NovelToon NovelToon
Mari Jatuh Cinta

Mari Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Dosen / Cinta setelah menikah / Playboy / Konflik etika / Nikah Kontrak
Popularitas:4k
Nilai: 5
Nama Author: Sayidah Syifaul

Adhya Kadhita Megantari,
sedang menikmati masa jomblonya,tenang tanpa ada gangguan dari para pria.
Nyatanya ketenangan hidupnya harus diganggu oleh playboy macam Hasabi Laka Abdullah.

Tiba-tiba tanpa ada aba-aba.
Gimana gk tiba-tiba, kalau pada pertemuan pertama Papa Desta memaksa menikahkan Adhya dengan Laka.

mau gk yaa?
Yuk, baca cerita pertama saya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sayidah Syifaul, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pura pura pingsan aja, deh!

Adhya masih merutuki kecerobohannya ini. Ia masih merasa mual mual, dan Laka segera membelikannya obat lambung yang biasa diminum Adhya saat begini.

Lagian Adhya ada ada aja, udah tau punya penyakit asam lambung tapi makanannya aja nggak diperhatiin begitu. Kalau bukan karena kejadian ini, Laka mungkin juga tidak akan tau itu. Lain kali Adhya harus menurutinya, dan lain kali, Laka tidak akan pernah mengijinkannya makan seblak.

Laka masih duduk di ranjangnya, berhadapan dengan Adhya. Mereka saling diam sejak tadi. Hanya pandang memandang saja.

"Bunda nggak boleh kasih tau siapapun dulu, Lak," Adhya berbicara serius.

"Iya, dan sebelum itu, kita harus menemukan cara buat ngomong kalau kamu nggak hamil?"

Mereka berdua kembali berpikir,

"Minggir! Aku mau ke kamar mandi,"

"Mual lagi, Yang?" Laka khawatir dan mulai lagi mengikuti Adhya ke kamar mandi.

Adhya mengangguk.

"Pusing juga sekarang," keluh Adhya. Bagaimana tidak? Pikirannya jadi bertambah karena kesalah pahaman mertuanya.

"Pingsan aja deh," Adhya seakan putus asa mengatakan itu. Tubuhnya meleyot dan Laka menangkapnya.

"Eh, eh, eh, kok pingsan, sih Yang? Jangan dong,"

Adhya cemberut dengan mata tertutup. Tapi kemudian dia tersenyum, matanya masih tertutup begitu. Laka jadi takut melihatnya. Ingin melepaskan pelukannya, tapi gak berani, lah. Nanti kalau istri cantiknya ini jatuh, gimana? Kan dia lagi sakit.

"Laka!" Adhya berseru tiba tiba. Lalu menegapkan tubuhnya.

"Aku pura pura pingsan, aja!" entah bagaimana Adhya tiba tiba bersemangat begitu.

"Buat apa?" tanya Laka.

"Biar diperiksa lagi,"

"Apanya?"

Hish, Adhya jadi sebel kalau begini. Kenapa mendadak suaminya yang pinter ini jadi lemot kalau diajak ngobrol?

"Gini, aku pura pura pingsan, habis itu, kamu gendong aku. Pura pura panik gitu, lalu ajak bunda ke rumah sakit, biar nanti aku diperiksa lagi. Ok?"

Boleh juga ide istrinya ini.

"Cepetan!" Adhya memerintah Laka sambil merentangkan tangannya. Meminta Laka untuk segera menggendongnya.

Laka senang senang saja, belakangan ini Adhya sepertinya memang senang digendong olehnya. Dia nggak keberatan kok. Apalagi kalau nanti Adhya minta peluk cium . Pasti lansung dilaksanakan.

"Bunda!" Laka panik sambil menggendong Adhya menuruni tangga.

Bukan!.

Lebih tepatnya pura pura panik. Dan akting mereka berdua sukses membuat bunda ikut panik. Kayaknya kalau jadi artis cocok juga.

"Kenapa itu mantu bunda?" Bunda Maya jadi heboh, kan.

"Nggak tau bun, tiba tiba pingsan di kamar mandi,"

"Yaudah kita bawa ke rumah sakit sekarang," kekhawatiran terpancar jelas di wajah Bunda Maya, Adhya dan Laka jadi merasa bersalah. Tapi mau bagaimana lagi. Daripada runyam, kan? Urusannya bisa panjang kalo sampek keluarga besar tau. Apa lagi tetangga.

Setibanya di rumah sakit, Laka segera membawanya ke dokter kandungan. Pinter banget, kan?

Laka dan Bunda Maya tidak diijinkan masuk. Dan sampai sini, akan Adhya urus sendiri.

