NovelToon NovelToon
Lala Putri Yang Terlupakan

Lala Putri Yang Terlupakan

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Genius
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Isshabell

Lanjutan dari novel yang berjudul Cinta yang terluka.


"Om, om baik, aku ceneng deh kalo baleng cama om," ucap Lala gadis kecil yang imut,manis dan cerdas itu.



"Iya, om juga seneng kalo bisa ketemu sama Lala tiap hari," kata Antonio yang sudah balik dari Australia sejak tiga tahun yang lalu sejak perceraian dirinya dengan Laras yang membuat dia sangat shock dan patah semangat untuk melanjutkan hidupnya.


"Om baik, kata mama ...papa nya aku itu pelgi jauh.....cekali tapi campai cekalang papa gak datang-datang aku Lindu cama papa...," ucap Lala yang lucu dan cadel itu.


Entah mengapa Antonio selalu merasakan kehangatan dan kebahagiaan saat dia bersama Lala.


Antonio tidak mengerti dengan perasaannya sendiri yang selalu ingin bertemu dengan Lala si bocah perempuan kecil yang selalu membuat hatinya bahagia.


Siapakah Lala.....yuk baca di sini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Isshabell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab. 24

"Laras, tolong katakan pada aku, apa yang harus aku lakukan agar supaya kamu bisa menerima aku lagi karena bagaimanapun juga aku adalah papanya Lala," Antonio tidak putus asa memohon pada Laras agar dia membuka hatinya lagi untuk dirinya.

"Mas, sudahlah. Aku tidak bisa menerima mas Antonio lagi aku tidak mau menjadi orang ketiga dalam hubungan kamu dan Amel mas," Laras berusaha mengelak walau jauh di dalam hatinya dia juga masih sangat mencintai Antonio.

Antonio menatap Laras lekat-lekat, begitu juga dengan Laras dan mereka saling mengunci tatapan untuk sesaat sampai akhirnya Antonio berkata pada Laras.

"Aku tahu mulut kamu bisa berbohong Laras tapi tidak dengan mata kamu, mata kamu mengatakan kalau kamu masih mencintai aku dan aku bisa merasakan hal itu."

Laras terdiam, dia tidak bisa berkata apa-apa karena memang apa yang di katakan Antonio itu ada benarnya.

"Tidak, aku harus menepis semua perasaan aku ini. Aku tidak mau menjadi perusak hubungan mas Antonio dengan Amel," gumam Laras dalam hatinya.

"Aku mohon mas Antonio jangan mengingat masa lalu lagi, sekarang mas harus melihat masa depan mas. Ada Amel yang akan selalu menemani kamu."

"Tidak Laras, aku tidak mencintai Amel," Antonio menggeleng-gelengkan kepalanya sambil menatap Laras.

Lala yang sedari tadi melihat kejadian itu tiba-tiba saja berlari ke arah laras dan Antonio.

"Om baik...om jangan beltengkal sama mama...," ucap Lala dengan polosnya.

Antonio menundukkan kepalanya melihat Lala ," dia adalah putriku, maafkan papa nak selama ini papa sudah melupakan kamu," ucap Antonio dalam hatinya dengan mata yang berkaca-kaca.

Kemudian Antonio menggendong Lala sambil berkata padanya ," enggak sayang om gak bertengkar dengan mama," ucap Antonio pada Lala sambil mengusap dengan sayang rambut gadis kecil itu.

"Om baik, kenapa om baik nangis?" tanya Lala sambil mengusap airmata Antonio dengan tangannya.

Antonio tersenyum mendengar ucapan Lala dan berkata padanya ," om seneng dan bahagia bisa ketemu sama Lala," ucapnya pada Lala.

"Lala juga seneng katemu sama om baik, Lala pengen banget ketemu sama papa tapi papa tidak pulang-pulang juga, Lala jadi lindu sama papa," raut muka Lala tiba-tiba berubah sedih.

Dengan reflek Antonio memeluk Lala yang masih dalam gendongannya itu, dia menangis hatinya sakit mendengar ucapan putrinya itu.

Hati Laras jadi sedih melihat Antonio menangis sambil memeluk Lala, Laras mengusap airmatanya yang membasahi kedua pipinya.

Bu Weni yang juga melihat peristiwa yang memilukan itu berjalan mendekati Laras, dia mengusap-usap punggung Laras, Laras menoleh pada ibunya itu tanpa berkata apa-apa dan Bu Weni paham apa yang sedang di rasakan Laras saat ini.

"Kring....!!" tiba-tiba terdengar bel masuk sekolah yang berbunyi dari sekolahannya Lala.

Lala yang masih dalam gendongan Antonio seketika mendongakkan kepalanya sambil berkata padanya ," om baik bel sekolah udah belbunyi Lala halus masuk kelas."

