NovelToon NovelToon
RINJANI(Cinta Sejati Yang Menemukannya)

RINJANI(Cinta Sejati Yang Menemukannya)

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / CEO / Berbaikan / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: AUTHORSESAD

RINJANI (Cinta sejati yang menemukannya)

jani seorang gadis yang terlahir dari keluarga yang berantakan, dirinya berubah menjadi sosok pendiam. berbanding terbalik dari sikap aslinya yang ceria dan penuh tawa.

hingga jani bertemu dengan seorang pria yang merubah hidupnya, jani di perkenalkan dengan dunia yang sama sekali belum pernah jani ketahui,jani juga menjalin sebuah hubungan yang sangat toxic dengan pria itu.

Dapatkah Jani terlepas dari hubungan toxic yang dia jalani? atau Jani akan selamanya terjebak dalam hubungan toxic nya itu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AUTHORSESAD, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

SIAPA?

"Bentar bu" Rinjani berdiri dan menarik tangan Erlan.

Erlan hanya membiarkan tangannya di tarik oleh Jani, Jani membawa Erlan keluar dan membawanya sedikit agak menjauh dari ibunya. Jani berdiri di depan Erlan dengan tangan bersidekap di dadanya, tatapan Jani mengunci pada Erlan yang kini sedikit salah tingkah.

"Kenapa?" Tanya Erlan seperti orang yang tidak tau Apa-apa.

"Kamu lagi kobam?" Jani sedikit membulatkan matanya pada Erlan "Kamu sadar nggak sih, tadi kamu itu ngomong apa?" Imbuh Jani dengan masih menatap pada Erlan dengan mata membulat.

Erlan mengerutkan dahinya, dia sungguh tidak tau apa yang salah dengan ucapannya tadi, kenapa sampai Rinjani menatapnya dengan mata melotot.Bukannya takut, Erlan malah semakin gemas saja dengan Rinjani.

"Emang ada yang salah?" Erlan ikut menatap Jani dengan tenang "Dan aku sadar dia ratus persen"

Jani menarik nafas dn membuangnya kasar, tangannya berubah kini berada di pinggangnya dan tangan satunya berada di mulutnya dengan telunjuk yang mengetuk-ngetuk bibir, seperti Jani sedang menimbang sesuatu.

"Denger–" Erlan menarik lembut tangan Jani agar sedikit lebih dekat dengannya.

"Aku ngomong kayak gitu, bukan tanpa alasan" Erlan mengusap pipi Jani "Aku cuma ke inget Liliy, mungkin kamu, Lisa dan ibu udah paham sama situasi ini, tapi Liliy? "

Jani terdiam, ternyata Erlan lebih jauh memikirkan dampak dari pertengkaran kedua orang tuanya, benar–dirinya dan Lisa sudah dewasa, tentu mereka paham dengan apa yang terjadi. Tapi Liliy—dia hanyalah anak balita yang tak tau Apa-apa. Jani menunduk matanya sudah mulai panas karena mengingat bagaimana hidupnya dan kedua adik serta ibunya.

Erlan yang sangat peka langsung memeluk Jani dan mengusap pelan punggung Jani,

"Aku nggak sampai berpikir jauh kayak kamu" Ucap Jani di dalam pelukan Erlan.

Erlan hanya terus memberikan usapan pada punggung Jani, Erlan melakukan itu karena Erlan tau bagaimana hidup di dalam keluarga BROKEN HOME. Bahkan tanpa Jani tau jika Erlan juga adalah korban dari keluarga yang BROKEN HOME

        ━━━━━━♡♥♡━━━━━━

Pip.... Pip..... Piiippp───

Terdengar suara kode pintu apartement milik Erlan yang di tekan, sedangkan sang pemilik yang sedang duduk di balkon hanya membiarkan saja, tanpa ingin mengetahui siapa yang datng.

Erlan menatap lurus pada Lampu-lampu kota berwarna-warni, nampak seperti cahaya bintang yang indah dari kejauhan, sorot matanya sangat tenang, Namun—juga sangat membahayakan. Mata yang bisa menelan siapa saja saat menatapnya, Erlan menyesap rokoknya dan membuang asapnya ke atas.

"Kenapa nggak pulang?." Ucap Erlan tanpa melihat siapa yang duduk di sampingnya.

"Gue ada yang mau di omongin sama lo kak" Ezra duduk di samping Erlan.

Wajahnya menatap lurus ke depan, dengan sorot mata tajam dan.... Entah apa yang sedang Ezra pikirkan.

