NovelToon NovelToon
Gerbang Tanah Basah: Garwo Padmi Dan Bisikan Malam Terlarang

Gerbang Tanah Basah: Garwo Padmi Dan Bisikan Malam Terlarang

Status: sedang berlangsung
Genre:Misteri / Poligami / Janda / Harem / Ibu Mertua Kejam / Tumbal
Popularitas:76.9k
Nilai: 5
Nama Author: Hayisa Aaroon

Di Era Kolonial, keinginan memiliki keturunan bagi keluarga ningrat bukan lagi sekadar harapan—melainkan tuntutan yang mencekik.
~
Ketika doa-doa tak kunjung dijawab dan pandangan sekitar berubah jadi tekanan tak kasat mata, Raden Ayu Sumi Prawiratama mengambil jalan yang tak seharusnya dibuka: sebuah perjanjian gelap yang menuntut lebih dari sekadar kesuburan.
~

Sementara itu, Martin Van der Spoel, kembali ke sendang setelah bertahun-tahun dibayangi mimpi-mimpi mengerikan, mencoba menggali rahasia keluarga dan dosa-dosa masa lalu yang menunggu untuk dipertanggungjawabkan.

~

Takdir mempertemukan Sumi dan Martin di tengah pergolakan batin masing-masing. Dua jiwa dari dunia berbeda yang tanpa sadar terikat oleh kutukan kuno yang sama.

~

Visual tokoh dan tempat bisa dilihat di ig/fb @hayisaaaroon. Dilarang menjiplak, mengambil sebagian scene ataupun membuatnya dalam bentuk tulisan lain ataupun video tanpa izin penulis. Jika melihat novel ini di

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hayisa Aaroon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Keberanian Baru Sumi

Martin melirik sekilas ke arah Sumi yang berdiri sedikit di belakang suaminya, wajahnya tegang menanti jawaban apa yang akan ia berikan.

"Saya sedang membahas rencana pembangunan kolam ikan dengan Raden Ayu," jawab Martin dengan lancar. "Area di sekitar Kedung Wulan sangat potensial untuk itu. Dan Raden Ayu telah setuju untuk bekerja sama dengan saya." Ia menatap lurus ke arah Sumi, ada ancaman tersirat dalam tatapannya. "Bukankah begitu, Raden Ayu?"

Sumi memaksakan senyum, menyadari mata biru Martin jelas menekankan ancaman jika ia tidak mengiyakan.

"Benar, Kangmas. Tuan Martin tadi membahas peluang usaha itu. Terdengar cukup menjanjikan, dan saya setuju."

Soedarsono menatap Martin yang tersenyum tipis, lalu beralih pada istrinya yang tatapannya menunduk, tidak berani menatap langsung matanya.

"Mengapa tidak menunggu Kangmas pulang dulu, Diajeng?" tanya Soedarsono dengan nada lembut namun terdengar tegas. "Urusan bisnis seperti ini seharusnya dibicarakan bersama-sama."

Sumi mengangkat wajahnya sedikit. "Saya mengira Kangmas tidak akan pulang cepat," jawabnya hati-hati. "Mengingat semalam Kangmas tampak begitu ... bersemangat dengan perjodohan yang dilakukan Ibu."

Kata-kata itu membuat Soedarsono terdiam. Ada ketegangan yang tiba-tiba di antara pasangan itu.

Martin yang memahami keretakan di antara keduanya, bergerak cepat dengan komentarnya.

"Ah, ya. Selamat, Raden!" ucapnya dengan nada bersemangat yang dibuat-buat. "Semalam saya mendengar bahwa Anda akan segera memiliki istri baru. Kabar yang menggembirakan."

Ia tersenyum, tapi mata birunya menatap Sumi, seakan memberi dukungan pada perempuan itu untuk tegas berpisah dengan sang suami.

Soedarsono mengangguk kaku, menerima ucapan selamat itu dengan raut wajah yang sulit dibaca. "Terima kasih, Tuan Van der Spoel."

Suasana semakin tidak nyaman, dan Soedarsono, sebagai tuan rumah yang baik, mencoba menetralisir dengan mengalihkan pembicaraan.

"Mari, silakan duduk dulu, Tuan. Sepertinya kita perlu membicarakan ulang kesepakatan antara Anda dan istri saya."

"Terima kasih, tapi saya rasa hari sudah sangat sore," tolak Martin dengan sopan. "Lebih baik saya pulang sekarang. Besok pagi saya akan kembali dengan membawa denah area Kedung Wulan, untuk membahas pembangunan kolam ikan lebih detail."

Soedarsono mengangguk, tampak sedikit kecewa dengan keputusan tamunya untuk segera undur diri. "Baik, Tuan Van der Spoel. Kami akan menunggu kedatangan Anda besok."

