NovelToon NovelToon
Terjebak Istri Bayangan

Terjebak Istri Bayangan

Status: sedang berlangsung
Genre:Enemy to Lovers
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Sarah Mai

Alan Andrew adalah generasi kesepuluh pria dari keluarga Andrew, pewaris tahta kejayaan dalam bisnis otomotif kelas dunia. Ia sempurna di mata banyak wanita; tampan, cerdas, kaya, dan berwibawa. Sosok yang merupakan definisi dari pria idaman. Namun, di balik pesonanya, Alan menyimpan hasrat yang bertolak belakang dengan nilai-nilai ketimuran: ia mencintai tanpa komitmen, menganggap hubungan tak harus diikat dengan pernikahan. Baginya, wanita hanyalah pelengkap sementara dalam hidup, bisa datang dan pergi sesuka hati.

Namun segalanya berubah ketika ia bertemu Maya Puspita, gadis manis dari Jawa Tengah yang datang dari keluarga sederhana namun menjunjung tinggi moral dan etika. Takdir menempatkan Maya bekerja di perusahaan Alan.

Alan sudah menjadikan Maya sebagai ‘koleksi’ berikutnya. Tapi tanpa ia sadari, Maya menjeratnya dalam dilema yang tak pernah ia bayangkan. Sebab kali ini, Alan bukan sekedar bermain rasa. Ia terjebak dalam badai yang diciptakannya sendiri.

Akankah Maya mampu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sarah Mai, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

HTA24

“Boleh aku lanjutkan?” tanya Key sambil menatap layar ponselnya, matanya tajam menyapu poin-poin penting yang harus disampaikan.

Maya tidak menjawab. Tapi Key tidak perduli, ia tetap berbicara.

“Alan memiliki tiga level dalam pernikahannya,” lanjutnya datar, terkesan seperti membaca kontrak bisnis, bukan membicarakan kehidupan seseorang.

“Level pertama, khusus untuk putri konglomerat. Pernikahan ini resmi, sah secara hukum, dan dipublikasikan secara luas.

Level kedua, pernikahan sah secara hukum, namun dirahasiakan hingga Alan merasa siap untuk mengumumkannya.

Level ketiga, hanya pernikahan siri, tertutup rapat, tapi tetap dengan kompensasi materi yang sesuai kesepakatan.”

Ia menatap Maya dengan ekspresi netral namun menghitung.

“Untukmu, Alan memberikan rekomendasi yang sangat spesial yaitu level kedua. Resmi dan sah, namun harus dirahasiakan.”

Maya menggeleng pelan, suaranya serak menahan emosi.

“Maaf, Key... aku tidak bisa. Aku akan bicara langsung pada Alan. Aku menolaknya.”

Key menarik napas, menunduk sejenak lalu berkata lebih pelan, tapi tajam:

“Sekalipun kau menghindar dengan memilih menikah dengan pria lain, Alan tidak akan tinggal diam. Ia akan menggagalkannya. Awalnya ia akan mencoba dengan cara halus menawarkan harta, jaminan dan jabatan. Tapi jika itu gagal, dia punya cara yang lebih kejam.”

Maya menelan ludah, lehernya terasa kaku.

“Bagaimana... jika aku tetap tidak mau dan aku juga tidak menikah dengan pria manapun?” tanya Maya dengan bibir bergetar.

Key menatapnya lurus.

“Keluargamu yang akan jadi taruhannya. Alan punya cara untuk menghancurkan tanpa meninggalkan jejak. Pelan tapi pasti, dengan tangan bersih. Dengan kekuatan hukum yang bisa ia beli. Menolak bukanlah pilihan yang aman untuk mu sekarang.”

"Akhir-akhir ini, Alan lebih memilih wanita dari kalangan rendah, mungkin agar minim resiko!"

“Kalian... kejam!” seru Maya "Sangat Sombong!" suaranya meninggi. Matanya berkaca-kaca.

Key hanya tersenyum tipis.

“Sejak kecil, kami sudah dididik dalam atmosfer kekuasaan dan keangkuhan. Alan adalah generasi kesepuluh dari keluarga Andrew. Ia memikul beban imperium di pundaknya. Hidup dalam bisnis bukan seperti kandang semut yang teratur, tapi lebih seperti hutan tirex yang saling menerkam demi bertahan.”

