NovelToon NovelToon
Salah Goda Jadi Cinta Sejati

Salah Goda Jadi Cinta Sejati

Status: sedang berlangsung
Genre:Transmigrasi ke Dalam Novel / Pernikahan Kilat / One Night Stand / Cintapertama / Balas Dendam
Popularitas:2.5k
Nilai: 5
Nama Author: Vhiy08

Alexa Alvarez, seorang gadis yang tomboi, ceria, ahli bela diri, jenius tapi sangat ceroboh.
Javier Hernandez, tunangan asli Alexa yang belum pernah ditemuinya, Zaidan Hernandez, pria datar, kejam dan arrogan, Dia CEO ZH, Crops, yang juga Paman Javier, dan pria yang tidak sengaja tidur dengan Alexa.
Sampai suatu saat, Alexa salah mengenali, Zaidan sebagai tunangannya dan Javier sebagai CEO ZH, Crops.
Kisah mereka pun dimulai, antara Alexa, Zaidan dan Javier yang salah target.
Bianca, adik sepupu dari Javier, musuh dalam selimut Alexa.
Bianca orang yang hidup kembali, jadi Dia tahu cerita selanjutnya, yang selalu berusaha untuk membunuh Alexa agar bisa menjadi Nyonya besar Hernadez.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vhiy08, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab24 Pertemuan Javier dan Alexa

"Apa kau juga mendengarnya? Aku mendengar ada suara pria disana," Ucap Javier emosi sambil menunjuk ponsel yang masih berada dalam genggamannya.

"Mungkin itu hanya teman Nona Alexa saja, Tuan," Sahut Gara menenangkan.

"Tidak mungkin, aku tadi mendengarnya dengan jelas, jika pria itu memanggilnya dengan panggilan Honey... Apakah ada seorang teman pria biasa yang memanggil teman wanitanya dengan panggilan Honey jika mereka tidak mempunyai hubungan apa-apa." Ucap Javier yang mendadak banyak bicara.

"Kita tidak tahu bagaimana situasinya, Tuan... Mungkin saja itu sahabatnya, bukankah Nona Alexa mempunyai sahabat yang sudah seperti saudara baginya." Ucap Gara.

"Baiklah... Baiklah... Tapi mereka sepertinya tinggal bersama, kalau tidak mengapa Dia berbicara seperti itu." Ucap Javier lagi dengan wajah yang masam.

"Apakah Tuan cemburu?" Tanya Gara hati-hati.

"Cemburu? Tidak..." Ucap Javier cepat sambil memalingkan wajahnya.

Dalam hatinya, Dia juga bertanya-tanya, mengapa dadanya terasa panas hanya karena mendengar suara pria yang memangil Alexa dengan akrab dan lembut, dan suara itu terdengar sangat familiar ditelinganya.

"Kak Javier..." Panggil Bianca lembut yang sudah berada didalam ruang kelas itu.

"Maaf Nona, Tuan Javier sedang sibuk," Ucap Gara berusaha menghalangi Bianca agar tidak menemui Javier.

"Minggir! Gue ada urusan penting dengan Tuan Lo," Ucap Bianca sambil mendorong tubuh Gara yang berdiri menghalangi jalan Bianca.

'Dasar jongos brengsek, awas saja jika gue berhasil menjadi Nyonya Hernandez, hal pertama yang akan gue lakukan yaitu memecat si brengsek ini, menyingkirkan nya dari jalan gue, akan membuat semua urusan menjadi lebih mudah.' Ucap Bianca dalam hatinya sambil menatap tajam Gara yang masih tidak bergeming dari tempatnya.

"Gue membawa pesan dari Untie, apa Lo berani menghentikan gue!" Ucap Bianca emosi dengan tangan terkepal.

"Gara... Biarkan Dia masuk." Ucap Javier.

"Lo dengar itu..." Ucap Bianca dengan senyum miringnya masuk sambil sengaja menabrak bahu Gara.

"Kak Javier... Aku mohon tolonglah diriku..." Ucap Bianca sambil berlari dan menangis dan bermaksud memeluk lalu duduk dipangkuan Javier.

Tapi, dengan cepat Javier memundurkan kursinya kebelakang, hingga Bianca hanya memeluk angin kosong.

"Ada perlu apa?" Tanya Javier sambil mengangkat satu ujung alisnya.

"Kak... Apakah kau tahu, gara-gara gadis desa itu, perusahaan Daddy menjadi bangkrut..." Ucap Bianca dengan linangan air mata.