Erlan menyesap kembali rokoknya, tatapan Erlan pindah pada sosok Ezra yang ada di sampingnya, Erlan membuang asap rokoknya dan membuang puntung rokok yang sudah pendek ke dalam asbak.

"Apa ada yang mau lo jelasin" Ucap Erlan tenang, namun suaranya sangat datar dan dingin.

Ezra terkekeh, tangannya mengambil sekaleng bir yang ada di antara dirinya dn juga Erlan.

Ctak–

Suara kaleng bir yang di buka oleh Ezra, Ezra meminum nya dengan sekali tenggak, Erlan hanya memperhatikan Ezra yang nampak sedang kalut, Erlan bisa tau dari tindakan Ezra dan juga saat Ezra masuk, sudah tercium bau alkohol yang menyengat.

"Soal Rinjani–" Ezra menoleh dan melihat Erlan yang masih setia menatapnya.

"Gue bakal tetap pertahanin dia, meskipun gue harus tanggung jawab sama Giselle, tapi... gue nggak mau lepasin Jani"

Erlan hanya diam mendengarkan apa yang di katakan oleh Ezra, namun–siapa sangka jika dalam otaknya sedang berisik dan Erlan juga sedang Mati-matian mengontrol emosinya agar tidak meledak.

Erlan membuang pandangannya ke sembarang arah, dia menarik nafasnya dalam dan menundukkan wajahnya, senyum miring terlukis di bibirnya. Tangan Erlan meraih kaleng bir yang sejak tadi memang sudah menjadi temannya, Erlan menenggak minuman itu hingga tandas.

"Udah kasih tau Mommy sama Daddy?" Ucap Erlan yang masih menatap lurus.

"Gue takut" Cicit Ezra lirih.

"Tsk..... " Erlan sedikit menegakkan duduknya, tangannya dia topang di belakang. "Buat ngomong sama Mommy dan Daddy aja lo nggak takut, dan–lo bilang mau pertahanin Jani dan tanggung jawab" Erlan kembali menatap Ezra.

"Jangan terlalu serakah adikku" Erlan tersenyum miring.

Ezra menatap Erlan tajam, dia tau dan sangat tau, jika kakaknya kini sedang Mati-matian mengontrol emosinya. Ezra juga tau jika menyangkut Rinjani, Erlan tidak akan Main-main. Dan satu lagi–Ezra tau jika Erlan sangat menyukai Rinjani, dan itu adalah sesuatu hal yang tidak pernah terjadi selama merek hidup bersama. Seorang Erlan menyukai seseorang wanita, bahkan para anggota BLACK HUNTER sering menganggap Erlan dan Damar adalah sepasang kekasih.

"Hahahaha....... " Ezra tertawa menatap Erlan "Lo suka sama Jani?" Ucap Ezra dengan suara tawa yang langsung menghilang.

Erlan masih sangat tenang, meski Ezra terlihat sedang memprovokasi dirinya. Erlan tersenyum miring dan tangannya menepuk-nepuk bahu Ezra pelan.

"Gue kira.... Lo bukan bukan anak yang bodoh" Erlan memberikan smirk pada Ezra "Terlalu banyak hal yang lo nggak tau tentang gue"

Erlan berdiri dan melangkah meninggalkan Ezra, namun Erlan kembali berbalik melihat Ezra yang masih duduk di balkon.

"Gue nggak cuma suka sama Rinjani, tapi..... gue udah jadi pemilik hatinya saat ini" Ucap Erlan, setelah itu Erlan meraih kunci motornya dan pergi keluar dari apartement.

Erlan hanya menghindari agar dirinya tidak kembali melukai Ezra. Sedangkan Ezra dia masih duduk diam di balkon, tangannya meremas kaleng bir yang dia pegang sejak tadi hingga penyok.

Kesal..... Dia sangat kesal, kenapa begitu cepat Jani berpindah hatinya, seharusnya dirinya yang berada di sisi Jani bukan kakaknya. Jika saja hal seperti ini tidak terjadi mungkin Jani masih ada bersamanya sekarang.

            ━━━━━━♡♥♡━━━━━━

Pagi ini terasa sangat cerah, namun... tidak bagi Rinjani, karena dia harus mendorong motor matic hitamnya yang mogok. Sebenarnya tidak mogok sih, hanya motornya perlu di isi bensin, namun Rinjani tidak bisa mengisinya karena uang yang Lima puluh ribu yang hanya ada selembar di dalam dompetnya sudah dia berikan untuk Lisa tadi.

