NovelToon NovelToon
Maura : Tragedi Tahun Baru

Maura : Tragedi Tahun Baru

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.9
Nama Author: dewi widya

Hidup Freya Almeera Shanum berubah setelah tragedi tahun baru 6th silam yang membuatnya menjadi single parent dari anak bernama Maura Hanin Azzahra.

Maura, gadis berusia 5th itu selalu menanyakan keberadaan Ayahnya yang tak pernah diketemuinya dari kecil.

Pertanyaan sederhana tentang keberadaan sang Ayah yang selalu di lontarkan Maura membuat sang Bunda Freya (25th) merasa bersalah dan sedih. Bahkan Freya juga kadang teringat akan tragedi malam itu setiap sang putri bertanya keberadaan Ayahnya.

Semua salah wanita tak tahu terima kasih itu. Karena wanita itu, Freya sekarang menjadi single parent tanpa status.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon dewi widya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permintaan Maura

Freya yang baru saja keluar dari kamar mandi langsung berjalan ke arah pintu saat ada yang mengetuknya dari luar. Di intipnya siapa yang mengetuk karena dia tidak memesan layanan kamar hotel.

"Monster itu kenapa pagi-pagi sudah ganggu aja sih." gerutu Freya saat tahu yang mengetuk pintu kamar hotelnya Bryan.

Freya membuka pintu dengan malas dan tanpa dipersilahkan masuk Bryan langsung masuk begitu saja saat pintu terbuka lebar.

Freya mencibir kelakuan atasannya itu. Kalau boleh, Freya ingin menjitak kepala monster itu sedari kemarin yang terus membuatnya keluar dari karakter Freya yang baik dan lembut.

"Kalau dia hari ini membuat masalah lagi dengan ku, aku tak segan menjitak kepalanya itu."

"Jangan mentang-mentang kamu atasan aku di tempat kerja aku gak berani ya monster menyebalkan." omel Freya sambil berjalan masuk mengikuti Bryan dari belakang.

Bryan duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya menatap Freya dari atas ke bawah kembali lagi ke atas. Freya memakai bathrobe dan handuk kecil untuk menutupi rambut kepalanya yang basah. Sepertinya baru selesai mandi. Jadi ingin mandi lagi bareng Freya dan bermain di bawah shower. Pikiran Bryan kembali traveling setiap melihat penampilan Freya yang belum pernah lihat sebelumnya. Seperti bangun tidur atau habis mandi, Freya terlihat se ksi dan begitu menggai rahkan.

"Kenapa kamu lihat-lihat?" sentak Freya sambil menyilangkan kedua tangannya untuk menutupi dadanya.

"Cepatlah bersiap. Kita breakfast di restoran bawah." bukannya menjawab apa yang ditanyakan Freya, Bryan justru meminta Freya untuk segera bersiap. Kalau Bryan tidak bisa menahannya mungkin Freya sudah digagahinya di ranjang sampai tak bisa jalan biar tak kabur seperti waktu itu.

"Ya sudah sana keluar. Saya mau bersiap dulu." usir Freya pada atasannya itu.

Bukannya pergi Bryan justru menatap Freya tajam soalah dia tidak terima pengusiran yang Freya berikan padanya.

"Menyebalkan." Freya mencibir Bryan dengan mengepalkan kedua tangannya menahan kekesalannya.

"Ini masih pagi Freya. Jangan terbawa emosi. Oke!!" monolog Freya pada dirinya sendiri.

Freya mengambil bajunya yang masih dia taruh di dalam koper setelahnya dia masuk ke kamar mandi sekalian membawa alat make up nya.

Bryan melirik handphone Freya yang berbunyi dari tadi. Dia berdiri dan dilihatnya siapa yang menghubungi Freya pagi-pagi seperti ini.

Kak Evan

"Siapa dia?" gumam Bryan.

Dengan iseng Bryan mengangkat panggilan itu.

"Hallo Frey, kata Mutia kamu di kota S ya?"

[Dia juga kenal sama Mutia]

"Makasih ya semalam kamu sudah mau aku ajak lembur."

Kening Bryan langsung mengerut, dia langsung berfikir keras. Lembur apa? pikirnya.

"Kapan-kapan aku akan ajak kamu lembur lagi."

"Mungkin sampai pagi."

[Sialan!!! Apa yang mereka lemburkan sampai pagi]

"Sudah dulu ya, bye."

Pikiran Bryan sudah berkelana kemana-mana. Dia menggenggam erat handphone Freya.

"Gak mungkin Freya melakukan hal itu. Dia saja terlihat trauma saat aku mendekatinya." gumam Bryan. Pikirannya masih bertanya-tanya. Mereka melakukan lembur apa?

Bryan meletakkan kembali handphone Freya setelah mencatat nomor yang menelepone Freya. Dia kembali duduk dan segera mengirim pesan ke Rendy untuk mencari tahu siapa pemilik nomor itu.

"Freya hanya milikku. Tak ada seorangpun yang boleh memilikinya selain Abrisam Bryan Alvaro." batin Bryan menyatakan kepemilikan pada Freya.

"Freya Almeera Shanum hanya milik Abrisam Bryan Alvaro seorang. Tidak dengan yang lain" ucap Bryan lirih mirip seperti bergumam. Dia menatap tajam pintu kamar mandi yang masih tertutup rapat itu.

Hanya milikku

Hanya milikku

Bryan mengulang dua kata itu terus menerus seakan dia membaca mantra untuk menjerat Freya untuk menjadi miliknya.

Handphone Bryan berbunyi dan terlihat panggilan video dari adiknya, Caca.

