Sambungan cerita Anakku Bukan Anak Haram.
di cerita ini saya lebih mengfokuskan kisah percintaan Yuki.
Seorang wanita yang bekerja di kota orang untuk keluarganya,membuat Wanita bernama Yuki harus bekerja dan tinggal seorang diri di saat sahabat nya satu - satu nya sudah menikah dan memiliki keluarga sendiri.
Suatu hari ia harus merasakan kepahitan hati,saat pria yang ia cinta,yang selalu ada untuk nya ternyata berselingkuh di belakang nya. kenyataan akhirnya membuat nya tahu kalau selama ini ia hanya pelampiasan karena kekasih nya itu mencintai wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shanti san, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
24 - Liburan (Puncak)
Semua pun bersiap untuk berangkat ke puncak mengunakan 2 mobil.
Shani yang ingin kakak nya bisa leluasa untuk mengobrol karena perjalanan akan panjang pun meminta untuk satu mobil dengan Tiara dan Adam.
Meski Pun Yuki keberatan karena merasa tidak akan ada obrolan bersama Rio dan hanya akan ada kebosanan di sepanjang perjalanan,karena Rio yang menurut nya terlalu pendiam.
•••
Di perjalanan menuju puncak.
seperti yang Yuki sudah perkirakan,kalau tidak akan ada percakapan pada kedua nya,hanya suara musik dari mobil Rio yang terdengar.
Rio tampak fokus menyetir dan sesekali ia melirik ke arah Yuki tanpa Yuki sadari.
"Kau sakit?." Tanya Rio.
"Tidak,apa aku seperti orang sakit?." Tanya balik Yuki menoleh.
Rio pun hanya diam saja tidak menyauti ucapan Yuki.
"Mas Rio." Panggil Yuki.
"hm." Balas Rio.
"Kau kenapa sangat diam,apa aku ada salah dengan mu?,Kau seperti nya tidak nyaman saat berbicara dengan ku." Tanya Yuki menoleh ke arah Rio yang menyetir.
"Menurutmu aku seperti itu?." Tanya Rio.
"Iya." Saut Yuki.
"Kau tidak ada salah dengan ku,mungkin hanya perasaan mu saja,aku memang orang yang seperti ini." Tutur Rio.
Wanita itu hanya mengangguk mendengar penuturan pria itu dan kembali melihat keluar jendela.
"Setelah menikah ,apa kau masih mau bekerja?." Tanya Rio tiba - tiba.
Yuki menoleh,merasa aneh dengan pertanyaan Rio untuk nya.
"Kenapa memang nya?."
"Semua wanita yang pernah ku temui selalu ingin berhenti bekerja saat sudah menikah,apa kau juga berfikir seperti itu?."Jawab Rio.
"Tidak,aku masih ingin bekerja,tapi jika sesuatu hal ke depan nya akan terjadi,maka aku pasti akan berhenti bekerja."
"Apa?."
"Anak."
Pria itu terdiam,mulut nya bungkam dengan kata - kata anak dari mulut Yuki.
"Apa kau tak ingin aku bekerja?." Tanya balik Yuki.
"Aku terserah pada mu,aku tak ingin kau terlalu terbebani bekerja di luar,terus terang aku sanggup menafkahi mu dan Shani." Ucap Rio.
Hati Yuki seperti di ketuk dengan kata - kata yang tidak sekedar manis tapi juga sangat bermakna untuk nya.
"Terima kasih." Ucap Yuki,hanya itu kata - kata yang mampu keluar dari mulut nya.
Di perjalanan,Yuki sesekali menoleh ke arah Rio,ia merasa mulai mengagumi sosok pria itu,ia pun tersenyum kecil lalu menoleh ke arah keluar jendela.
Sesampai di sebuah villa keluarga Adam,Rio membangun kan Yuki yang tertidur,Yuki tersadar dan mengusap wajah nya sebelum ia turun dari mobil,sementara Rio pun turun dari mobil lebih dulu,Rio lekas mengeluarkan tas berisi pakaian milik mereka dari bagasi mobil.
"Biar aku bawa juga." Ucap Yuki menghampiri suami nya.
Rio pun tersenyum karena Yuki menawarkan bantuan. "Yuki,ayo masuk." Ajak Tiara.
"Biar aku saja,kau pergi lah." Ucap Rio
"Duluan saja Ra,aku akan menyusul." Saut Yuki.
Yuki lalu tersenyum lebar dan manis menatap Rio,begitu juga dengan Rio yang menatap wanita itu,Rio lalu memberikan sebuah tas kepada Yuki. "Hati - hati." Ucap Rio.
Shani yang melihat salah tingkah kedua nya pun ikut tersenyum,sekarang yang terpenting bagi Shani adalah mempersatukan mereka berdua agar mulai saling menerima dan mencintai.
Perjalanan yang lumayan jauh dan melelahkan membuat semua lebih memilih untuk beristirahat di kamar dan akan berkumpul saat malam hari,karena Adam dan Tiara sudah menyiapkan acara kecil - kecilan untuk menyambut kedua pasangan pengantin ini.
