NovelToon NovelToon
San Set For Anci

San Set For Anci

Status: sedang berlangsung
Genre:Perjodohan / Selingkuh / Crazy Rich/Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:875
Nilai: 5
Nama Author: little ky

Anne Ciara atau Anci, harus merelakan semua kebahagiaannya karena harus bertunangan dengan cowok yang menjadi sumber luka dalam hidupnya. Tak ada pilihan selain menerima.
Namun suatu hari, seseorang mengulurkan tangannya untuk membantu Anci lepas dari Jerrel Sentosa, tunangannya.
Apakah Anci akan menyambut uluran tangan itu, atau Anci memilih tetep bersama tunangannya?

" Jadi cewek gue.. Lo bakalan terbebas dari Jerrel. " Sankara Pradipta

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little ky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SSFA 28

" Hai, big bro... Ada apa nih, malam-malam ngajak kumpul? " Bintang datang ke apartemen San tepat jam 7 malam.

" Sekarang gue ngerti kenapa lo selalu panggil gue ' big bro '.. "

" Eh..

Bintang tertegun sebentar, kemudian tersenyum lebar. Ternyata, San sudah mengetahuinya.

" Dari siapa? Pandu? " San mengangguk mengiyakan.

" Kenapa nggak ngomong dari dulu? " tanya San. Dia mengulurkan kaleng bir untuk Bintang.

Ternyata tanpa Bintang sadari, di depan mereka, tepatnya diatas meja, ada banyak kaleng bir. San sepertinya sedang dalam mood kurang baik, terbukti pria ini ngajak minum.

" Pergerakan gue dibatasi San. Orang-orang disekitar gue juga diawasi. Terdeteksi ada pergerakan yang berbeda, mereka pasti tahu. Gue ngomong sama Pandu aja gegara kobam. " Bintang sebenarnya terpaksa menceritakan semuanya pada Pandu yang paginya mencercanya dengan banyak pertanyaan.

Sialnya lagi Bintang tak bisa mengelak karena si Sableng itu merekam setiap kejadian yang Bintang lakukan selama mabuk. Akhirnya, Bintang ceritakan saja setelah menyuruh Pandu untuk tutup mulut.

" Lo nyuruh Pandu tutup mulut? " ejek San dengan senyum miring khasnya.

" Hahahaha.. Bener juga lo. Mana ada tuh buaya bisa tutup mulut. " Bintang ngakak kencang.

Bersahabat dengan San memang menyenangkan. San tipe yang tidak banyak bicara, tapi selalu ada saat sahabatnya butuh bantuan. Bintang jadi ingat pertama kali bertemu bule nyangkut di Savoir, dia merasa langsung nyaman berbincang dengannya.

San saat itu bersama dengan Aldo saat pertama mereka bertemu. Bintang sok-sokan ngajak ngomong bahasa Inggris yang mana langsung ditepis Aldo yang mengatakan San lancar bahasa Indonesia. Bintang selalu terkekeh mengingat betapa malunya dia yang sok bicara menggunakan bahasa Inggris.

" Gue butuh bantuan lo, Tang. Sebagai balasannya, kalau lo mau jadi pewaris di Sentosa Group, gue bisa bantu wujudin. " lamunan Bintang langsung buyar.

" Hei.. Gue nggak pamrih ya. " Bintang terkekeh kecil.

" Dibanding jadi pewaris, gue lebih suka jadi perintis, big bro.. Gue pengen bebas, nggak terkekang aturan keluarga dan segala tetek bengeknya. Malas gue. " hidupnya selama ini selalu diawasi dan dibatasi, karenanya tawaran San sangat tidak menarik untuknya.

" Oke.. Kalau itu yang lo mau. " San tiba-tiba menyodorkan sebuah berkas.

" Gue tebak lo pasti nolak. Jadi ini yang gue siapin buat balas bantuan lo. "

Bintang ambil berkas yang disodorkan oleh San. Matanya menelisik satu per satu kata yang ditulis di berkas itu. Shock bukan main, rasanya mata Bintang hampir copot saat melihat tulisan di sana.

" San.. Lo gila. Ini kan perusahaan otomotif punya keluarga lo di Inggris. Kok lo kasih ke gue? Udah gue bilang gue nggak pamrih, San. " protes Bintang.

" Cepet skripsi lo, habis itu lanjutin magister bareng gue di Stanford. Lanjut pimpin perusahaan itu.. Bisa kan? " Bintang tidak pingsan saja sudah sangat luar biasa.

" San.. Tapi ini.. terlalu.. "

" Gue nggak Terima bantahan.. Anak-anak bentar lagi datang, ntar gue jelasin semuanya yang gue maksud gue butuh bantuan kalian. "

San memang tidak suka dibantah, tapi San orang yang seru dengan pola pikir yang luas. Dia tidak pernah menjugde kelakuan orang, hanya diam mengawasi lalu menasehati. Itupun jika sahabatnya butuh nasehat, kalau tidak San akan tetap diam saja selama tidak kelewatan.

Sebaik itu San padanya, karena itu Bintang selalu memilih berdiri di sisi kakak sepupu tirinya ini daripada keluarganya, atau adik tirinya yang jahanam itu. Biar disebut berkhianat, Bintang jauh lebih tahu siapa yang benar-benar menghargai keberadaannya.

****

Keesokan harinya, tepat pukul delapan pagi, media negara ini dihebohkan dengan berita pertunangan cucu pertama keluarga Pradipta dengan anak perempuan pengacara terkenal dari keluarga Yanuar.

