Budi seorang remaja tampan tak terduga mendapat warisan yang membuat nya menjadi kuat dan sakti
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bang deni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Fitnah
Budi yang baru datang sehabis menghabisi jin merah menyuruh Ade dan Anto berkumpul . Ia ingin tahu tentang perkelahian Anto dan Ade di depan.
" Kalian tak apa apa?" Tanya Budi saat Anto dan Ade datang,
" Ga apa apa Bud, tapi mereka menyebut nama Anton , apa kamu kenal?" Tanya Ade, Budi mengangguk.
" Dia teman sekolahku" jawab Budi singkat
" Apa kamu ada masalah dengannya?" Tanya Ade,
" Dia yang kena grebek di hotel sama indah" ucap Budi santai , Ade mengangguk , mereka juga mengenal indah yang pernah menjadi pacar Budi .
" Sepertinya dia dendam sama kamu" ucap Nurul
" Iya ,mungkin dia dendam karena waktu penggerebekan aku Tony dan Bambang di sana ,karena Tony yang melaporkan mereka" jawab Budi menjelaskan
" Pantas saja, " ucap Ade yang mengerti duduk permasalahannya
" Terus mau di apakan Anton ini?" Tanya Anto yang greget
" Biarin aja, kalau nanti masih cari gara gara baru kita kasih pelajaran" ucap Budi .
" Terus tadi kamu ke belakang ngapain bukannya bantuin kami" Tanya Anto yang heran Budi tadi tak ke depan membantu mereka.
" Orang yang menyerang Linda mengirim serangan lagi" jawab Budi Linda yang mendengar langsung memeluk Budi,
" Sekarang di mana!?" Tanyanya ketakutan .
" Udah kabur, kak Linda tenang saja, ucap Budi sambil melepas pelukan Linda , takut ada yang bangun nantinya, karena balon kembar Linda menempel di dada Budi dan terasa hangat mengganjal.
" Huh , Alhamdulillah " ucap Linda bersyukur , tapi tak melepas pelukannya, kapan lagi ada kesempatan meluk Budi, mumpung Clara tak ada.
" Ekhem, " Nurul yang melihat berdeham kecil , Linda langsung tersadar bila ada orang lain di sana, mukanya memerah .
" Kita istirahat malam ini, langsung tutup saja bila tamu yang di dalam sudah pulang, dan jangan menerima pengunjung lagi" ucap Budi tegas.
⚫⚫⚫⚫⚫⚫
Pak Tarno yang melihat Cafe Sahabat malah bertambah ramai menjadi geram. Ia sudah menghabiskan banyak biaya untuk membuat cafe Sahabat bangkrut tapi kenyataan malah sebaliknya.
" Kenapa pak?" Purnomo yang melihat sang ayah sedang merenung bertanya
" Kita harus bergerak agar Cafe Sahabat gulung tikar "ucap Pak Tarno .
" Nanti aku cari ide yang sekiranya bisa membuat cafe Itu tutup." Ucap Purnomo , ia juga sangat mendendam pada Budi, karena Budi ia kini tak bisa berlatih tenaga dalam lagi.
" Yah cari secepatnya"
Cafe Sahabat Memeng ramai kembali karena pelanggan mereka yang tadinya pindah ke cafe Slamet kembali ke cafe Budi
Menurut mereka, mereka tak nyaman di sana karena suasananya yang berbeda dengan Cafe Sahabat dan pelayanannya kurang ramah
Purnomo kini sudah mempunyai rencana yang jitu dan cukup keji, ia akan menyuruh beberapa teman mahasiswanya untuk berkunjung ke Cafe Sahabat namun mereka nanti akan memasukan lalat dalam minuman mereka sendiri .
Minggu ini Linda sedang study banding ke Lembang selama beberapa hari, Clara turun menggantikan Linda , biasanya Clara hanya datang karena kangen dengan Budi, ia malah fokus pada latihan bela diri di rumahnya bersama sang ayah yang juga ternyata menyukai bela diri.
Mahasiswa yang di sewa Purnomo datang saat Cafe sedang ramai, ia bersama kedua temannya memesan makanan ringan dan kopi Capucino .
Selang beberapa saat.
" Braaaak"
Mahasiswa tadi menggebrak meja dan menunjuk Budi yang baru saja mengantarkan pesanan pengunjung .
