NovelToon NovelToon
Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Di Jodohkan Dengan Gadis SMA

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Nikahmuda / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:4.1k
Nilai: 5
Nama Author: Hafizah salsabila

"aahh teriak Mila, ampun jin penunggu kebun teh, saya tidak sengaja.

Biarkan saya pergi jin, saya gadis biasa tidak pantas jin jadikan istri.

"kata-kata Mila membuat Andrean ingin tertawa, lelaki tampan itu sekuat tenaga menahan tawa nya.

"Jan jin, Jan jin" sembarangan saja kalau ngomong.

ini saya guru kamu, ngapain kamu masih gelap lari-lari di jalan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hafizah salsabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menggoda Safira

Azizah masih duduk di sofa, yang berada di ruang tamu apartment.

Sambil menonton siaran televisi, Azizah duduk dengan kaki di lipat di atas sofa.

Lima belas menit sudah, Excel berada di kamar

Excel keluar dari kamar nya, sudah berpakaian rapih.

Lelaki tampan itu melangkah ke arah sofa.

Gadis cantik itu melihat suami nya, sudah duduk di samping Azizah.

"Loh mas, "katanya mau tidur lagi." tanya Azizah.

"Mas, "hanya bercanda sayang, "mas mau pergi ke kantor."

"Oh ya sudah." ucap Azizah lemas.

"Kenapa sayang, "kok seperti tidak rela."

"Mas cuma kerja sayang, "bukan pergi main."

"Ya sudah sana, "kata nya mau kerja."

"Mas tidak jadi kerja, "entah kenapa istri mas, "seperti tidak rela mas nya kerja."

"Bukan tidak rela mas." kata-kata Azizah terhenti saat suami nya, meletakan jari telunjuknya di bibir istrinya.

"Cuma rindu sama mas." "begitu maksud nya kan sayang."

"Enggak tau." Azizah berkata sambil melangkah meninggalkan Excel di sofa.

"Enggak usah malu-malu." teriak Excel dari atas sofa.

"Kenapa perempuan suka gengsi, "mengutarakan perasaannya sendiri."

Ucap Excel sama diri nya sendiri.

Lelaki tampan itu bangun dari sofa, yang ada di ruang tamu apartment.

Excel berjalan ke arah kamar, menyusul istri nya yang sudah lebih dulu masuk kedalam kamar.

Sesampai nya di depan pintu kamar, Excel mencoba meraih hendel pintu.

Di turun naikan nya hendel pintu kamar, pintu nya tidak bisa di buka.

Azizah mengunci nya dari dalam.

"Sayang, mas salah apa, "sampai pintu kamar di kunci dari dalam."

Tidak ada jawaban dari dalam kamar.

"Tolong buka pintunya, "mas mau ngambil ponsel."

Azizah masih saja diam di dalam kamar nya.

"Yasudah mas enggak jadi, "pergi ke kantor."

Tidak lama pintu di buka.

"Kamu kenapa, "tiba-tiba ngambek." tanya Excel.

Azizah diam saja, seakan-akan suami nya punya kesalahan yang besar.

Excel masih belum mengerti istrinya ngambek karna apa.

Tiba-tiba Excel memeluk istrinya gemes.

Excel membaringkan tubuh istri nya, di atas kasur yang berukuran king size.

Kedua nya saling pandang di atas kasur, Excel yang berada di atas tubuh Azizah.

Menatap lekat mata Azizah yang terlihat sangat indah di hiasi bulu mata yang sangat cantik.

Terlihat Azizah yang malu-malu, di pandangi suami nya dengan penuh cinta.

"Kenapa malu." Tanya Excel.

Azizah mendorong tubuh suami nya.

"Sudah sana mas berat tau, "Zizi sampe tidak bisa bernafas."

Excel turun dari tubuh istrinya, lelaki tampan itu membaringkan tubuh nya di sisi kanan Azizah.

"Mas mau tidur lagi, "kamu temani mas di sini."

Excel memeluk Azizah, sambil memejamkan matanya.

Gadis cantik itu menginginkan suami nya tetap ada di samping nya.

Dengan rasa gengsi yang dalam, Azizah tidak berani untuk mengatakan nya.

Mungkin dengan cara ngambek tidak jelas, akan membuat Excel memahami ke inginan istri nya.

Kedua nya saling peluk, terlelap bersama di atas ranjang.

Ponsel Excel sejak tadi berdering.

Kedua nya tidak terusik dengan suara ponsel yang berdering.

