Nyatanya, menikah dengan pria yang dicintai tak selamanya membuat Naomi bahagia. Baru beberapa bulan Naomi merasakan kebahagiaan menjalani biduk pernikahan dengan Gilang, badai besar datang menerpa rumah tangga mereka.
Melvina, adik ipar Naomi yang berstatus sebagai adik angkat Gilang, ternyata juga mencintai Gilang dan berusaha melakukan berbagai macam cara untuk memisahkan Naomi dan Gilang.
“Maaf, aku terpaksa harus menikahi Melvina menjadi istri keduaku untuk menyembuhkan rasa trauma di dalam hati Melvina.” Pernyataan Gilang malam itu berhasil membuat hati Naomi hancur berkeping-keping.
“Lebih baik aku pergi dari pada harus di madu dan merasakan sakit hati seumur hidup.” ~Naomi
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
IPRT 24 - Kamu Tidak Percaya Padaku?
Naomi menatap wajah suaminya dengan senyum yang menghiasi wajah pucatnya. Naomi bahagia sekali karena suaminya akhirnya pulang juga setelah hampir dua hari tak pulang ke rumah dan memberi kabar pada dirinya.
Sayangnya, senyuman yang Naomi tak mendapatkan balasan yang sama oleh Gilang. Karena pria itu justru menatap wajah Naomi dengan tatapan tajam dan dingin.
“Mas…” senyuman di wajah Naomi perlahan pudar. Berganti dengan wajah bingung melihat ekspresi wajah suaminya. “Kamu kemana aja, Mas. Kenapa baru pulang sekarang? Dari kemarin aku nungguin kamu pulang, Mas. Aku khawatir banget sama keadaan kamu. Apa lagi aku telefon dan kirim pesan kamu sama sekali gak merespon.” Wajah pucat Naomi kelihatan bersedih saat berbicara. Meski bisa melihat raut wajah istrinya tak baik-baik saja, tapi Gilang enggan untuk memperdulikannya.
Gilang masih diam sambil menatap tajam wajah istrinya. Membuat Naomi semakin bingung melihat sikap Gilang.
“Kenapa kamu diam aja, Mas. Ayo jawab pertanyaanku. Apa dari kemarin kamu gak mikir kalau aku nungguin kabar dari kamu?” Suara Naomi terdengar sedikit lebih keras dari sebelumnya. Rasanya dia mulai kesal karena Gilang sama sekali tak merespon pertanyaannya.
“Apa yang sudah kamu lakukan sama Melvina?” Bukannya menjawab pertanyaan Naomi, Gilang justru bertanya balik dengan eskpresi wajah yang nampak sangat kurang bersahabat.
Dahi Naomi mengkerut. Dia sama sekali tidak mengerti dengan maksud pertanyaan Gilang. “Maksud kamu, Mas? Memangnya aku ngelakuin apa sama Melvina?”
Tatapan mata Gilang semakin tajam menatap wajah Naomi hingga membuat Naomi takut melihatnya. Naomi bisa merasakan aura wajah suaminya sangat tidak bersahabat. Bahkan seperti orang yang ingin mengulitinya hidup-hidup.
Gilang berjalan masuk ke dalam rumah tanpa melepas pandangan dari Naomi yang kini melangkah mundur dengan ekspresi wajah yang nampak takut.
“Kamu jangan berpura-pura tidak mengerti. Aku sudah mengetahui semua kebusukan kamu, Naomi. Aku tidak menyangka kalau kamu tega melakukan hal keji pada Melvina!” Seru Gilang. Suaranya terdengar keras saat berbicara pada Naomi. Membuat jantung Naomi berdetak cepat dibuatnya.
Wajah Naomi nampak bingung menatap wajah Gilang. Dia sungguh tidak mengerti dengan maksud perkataan suaminya itu. “Aku benar-benar gak ngerti, Mas. Apa maksud kamu bicara seperti itu. Kamu seolah mengatai aku seperti seorang penjahat!”
