NovelToon NovelToon
Tangisan Di Malam Pertama

Tangisan Di Malam Pertama

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: fania Mikaila AzZahrah

Naia Seora 25 tahun, pengantin baru yang percaya pada cinta, terbangun dari mimpi buruk ke dalam kenyataan yang jauh lebih mengerikan yaitu malam pertamanya bersama suami, Aryasatya, berakhir dengan pengkhianatan.


Naia dijual kepada pria bernama Atharva Aldric Dirgantara seharga dua miliar. Terseret ke dunia baru penuh keangkuhan, ancaman, dan kekerasan psikologis, Naia harus menghadapi kenyataan bahwa kebebasan, harga diri, dan masa depannya dipertaruhkan.


Dengan hati hancur namun tekad menyala, ia bersumpah tidak akan menyerah meski hidupnya berubah menjadi neraka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fania Mikaila AzZahrah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 24

Kebahagiaan yang dirasakan oleh Naia berbeda halnya dengan di dalam sebuah kamar perawatan VVIP.

Lantai marmer yang licin kini berantakan. Gelas kaca pecah berserakan, pecahannya berkilat terkena cahaya lampu.

Bantal dan remote televisi tergeletak tak tentu arah, sementara meja kecil disamping ranjang hampir terbalik akibat amukan seorang pasien.

Ranjang pasien dengan rel besi di kedua sisinya tampak kontras dengan tubuh tinggi besar sang pemilik yang kini terlihat rapuh, terbaring dengan selang infus menancap di tangan dan perban menutup sebagian wajahnya.

Di ujung ruangan, kursi kulit hitam untuk tamu berjejer rapi, namun kini tak seorang pun berani mendudukinya, semua orang berdiri tegang, menahan napas menghadapi amarah pria itu.

Cahaya lampu putih yang biasanya memberi kesan bersih kini terasa menyilaukan, menambah aura mencekam. Udara di dalam ruangan berat, seakan ikut menahan ledakan emosi yang mewarnai setiap detik.

Dan di antara semua itu, ada perasaan getir yang menggantung bahwa ruangan VVIP yang seharusnya jadi tempat pemulihan kini lebih mirip arena pertempuran antara hidup, kehilangan, dan amarah seorang pria yang baru saja terseret kembali dari ambang kematian.

Pasien itu adalah Atharva Aldric Dirgantara setelah mengalami koma beberapa hari pasca operasi, karena mengalami insiden kecelakaan maut yang cukup fatal.

Prang!!

Suasana kamar perawatan VIP berubah kacau. Gelas, bantal, dan remote televisi berserakan di lantai. Suara teriakan seorang pasien memecah keheningan rumah sakit dimalam itu.

Brak!!

Bruk!!

“Arrghhh!! Kenapa aku tidak sekalian mati saja, Tuhan!!” pekiknya parau, penuh amarah dan keputusasaan.

Tubuhnya bergetar hebat, tangannya meraih apapun yang ada di dekatnya untuk dilempar, sementara mata kirinya yang diperban berdenyut sakit.

Lampard, Dio, dan Mike panik berusaha menenangkannya. CEO tangguh, keras kepala,kejam kepada pesaing bisnisnya dan dingin itu kini tak lebih dari seorang pria yang hancur dan terlihat rapuh tak berdaya.

Lukanya setelah kecelakaan membuat kaki kanannya lumpuh dan mata kirinya buta sementara.

Arman dan Maulana hanya bisa berdiri terpaku di sudut ruangan, menjaga jarak. Pandangan mereka gelisah, menatap atasan yang baru beberapa jam lalu terbangun dari koma panjangnya.

Pandangan mereka gelisah, menatap atasan yang baru beberapa jam lalu terbangun dari koma panjangnya.

Mereka tahu, ini bukan lagi sekadar Tuan Muda mereka, tapi seorang pria yang baru saja kehilangan separuh hidupnya.

Atharva terengah, dadanya naik turun nafasnya semakin memburu, “Aku lebih baik mati daripada harus hidup tanpa istriku Naia Seora!” teriak Atharva suaranya pecah, seperti jeritan sekaligus rintihan.