Martin mengambil topinya, membungkuk sedikit kepada pasangan itu—lebih dalam kepada Soedarsono, lebih singkat pada Sumi. "Selamat sore, Raden. Selamat sore, Raden Ayu."

Raden Mas Soedarsono mengantarkan tamunya, lalu berdiri di kuncung, tangannya terlipat di belakang punggung sementara matanya mengikuti mobil Ford hitam yang perlahan meninggalkan halaman Dalem Prawirataman.

Sebelum mobilnya menghilang di balik gerbang berukir megah, Martin sempat menoleh ke arah Sumi yang berdiri di samping suaminya.

Tatapan mata biru pemuda Belanda itu begitu intens, seakan ingin menyampaikan sesuatu yang hanya dimengerti oleh istrinya dan Soedarsono tidak melewatkan hal itu.

Pria itu menoleh ke arah Sumi yang masih memandang ke arah gerbang meski mobil itu telah menghilang.

"Diajeng, bukankah semalam Kangmas telah memperingatkan Diajeng untuk menjauhi pemuda itu dan menolak tawarannya?" tanya Soedarsono dengan nada lembut namun tegas. "Apa Diajeng lupa?"

Sumi mengalihkan pandangannya dari gerbang, menatap suaminya dengan tatapan yang ia usahakan tenang.

"Saya tidak lupa, Kangmas," jawabnya hati-hati. "Tapi tawaran Tuan Martin sangat menarik. Lagipula …," Ia terdiam sejenak, seolah mengumpulkan keberanian. "Saya mulai memikirkan cara untuk mengembangkan usaha sendiri, mengingat sebentar lagi saya akan diceraikan."

Soedarsono tersenyum tipis, ada kelembutan di matanya. "Kangmas tidak akan menceraikan Diajeng," ucapnya dengan berbisik, matanya menyapu halaman yang sepi sebelum mengecup lembut pipi istrinya. "Itu sebabnya Kangmas semalam sampai menginap di kadipaten. Kangmas membicarakan ini dengan Romo juga."

Mata Sumi melebar. "Apa Kangmas tidak jadi menikahi Raden Ayu Retnosari?"

"Jadi," ucap Soedarsono sambil merangkul pinggang istrinya dengan lembut, mengarahkannya untuk duduk di kursi berukir yang terletak di tengah pendopo.

Soedarsono duduk di samping istrinya, jemarinya menyentuh lembut jemari Sumi. Ia memandang wajah cantik yang telah menemaninya selama lima belas tahun itu.

"Kangmas tidak ingin berpisah dengan Diajeng," lanjutnya. "Jadi nanti Retno akan menjadi istri utama dan Diajeng menjadi garwo ampil."

Sumi terdiam, mata yang biasanya teduh kini menatap suaminya dengan tatapan terluka. Bayangan tentang statusnya yang akan turun dari garwo padmi (istri utama) menjadi garwo ampil (istri selir) membuat dadanya terasa sesak.

"Apa Ibu setuju?" tanyanya lirih.

Soedarsono mengangguk pelan. "Ya, karena itu syarat Kangmas mau menikahi Jeng Retno. Kangmas tidak mau kehilangan Diajeng."

Ia menghela napas panjang sebelum melanjutkan, "Tapi Ibu memberi permintaan lain. Beliau ingin istri-istri lain diceraikan. Diajeng tahu sendiri, Ibu tidak pernah suka dengan Pariyem dan juga Lastri." Jeda sejenak, Soedarsono mengecup lembut punggung tangan istrinya. "Tapi sebelumnya, Pariyem akan diperiksa dokter lebih dulu, apakah benar hamil atau tidak. Jika tidak, nanti akan diceraikan."

Sumi menatap suaminya dalam-dalam. Entah mengapa, kata-kata Martin beberapa saat lalu berkelebat dalam benaknya.

Tentang harga diri, tentang pilihan, tentang hidup yang lebih dari sekadar menjadi bayangan seorang laki-laki.

"Kangmas," ucapnya akhirnya, suaranya lebih tegas dari biasanya. "Saya tidak bersedia menjadi garwo ampil. Bagaimanapun, keluarga saya dan keluarga Retno setingkat, bahkan derajat keluarga saya lebih tinggi. Pilihan saya adalah menjadi Raden Ayu atau tidak sama sekali."

Raden Mas Soedarsono agak terkejut dengan keberanian dalam nada suara istrinya. Selama lima belas tahun pernikahan mereka, Sumi selalu menjadi istri yang patuh, yang tidak pernah membantah, yang selalu menerima segala keputusannya dengan kepatuhan sempurna.

"Bukankah itu lebih baik daripada menjadi seorang janda?" tanyanya heran. "Diajeng tetap menjadi istri Kangmas. Kangmas sudah memperjuangkan Diajeng sejauh ini. Kangmas sampai bersitegang dengan Ibu."