"Ya Tuhan....... Kenapa hidupku sangat indah sekali pagi ini" Ucap Rinjani sambil mendorong motornya.

Dalam hatinya berharap jika dia akan bertemu dengan Gibran atau Fita, jika iya setidaknya dia bisa meminjam uang dulu untuk membeli bensin.

"Padahal udah lewat Pom, tapi tetep nggak bisa kasih lo minum Black" Jani Mendumel sambil terus mendorong motor kesayangannya.

Pagi ini Rinjani memaksa ingin masuk kuliah, menurutnya hal yang terjadi padanya tidak harus membuat dirinya mengurung diri. Jani menarik nafas dan berhenti di trotoar, Jani duduk dan meluruskan kakinya. Rasanya kakinya sangat pegal, Jani Celingukan mencari seseorang yang mungkin Jani kenal.

"Ya Tuhan...... lengkap sudah" Cicit Rinjani, tangannya mengambil ponsel yang ada di saku hoodienya.

Rinjani membuka kunci ponselnya dan men scroll layarnya, ingin mengirimkan chat pada Fita, Tapi paket data saja dia belum mengisinya.

"Kalau pinjem abang penjual cilok, boleh nggak ya?." Monolog Jani.

Matanya melihat pada abang penjual cilok yang tak jauh dari tempatnya duduk.

"Coba aja deh, siapa tau di bolehin" Ucap Jani pada dirinya sendiri.

Rinjani berdiri dan hendak mendekat pada tukang cilok yang sedang mangkal, telinganya terpasang earphone. Mungkin dia sedang mendengarkan lagu dari ponselnya, Namun langkah Jani terhenti saat telinganya mendengar seperti ada seseorang yang sedang bicara padanya.

"Hei......... Lo..... Cewek yang pakai Hoodie hitam!!!!!" Terdengar suara lelaki yang sedikit berteriak.

Rinjani menghentikan langkahnya dan menoleh kesan kemari, mencari kalau saja ada orang lain yang memakai Hoodie hitam sepertinya.

"Lo..... yang lagi Clingak-clinguk, yang pakai helm hitam juga, cewek yang motornya mogok" Ucap pria itu detail.

Mungkin dia melihat Jani yang kebingungan hingga dia langsung menyebutkan ciri-ciri yang ada pada Jani.

Rinjani menoleh ke arah pria yang berteriak itu. Jani menunjuk dirinya sendiri dengan wajah bingung, pasalnya dia sama sekali nggak tau siapa pria yang sedang duduk di sisi trotoar dengan tangan yang memegang Cilok.

1
Citra Mandalika
kak jgn lama up next chapter, q baper sma sikap erlan 😖😖😖😖
Citra Mandalika
aakkkhh.... air mna air....
Citra Mandalika
nggak usah gengsi jani nanti nyesel loh, kalau erlan di bawa cewek-cewek
Citra Mandalika
lucu... knp smpai ke oyo sih jani
Citra Mandalika
gilak.....
Citra Mandalika
ngeselin deh ezra .... maunya gimana sih, nggak bisa nentuin sikap
Citra Mandalika
blm tau aja klo kakaknya Lisa itu cewek yg km suka Nidal
Citra Mandalika
amalan apa yg km pakai rinjani hingga, para ketua geng mtr jtuh hati sma km😖😖😖
Citra Mandalika
hilangin aja karakter ayahnya rinjani bisa kaki thor, sebel q sama orang tua kayak dia
Citra Mandalika
semangat author ku, jaga kesehatan dan jgn lupa sering upload ya..... semangat 💪
Citra Mandalika
aaakkkhhhh melting bgt 😖😖😖😖
Citra Mandalika
nggak bisa hajar, santet aja bran. 😂😂😂
Citra Mandalika
damar kyknya dewasa bgt, dan selalu jd penengah ya di geng motor ini
Citra Mandalika
kok omongan giselle kayak gimana gitu ya agak nggak suka sma giselle nich
Citra Mandalika
semudah itu km ucapkan kta maaf😭😭😭
Citra Mandalika
se santai itu kamu ezra, setelah apa yg km lakukan sm Rinjani??!!! 😡😡😡😡😡
Citra Mandalika
duh... hari ini bisa maraton nggak ya, sengaja nabung bab tapi nggak bisa nahan pengen baca semangat Thor
Mrs yoonmin: makasih.... dukungannya, 💜💜💜💜💜
total 1 replies
Citra Mandalika
what?????
Citra Mandalika
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Citra Mandalika
pikiran kamu Ezra haduh....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!