Key mendekat perlahan, suaranya melunak tapi tetap manipulatif.

“Jangan takut dulu, Maya. Dalam dunia kami... semua ada take and give-nya. Kau hanya perlu mengikuti arusnya...”

"Kedatangan ku ke kota ini untuk mencari pekerjaan halal, bukan menjual diri!" ucap Maya getir, menahan air mata.

"Tapi kenyataannya?" Key menatap tajam, menyelidik. "Kau menjual diri, Maya. Niat memang sering dikhianati oleh hasil, bukan begitu?"

Key tertawa sinis, suaranya menggores hati.

"Maya...Sadarlah, kita hidup di dunia yang kejam bukan di negeri dongeng, pernikahan karena cinta itu hanya bualan manis. Setelahnya? Aku pasti tak sanggup hidup tanpa uang mu. Harta adalah segalanya, haha!"

"Itu isi kepalamu, bukan isi kepalaku!" bentak Maya, dadanya sesak oleh kemarahan.

Key mencibir. "Kau begitu Naif dan munafik. Bukan kah selama enam bulan kau hidup dengan harta Alan. Menikmati semua, serasa jadi ratu sejagad. Enak, kan, jadi orang kaya?"

"Aku sudah kembalikan semuanya, apa itu tidak cukup membuktikan!" Maya menahan emosi.

Key menghela napas panjang, lalu berdiri dan berkata dingin,

"Kalau begitu, aku minta tagihan rumah sakit yang menyelamatkanmu hari ini. Seratus lima puluh juta rupiah. Bayar tunai, tidak boleh dicicil."

Maya membeku. Napasnya tercekat. Ia kalah… dalam hal harta.

Tiba-tiba...

"Dreettt!" Ponsel Maya bergetar. Nama Roy terpampang di layar.

Tanpa ragu, Maya mengangkatnya dan melangkah menjauh dari Key.

"Roy?"

"Mbak... katanya Mbak kritis?" suara Roy terdengar lesu.

"Kamu dengar dari Alan?"

"Iya…"

"Maaf ya...Tapi Mbak sudah sehat sekarang. Tidak perlu khawatir."

"Syukurlah..." sahut Roy lirih.

"Bagaimana kondisi Bapak?" tanya Maya. Hatinya mulai gusar.

Roy terdiam sejenak, lalu terdengar isak tangis pelan dan tertahan. "Bapak di ICU, Mbak. Harus pasang ring jantung hari ini juga. Tapi rumah sakit menolak operasi, sebelum biaya pemasangan ring sebesar 75 juta harus dilunasi. Belum termasuk obat dan rawat inap. Kalau nggak, Bapak akan dikeluarkan."

"Asuransi Bapak?" tanya Maya cepat.

"Nggak bisa dipakai. Bapak nunggak tiga bulan. Mereka minta dilunasi dulu, harus urus ini itu. Roy nggak paham, Mbak..."

Tangis Roy pecah sampai sesenggukan. Ia masih remaja, tapi sudah harus menghadapi kerasnya dunia.

Maya terdiam. Airmatanya jatuh. Hatinya remuk. Gagalnya Roy masuk universitas saja sudah menyayat, kini… Ayah mereka kritis dan tidak bisa dioperasi hanya karena masalah biaya

Pelan tapi pasti, Maya mulai pasrah.

"Tidak ada jalan lain…" gumamnya

"Roy, dengarkan Mbak. Kamu jangan nangis. Mbak akan urus semuanya. Tugas kamu hanya rawat Bapak dan Ibu. Dan Mba janji kamu akan kuliah seperti teman-teman mu yang lain."

"Tapi… dari mana uangnya, Mbak? Kata Bapak… jangan jual diri, katanya beliau lebih rela...."

"Tidak!" Maya memotong tegas. "Itu tidak akan terjadi lagi!"

"Baik Mbak!" hati Roy mulai tenang.

Panggilan berakhir.

Maya kembali duduk menunduk, tak mampu menatap Key, ia terdiam. Bahunya merosot lemas. Sorot matanya kosong. Ia benar-benar terjepit.