" Ada apa kak?" Tanya Budi heran kenapa orang itu marah marah
" Coba kamu lihat , apa ini!" Teriaknya marah dan menunjuk ke arah lalat yang mati di dalam gelasnya.
" Ga mungkin aku sendiri yang tadi mengantarkan dan membuat kopi itu " sangkal Budi melihat ada lalat di dalam gelas pengunjung.
" Cafe jorok, masa lalat aja bisa ada di dalam minuman!" Teriaknya marah, dengan membanting kursi ia berjalan keluar dari cafe, pengunjung yang lain juga mulai keluar satu persatu dari cafe Sahabat ,
" Kamu yang sabar yah" Clara yang melihat Budi termenung berusaha menghibur .
" Aku tak apa apa ,hanya saja aku memikirkan mereka bila cafe ini sampai sepi, apalagi gulung tikar " ucap Budi melihat ke arah Nurul, Ade dan Anto yang sedang duduk bersama
" Yah mudah mudahan masalah ini cepat selesai" bujuk Clara lagi. Tanpa sepengetahuan mereka salah seorang pengunjung memposting kejadian tadi di media sosial, membuat cafe Sahabat menjadi viral dan di cemooh.
Dua hari cafe Sahabat menjadi sepi, hanya anak buah pak jali yang masih setia , mereka bahkan menghibur Budi .
" Yang sabar, saya percaya sama kamu ,mereka pasti sengaja memfitnah kamu agar cafe kamu sepi dan bangkrut" ucap Pak jali yang datang setelah melihat cafe Budi viral di media sosial.
" Terima kasih yah pak , "ucap Budi tulus,
" Permisi, kami dari pihak BPOM akan melakukan pemeriksaan " saat sedang mengobrol bersama pak Jali beberapa orang berseragam khusus datang, Budi dengan cepat menghampiri mereka
" Ada apa ini pak?" Tanya Budi sopan.
" Kami ingin memeriksa kebersihan dan kelayakan bahan yang di gunakan oleh Cafe ini, mohon kerjasamanya" ucap seorang pria yang menjadi ketua di tim itu.
" Oh baik pak, silahkan" ucap Budi mempersilahkan .
Tim itu langsung menuju gudang stok di mana Budi menaruh dan mengolah bahan bahan nya sebelum di sajikan pada pengunjung.
Budi yang merasa yakin bahan nya aman santai saja , namun ia kaget saat melihat beberapa petugas membawa tepung yang sudah berjamur, dan dari bungkusnya jelas itu bukan merk yang biasa Budi pakai
" Pak , itu bukan milik kami" ucap Nurul .
" Trus milik siapa , jelas jelas ini ada di tempat kalian !" Teriak petugas itu marah, Budi memandang kelima nya , membuat kelimanya mundur ketakutan ,karena sorot mata Budi terasa menekan jiwa mereka
" Kalian boleh membawa itu sebagai barang bukti, tapi tinggalkan kartu anggota kalian ," ucap Budi .
" Untuk apa!, apa kalian mengancam kami!" Petugas itu menolak
" Bukan, tapi kami ingin tahu siapa saja yang datang memeriksa Cafe kami" ucap Budi santai.
" Ini, kelimanya memberikan kartu anggota mereka Budi membaca sekilas.
" Clara tolong foto kartu anggota ini " pinta Budi , dengan cepat Clara memfoto kartu anggota itu.
" Kalau kalian ingin bermain kotor, hati hati tenggelam dalam lumpur" ucap Budi sambil menyerahkan kembali kartu anggota milik mereka.
" Apa maksudmu!!" Seru ketua tim itu tak mengerti.
" Nanti juga kamu mengerti" ucap Budi dan mempersilahkan mereka pergi.
" Baik, mulai besok cafe tidak boleh buka lagi" ucap ketua tim itu sebelum ia pergi ia memberi stiker Di segel pada pintu Cafe dan gerbang masuk.
Budi menutup cafe dan duduk dengan lemas
" Tuan ,aku melihat tepung berjamur itu mereka mengeluarkan dari tas mereka sendiri" Jira yang melihat tindakan petugas tadi langsung melaporkan pada Budi .
" Aku tahu, tapi kita tak ada bukti " ucap Budi , ia tahu bila tepung terigu berjamur itu mereka yang membawa sendiri karena merk bungkus tepung tadi berbeda dengan merk bungkus tepung yang mereka gunakan dan sudah pasti mereka ada yang menyuruh.
bukanya yg pwrtama hami
untung g nyungsep yaa