Perpisahan selalu mengajarkan kita untuk menghargai, bahwa setiap saat bersama orang yang kita cintai adalah anugrah yang tidak boleh di sia-siakan.
Sama seperti gadis cantik yang sederhana bernama Lidya Anggraeni, gadis mandiri yang harus hidup sebatang kara setelah kepergian kedua orang tuanya. Sampai pada suatu keadaan mempertemukan dia dan seorang pengusaha muda Anggara Pradipta.
Perlahan-lahan kehidupan keduanya mulai berubah, mulai di warnai oleh cinta. Ketika masa lalu dari orang tua mereka terungkap, membuat keduanya berada dalam di lema. Ditambah dengan munculnya orang dari masa lalu Angga, kekuatan cinta mereka mulai di uji. Semuanya tahu bahwa Angga begitu mencintai orang dari masa lalu, Bahkan setelah 2 tahun perpisahan sangat sulit untuk melupakan nya.
Cinta memang memberikan kenangan indah, tapi cinta juga memberikan luka yang bisa menjadi kenangan. Di sinilah kepercayaan dan kekuatan cinta itu di uji, memilih kembali pada orang di masa lalu, ataukah memuali dengan orang baru dan mulai membuka lembaran baru pula.
Sedalam apa kekuatan cinta Lidya dan Angga? Sekuat apa mereka bisa bertahan?
Akankah Angga memilih Lidya ataukah kembali kepada dia, wanita di masa lalunya?
Penasaran kisah mereka seperti apa?
Yuk! ikuti kisah Angga dan Lidya, perjuangan Lidya untuk cintanya.
Let's go!! Mulai baca Guys!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mirna azahra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 25
Simpan masa lalu mu sebagai pelajaran. Semakin kau membawanya, semakin berat menuju masa depan.
...~Anggara Pradipta~...
.
.
.
.
.
.
***
DOR...........
Suara tembakan dari arah luar membuyarkan semuanya, formasi yang di lakukan para pria bertubuh besar itu bubar seketika. Para pria bertubuh besar itu berlarian menghampiri seseorang yang terkapar terkena tembakan.
"Tuan!" seru salah satu anggota mereka. Semua anggota langsung menghampiri tuan besar mereka, tidak perduli dengan tawanan mereka saat ini.
Lidya kecil terkesiap, ini untuk pertama kalinya dia menyaksikan secara langsung tembak-menembak hingga menghasilkan korban seperti ini.
"Apa ini mimpi?" Gumamnya pelan dan tak percaya. Kemudian dia mengalihkan pandangannya pada pria yang baru saja melepaskan tembakan nya.
Betapa terkejutnya dia kala melihat sang ayah lah penembak itu, dia tidak menyangka ayah nya bisa melakukan ini.
"Ayah!" serunya masih tak percaya. Menggelengkan kepalanya kecil, ini benar-benar sulit di percaya.
Lidya masih tak percaya, ayah nya berubah dalam sekejap. Yang biasanya tidak tega meski terhadap seekor semut, tapi kali ini dia menembak seseorang. Sungguh ini seperti bukan ayah yang dia kenal, ayah Lidya benar-benar berubah drastis dari biasanya.
"Sayang! Jangan takut, ayah di sini. Kamu tenang saja semua baik-baik saja, ayo kita pulang." Sahutnya seraya menghampiri putri kecilnya, di lepaskan nya tali yang mengikat putrinya itu.
"Ayah, dia---dia..." Lidya kecil menunjuk-nunjuk kearah pria yang sedang terkapar di kerumunan para anak buahnya.
"Biarkan saja! Dia orang jahat, tidak pantas di kasihani. Ayo kita pulang saja." sahut ayah Lidya.
"Cepat bawa putri mu pergi dari sini!" titah seseorang yang sedari tadi hanya diam menyaksikan semuanya, setelah aksinya mendobrak pintu.
Ayah dan anak itu sama-sama menoleh kearah sumber suara, ayah Lidya menganggukkan kepalanya sambil tersenyum tipis. Sedangkan Lidya dia menatap mereka secara bergantian.