...****************...

Marsel sudah berada di kantor milik pak Mahendra.

Hari ini Radit akan menjadikan sahabat nya, asisten pribadi nya plus sopir pribadi nya.

Kebetulan Brayen mengundurkan diri, Brayen memilih tinggal bersama orang tuanya di desa.

Brayen membuka toko sembako di desa, untuk mencukupi kebutuhan nya beserta keluarganya.

Marsel masuk ke ruangan pak direktur.

"Tok_tok_tok, "permisi pak."

"Sel sudah jangan berbasa-basi, "cepat masuk."

"Baik bos muda." "sel, tolong loe bawa ini, "dan kerjakan di ruangan loe."

Raditya memberikan setumpuk kerjaan untuk sahabat nya.

"Dit enggak salah ini, "gue baru masuk kerja, "sudah di kasih kerjaan sebanyak ini."

"Jangan banyak protes sel, "loe di sini di gaji, "kerjakan, "atau loe gue pecat."

"Ya elah dit, "gue baru satu jam ada di sini, "sudah mau di pecat saja."

"Mau loe bawa itu berkas, "atau loe mau pulang sekarang."

"Gue punya temen sadis amat ya." Marsel ngedumel sambil membawa setumpuk berkas.

Raditya masih duduk di atas kursi kebesaran nya.

Tiba-tiba mamah Maureen menghubungi anak nya.

Melalui video call, terlihat jelas wajah mamah Maureen di dalam video call.

"Iya mah ada apa, "tumben video call."

"Mamah cuma ingin, "menghubungi kamu, "emang nya tidak boleh ya dit."

"Ya boleh saja mah, "kok rame mah ada siapa." tanya Radit.

Mamah Maureen memperlihatkan, ada dua gadis lagi memasak di dapur vila.

"Mah itu vila Radit, "bisa berantakan."

"Tenang saja, "nanti juga mamah beresin."

Mamah Maureen mendekatkan ponselnya, ke arah Safira yang sedang memotong sayuran.

"Nih liat calon mantu mamah, "rajin sekali bukan."

Safira melirik ke ponsel mamah Maureen, terlihat wajah lelaki tampan, yang berada di balik video call.

"Hay gadis nakal, "apa kamu tidak mau, "melihat lelaki tua di hadapanmu."

Radit menggoda Safira, sampai jarinya terkena pisau

"Aw." Safira meringis.

"Aduh sayang, "hati-hati sini biar mamah liat, "luka nya."

Radit terkejut safira berteriak, kesakitan.

"Mah, mamah." Radit memanggil mamah nya di balik video call.

"Safira baik-baik saja kan." tanya Radit kawatir.

Mamah Maureen melihat ke layar ponsel nya.

"Liat itu dit gara-gara kamu, "menantu mamah terluka, "awas kamu dit."

Radit merasa bersalah, ternyata becanda an nya sudah membuat Safira terluka.

"Safira maaf ya, "saya tidak bermaksud, "untuk melukai kamu."

"Sudah tidak apa-apa, "mas."

"Apa_apa tadi panggil saya, "dengan sebutan mas."

"Apa saya tidak salah denga."

Mamah Maureen menjawab pertanyaan Radit.

"Tidak dit, "kamu tidak salah dengar."

"Ya sudah mamah matiin telepon nya dit."

Tut, video call terputus.

Tok_tok_tok. Pintu ruangan di ketuk, Marsel masuk keruangan bos nya.

"Dit gue sudah selesai, "ini sudah jam makan siang."

"gue ke kantin dulu, "loe mau ikut dit." tanya Marsel.

"Dat dit, dat dit." gue atasan loe Marsel."

"Jangan panggil, "nama gue sembarangan."

"Ya elah dit, "biasanya juga loe kagak protes."

"Panggil nama gue, "direktur Raditya," Marsel.

"Baiklah, "direktur Raditya." "puas loe dit." ucap Marsel kesal.

Raditya terkekeh melihat sahabat nya kesal.

1
junia
lanjut Thor jangan kasih kendor💕
Xiaojin
novel nya bagus
junia
lanjut author
junia
novel nya bagus.
Godoy Angie
Ngangenin deh ceritanya.
Hafizah salsabila: terimakasih ka
total 1 replies
Ara Mae Alisoso Engbino
Emosinya terasa begitu dalam dan nyata. 😢❤️
Hafizah salsabila: masyaallah terimakasih ka
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!