NovelToon NovelToon
Gadis Cantik Yang Ku Bully Kini Jadi Iparku

Gadis Cantik Yang Ku Bully Kini Jadi Iparku

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta pada Pandangan Pertama / Cintapertama
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: Mas Bri

bagaimana jadinya jika seorang gadis desa yang sering dirundung oleh teman sekolahnya memilih untuk mengakhiri hidup? Namun, siapa sangka dari kejadian itu hidupnya berubah drastis hingga bisa membalaskan sakit hatinya kepada semua orang yang dulu melukainya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mas Bri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

“Di mana Kakak kamu?” tanya Tuan Issac baru saja memasuki rumahnya. Dia mendapat kabar dari istrinya kalau semua anaknya sedang berkumpul di rumah. Mendengar itu, Tuan Issac menyudahi pekerjaannya dan segera pulang.

“Masih di atas sama Kak Vano,” balas Juan terlihat tidak bersemangat. 

Maya mengambil alih tas dan jas yang dikenakan suaminya. Setelah itu dia  menaruh jas itu di tempat biasanya dan kembali bergabung dengan suaminya. Semua itu tidak luput dari pandangan Ayu yang berjalan sambil membawa beberapa piring lauk. Dia sangat suka melihat majikannya yang begitu mesra meski usianya sudah tidak muda lagi.

“Kamu kenapa senyum-senyum, Yu,” tanya Maya yang melihat pelayannya itu tersenyum samar. Meski anaknya sudah dewasa, mata majikannya sangatlah jeli.

“Tidak, Nyonya.”

“Halah, bohong. Pasti lagi bayangin sama suami kamu kelak, kan?” goda Nyonya nya.

Juan yang mendengarnya langsung tersedak kue buatan mamanya. 

“Pelan-pelan kalau makan,” ujar Maya memberikan minum untuk anaknya. Sedangkan Ayu tidak meliriknya sama sekali seakan-akan dirinya tidak terlihat di sana. Dia berpikir kalau laki-laki yang dulu pernah menyakitinya kini juga akan mengejeknya lagi.

“Makanya cepat nikah, Yu. Atau mau saya carikan anak teman kolega di kantor? Kebetulan anaknya ganteng-ganteng, kaya raya pula,” sahut Tuan Issac. 

“Eheem.” Terdengar suara William baru saja turun dari lantai dua. “Apa yang kalian bicarakan,” tanya laki-laki bertubuh atletis itu.

Tuan Muda William berjalan beriringan bersama dengan Vano. Mereka baru saja akan bergabung di meja makan. William duduk di kursi sebelah kiri bersama Vano sedangkan Juan di samping mamanya di sebelah kanan. 

Ayu yang saat itu sedang menata sendok hanya bisa diam mendengarkan obrolan keluarga besar itu.

“Eh … ini loh Ayu, Papa kamu berencana mau menjodohkannya dengan anak dari koleganya …” belum selesai mamanya berbicara, William juga ikut-ikutan tersedak air minumnya dan kejadian itu bersamaan dengan Vano yang duduk di sampingnya. Mereka sama-sama menyemburkan air dari mulutnya.

“Kalian ini kenapa, sih?! Tadi Juan, sekarang kalian berdua. Bikin kaget saja,” keluh Maya kesal karena mejanya menjadi basah.

“Men-menjodohkan?” ucap William dan Vano bersamaan.

Tuan Issac dan istrinya pun dibuat bingung dengan kelakuan dua orang itu.

“Iya, Papa mau menjodohkan Ayu dengan anak dari teman di kantor. Siapa tahu cocok, dia anak orang kaya dan lumayan tampan juga. Ayu pasti suka, ya kan Yu?” tanya tuan Issac dengan senyum senang.

Yang ditanya hanya tersenyum malu. Dia masih belum berpikir jauh kesana. Banyak cita-citanya yang masih belum terwujud. Yang penting saat ini dirinya fokus bekerja dan menabung lalu mengajak ibunya jalan-jalan. Hanya itu yang ada di pikirannya.

“Kenapa harus Ayu, Om? Kan banyak lainnya yang belum menikah,” protes Vano. Dalam hatinya menolak semua usulan dua orang tua di depannya ini. Begitu juga dengan Willi yang menggerutu dalam hati. Wajahnya terlihat masam mendengar ucapan papanya.

“Mau kan, Yu? Anaknya baik lo, sayang kalau disia-siakan,” lanjut Nyonya Maya.

“Masih belum berpikir kesana, Nyonya. Saya masih ingin sendiri dulu,’ tolak gadis itu secara halus.

“Nah … betul itu. Kamu harus mewujudkan cita-cita dulu dan bersenang-senang sebelum menikah,” sahut Vano mendukung keputusan gadis incarannya.

Ada perasaan lega dari ketiga laki-laki bujang keluarga Issac. Entah apa yang membuat Juan merasa lega mendengar jawaban Ayu. Dia ikut senang karena menolak perjodohan orang tuanya. Begitu juga dengan William, wajahnya langsung berubah bahagia mengetahui Ayu tidak mau dijodohkan

“Untung ditolak, jadi ada kesempatan,” batin Vano tersenyum.

“Huft … untung ditolak. Ada-ada saja Papa ini,” batin William lega.

Sedangkan Juan dia terlihat sedang bergelut dengan pikirannya sendiri. Seakan menolak kenyataan bahwa dia juga ikut senang gadis itu menolak usulan papanya.

Setelah semua beres, Ayu pamit undur diri ke belakang bergabung dengan yang lain. Mereka sudah menunggunya untuk makan malam bersama di dapur.

Di dalam dapur pun Ayu tetap seperti biasanya. Dia bergurau dengan orang-orang yang usianya lebih tua dengannya. Dengan Pak Amir pun ayu juga tak kalah ramah. Rasanya dia memiliki keluarga baru di rumah ini, makanya dia betah bekerja bersama keluarga Issac.

Sedangkan di meja makan, ada sepasang mata yang terus mengikutinya sejak tadi. Karena pintu dapur lurus dengan posisi duduk Juan, tentu saja dia bisa melihat dengan jelas apa saja yang gadis cantik itu lakukan. Perlahan senyumnya ikut mengembang kala melihat tingkah Ayu yang menurutnya lucu. Sang kakak yang tanpa sengaja menangkap momen itu, akhirnya mengikuti arah pandang adiknya.

1
Maggie Toth Lim
🤣🤣🤣🤣🤣kocak
Maggie Toth Lim
siapa ya😄
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!