NovelToon NovelToon
Inilah Aku!

Inilah Aku!

Status: tamat
Genre:Teen / Contest / Chicklit / Tamat
Popularitas:645.1k
Nilai: 4.9
Nama Author: Anggrek

JANGAN DIBACA!!!
ASLI, BUKAN TIME TRAVEL, YA!
HANYA KISAH ASAL PENUH PERKETYPOAN!
KALAU UDAH BACA, YA JANGAN NYESEL! BISA MENYEBABKAN MUAL DADAKAN, GANGGUAN SUSAH TIDUR, DIABETES BERLEBIHAN, DAN BUCIN DADAKAN.

(Gejala di atas berdasarkan survey dari zaman kuno hingga saat ini).

Bagai bulan yang tertutup awan, aku harus membuang semua hal tentangku, semua jati diriku, dan melanjutkan hidup sebagai kembaranku sendiri.

Terasa susah. Namun, itulah yang harus kulakukan. Hanya karena paksaan sang ayah dan juga kesalahan yang sepenuhnya bukan milikku.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anggrek, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sekolah? Lagi?

Seminggu berlalu, Rian diantar oleh Desita ke sekolahan barunya dengan tampang cemberut. Kentara sekali dia tak suka dan tak berminat melakukan ini semua. Teringat ketika tiga hari yang lalu Herman mengabarkan bahwa dia bisa mulai bersekolah di hari Senin, itu sungguh-sungguh menjengkelkan buatnya. Dia sudah lulus sarjana penuh, buat apa sekolah lagi. Kalau bukan karena keinginan Desita, dia tak akan berada di mobil sepagi ini sekarang.

"Ayo kita turun, sayang. Kita sudah sampai," ucap Desita dengan nada bahagia, dia mengajak Rian yang terus memasang tampang jutek dan wajah bertekuk kesal untuk turun dari mobil. Supir baru mereka segera membukakan pintu untuk kedua majikannya, Rian yang sedang dalam mood yang jelek, membuka sendiri pintu mobil yang ditumpanginya, dua juga membanting pintu mobil itu dengan cukup kuat.

"Fu-fu-fu, anak mommy kalau lagi merajuk makin gemesin, deh!" ledek Desita, tangan Desita mengait di lengan Rian. Dia mengajak Rian masuk ke sekolah baru anaknya, tepatnya bukan mengajak, tapi menggeret anak itu dengan sedikit pemaksaan. Ruangan yang dituju oleh Desita adalah ruang kepala sekolah, mereka berbincang sebentar di sana. Tak lama setelahnya, seorang wali kelas datang dan membawa Rian ke kelasnya.

Pintu kelas diketuk pelan, guru yang mengajar di dalam menoleh, menunggu siapa gerangan yang mengganggu jam pelajarannya. Pintu tersebut terbuka, kemudian guru yang mengajar mendekat dan berbicara sebentar. Anak murid di dalam berharap itu sesuatu yang bisa membuat mereka tak jadi belajar saat ini.

"Maaf mengganggu pelajaran anda, miss! Saya hanya mengantar siswa baru!" ucap wali kelas yang mengantar Rian, dia tersenyum tak enak menatap guru perempuan di depannya.

"Oh, tak apa Pak Rio! Dan terimakasih sudah mengantar kemari," balas guru itu ramah, bagaimanapun Pak Rio adalah wali kelas. Jika tak ada kepentingan, beliau juga tak mungkin akan menganggu jam pelajarannya bukan.

"Terimakasih atas pengertiannya miss, kalau begitu saya permisi dulu!" kata Pak Rio.

"Nah, Rian! Baik-baik di kelas, belajar yang giat dan bersemangat!" lanjut sang wali kelas menoleh menatap Rian, setelah mengatakan itu Pak Rio benar-benar pergi. Meninggalkan guru dan murid di depan kelas dalam keadaan sedikit canggung. Sebenarnya yang lebih merasa canggung adalah si guru, kalau Rian sih masa bodoh saja.

"Ekhem, tunggu sebentar di sini dulu! Ketika saya panggil, kamu boleh masuk dan memperkenalkan dirimu. Mengerti?" dehem guru tadi mencoba mengurangi kecanggungan di dirinya. Rian diam dan hanya mengangguk mengiyakan saja, dia terlalu malas menjawab pertanyaan tak penting menurutnya.

Si guru tadi kembali masuk, dia menatap murid-muridnya sekilas secara bergantian, sebelum membuka mulutnya. "Hari ini kita kedatangan murid baru!" katanya lantang.

Reaksi para siswa sangat beragam, ada yang menyambut gembira, ada yang merasa terancam karena saingan mereka bertambah, ada murid yang penasaran, ada juga yang kecewa karena itu tak akan membatalkan pelajaran hari ini.

"Silakan masuk dan perkenalkan dirimu di depan kelas!" lanjut guru tadi setelah memukul penggaris panjang ke meja, dia melakukan itu hanya untuk membuat anak didiknya kembali tenang dan diam di kelas.

Rian masuk, menatap tak tertarik ke depan. "Hai! Rian!" tangan Rian terangkat sebelah, memberi postur perkenalan yang ramah, meski tampang datar dan tak acuhnya berbanding terbalik.

Guru tadi menoleh, menatap Rian dengan tatapan heran. "Ekhem, sudah? Hanya itu saja?" dehem si guru setelah beberapa saat menunggu. Yah, siapa tau anak didiknya itu ingin menambahkan sesuatu, tapi tak ada apapun, Rian hanya diam seperti patung giok di depan kelas.

"Ya, miss!" balas Rian tenang sambil mengangguk. Para murid lama berkedip bingung, mereka seperti dilanda kerusakan berjamaah karena perkenalan singkat ala Rian.