Jemarinya mencengkeram erat seprei, matanya basah, penuh amarah bercampur putus asa.

“Istriku… kembalikan kepadaku! Kalau dia tidak kembali padaku, apa gunanya semua ini?! Tolong aku sangat butuh kehadirannya Naia!” teriaknya lagi, nyaris histeris.

Aroma antiseptik rumah sakit begitu kuat, bercampur dengan suara mesin monitor yang terus berdetak menandakan hidup Atharva.

“Tuan Muda, tolong tenangkan diri dulu. Jangan memaksakan diri untuk bergerak, tubuh Anda masih sangat lemah,” suara Lampard bergetar, berusaha menahan tangan Atharva yang hendak mencabut selang infus di pergelangan kirinya.

Atharva mengerang, wajahnya pucat namun sorot matanya membara.

“Lampard, bagaimana caraku bisa bernafas lega kalau wanita yang aku cintai pergi!? A-ku tak sanggup lagi hidup tanpa Naia Seora!” teriaknya serak, jemarinya mencengkeram erat seprei hingga kusut.

Nafasnya tersengal terlihat dadanya naik-turun. Matanya berkaca-kaca, penuh kemarahan dan ketakutan yang bercampur jadi satu.

“Istriku… di mana dia?!” suaranya bergetar hebat, hampir seperti rintihan.

Atharva terlihat lebih mirip pasien yang kehilangan kewarasannya bukan sekedar penglihatannya saja.

“Mike! Aku sangat mencintai Naia Seora. Hanya Naia yang aku cintai di dunia ini. Hidupku ini tidak ada artinya kalau Naia nggak ditemukan. Aku percuma kaya raya kalau istriku nggak kembali padaku!” Teriak Atharva sang CEO tangguh, kuat perfeksionis dan terkenal kejam.

Pintu mendadak terbuka. Dokter bersama beberapa perawat masuk tergesa-gesa, wajah mereka terkejut melihat pasien VVIP pemilik rumah sakit ini sendiri mengamuk tak terkendali.

“Aku mohon pertemukan aku dengan istriku!” jerit Atharva lagi, suaranya bergetar, nyaris pecah menjadi tangisan.

Ia berusaha keras menggerakkan kaki kanannya, namun sia-sia. Tak ada reaksi. Bibirnya bergetar, tangannya mencengkeram seprai seakan mencari pegangan terakhir.

“Kemarin itu aku melihat Naia di dalam sebuah bus,” ucapnya terputus-putus, mata kirinya terlihat nanar.

“Sebelum sebuah mobil bak tertutup sialan itu menabrak mobilku. Dio! Cepat cari Naia sampai ketemu. Aku minta kepada kalian pertemukan aku dengan istriku…” rengeknya, seperti anak kecil yang kehilangan arah, memohon penuh keputusasaan pada bawahannya.

Kelima anak buahnya menunduk, saling pandang tanpa berani bersuara. Wajah mereka sama-sama tegang, seolah sedikit saja salah ucap bisa menyalakan amarah tuannya yang sedang rapuh.

Namun mereka juga keheranan, karena baru kali ini majikannya itu meminta dan memohon padahal dalam kamus hidupnya Atharva Aldric Dirgantara tak pernah merendahkan dirinya sendiri dan mengucapkan kata memohon dan meminta tolong.

Lampard menelan ludah, akhirnya membuka suaranya dengan volume lirih, “Tuan Muda… kami akan cari sampai ketemu, sekalipun harus membalikkan seluruh kota.”

Dio mengepalkan tangan di samping tubuhnya, niatnya mantap. “Saya bersumpah, Tuan, saya takkan pulang sebelum menemukan Nyonya Muda.”

Mike menarik napas dalam, mencoba menahan gemetar. “Izinkan saya memimpin pencarian ke terminal dan jalan lintas. Naia pasti bisa segera kita temukan.”

Arman mengangguk cepat, suaranya terdengar parau. “Katakan saja kemana harus kami bergerak, Tuan. Nyawa kami sekalipun taruhannya yang penting Nyonya kembali.”