Semua sosial media penuh pemberitaan tentang dua orang ini. Banyak netizen mengatakan mereka berdua cocok. Satu tampan, satu cantik dan keduanya dari keluarga yang sama-sama memiliki pengaruh di negara ini.

Pagi hari Anci yang harusnya indah setelah kemarin jalan-jalan bersama Ethena yang ternyata hanya bohong saat mengatakan akan bersama Jerrel. Keduanya menikmati waktu bersama belanja, lalu menonton film tentang keluarga yang baru saja tayang di bioskop.

Tapi kebahagiaan Anci itu harus buyar saat matanya melihat berita pertunangan San dan Gladys yang baru saja Intan kirimkan padanya lewat pesan WA. Anci langsung lemas bahkan ponsel miliknya terjatuh begitu saja di lantai dalam kondisi mati dan pecah layarnya.

" Nggak mungkin.. Ini nggak bener. Semalam mami aja nggak ngomong apa-apa. Atau mami sengaja ajak jalan gue cuma buat alihin kesedihan gue karena akan ada berita ini.. Masa iya begitu? " Anci terduduk lemas tepat di depan ponselnya yang bernasib naas.

Pikirannya kacau, berbagai kemungkinan buruk terlintas di dalam benaknya. Termasuk kalimat yang sempat dia enyahkan beberapa waktu lalu begitu San menyakinkan dirinya tentang perasaan. San yang sesungguhnya.

' Apakah San sama saja dengan Jerrel? '

TES..

TES..

Anci terkejut begitu air matanya keluar. Dia menangis. Padahal Anci adalah seseorang yang tidak pernah ingin menangis seberat apapun cobaan hidupnya. Saat menangis di depan San waktu itu, kali pertama untuk Anci menangis setelah bertunangan dengan Jerrel.

Anci benci menangis, karena tidak ada gunanya dan dia merasa menjadi lemah jika dia cengeng. Tapi kali ini, pertahanan dirinya runtuh dan tangisannya terdengar begitu menyayat hati. Anci terluka, dia kecewa, dia sedih, dan haruskah dia berduka. Atas cinta yang tak lagi bisa di genggamnya.

****

Kerumunan keluarga Black yang ada di depan televisi langsung buyar begitu seorang pelayan mendatangi mereka dan melaporkan jika San, mengamuk di dalam kamar.

Saat Ethena dan Carmen hendak naik ke lantai atas untuk menenangkan San. Sosok yang sedang mereka bicarakan terlihat menuruni tangga. Tapi bukan itu yang menyita semua perhatian orang-orang ini. Sesuatu yang tengah digenggam San, semua mata membeku menatapnya.

" SANKARAAA.. TUNGGU SAYANG!! " Ethena tersadar pertama kali dan lekas menghentikan San.

" Minggir, mi. " nada bicaranya tidak membentak, tapi jelas terdengar San tengah emosi saat ini.

" Kamu mau apa bawa-bawa pistol, San? Mau kemana kamu? " terlintas satu orang dalam benak Ethena, tapi sungguh dia berharap tebakannya salah.

San terdiam, tidak menjawab tapi bergerak langsung meninggalkan Ethena.

" Tunggu sayang.. Bilang sama oma kamu mau kemana. Kalau mau pergi oma nggak masalah, mungkin kamu perlu waktu sendiri. Tapi nggak usah bawa pistol, San. " Carmen menggantikan posisi Ethena, menghentikan cucunya.

" Aku nggak pergi untuk menenangkan diri oma. Tapi menemui pria tua itu. Aku bersumpah, aku akan meledakkan kepalanya. "

DEG

Semua orang sampai tak bisa berkata-kata. Mereka diam beberapa detik tapi kemudian tersadar San sudah berlalu dari mereka. Ethena lekas mengejarnya dan langsung memeluk San erat.

" San.. Kamu marah boleh, tapi jangan gini ya. Mami takut. " ujar Ethena mencoba menenangkan putranya. Ethena dengarkan jantung San yang berdetak sangat kencang.

" Gimana aku nggak marah, mi? Orang tua sialan itu bikin berita yang nggak bener kayak gitu. Lalu San harus diam aja? " San dorong pelan tubuh Ethena.

" Anci mungkin sekarang lagi lihat berita bullshit itu. Dia bakalan nangis dan sedih. San bahkan nggak bisa nemuin Anci untuk jelasin semua ini karena situasi. "

" Pria tua breng*** itu mengacaukan semuanya, mi. Semua yang San susun dan rancang, dia hancurkan begitu aja. Jadi jangan salahkah San bertindak sekarang. " San langsung pergi.

" San!! Tunggu, San.. Dengerin mami, San!! San.. San.. " Ethena gagal menghentikan San.

" PENJAGA!! hentikan San.. Hentikan putra saya sekarang!! " teriaknya berharap siapapun penjaga di luar sana, mampu mencegah kepergian San.

Cornelius dan Gemma melihat semuanya dalam diam. Gemma terlalu shock, melihat sisi lain San yang belum pernah dia ketahui. Siapa yang mengira, putranya bisa sampai seperti itu saat dirinya diusik.

" Bukankah seharusnya kamu berterima kasih sama daddy, Gem? Kalau kamu nekat menuruti ucapan gila ayah mu, San yang seperti itu akan menjadi lawan mu. " Gemma tatap daddy nya dengan tatapan tak terbaca.

Sungguh kah itu putranya sendiri? Sankara nya?

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!