"Ya sudah, kamu duduk di kursi kosong yang ada di belakang!" Rian tak butuh perintah dua kali, dia berjalan dengan santai ke kursi kosong yang ditunjuk gurunya tadi. Begitu sampai, Rian meletakkan tas punggungnya sembarangan, kemudian dia menelungkupkan kepalanya di atas meja.

"Baiklah, kita lanjutkan pelajaran kita! Kalian bisa berkenalan lagi nanti!" kata si guru.

"Rian, tolong perhatikan pelajaran selama kamu di kelas!" tegur guru itu melihat kelakuan Rian. Masih anak baru, tapi kenapa sudah seperti itu kelakuannya. Dia tak yakin anak itu ke sekolah dengan niat untuk belajar, pasti sekolah hanya dijadikan tempat untuk melakukan apa saja yang dia mau. Mau itu tidur atau jadi preman. Si guru menggeleng pelan melihat anak bangsa yang merupakan bibit kehancuran di depan matanya, dia harus bisa merubah anak itu sebelum semua terlambat.

Saat selesai menerangkan, guru itu membuat satu pertanyaan. Dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling kelas dan tatapannya berhenti pada Rian yang masih menundukkan kepala dengan mata terpejam. "Rian, jawab pertanyaan saya tadi!" katanya dengan suara lebih nyaring, guru wanita itu bahkan mengeluarkan senyum mengejek untuk Rian. Tanpa membuka mata dan dengan posisi yang sama, Rian menjawab semuanya dengan tepat, bahkan dia juga menambahkan beberapa contoh.

Si guru bengong sesaat, kemudian dia berdehem. "Tolong ke depannya lebih perhatikan pelajaran, Rian!" ucapnya memperingati.

"Ya, miss!" balas Rian, bibir anak itu terangkat sedikit. Dia menatap lurus sang guru, Rian sengaja agar dicap sebagai anak bandel. Syukur-syukur kalau dia bisa dikeluarkan, meski itu mustahil. Desita tak akan membiarkan itu terjadi, bahkan jika dia harus keluar dari sekolah ini, Rian hanya akan berakhir di sekolah lainnya lagi.

Si guru melanjutkan pelajarannya. Rian sendiri tak lagi melanjutkan tidurnya, sebagai gantinya dia memperhatikan langit dari jendela sekolah.

Bel istirahat berbunyi, sebagai anak baru Rian dikerumuni oleh para siswa dan siswi yang merupakan teman sekelasnya. Begitu banyak pertanyaan yang dilontarkan, ada juga ajakan untuk ke kantin bersama. Semuanya tentu karena tampang Rian, banyak siswi daripada siswa yang mencoba mendekatinya. Rian berdiri secara tiba-tiba. "Minggir!" katanya dengan tatapan mata tajam. Para siswa di dekatnya langsung terdiam dan otomatis menyingkir, memberi jalan untuk Rian keluar.

Begitu Rian telah pergi meninggalkan kelas, teriakan histeria terdengar dari kelas itu. Bukannya takut, para siswi tadi hanya semakin menyukai Rian yang terlihat keren di mata mereka. Tek seperti bocah yang malu-malu atau salting ketika berkenalan. Rian yang mendengar teriakan itu dari kejauhan hanya bisa menggeleng dengan pasrah. "Dasar aneh!" gumamnya tak mengerti.

Baru satu hari dan Rian sudah semakin tak suka menghabiskan waktu di sini. Dia pun melangkahkan kakinya ke perpustakaan, terlalu malas menjadi pusat perhatian kalau harus ke kantin. "Di sini lebih baik!" Rian tersenyum karena dia menemukan ketenangan yang dia sukai di perpustakaan. Entah sampai kapan ketenangan itu bertahan, Rian harap untuk selamanya.

1
Mearly Early Mey
👍👍👍💯💯
HNF G
karma krn udah menzolimi anak kandung sendiri 😏
HNF G
huaaa.... bs lgsg naik darah nih ana😄😄😄😄😄😄😄
ayang bebeb disuruh jd tukang parkir 😝😝😝😝
HNF G
apa lagi tambah ale sm anwar😂😂😂
HNF G
ihh.... dasar gilak😄😄😄
HNF G
waahh... parah nih... gak bpk gak emak, dua2nya gak ngenalin anak kandung sendiri 😅😅😅🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
HNF G
hahahaha.... mati kutu si herman
HNF G
Herman aneh ya, masa gak ngenalin anaknya sendiri sih🙄🤔🤦‍♀️
HNF G
calon mantumu pak😄😄😄
HNF G
gara2 liat postingan Diego pst el protes keras gegara cemburu 😂😂😂😂😂
HNF G
cerita dr awal mula km diculik dan rian yg asli meninggal.
HNF G
bener tuh...... goblok koq diborong sendiri, udah gitu gak ngenalin anaknya pula😅😅😅😅🤦‍♀️🤦‍♀️🤦‍♀️
HNF G
hahahaha..... dasar orang aneh gak kenal sm anak sendiri 😂😂😂🤦‍♀️
HNF G
koq gak ada yg curiga kl wajahnya mirip rian ya???
HNF G
jgn2 ntar dikira oplas ganti kelamin 🤭🤭🤭
HNF G
kasihan..... dia merasa belok🤭🤭🤭
HNF G
semoga ktm ana/rian versi ciwi🤭
HNF G
ngaca lo...... harusnya elo yg masuk RSJ😡😡😡
HNF G
dasar gila tuh orang 😡😡😡
HNF G
hayoh loooo.... mulai deh benih2 cinta tumbuh dan bersemi🤭🤭🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!