Maulana yang paling muda, hampir tak sanggup menatap mata Atharva. Dengan suara lirih penuh tekad, ia berkata, “Tuan Muda percayalah pada kami dan kami berjanji akan bawa pulang Nyonya demi Tuan, demi kebahagiaan keluarga ini.”

Mereka berlima akhirnya menunduk hormat serempak, tekad sudah bulat. Sementara itu, Atharva menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan, tubuhnya bergetar hebat.

Antara sakit yang tak tertahan dan rindu yang hampir membunuh seluruh jiwa dan raganya.

Tiba-tiba Atharva merasakan sesuatu yang janggal. Pandangannya beralih ke perban yang menutup sebagian wajahnya.

Matanya menyipit, penuh kecurigaan. “Apa yang terjadi pada mataku…? Dan kenapa kakiku… kenapa aku tidak bisa menggerakkannya!?” tanyanya lirih tapi penuh tekanan.

Suaranya campuran antara ketakutan dan amarah yang ditahan. Semua anak buahnya terdiam mendengarkan pertanyaan demi pertanyaan dari atasannya dan mereka tidak tahu harus berbicara apa.

Ke limanya sontak mereka menundukkan pandangan, sementara dokter mendekat perlahan.

Suasana dan aura di ruangan itu mendadak mencekam, seolah udara ikut membeku menyaksikan keputusasaan Atharva yang baru saja kembali dari ambang kematian.

Belum sempat dokter mendekat, seorang perempuan melangkah masuk dengan tenang tapi terlihat senyuman tipis setipis tisu dibagi tiga.

Claudia sekretaris senior yang lebih dari dua puluh tahun setia di sisi Atharva yang berpura-pura menampilkan wajah penuh iba. Matanya basah, senyumnya tipis, penuh ambisi terselubung dibaliknya.

“Tuan Muda tolong, tenangkan hati Anda. Jangan menyakiti diri sendiri. Saya ada di sini untuk menjaga Anda,” ucap Claudia lembut, mencoba meraih tangan Atharva.

Namun, Atharva mendengus sinis. Ia menepis tangannya Claudia dengan kasar.

“Jangan sentuh aku! Aku tidak butuh perhatian palsu darimu!” Suaranya tajam, menyalakan api kebencian yang membara.

Claudia terperanjat, namun cepat menutupinya dengan sikap manis. “Apa maksud Tuan Muda? Saya sama sekali tidak mengerti. Bukankah Nona Muda Naia kabur karena keinginannya sendiri? Saya tidak tahu apa-apa soal itu.”

Lampard menatap Claudia dengan tajam. Tatapan itu bukan sekadar curiga, melainkan ancaman. Ia tahu ada sesuatu yang disembunyikan wanita yang dahulu pernah dicintainya.

Atharva semakin murka. “Kamu pikir aku bodoh? Kamu kira aku tidak tahu bahwa kamulah dalang di balik menghilangnya istriku?! Claudia, kau pengkhianat!”

Reflek tubuh Claudia bergetar. Ia mencoba tersenyum, tapi wajahnya terlihat pucat dalam hati mengumpat kesal.

”Kenapa sampai Tuan Muda Atharva mengetahuinya, bukannya aku sudah bekerja dengan sangat rapi tanpa menyimpan jejak apapun.” batinnya Claudia yang berusaha untuk menutupi apa yang terjadi sebenarnya

Mike menatap intens ke arah Claudia,” oh Tuhan.. aku sangat yakin apa yang dikatakan oleh Tuan Muda benar adanya. Apalagi selama bertahun-tahun Claudia menyimpan hasratnya yang ingin menjadi Nyonya Muda Atharva,” batinnya Mike.

“Tidak, Tuan Muda! Sungguh saya tidak melakukan apapun saya berani bersumpah kalau saya nggak ada hubungannya dengan apa yang tuan muda tuduhkan,” kilahnya yang tak mungkin berkata jujur.

“Mike!” potong Atharva dengan suara lantang sambil sesekali meringis menahan rasa sakit dibagian kaki dan wajahnya yang terdapat banyak luka habis operasi.