"Hardi! Kau ada di sini juga?" tanya ayah Lidya, mungkin karena panik dia sampai tidak menyadari bahwa atasan sekaligus sahabat nya itu ada di sana.
Hardi Pradipta, ya itu dia. Menganggukkan kepalanya sebagai jawaban, lalu dia memberi kode pada orang orang nya untuk menyerang lawan. Sekaligus memberi kode untuk ayah Lidya segera pergi membawa Lidya.
"Ayo sayang!" Ayah Lidya langsung menggendong putri kesayangannya itu, lalu bergegas dari sana.
Dengan mudahnya Lidya bisa di bawa pergi dari sana, selain karena formasi mereka yang berantakan, juga karena sudah ada orang-orang dari Hardi.
Lidya tidak tahu lagi apa yang terjadi setelah kepergian nya di sana, nasib pria yang terkapar tetapi masih bernyawa karena tembakan itu dia juga tidak tahu sekarang nasibnya seperti apa.
Sejak kejadian itu hidup Lidya berubah, dia tidak bisa bebas bermain seperti teman-teman sebayanya. Dia banyak berdiam diri di rumah, selain itu dia juga pindah rumah. Ayah nya tidak pernah lagi membawa Lidya ke acara-acara penting seperti dulu, dia seperti di sembunyikan dari publik.
Tidak masalah bagi Lidya dan bundanya itu semua juga demi kebaikan mereka, mereka memaklumi semuanya. Lidya bahkan menyembunyikan identitas ayahnya dari teman-teman barunya, termasuk Sarah dan Rifki waktu itu.
Flashback off
...
Setelah menempuh perjalanan sekitar 30 menit akhirnya Angga sampai di rumah Lidya, dengan cepat dia turun dari mobil sport nya. Melangkahkan kaki panjang nya menapaki teras rumah Lidya, kemudian di ketuknya pintu rumah sederhana itu.
Tok....
Tok....
Tok....
Sunyi, sepi, dan juga gelap begitulah suasana rumah itu sekarang, Angga semakin dia buat khawatir sekarang ini. Celingukan mengintip di jendela rumah untuk melihat dalam rumah itu.
"Mau maling mas?" Celetuk seseorang di belakang nya.
Angga menajamkan indra pendengar nya, dia seperti mendengar suara dari belakang. Tapi setelah di telisik suara itu tidak ada lagi, bulu kuduk pria tampan itu berdiri seketika.
"Tidak ada wujudnya tapi ada suaranya." Gumam Angga, lalu detik berikutnya dia tersadar akan sesuatu.
"Astaga! Jangan-jangan....." Ucapan Angga terpotong karena sebuah pukulan sudah mendarat syantik di bahu plus dengan suara seseorang yang teramat dia kenali.
Buggg!!
"Jangan-jangan apa kunyuk?" tanya seseorang dari belakang dengam sewotnya.
Angga membalikkan badannya menatap dia dengan seringai mengejeknya.
"Sudah ku duga. Makhluk ini penyebab bulu kuduk ku berdiri." ujar Angga seenaknya.
"Sialan! orang ganteng di katain makhluk!" protes David tidak terima dengan perkataan Angga.
Ya, dia adalah David asisten kesayangan Angga. Yang menjadi pertanyaan bagi Angga sekarang adalah sedang apa David di sana? Apa dia mengikuti Angga? atau dia punya maksud pribadi?
Angga memincingkan matanya menatap penuh selidik kepada David, tatapan matanya tajamnya membuat siapa saja yang melihatnya saat ini pasti takut. David yang merasakan semua arti tatapan mata Angga malah menyeringai lebar.
'Wah!!...seru nih.' Batin David sambil terkekeh dalam hatinya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Next>>
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jangan lupa tinggalkan jejak nya🤗
Like.....Coment....dan bunganya juga kali² lemaprin lah sini! Pasti makin semangat nih ngetik nya wk😁
Follow juga Ig: @mirnaazahra14
Untuk follback silahkan DM aja👍
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading 🥰😍
Jika berkenan mampir di judul
"Cinta Devan Untuk Naya" semangat aku datang bawa like, rate dan bunga
mampir juga yok ke Hati Terbelah Di Ujung Senja 😊