"Tolong sampaikan pada Uncle Kenzo, tolong lepaskan perusahaan keluarga ku, kembalikan lagi dana yang telah Dia tarik." Lanjut Bianca dengan isak tangisnya.

"Katakan padanya, aku... Aku bersedia melakukan apa saja perintahnya asal Dia melepaskan perusahaan Daddy. Tolong kasihanilah kami, kak... Hanya Kakak satu-satunya harapan kami." Ucap Bianca dengan suara yang serak sambil mengusap air matanya.

"Apakah benar yang kau katakan itu?" Tanya Javier seakan tidak percaya.

Javier sangat tahu bagaimana kepribadian Kenzo, Kenzo tidak pernah mencampur adukkan antara masalah pribadi dan bisnis.

"Benar Kak, aku tidak berbohong, Daddy baru saja menghubungi ku, Dia... Dia bercerita jika Uncle... Uncle telah menarik sahamnya, lalu... Lalu memboikot perusahaan kami." Adu Bianca.

"Kak... Tolonglah kami... Bagaimana kehidupan kami, jika perusahaan kami bangkrut..." Tatap Bianca lagi sambil terus mengusap air matanya dengan tisu yang tersedia diatas meja.

"Apakah Uncle memberitahu, mengapa Dia menarik sahamnya?" Tanya Javier sambil memijit lembut pangkal hidungnya.

"Tidak... Daddy hanya mengatakan, jika aku telah menganggu orang yang sangat berati dalam hidupnya." Sahut Bianca.

"Javier!!!" Terdengar lagi satu panggilan keras dari luar ruangan itu.

"Mommy!" Sahut Javier yang sangat terkejut melihat kehadiran Laras dikantor tempatnya bekerja.

"Javier! Tolong Mommy..." Ucap Laras sambil menangis.

"Apa yang terjadi Mom?" Tanya Javier sambil berdiri dari kursinya lalu menghampiri Laras lalu membimbingnya untuk duduk di sofa.

"Tenang... Ayo minum dulu," Ucap Javier lembut sambil mengusap punggung Laras setelah mereka susuk di sofa tamu.

"Proyek yang baru saja Mommy kerjakan terancam gagal, perusahaan saat ini sedang pailit..." Ucap Laras sambil menangis tergugu.

"Mengapa bisa begitu?" Tanya Javier.

"Uang proyek itu, sebagiannya lagi digelapkan oleh manager." Ucap Laras.

"Bianca? Ada apa kau bisa disini?" Tanya Laras terkejut saat sadar jika diruangan itu ada Bianca yang juga terlihat berantakan.

"Apa perusahaan orang tuamu juga kritis?" Tanya Laras.

"Iya Untie..." Sahut Bianca dengan pelan sambil bersandar di sofa.

Tak lama kemudian, terdengar notif dari ponsel Javier yang berada diatas meja. Bianca dengan cepat melirik layar ponsel yang masih menyala, dan itu membuat darah Bianca sontak mendidih.

"Jam 16.00, kirimkan alamatnya."

Lalu, terlihat raut wajah Javier sedikit berbinar, dan dengan cepat Javier membalas pesan itu.

"Apakah Mommy ada masalah dengan orang atau kelompok penting, coba Mommy ingat-ingat lagi," Ucap Javier sambil kembali meletakkan ponselnya.

"Tidak ada... Coba kau selidiki... Siapa yang sudah mengusik bisnis kami..." Ucap Laras sambil menerima tisu yang disodorkan oleh Javier.

"Kak... Apakah Uncle ada dikantor?" Tanya Bianca dengan suara yang serak.

"Tidak ada, Uncle ada pertemuan penting diluar kota, dan juga ada acara penting lainnya." Sahut Javier, dan Bianca langsung lesu mendengar jawaban Javier.

"Minum... Mom," Ucap Javier lagi sambil menyodorkan gelas berisi air putih pada Laras.

Laras menyipitkan matanya, meneliti raut wajah Javier yang terlihat berbeda setelah menerima pesan.

Dalam hatinya Laras mengutuk pengirim pesan yang telah bisa mengambil alih perhatian Javier hanya dengn satu pesan saja.

"Pesan dari siapa?" Tanya laras.

"Hah... Dari kolega Mom," Sahut Javier sambil memalingkan wajahnya kesamping menghindari tatapan menyelidik dari Laras.

*

*

*

Beberapa hari kemudian.

"Hai... " Sapa Javier sambil melambaikan tangannya.

saat Alexa masuk kedalam room private yang sudah dibooking oleh Javier sebelumnya.

Javier mengajak bertemu di restoran bintang 6, disalah satu room private, agar mereka bisa berbicara dengan tenang tanpa ada gangguan.