“Cek seluruh rekaman CCTV! Aku ingin bukti keterlibatan perempuan murahan ini! Dan kau, Lampard bawa dia ke markas. Jangan biarkan Claudia bebas berkeliaran. Aku akan mengadili pengkhianat sepertinya dengan tanganku sendiri!” geram Atharva.

“Baik, Tuan Muda!” serentak Mike dan Lampard menjawab tegas tanpa kata bantahan sedikitpun padahal Claudia adalah selain sekretaris dia juga anak buah kepercayaannya Atharva yang bekerja hampir dua puluh tahun.

Claudia langsung memberontak, matanya merah penuh kepanikan. “Tuan Muda, Anda salah paham! Demi Tuhan, saya tidak bersalah!” teriaknya histeris sambil berusaha melepaskan cengkeraman Lampard.

Meskipun Claudia menguasai beberapa ilmu beladiri tapi, Lampard dan Mike bukan tandingannya yang kekuatannya lebih kuat dan tangguh.

Claudia berusaha kuat untuk berfikir jernih mencari kata-kata alasan tepat untuk mengelabui Atharva.

Namun, bagi Atharva yang patah hati, dunia sudah hanya berisi satu hal yaitu Naia. Semua yang menghalangi dirinya untuk kembali pada wanita itu hanya pantas menerima amarahnya dan bahkan hukuman terberatnya adalah kematian.

1
Isma Isma
lanjutt teruss author 💪💪💪
Inha Khaerunnisa
tiket juga kecebongnya Atharva
Isma Isma
baguss Leni kasih tau niaa biar Ndak timbul masalah baruu 🥰🥰🥰🥰
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: kan bagus kalau banyak fans 🤭🤣
total 1 replies
Hana Ariska
gak sabar nunggu kelanjutan nya
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: Alhamdulillah makasih banyak.. insya Allah besok double update
total 1 replies
Milla
Pasti nyaaa anak buah tuan muda arthava 🤭 semangat up thorrr🙏🌹
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: Belum tentu 🤭🤣
total 1 replies
Hijriah ju ju
sangat bagus menghibur
Marlina Taufik
seru ni di tunngu lanjut y
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: makasih banyak kak 🙏🏻🥰

insha Allah besok lanjut soalnya kalau malam mau jualan dulu cari tambahan penghasilan meski dikit ☺️🤗🙏🏻
total 1 replies
Milla
Lanjutt thorrr💪🌹
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: insha Allah besok kakak 🙏🏻🥰
total 1 replies
Hijriah ju ju
sungguh miris kisah hidupmu
Rahmi Jo
kenapa nggak dibantu??
Hijriah ju ju
najong loh Arya
Rahmi Jo
kok bisa dahulu bisa jatuh cinta??
Hijriah ju ju
wajar dikasari
Uba Muhammad Al-varo
semoga semua usaha kamu berhasil Naia dan kamu bisa bangkit sementara Artharva menjalani kesembuhan, sebenarnya Artharva orang nya baik tapi caranya salah besar membuat Naia menderita dan kau Arya tunggu detik2 kehancuran mu
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: oh ho siap
total 3 replies
Uba Muhammad Al-varo
sungguh memilukan hidup mu Naia, semoga ditempat baru nanti hidup mu akan bahagia
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: amin ya rabbal alamin
total 1 replies
Uba Muhammad Al-varo
ayo Naia pergi dari kampung mu,cari daerah/tempat untuk menata hidup mu lebih baik lagi dan bikinlah hidup mu dan anakmu kuat,agar bisa membalas semua perbuatannya si Arya
Uba Muhammad Al-varo
kenapa kejadian tragis hanya terjadi pada Artahrva seharusnya terjadi juga pada si Arya keparat
Siti Aminah
ceritanya bagus
AsyifaA.Khan⨀⃝⃟⃞☯🎯™
semoga bahagia
GeGe Fani@🦩⃝ᶠ͢ᵌ™: amin ya rabbal alamin
total 1 replies
Ana Natsir
setuju
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!