Sumi menggeleng pelan, perlahan menarik jemarinya yang ada dalam genggaman tangan sang suami.

"Apanya yang sama, Kangmas? Hak garwo padmi dan garwo ampil tentu saja berbeda jauh." Suaranya tetap lembut namun tegas. "Terima kasih, Kangmas … tapi maaf, saya tidak bersedia."

Pendopo yang luas itu terasa sunyi. Soedarsono menghela napas panjang, matanya menatap langit-langit pendopo yang tinggi.

"Diajeng," ucapnya pelan. "Maafkan Kangmas jika harus menyinggung masalah ini, tapi Kangmas harus mengingatkan bahwa Diajeng tidak bisa memberi keturunan. Tidak bisakah Diajeng legowo (ikhlas) dengan keadaan itu?"

Entah mendapatkan keberanian dari mana—mungkin dari pertemuannya dengan Martin tadi, atau mungkin dari kemarahan yang selama ini terpendam—Sumi menatap suaminya dengan tatapan yang lebih berani. Kata-kata Martin tadi terus berkelebat dalam benaknya.

"Saya lebih memilih diceraikan daripada menjadi garwo ampil," ucapnya, tetap dengan nada dan gaya bicara yang lembut dan terkendali. Namun ada ketegasan yang belum pernah Soedarsono lihat sebelumnya.

"Jika Kangmas benar-benar mencintai saya," tantang Sumi, "seharusnya tidak masalah tidak mempunyai keturunan."

Soedarsono terdiam, tatapannya menyelidik wajah istrinya yang cantik. Ada sesuatu yang berbeda dari Sumi sore ini.

Setelah bertemu Martin, rasanya sang istri berubah. Ada keberanian baru, ada ketegasan yang tidak ia kenal sebelumnya.

"Diajeng," ucapnya perlahan, suaranya melembut. "Apakah pemuda Belanda itu mengatakan sesuatu yang membuat Diajeng berani berbicara seperti ini kepada Kangmas?"

1
Darwati Zian
jgn bikin Martin koma Thor kasian Sumi
FiaNasa
piye trus iki ndoro
Amelia Puji Rahayu
tukar jiwa?Ki jayengrana minta jiwanya masuk k tubuh Martin?trs jiwanya Martin kemana?jadi budaknya bulus?trs nanti kalo Martin bangun itu bukan Martin tapi Ki jayengrana? nanti g bisa ngomong bhs Belanda dong
Amelia Puji Rahayu: masih mending lah kalo cm ndepipis Ning pojokan biar bisa diselamatkan, drpd jd budaknya bulus
Amaranggana: Jiwa martin nglombro,ndepipis nang pojokan kedung wulan.
Sukma nya ngambang di dunia maya mba😄.

iya raga nya dalam penguasaan ki jayengrana, terus sumi emoh turu amor😁🙏
total 2 replies
💜⃞⃟𝓛 ᵖᵃpiᵏᵖⁿpuˡᵃⁿᵍ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
nyawa di balas nyawa
Ki jayengrana menggadaikan jiwa nya
dgn roh Martin yg jadi tumbalnya
Ki jayengrana sdh tewas ,
tapi send nya abadi
Amaranggana: nunggu sampyuh yaa, ben adil.
ki jayengrana kehilangan bapaknya.
johan kehilangan putra bungsu nya.
Kerugian lebih banyak di pihak johan.
Dadi kangen kangmas soed😂😂
total 1 replies
mbok e Gemoy
orang jahat dintarikan nafas terakhir aja masih sempat2nya nyelakain orang,deeuh kasian sumi baru nyicip bahagia sedikuit udah sedih lagi
Amaranggana: tenaaangggg ndoro nya sedang memperdalam pemahaman arkeologi kuno, pasti ada jalan keluar buat menyelamatkan Ruh martin.
Kasihan anak2 yang menanggung kesalahan orangtua di masa lalu.
padahal Johan sudah bilang ambil saja dirinya sebagai ganti,tapi ki jayeng cerdik dia memilih raga muda.
mbok e Gemoy: 😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱😱
Ndorooo tolongin martiiiiiin
total 3 replies
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
waduhhh malah seamakin ruwet wae ini ndoro terus kapan iki entek e kisah sumi dan martin juga soedarsono
hadehh demi dendam samapai seperti ini
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈: iya juga ya kk
Amaranggana: Bahayanya penyakit hati dan menggenggam bara dendam
orang yang menorehkan luka sudah lupa,tapi yang terlukai mengenangnya sampai mati.
apapun jalan akan di tempuh untuk melunaskan dendamnya
total 6 replies
Nanda
setelah gagal ngambil alih tubuh Sumi, sekarang Martin, tapi level up. gak kebayang itu kalau Martin sadar tapi jiwa yang ada di tubuhnya justru Ki Jayengrana. author, aku tahu ini riset sama mikir alurnya susah. semangat ya author.