"Assalamualaikum Ayah." nampak sosok bidadari kecil yang baru bangun dari tidurnya.

Bryan tersenyum, ternyata anaknya yang menelephone nya sepagi ini.

"Walaikumsalam cantik. Baru bangun ya?"

Maura mengangguk beberapa kali menandakan jika dia memang baru bangun.

"Bunda mana Ayah?" tanya Maura yang tak melihat sosok Bundanya. Dia kemarin hanya telephone saja tidak melakukan panggilan video.

Bryan melirik kamar mandi yang baru saja dibuka.

"Itu_" Bryan mengarahkan kamera belakang ke arah Freya yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Assalamualaikum Bunda."

Freya melihat sekeliling saat mendengar suara Maura. Apa Maura disini? pikirnya.

Maura cekikikan melihat Bunda Freya yang celingukan mencarinya. Bryan hanya mengulum senyum tipis melihat Freya yang kebingungan.

"Bunda, Maura disini?" Maura terlihat menggerakkan tangannya seperti memanggil Bundanya untuk mendekat.

Freya memicingkan matanya saat melihat Bryan yang mengarahkan handphone nya pada dirinya.

"Apa itu Maura?" tanya Freya pada Bryan.

"Iya Bunda." jawab Maura dan Bryan bersamaan.

Freya mencibir Bryan saat ikutan memanggil dirinya Bunda.

Diambilnya kasar handphone Bryan dan dibiarkan oleh Bryan.

"Sayang, Bunda kangen!! Kamu baik-baik sajakan disana?" tanya Freya menatap lekat wajah putrinya dilayar handphone milik Bryan.

"Maura juga kangen sama Bunda, sama Ayah juga."

"Maura disini baik Bunda. Maura tidur bareng aunty Caca."

Freya tersenyum melihat putrinya yang terlihat baik saja dan ceria itu, dia merasa lega. Berarti Maura aman disana.

"Kamu gak ganggu aunty Caca kan, sayang?" tanya Freya, dia khawatir saja kalau Maura berbuat rusuh disana dan dimarahi Omanya.

"Tidak Bunda. Justru aunty Caca yang ganggu Maura terus untuk mengerjakan tugas kuliahnya." jawab Maura jujur.

Bryan yang mendengar itu langsung mendekat ke Freya supaya Maura bisa melihat wajahnya. Freya masih diam ditempat, dia belum bergeser selagi Bryan tidak macam-macam.

"Aunty Caca mana, cantik?" tanya Bryan dengan nada biasa.

"Bersembunyi di balik selimut." Maura mengarahkan handphone kearah Caca yang bersembunyi.

"Marsha Aluna Abrisam."

Caca langsung membuka selimutnya saat Bryan memanggil nama lengkapnya. Dia langsung meringis saat Bryan menatapnya tajam.

"Jangan diulangi lagi atau Kakak kirim kamu ke Jerman." ancam Bryan pada adiknya itu.

"Iya Kak, maaf. Gak akan lagi." wajah Caca terlihat lesu saat mengiyakan ancaman Bryan.

"Ayah sama Bunda kapan pulangnya?" wajah Maura kembali memenuhi layar handphone Bryan.

"Besok Ayah sama Bunda pulang. Kamu mau Ayah belikan apa?" tanya Bryan, Freya hanya diam saja.

"Kalau minta adik boleh?" pinta Maura dengan puppy eyes dan senyum manis bibirnya. Wajah penuh harap Maura tampilkan untuk Ayah dan Bunda nya.

"Adik?" ulang Bryan dan Freya bersamaan yang nampak terkejut akan permintaan putrinya itu.

"Iya, Maura ingin adik kembar. Cowok sama cewek." kata Maura dengan menggerakkan kepalanya dan tersenyum cerah saat mengatakan permintaan yang menurut Freya sangat aneh dan tak mungkin bisa dia wujudkan saat ini.

"Nggak ada sayang, yang lain saja ya." tawar Freya pada putrinya.

Maura terlihat menunduk dengan wajah ditekuk cemberut.

"Iya, nanti Ayah sama Bunda akan memberikan Maura adik."

🍁🍁🍁

Have a nice day

Jangan lupa like and vote ya kakak-kakak readers

Biar authornya semangat untuk menghalu lagi.

Makasih 🤗🤗

dewi widya

1
fiyol jelek
bagus
Wanita Aries
Suka ceritanya ada komedinya jg
Yuni Astutik
aahhhhhhh.................. akhirnya............
Yuni Astutik
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 freya bik maura cek drieneh
Yuni Astutik
😭😭😭😭😭
Yuni Astutik
👍👍👍
Yuni Astutik
👍👍
Yuni Astutik
👍
Yuni Astutik
❤❤❤❤
Kecombrang
kelakuan emak sama anak sama aja 🤣🤣🤣
Nur Aini
Luar biasa
pipin bagendra
tunggu Thor indomoyet itu apa ya hehehe
Mega Girl
mampir thor
Yant08
Luar biasa
Oi Min
happy ending.....
Oi Min
wkwkwkwwkkwk...... Mora bner 2 Bryan versi cewek..... huft....
Oi Min
otor..... iihhhh..... nyebelin.... tadi papa Abri..... sekarang Mutia dan salah satu bayi nya di matiin... 😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😡😡😡😡😡
Oi Min
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭..... g kuat tor...... aq paling sensitif klo soal bapak..... krna aq dri kecil jga hnya sama bapak. apa2 bapak..
Amaliah 🌹
Luar biasa
Oi Min
dah hamil ini Mutia
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!