"Iya sayang, om anterin ya," lalu Antonio berjalan masuk ke dalam sekolahan Lala, Laras dan Bu Weni mengikuti langkah Antonio dari belakangnya.

"Om baik, makacih ya udah gendongin Lala telus dali tadi," ucap Lala yang kemudian di turunkan oleh Antonio dari gendongannya itu.

"Iya sayang," Antonio tersenyum bahagia.

"Mama, Lala masuk kelas dulu ya....," pamit Lala pada Laras yang berdiri di samping Antonio.

"Iya sayang, belajar yang pinter ya," pesan Laras pada Lala.

Dengan setengah berlari Lala masuk ke dalam kelasnya.

Antonio menoleh pada Laras dan Bu Weni, lalu dia berjalan mendekati Bu Weni dan berkata padanya," Bu maafkan saya," ucapnya sambil mencium tangan Bu Weni.

Bu Weni mengusap punggung Antonio dengan sayang karena Bu Weni masih menganggap Antonio seperti anaknya sendiri meskipun mereka sudah berpisah tiga tahun yang lalu.

"Tidak apa-apa Antonio, kamu gak salah karena kamu memang kehilangan ingatan, ibu tidak menyalahkan kamu," ucap Bu Weni.

"Terimakasih kalau ibu bisa mengerti saya," ucap Antonio setelah mencium tangan kanan Bu Weni itu.

"Maaf mas , aku harus buru-buru karena pagi ini ada meeting di kantor," ucap Laras tiba-tiba.

"Kalau begitu kita berangkat bareng saja ya, sekalian aku juga mau berangkat ke kantor," kata Antonio pada Laras.

"Tapi mas, mas Antonio kan harus jemput Amel," Laras merasa tidak enak kalau harus bareng Antonio.

"Tidak apa-apa, aku nanti bilang sama Amel kalau aku tidak jemput dia hari ini."

"Tapi... bagaimana kalau nanti dia tahu ternyata mas Antonio malah anterin aku ke kantor," ucap Laras cemas.

"Sudahlah Laras, kamu gak usah pikirin Amel ya," Antonio mengandeng tangan Laras dan mengajaknya masuk ke dalam mobilnya.

Bu Weni tersenyum melihat mereka berdua yang sudah masuk ke dalam mobil, lalu Bu Weni berjalan ke arah tempat duduk yang khusus untuk orang tua yang sedang menunggu anaknya, hari ini Lala minta di tungguin sama neneknya.

Antonio mengemudikan mobilnya menuju ke kantor Laras.

Hati Antonio saat ini sangat bahagia sekali karena kenyataannya dia sudah menemukan kebahagiaan yang dia cari selama ini meski keluarganya sendiri sudah menyembunyikan rahasia besar ini darinya.

Antonio menoleh pada Laras yang sedang memperhatikan jalan yang sedang mereka lewati lewat kaca mobilnya. Dia tersenyum melihat Laras, orang yang sangat berarti dalam hidupnya.

"Laras," panggil Antonio.

"Mas, aku mohon jangan panggil aku Laras, panggil aku seperti biasanya saja. Aku takut Amel akan curiga dan mengetahui hubungan kita dulu," ucap Laras sambil menoleh pada Antonio.

"Di sini tidak ada Amel, hanya ada aku dan kamu," ucap Antonio.

"Mas aku mohon, mas jangan sampai membuat Amel sedih karena dia sangat mencintai kamu mas dan satu lagi mas aku tidak mau menjadi perusak di antara kalian berdua, aku hanya masa lalunya kamu mas dan masa depan mas sekarang adalah Amel," Laras menatap Antonio berharap agar Antonio mengerti dengan apa yang di ucapkan nya itu.

"Bagaimana dengan Lala? Dia anakku Laras, anak kita berdua kamu tidak bisa memisahkan antara aku dan Lala, aku adalah papanya Lala," ucap Antonio sambil menatap Laras juga.

Laras membuang mukanya dengan tidak marah, dia menarik nafas dalam-dalam setelah mendengar perkataan Antonio barusan.

"Apa yang di katakan mas Antonio memang benar, dia adalah papanya Lala dan aku tidak boleh memisahkan mereka berdua, tapi aku juga tidak mau membuat Amel sedih kalau dia tahu tentang semua ini," ucap Laras dalam hatinya.

Perlahan Laras menoleh pada Antonio sambil berkata padanya ," mas, aku tidak akan memisahkan kamu dan Lala, kamu akan bisa sering bertemu dengan Lala tapi tolong rahasiakan ini semua dari Amel, karena aku tidak mau dia kecewa pada kamu nantinya mas," Laras berusaha meyakinkan Antonio.

1
Lady Ve
Semangat ya kawan💕.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!