"Terima kasih sudah mau datang." Ucap Javier gugup.

"Santai saja, kebetulan aku memang punya waktu luang." Sahut Alexa tenang dengan kedua tangannya diatas meja.

"Apa yang ingin kau bicarakan padaku?" Tanya Alexa sambil memperhatikan Javier yang tampak berbeda.

Penampilannya yang biasanya formal dengan rambut yang tertata rapi, kali ini rambutnya agak berantakan dengan gaya yang kekinian.

Tubuh yang biasanya dibalut jas dan celana bahan, saat ini tampak berbeda, kaos berwarna putih yang dilapisi kemeja berwarna blue sky, dan celana cargo selutut berwarna senada, kakinya yang biasa mengenakan sepatu pantofel, kali ini menggunakan Sneaker putih bercorak biru.

Javier tampak lebih fresh dan terlihat lebih muda dari tampilan biasanya.

"Mengapa kau terkejut saat mengetahui jika tunangan mu itu adalah aku?" Tanya Javier langsung sambil menatap lekat wajah imut nan anggun dihadapannya itu.

Dari wajah itu, banyak hal yang ingin Dia pelajari, wajah itu juga seolah banyak tersimpan misteri yang sangat sulit untuk dipecahkan, dan karena wajah dan gadis dihadapannya ini, hidupnya akhir-akhir ini menjadi gelisah dan sering dilanda sesuatu yang sulit untuk dimengerti olehnya.

"Sebelumnya aku minta maaf, atas sikapku saat bertemu dengan mu dulu. Maaf karena saat itu aku salah mengenali orang." Sahut Alexa sambil menghembuskan nafasnya dalam lalu menyandarkan punggungnya disandaran kursi.

"Bagaimana bisa kau salah mengenali orang?" Tanya Javier sambil mengerutkan dahinya terkejut.

"Sebelumnya aku mengira jika Uncle Kenzo adalah dirimu, dan begitu pula sebaliknya." Ucap Alexa menjelaskan.

"Berati saat kau bertemu dengan ku dulu, dan kau terlihat sangat musuhi dan mengindari ku, itu karena kau salah mengenali orang?" Tanya Javier memastikan dengan jantung yang mulai berdebar dan Alexa hanya menganggukkan kepalanya menjawab pertanyaan Javier.

"Aku kira kau tidak menyukaiku." Ucap Javier pelan seolah sedang berbicara pada dirinya sendiri, sambil meluruskan punggungnya, sedangkan Alexa hanya mengerutkan dahinya menatap Javier aneh.

"Aku tidak tahu, apa minuman kesukaanmu, jadi aku memesankan kopi late, sama dengan punyaku, semoga kau masih bisa menerimanya." Ucap Javier saat pelayan mengantarkan pesannya.

"Terima kasih Kak," Ucap Alexa sopan sambil mengangkat cangkir ditangannya.

"Tidak usah terlalu sopan, kau bisa memanggilku dengan nama saja, Javier, bisa membuat kita lebih akrab." Ucap Javier berusaha menyembunyikan keterkejutannya, Dia yang biasanya tidak banyak bicara, sekarang jauh lebih banyak suaranya dari pada suara Alexa.

"Javier..." Panggil Alexa menuruti permintaan Javier sambil tersenyum tipis membuat Javier tertegun sejenak, terpesona melihat senyum Alexa yang tampak tulus.

"Hanya itu saja yang ingin kau bicarakan?" Tanya Alexa.

"Em... Tentang perjodohan kita, aku ingin melanjutkan perjodohan itu... Bagaimana dengan mu?" Tanya Javier sambil memalingkan wajahnya menghindari tatapan mata Alexa yang dirasanya menembus jantungnya.

"Aku belum ada rencana untuk itu, karena semuanya mendadak dan membuatku sangat terkejut, tapi, jika kau berkeinginan untuk melanjutkan perjodohan ini, aku tidak keberatan, tapi ada syarat yang harus kau penuhi?" Ucap Alexa serius.

"Syarat?" Tanya Javier yang langsung menatap wajah Alexa yang tampak sedang menatap dirinya dengan serius.

"Iya," Sahut Alexa singkat.

"Kau harus percaya padaku tanpa syarat, akan aku pastikan aku tidak akan merugikan kau dan bisnis mu termasuk urusan pribadimu." Ucap Alexa setelah melihat Javier mengangguk tanda persetujuan menunggu alexa mengatakan apa syarat darinya.

"Mengapa kau meminta aku percaya padamu tanpa syarat?" Tanya Javier heran dan curiga.