tapi perasaan aku gak enak. takut sumi isi, nanti cobaannya malah makin2
Amaranggana: ealah ndoro malah spoiler😂
Hayisa Aaroon: terima kasih untuk pengertian dan dukungannya 😊🙏 tantangannya masih ada tapi pasti bisa melewati, kalau Ki Jayengrana gampang kalahnya, juga kan kurang logis. Santai, dijamin happy ending
total 2 replies
Amaranggana
Berat banget ndoro,urusannya sudah tukar jiwa,bahaya pabila tidak segera diambil alih.
perlu ruqiyah secara kejawen juga kah?
Duhai Ki Jayengrana....iri ya lihat ketampanan dan sosok yang sehat perkasa ,hingga terpikir ingin menguasai dan merebut raga Martin?
Harus dengan apa memberimu pelajaran dan peringatan Ki?

Johan temukan raga Ki Jayeng dan kembali kan Ruh putramu ,supaya tidak dikuasai aki aki peyot hati kotor tanpa ada welas asih .

matursuwun thor ,sampun up
di indaki bola bali sampai kangen, tapi malah dikasih kejutan : Jiwa Marten terenggut oleh sebuah janji dan upaya terakhir dari ki jayeng yang penuh dendam
Amaranggana: Inggih ndoro,tidak mengapa,justru disini memperlihatkan keseriusan ndoro dan tanggungjawab tentang isi novel yang sedang tersaji.
Totalitas dan etos kerja yang bagus ,akan menghasilkan sebuah novel yang ,Insya Allah akan di kenang dengan baik oleh pembacanya.
Tetap semangat kagem ndoro Hayisa,jangan lupa juga selalu jaga kesehatan.
Hayisa Aaroon: 😊🙏 terima kasih sudah sabar menanti. Perlu sedikit riset masalah departemen kepurbaan jaman kolonial, agak lambat ini
total 2 replies
Triutama Bdg
aduh menegangkan .
ᴳᴿ🐅🍁🥑⃟𝙉AƁίĻԼል❣️ˢ⍣⃟ₛ❤️⃟Wᵃf
kenapa baru sadar sih brunder kalo Ki jayengrana melakukan pertukaran tubuh lewat perjanjian terakhir dengan gegelapan?!. kalau seandainya brunder menyadari ada yg belum selesai seharusnya Martin jangan lngsung dibawa pulang tapi cari akarnya di Kedung Wulang yg menyebabkan Martin seperti mayat hidup
Amaranggana: mungkin beliau panik dan tidak menyangka akan kejadian seperti ini,tidak ada di pikiran beliau mengantisipasi kejadian diluar nalar, dan mungkin ini adalah pengalaman pertama yang mendebarkan,membingungkan dan mengerikan dalam hal ghoib
total 1 replies
Al
pirupun kabar 'e ndoro...mugi2 panjenengan sehat ngih
Hayisa Aaroon: Alhamdulillah sae 😊🙏 Aaminn, panjenengan juga sehat selalu
total 1 replies
Amelia Puji Rahayu
updatenya lama bgt kak othor sehatka?
Amelia Puji Rahayu: emang the best othor kesayangan satu ini,gimana bisa move on dr novel2nya coba ky gini ❤️
Hayisa Aaroon: Alhamdulillah sehat 😅 lagi riset horor jaman kompeni kan beda
total 2 replies
Okta Anindita
kok dangu updatenya Ndoro?
Hayisa Aaroon: riset ke alam gaib dulu 😆 udah lama g nulis horor agak keder, setahun terakhir mainnya ke jaman kompeni
total 1 replies
mbok e Gemoy
ndoro kemana??kemaren gak ada🥲
mbok e Gemoy: aku was was takut di tinggal pas sayang sange😅
Hayisa Aaroon: riset ke alam gaib 😅 lama g nulis horor agak keder
total 2 replies
neng Ai💗
Jadi demit,malah tambah sulit🥴
Lannifa Dariyah
blm up ya thor
Hayisa Aaroon: belum, riset dulu
total 1 replies
FiaNasa
kok malah terjun to Ki jayeng Rana ini,,piye toh ndoro
💜⃞⃟𝓛 ᵖᵃpiᵏᵖⁿpuˡᵃⁿᵍ⍣⃝𝖕𝖎ᵖᵘ
semakin sulit lepas dari dendam Ki jayengrana ,
jiwa yg tersesat akan di penuhi dendam tiada habis ,
berpengaruh tdk kematian nya , eh mati blm ya Ki jayengrana ,
ke Soedarsono masih ada sihirr nya tdk
Anggita 2019
semoga k jayengrana mati
Triutama Bdg
ya gimana nanti kutukanya nggak bisa di putus kalau ki jayangrana mati
kasihan sumi sama martin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!