"Baiklah. Aku siap menikah dengan Alan. Tapi selesaikan dulu biaya operasi Bapakku sekarang. Kalau tidak, nyawanya bisa hilang," desa Maya.

Key tertawa puas, seperti ratu yang memenangkan pertempuran.

"Akhirnya kau sadar juga," suara itu tajam, menusuk seperti belati.

"Dunia ini kejam, Maya. Dan kau seharusnya bersyukur. Alan itu jauh di atas kelasmu, tapi dia tertarik menikahi mu. Padahal aku tahu betul siapa kamu, dan seperti apa keluargamu yang—yah—sederhana itu," ucap angkuh Key.

Maya hanya menatap kosong. Kata-kata itu seperti hujan batu yang mengguyur kepalanya. Dunianya perlahan runtuh. Harapan, harga diri, semua terasa hancur tanpa bekas, ia diam bertahan demi keluarganya.

"Kau pikir kau dirugikan menikahi Alan?" suara itu kembali terdengar tajam, dengan nada seolah memberi nasihat. "Salah besar. Yang perlu kau lakukan cuma satu: nikah, diam cantik, dan tunggu sampai Alan bosan. Paling lama? Satu tahun. Setelah itu? Kau bebas. Dan uang Alan?" Key tertawa pelan, mengejek sinis. "bebas kau nikmati. Hidup mewah tanpa harus merintis usaha."

Maya terdiam. Lidahnya kelu. Ia terlalu polos untuk memahami pernikahan semacam itu.

Key mendekat dan menatap dengan senyum penuh kemenangan.

"Oh ya… Kau perlu tahu juga. Ada lima puluh perempuan bangsawan yang siap menikahi Alan tanpa menuntut apa-apa. Tapi kau justru diberi kesempatan emas."

Key bangkit, merapikan tasnya.

"Pertemuan selanjutnya: tanda tangan kontrak pembagian harta. Alan dan Jacob akan hadir langsung."

Ia melangkah pergi, meninggalkan Maya yang masih terduduk lesu di sofa.

Pandangan Maya kosong. Harapan terkikis oleh kenyataan yang pahit.

1
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
Alan kayak balas dendam May,saat jauh darimu seperti seperti batre yg sekarat pas dicas langsung tegangan tinggi 🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
ahhh blum siap ronde kedua tapi klo terus digempur mah meniikmati juga kamu May
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
iya pemenangnya,terus klo kamu bosan gimana dengan nasib Maya dan anakmu itu Lan
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
kayaknya jadi deh 🤭
☠ᵏᵋᶜᶟҼɳσᵇᵃˢᵉ¢ᖱ'D⃤ ̐
ganti gaya Lan biar jadi 🤣🤣🤣
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
wah.. jangan" nanti Maya beneran pemenang'y, apa lagi itu masa subur
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
Alan sekali berbuka g cukup 1 kali makan ..mau'y nambah terus
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
kenapa pas banget pula maljum kalian buka puasa😁😁
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
ketakutan seorang ibu saat anak nikah siri...
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
apa mungkin Key memang tidak memyukai Maya🤔🤔dari kata"y dia seperti merendahkan Maya
ᴛᴜᴋɪɴᴇᴍՇɧeeՐՏ🍻
ganti judul n cover kah??? 🤔🤔🤔
no 🎸 ve
Wkwk Alan, bohong mu menjerat Maya di masa depan 😅
yayuk
semoga hamil
𝐙⃝🦜🅰🆈🅰
alamat ini mah mana di masa subur lagi👀
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️ՇɧeeՐՏ🍻
passsti Nanti jaddi ini wkwkwkw asliik
🅝🅤🅡🅨ᵇᵃˢᵉ☪️ՇɧeeՐՏ🍻
hahaha jangan2 nanti mayaaa malah jadii
Fitria Ningsih
episode full hangat ini
☠ᵏᵋᶜᶟGalangᵇᵃʰᵃ
Alan brasa singa lapar🤣🤣🤣
☠ᵏᵋᶜᶟGalangᵇᵃʰᵃ
maya terlihat kuat padahal rapuh.yo
☠ᵏᵋᶜᶟGalangᵇᵃʰᵃ
sombongnya key😁😁😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!