"Aku tidak bisa memberitahukan semuanya saat ini, dan aku termasuk salah satu orang yang malas untuk menjelaskan apapun sebelum semuanya terjadi." Ucap Alexa sambil mengetuk-ngetuk kan jari tangannya diatas meja.

"Baik... Tapi, jika aku bertanya tentang apapun, kau harus menjawabnya dengan jujur." Ucap Javier berusaha mengimbangi syarat dari Alexa.

"Setelah pertunangan kita, aku tidak akan mencampuri semua urusan pribadimu, jadi kau akan tetap bebas untuk bersama siapa pun, dan melakukan apapun, tapi, satu syaratnya, jangan pernah membawa Dia kehadapan ku apalagi sampai mengusikku, itu garis bawahku." Ucap Alexa serius.

"Apa kau tidak ingin tahu tentang ku?" Tanya Javier mulai gelisah.

"Tidak, selama kau tidak menceritakannya sendiri... Maka, cukup kau saja yang tahu." Sahut Alexa dengan santai.

"Lalu, bagaiman denganmu? Apa kau akan dekat dengan pria lain?" Tanya Javier dengan berdebar.

"Sejauh ini, aku belum ada niat untuk hubungan seperti itu, hidupku terlalu rumit, aku tidak ingin menambahi nya hanya dengan kisah percintaan." Sahut Alexa dengan tersenyum miring.

"Aku tidak suka pria yang plin plan, karena itu cenderung tidak mampu untuk melindungi dirinya sendiri, jadi, aku harap disetiap tindakanmu, kau bisa tegas dan mempertanggung jawabkan nya," Ucap Alexa lagi.

" Baik... Bisakah kita bertemu seperti ini dilain waktu, dan mari kita jadwalkan lagi acara pertunangan kita yang sempat kacau." Ucap Javier memutuskan tidak mempertanyakan suara siapa yang Dia dengar saat mereka sedang melakukan panggilan.

"Bisa... Jika aku mempunyai waktu luang, Kau kabari saja, akan aku usahakan." Sahut Alexa lagi sambil melihat sekelilingnya.

"Aku sudah memesankan makan malam untuk kita, apa kau tidak keberatan jika malam ini kita makan bersama, anggap saja ini sebagai permintaan maaf dariku atas kejadian di butik itu." Ucap Javier yang akhirnya bisa mengucapkan kata maaf yang telah mengusiknya belakangan ini.

"Dia Bianca, sepupuku, orang tuanya telah menitipkan Dia padaku untuk menjaganya selama Dia tinggal disini." Ucap Javier mencoba menjelaskan dengan berhati-hati.

"Dia sangat keras kepala, dan sangat disayangi oleh Mommy karena hanya Dia keponakan perempuan Mommy, jadi aku harap kau bisa memaklumi jika Dia sedikit keras kepala dan sedikit..." Ucap Javier tidak melanjutkan akhir kalimatnya.

Dan Alexa langsung mengangkat wajahnya menatap Javier dengan tatapan yang sulit Javier mengerti, hingga membuat Javier tanpa sadar meremas jari tangannya gugup, dan ada keringat yang keluar dari pelipisnya. Sementara itu, Alexa hanya merespon dengan senyum miring yang sangat tipis dan raut wajah yang datar.

"Javier!!!

1
Miftahul Viana
ulet keket lainnya
Muhammad Ashadi
Haihhh... javier😬😠😠
Muhammad Ashadi
/Heart//Heart/
Miftahul Viana
/Panic//Panic/
Miftahul Viana
Auuu😍😍😍
Dewi hartika
pas saja alesa dengan kenzo saja untuk meneruskan pertunanggannya,karna Javier itu tidak bisa apa-apa bila menyangkut ancaman ibunya,Bianca si muka dua dan ulat bulu di biarkan vergelanyut manja,coba sebagai lelaki dewasa itu tu harus di usir agar ngak jadi benalu dalam hidup.
Miftahul Viana
lanjut...💪/Heart/
Dewi hartika
bagus singkirkan para benalu ,dan moga akexa sembuh dari traumanya,menjadi Badas dan kuat semangat up up nya🙂🙂🙏🙏
Herlina Susanty
lanjut thor smgt 💪💪😍
Muhammad Ashadi
/Sob//Sob/
Muhammad Ashadi
haihhh/Panic/
Muhammad Ashadi
😭😭😭
Miftahul Viana
lanjut kak, semangat!!!!
Miftahul Viana
lanjut
tecna kawai :3
Wuih, nggak sabar lanjutin!
Fan Compás Chivi Ans
Tidak hanya cerita, tetapi juga pengalaman hidup. 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!