🌹Nicholas Hoult * Kate de Charles🌹
"Bagaimana kalau kita menjadi partner diatas ranjang tanpa cinta seperti friends with benefit?" tanya Nick si perfect duda.
"Woah, jadi aku akan menerima tongkat bisbol itu secara gratisan?" tanya Kate si gadis bar bar.
*****
Nick yang menjadi perfect duda dengan satu anak harus merelakan calon istrinya menikah dengan orang yang dicintainya saat hari pernikahan mereka.
Jika diluar dia akan kuat tapi siapa yang tahu jika didalam hatinya begitu rapuh.
Hingga suatu malam saat dirinya mabuk tanpa dia sadari telah menodai Kate, pengajar pribadinya anaknya.
Cinta satu malam itu membuat Nick dan Kate terjerat dalam kisah yang rumit.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan Panas
🌹🌹🌹
Bandara London Heathrow
Wanita cantik berjalan dengan lemah gemulai bak model di Bandara itu. Dia mempercepat kedatangannya ke London karena terus melihat postingan seorang gadis yang membuatnya gusar.
"Cih, gadis rendahan!" umpat Laura saat melihat postingan terbaru Kate yang melihatkan dirinya sedang berenang di mansion Nick dengan caption..
-Calon istri Sultan yang pengangguran menikmati hidup, Check!-
Seperti rencananya dia akan membuka cabang butiknya di London.
"Chloe, bawa barang-barang ke apartemen. Aku ada urusan sebentar," ucap Laura pada asistennya.
Dia akan menemui Nick ke kantornya untuk pura-pura minta bantuan padanya padahal sejatinya dia bisa sendiri mencari tempat yang cocok untuk butiknya secara dia punya banyak koneksi tapi untuk mendekati Nick apapun akan dia lakukan.
"Baik Nona," jawab Chloe dengan menaikkan barang-barang ke mobil yang sudah menjemput mereka di Bandara.
Laura ke kantor Nick dengan menaiki taxi, tujuannya agar Nick nanti mau mengantarnya pulang.
Sesampai di gedung perusahaan Nick, Laura dengan manisnya berkata pada resepsionis disana datang untuk menemui Nick.
"Bos Nick, ada di ruangannya Nona." ucap resepsionis itu setelah menghubungi Scott untuk memberitahukan kedatangan Laura.
Laura merapikan penampilannya dan mulai memencet tombol lift untuk naik ke ruangan Nick berada.
Saat sudah sampai ke atas Laura sudah disambut oleh Scott disana.
"Selamat datang, Nona."
Laura hanya memberikan senyumannya lalu mengikuti Scott dari belakang saat Scott membuka pintu ruangan Nick untuknya.
"Hai, Nick!" sapa Laura dengan menautkan pipinya.
"Kau langsung kemari dari Bandara?" tanya Nick penuh selidik.
Sebelumnya Lusy memang sudah memberitahu jika Laura akan datang ke London dan Lusy menyuruhnya untuk membantu Laura selama disana nanti.
"Iya, aku sangat merindukanmu," ucap Laura malu-malu.
Nick hanya berdehem mendengarnya, sebenarnya Nick juga tahu jika Laura menyukainya dari dulu saat dia masih bersama Elena. Tapi Nick tidak mau menaruh harapan dia benar-benar hanya menganggap Laura sebagai teman tidak lebih.
Nick berdehem. "Aku sudah menyuruh Scott untuk meninjau lokasi butik yang kau inginkan. Letaknya di pusat kota pasti akan menarik perhatian pengunjung."
Laura tersenyum puas. "Sebagai ucapan terimakasih, bagaimana kalau kita dinner bersama?"
"Maafkan aku, Laura. Bukannya aku tidak mau tapi Mich menungguku. Malam ini kami berencana memasak bersama, kau tahu dia sekarang sudah mulai banyak ingin tahu sesuatu," sahut Nick memberi penjelasan.
Laura mendengus kesal tapi masih berusaha tersenyum di depan Nick.
"Bagaimana jika aku ikut memasak bersama kalian?"
"Kau bisa memasak?"
"Um, aku bisa membantu memotong bumbu atau mencuci sayuran mungkin. Ayolah Nick," bujuk Laura.
"Sorry Laura, aku ingin quality time bersama Mich!"
Akhirnya Laura menyerah, dia sudah biasa ditolak oleh Nick seperti ini.
"Tapi kau bisa kan mengantarku pulang, please!"
Nick terdiam tampak berfikir lalu menganggukkan kepalanya.
"Aku selesaikan pekerjaanku sebentar, tunggulah!"
Lalu Nick beranjak dari sofa menuju kursi kebesarannya dengan fokus pada lembaran laporan yang ada di depannya.
Di mata Laura saat ini Nick begitu berkharisma. Dia semakin mengaguminya.
"Kau harus menjadi milikku, Nick. Aku tidak akan kalah dengan gadis rendahan itu!" ucap Laura dalam hati sambil terus memandangi wajah Nick yang mempesona.
Sesuai permintaan Laura, setelah menyelesaikan pekerjaannya Nick mengantarnya pulang.
Di dalam mobil hanya ada keheningan, sesekali Laura bertanya ini itu pada Nick tapi Nick selalu menjawabnya dengan singkat yang mana membuat Laura akhirnya diam karena merasa diabaikan.
"Apa kita besok bisa makan siang bersama?" tanya Laura saat akan turun dari mobil.
"Baiklah, datanglah ke kantorku besok," sahut Nick kemudian.
Laura tersenyum kegirangan mendengarnya bahkan saat mobil Nick sudah berlalu pergi, dia masih tersenyum sambil masuk ke dalam gedung apartemennya disana.
Sementara Nick fokus menyetir mobilnya untuk kembali pulang.
Nick berhenti sejenak karena lampu merah menyala sedetik kemudian ponselnya berbunyi. Sebuah notifikasi jika dia mendapat pesan. Dengan segera dia membuka pesan itu, matanya membulat saat melihat apa isi pesan tersebut.
"Bagaimana, Nick?"
"Apa kau menyukainya?"
"Apa membuatmu terangsang?"
Nick hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar. "Gadis itu tidak ada kapoknya!"
Dan satu pesan muncul lagi.
"Malam ini, women on top ya?"
"Kate..... "
🌹🌹🌹