasakan debaran yang menggebu dijantungnya, dilihat lekat lekat wajah gadis masa lalunya itu. Memang sudah berubah karena usia namun rasanya jantung Arka hendak copot.
"Ma..maaf Arka, aku tadi keseleo, awww" kata Alexia sambil memegangi kakinya yang sakit saat akan berdiri.
"MMana yang sakit?" tanya Arka khawatir sambil memegang kakinya Alexia.
"Ayo aku bantu jalan" kata Arka menuntun Alexia yang makin kesakitan saat berjalan.
Akhirnya Arka menggendongnya sampai kekamar Alexia lalu merebahkannya perlahan, kemudian mencoba memijat kaki Alexia.
Alexia masih berteriak kecil saat Arka memijat kakinya. Lama kelamaan sakitnya hilang dan dia pun tertidur.
Arka melihat alexia sudah tertidur, disamping tempat tidurnya ada sebuah buku, sepertinya buku diary Alexia. Arka tidak ingin membukanya karena itu bukan hak nya namun saat ada tulisan Arka di atas buku itu Arka pun membacanya.
Dear diary, hari ini aku senang bisa bertemu dengan Arka walaupun melihatnya bersanding dengan gadis lain, aku sedih tapi aku bahagia melihat Arka juga bahagia
ternyata penantianku 10 tahun sia sia karena kami terlambat bertemu. Kalau saja saat ini Arka belum menikah tentunya aku yang jadi istrinya saat ini. Dih ngomong apa sih aku halu deh.
Lembar berikutnya.
Dear diary aku bertemu Arka dikoridor rumah sakit, ya Tuhan jantungku serasa berhenti saat dia menatapku. Mata indahnya yang selalu menghiasi wajahnya itu buat aku gak bisa apa apa. Ya tuhan aku masih mencintainya.
Lembar berikutnya.
Dear diary, hari ini aku sudah tinggal dirumah Arka. Aku tidak menyangka takdir mempertemukan kami lagi. Istri Arka sangat baik sekali aku jadi merasa bersalah karena aku masih mencintai suaminya. Bagaimana ini Tuhan aku sangat mencintainya. Disisa umurku ini aku ingin menghabiskan semua dengannya. Aku ingin menagih janjinya yang dulu ingin menikahiku saat kami sudah dewasa. Kalau bukan karena penyakit ini tentu aku tidak perlu membuatnya mencariku yang kala itu berjuang melawan penyakit ini dirumah sakit. Apa aku egois ya Tuhan, aku ingin memilikinya di sisa umurku ini, aku mohon kabulakan lah.
Arka menutup buku itu, terasa air matanya menetes. Bagaimana tidak, dia telah membuat gadis nya yang di puja selama ini menderita karenanya. Apa yang harus aku lakukan ya Tuhan. Ada dua wanita yang ku cintai. Tapi aku tidak ingin kehilangan keduanya. Aku harus apa ya Tuhan.
Arka berteriak dalam hati kemudian meninggalkan kamar Alexia dan kembali ke kamarnya.