“Memang kamu adalah seorang penjahat, Naomi!” Gilang menunjuk wajah Naomi dengan telunjuk tangannya. Membuat Naomi tersentak dengan perlakuan yang Gilang tunjukkan.
“Jangan asal bicara kamu, Mas. Kamu baru pulang ke rumah bukannya menjelaskan kepadaku kemana kamu pergi selama dua hari ini, justru menuduhku yang bukan-bukan!” Naomi sungguh tidak terima dituduh sebagai penjahat. Apa lagi yang menuduhnya adalah suaminya sendiri.
“Apa perlu aku perjelas sama kamu apa yang sudah kamu lakukan sama Melvina?” Tubuh Gilang semakin mendekat pada Naomi. Pun dengan tatapan matanya yang nampak semakin tajam.
Naomi tak melangkah mundur. Dia justru balik menatap wajah Gilang dengan tajam. Rasa rindu yang sempat ia rasakan tadi pada Gilang berganti dengan rasa kesal karena Gilang sudah menuduhnya yang bukan-bukan.
“Ya, silahkan diperjelas, Mas. Jangan menuduhku seperti ini. Aku sungguh tak mengerti dengan maksud perkataanmu. Lagian, apa yang sudah aku lakukan pada Melvina. Aku sama sekali tidak pernah berbuat buruk padanya!” Naomi berucap tegas dan penuh keyakinan.
Gilang menatap sinis wajah Naomi. Amarah yang tengah menguasai dirinya membuatnya tidak mengingat jika Naomi adalah wanita yang ia cintai dan paling ia jaga perasaannya selama ini.
“Aku sudah mendapatkan pelaku pelecehan yang dilakukan pada Melvina. Pelaku tersebut mengakui kalau dia melakukan itu atas dasar suruhan kamu!” Sentak Gilang.
“Apa?” Kedua bola mata Naomi melotot. Dia kaget mendengar pernyataan Gilang barusan. “Jangan mengada-ngada kamu, Mas. Aku gak mungkin melakukan itu sama Melvina!” Naomi membela diri. Tidak mungkin dia hanya diam saja setelah dituduh yang bukan-bukan oleh suaminya itu.
Gilang tak ingin memperpanjang perdebatan tanpa bukti. Dengan segera dia mengeluarkan ponsel dari saku celananya dan memutar video rekaman pengakuan pelaku pelecehan Melvina.
Naomi menggeleng tak percaya. Bagaimana bisa pelaku tersebut membawa namanya sebagai dalang pelecehan yang terjadi pada Melvina?
“Apa yang dikatakan pria itu tidak benar, Mas. Aku sama sekali tidak terlibat. Itu semua fitnah!” Kata Naomi membela diri. Jangankan menyuruh pria itu untuk melecehkan Melvina, mengenal pria itu saja Naomi tidak.
“Fitnah kamu bilang? Sudah jelas buktinya ada di tanganku sekarang. Kenapa kamu masih saja mengelak?!” Bentak Gilang. Rasa kecewa sekaligus amarah yang semakin menguasai dirinya membuat Gilang sulit untuk percaya pada Naomi. Gilang bahkan tak bisa mengontrol dirinya untuk tak berbicara kasar pada Naomi.
Kedua bola mata Naomi berkaca-kaca. Dia sungguh tak menyangka jika fitnah besar akan datang pada dirinya. Bukan hanya itu saja, Naomi juga tak menyangka kalau Gilang bakalan percaya dengan fitnah itu.
“Mas, aku gak mungkin melakukan itu semua pada Melvina. Aku tidak sepicik itu mau merusak masa depan Melvina!”
“Gak mungkin kamu bilang? Bisa saja kamu melakukannya karena kamu gak suka kalau Melvina masih dekat dengan aku dan keluargaku!” Gilang kembali mengeluarkan kata-kata yang sangat menyakiti hati Naomi akibat Naomi tak mau mengakui kesalahannya.