Adhya yang masih pura pura menutup matanya itu, mengintip sedikit dokter yang sedang bersiap untuk memeriksanya.

Setelah dokter itu mendekat, Adhya segera membuka matanya.

"Udah sadar mbk?" tanya dokter itu, ramah.

"Eh, itu, bu dokter, nggak usah diperiksa aja, ya?"

"Loh, kenapa?"

"Soalnya......." Adhya jadi menceritakan insiden tadi pagi, dan seblak serta kopi yang menjadi pemicu utama kehebohan di rumah.

Bu dokter itu jadi tertawa. Mungkin saja pemeriksaan dokter tadi tertukar dengan pemeriksaan sebelumnya. Atau memang salah prediksi. Tapi memang orang kalau asam lambungnya kumat jadi kayak mengalami gejala kehamilan.

"....... Jadi saya minta dokter menjelaskannya ke mertua saya se alami mungkin,"

Dokter itu mengangguk. Seperti memahami perasaan Adhya yang tidak ingin begitu melukai hati ibu mertuanya.

"Mbak Adhya tunggu di sini dulu, ya?" Adhya mengangguk. Dan dia menyerahkan soal ini kepada yang lebih bisa dipercaya

Cklek!

Pintu ruangan terbuka.

"Begini, mas, bu. Mungkin ada kesalahan dari diagnosa sebelumnya. Karena saya tidak menemukan tanda kehamilan pada Mbak Adhya. Mungkin karena penyakit asam lambungnya sedang kambuh, jadi ia mengalami beberapa gejala seperti kehamilan. Jadi, sebaiknya dia dibawa ke dokter penyakit dalam untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dan lain kali, tolong lebih diperhatikan lagi makanan istrinya ya, mas?" Jelas dokter itu panjang lebar.

Berhasil! Seru Laka dalam hati.

"Terima kasih dok," Laka berterima kasih. Lalu mengajak Bunda Maya masuk ruangan untuk menyusul Adhya.

Laka jadi tak tega melihat wajah murung ibundanya tercinta ini. Laka merengkuh pundak Bunda Maya, menyalurkan rasa cintanya pada bunda yang sangat ia sayangi.

Lain kali, deh, bun. Laka akan punya banyak anak sama Adhya,

Rasa kecewa Bunda Maya kali ini, akan Laka ganti dengan kebahagiaan berlipat suatu hari nanti.

Bunda Maya masuk dan memeluk menantunya itu. Seolah menenangkan Adhya. Padahal, kan bunda yang hatinya sedang tak tenang. Sementara Laka dan Adhya nggak begitu karena memang mereka berdua sudah tau kalau Adhya tidak hamil.

...****************...

Beberapa hari berlalu sejak insiden yang terjadi gara gara seblak itu. Semua berjalan baik. Adhya juga sudah sibuk kesana kemari berkeliling ke desa desa yang ditempati KKN para mahasiswanya. Sebagai dosen pembimbing, tentu ini melelahkan , namun juga sangat menyenangkan.

Dan sejak kesibukan Adhya itu, pula, ia jadi sering meninggalkan Laka, bahkan ia tak jarang menginap di tempat para mahasiswa. Beberapa hari itu, Seolah rumah sebesar itu setiap harinya hanya berisi tiga orang. Karena Zahid juga sedang KKN.

Laka harus sabar ditinggalkan Adhya. Itu tugas Adhya, jadi Laka tidak bisa merusuh. Karena besok sudah penutupan KKN, artinya Adhya sudah tak akan pergi kesana kemari. Kalau sibuk, mungkin akan lebih banyak sibuk di kampus atau di rumah.

Selamat Lakaa!

Laka sampai membuat persiapan untuk menyambut Adhya. Ia akan memberinya bunga. Dan rencananya, besok nya ia akan resmi mengungkapkan cinta pada Adhya.

Ting!

Ponsel Laka berbunyi. Pesan masuk dari Adhya.

Adhya

Mama sakit, maaf aku nggak bisa pulang,

1
Lovely
up lagi thor
Lovely
lanjut thor,,,,seru alurnya ringan gak bosen diselingi candaan...
Lovely
Gatot tuh Laka,,, lanjut thor/Facepalm/
SJR
Assalamu'alaikum, Mampir thor saling suportnya 🙏
Syifa Afida: ok, kak! makasih
total 1 replies
franza
keren bangett, semangatt author-nim
ian gomes
Aku suka banget tokoh-tokohnya. Jangan berhenti nulis thor.
Syifa Afida: makasih, kak udah kasih aku semangat/Smile/
total 1 replies
Linda Ruiz Owo
Ceritanya sangat menghibur, thor. Ayo terus berkarya!
Syifa Afida: makasih semangatnya, kak!
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!