Naomi menggelengkan kepala. Air matanya pun luruh begitu saja mendengar tuduhan yang Gilang berikan pada dirinya. “Aku memang gak suka kalau kamu dekat-dekat sama Melvina, Mas. Tapi bukan berarti aku mau menyuruh orang untuk merusak Melvina. Aku bukanlah wanita sejahat itu!” Naomi kembali membela diri. Namun, Gilang masih kelihatan tak percaya pada dirinya. Terbukti tatapan mata Gilang masih nampak tajam menatap wajahnya.
“Jangan mengelak terus, Naomi. Aku minta kamu mengakui kesalahan kamu. Dengan begitu aku masih bisa berpikir jernih untuk memberikan maaf sama kamu.” Suara Gilang mulai melunak. Rasanya dia mulai sadar kalau dari tadi dia sudah sering membentak Naomi.
Naomi menghela nafas saat merasa kepalanya tiba-tiba pusing. Namun, sebisa mungkin ia tak ingin memperlihatkan rasa sakitnya di depan Gilang.
“Buat apa aku mengakui kesalahan yang sama sekali tidak pernah aku perbuat, Mas?” Tanya Naomi dengan air mata yang masih mengalir membasahi kedua pipi. “Aku sama sekali tidak pernah menyuruh orang untuk melecehkan Melvina. Dan aku, gak akan mau mengakui kesalahan yang tidak pernah aku lakukan!” Tegas Naomi.
Gilang ikut menghela nafas untuk mengontrol amarahnya agar tidak meledak-ledak. “Kamu masih tak mau mengakui kesalahan kamu sementara buktinya sudah ada di depan mata kamu sekarang?!” Tanya Gilang.
Naomi diam. Sampai kapan pun itu, dia tak akan mengakuinya. Naomi sungguh tak mengerti kenapa pelaku tersebut bisa membawanya di dalam kasus yang terjadi pada Melvina.
“Aku minta kamu jujur atau aku akan—“
“Akan apa, Mas? Apa yang mau kamu lakukan kepadaku kalau aku gak mau mengakuinya?” Potong Naomi cepat. Tubuhnya bergetar hebat menahan amarah yang semakin menguasai dirinya.
“Kamu itu suami aku, Mas. Apa sebagai seorang suami kamu gak bisa percaya pada aku sebagai istrimu sendiri? Apa saat ini rasa percaya kamu kepadaku udah hilang begitu saja hanya karena pengakuan bohong dari pria itu? Apa kamu lebih percaya pada orang lain dibandingkan dengan istri kamu sendiri?” Semakin luruh saja air mata Naomi. Sungguh, ia tak bisa menahan air matanya agar tak jatuh membasahi kedua pipinya.
***
Jika teman-teman suka dengan cerita Naomi dan Gilang, tinggalkan komentar dan klik tombol suka sebelum meninggalkan halaman ini. Satu lagi, jangan lupa kasih rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ seperti biasanya.
Untuk seputar info karya, teman-teman bisa follos akun instaggram @shy1210 yaaa
Terima kasih🌺
Derdy sangat curiga melvina itu hanya sandiwara hanya tuk menarik perhatian mama ruby dan gilang dasar ular berbisa...
Gilang merasa tidak nyaman dekat-dekat sm melvina, tidak menjawab pertanyaan ingin menikahi melvina hanya diam aja....
Gilang makanya jd pria hrs tegas dan punya pendirian jgn mau hidupmu disetir mamamu itu yg egois bingit memaksakan kehendaknya....
Derby sangak muak skl sm melvina sok jaim dan kalem pdhal asli ular berbisa sangat jahat dan licik sampai tega menghancurkan rumahtangga noami dan gilang...
Ayo Debby n papa Rega cari bukti u/ membuka kebusukan ulet bulu