Prasetya terpaksa menikahi perempuan pilihan orang tuanya karena desakan dari orang tuanya, namun selama pernikahan dia tidak pernah mencintai perempuan yang telah menjadi istrinya itu karena hatinya sudah memilih perempuan lain yang menjadi kekasihnya selama mereka masih sekolah. Namun demi memenuhi keinginan orang tuanya dia rela menikahi perempuan pilihan orang tuanya.
Namun ternyata wanita pilihannya tidaklah sebaik yang dia kira selama ini, kekasihnya ternyata memiliki sifat jahat yang hanya ingin menguasai harta miliknya. Dia pun juga memanipulasi perasaan Prasetya dengan berpura-pura menjadi wanita yang baik di hadapannya. Tetapi, sifatnya berbeda ketika di belakang Prasetya. Dia bahkan memfitnah istri pertama Prasetya agar dia terlihat jelek di mata suaminya dan Prasetya tidak akan pernah menyukai istri pertama itu yang ternyata memiliki hati yang baik seperti malaikat.
Akankah kejahatannya bisa terbongkar dan memperlihatkan sifat aslinya itu?! bisakah Jasmine bertahan?!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phoenixsoen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 Rencana liburan
Setelah sampai rumah Pras langsung memarkiran mobilnya di carport dan langsung masuk ke dalam rumahnya sambil membawa tas kerjanya. Pras berjalan dengan cukup percaya diri dengan ekspresi wajah yang normal serta senyuman yang seperti di paksakan. Belum sempat Pras mengetuk pintu, tiba-tiba pintu itu sudah terbuka dari dalam dan menampakan sosok Rumi yang sudah berdiri di depan pintu untuk menyambut kedatangan sang putra.
"Pras... Kamu sudah sampai nak, mama sudah tunggu kedatangan kamu" kata Rumi sumringah dan langsung memeluk anaknya.
Namun lain hal nya dengan Jasmine yang tampak tidak tenang dan celingukan seperti sedang mencari sesuatu di belakang Pras. Jasmine pun berbisik tanpa suara kepada Pras di belakang Rumi menanyakan keberadaan Viona, pertanyaan itu di jawab dengan gelengan kepala oleh Pras. Mendengar hal itu Jasmine pun merasa sedikit lega sebab mereka berhasil menyembunyikan tentang Viona dari Rumi.
Beberapa saat kemudian Rumi pun melepaskan pelukannya dari Pras dan membawanya untuk duduk di kursi. Sementara Jasmine langsung membawa tas kerja Pras yang di bawa dan meletakkannya di dalam kamar. Setelah menyimpan tas kerja Pras, Jasmine pun langsung ke dapur untuk mebuatkan secangkir kopi panas untuk Pras dan membawakannya ke ruang tamu.
"Jasmine sayang, sini.. Kamu duduk samping mama" Rumi menepuk sofa yang di sebelahnya.
Jasmine pun menurutinya dan duduk di sebelah Rumi setelah meletakan kopi Pras di atas meja.
"mama ada apa kesini?! Kok tumben datang tidak bilang-bilang sama kami?!" tanya Pras yang merasa bingung dengan kedatangan mamanya.
"iya.. Mama memang sengaja datang tidak bilang dulu sama kalian, soalnya mama mau kasih kejutan untuk kalian karena sudah lama mama tidak mengunjungi kalian kesini. Mama kangen banget dengan kalian berdua sampai-sampai mama tidak bisa konsentrasi dengan pekerjaan mama" ucap Rumi menuturkan maksud kedatangannya.
"mama kan bisa telpon Jasmine untuk datang ke rumah mama kalau mama kangen sama Jasmine" kata Jasmine.
"mama tidak ingin merepotkan kamu sayang, sebab mama tahu kalau kamu juga sibuk dengan kegiatan di sekolah. Apalagi sekolah kamu akan menghadapi peng akreditasi an dari pemerintah kota dan pusat, kamu pasti sibuk banget untuk mempersiapkan semua itu" ucap Rumi memaklumi.
"iya.. Sih ma, Jasmine memang sedang sibuk dengan persiapan akreditasi sekolah, tapi kalau untuk mama Jasmine pasti akan datang kapanpun mama panggil jasmine" ucap Jasmine.
"tidak apa-apa sayang, mama juga sekalian mampir kesini setelah dari kantor. Dan.. iya.. Mama hampir lupa, mama kesini juga untuk memberitahu kalian tentang rencana liburan keluarga kita ke Bali" kata Rumi setelah mengingat-ingat tujuannya berkunjung.
"liburan ma?! Kapan?!" tanya Pras bingung.
"iya.. Pras, kita liburan keluarga. Bukankah setiap tahun keluarga kita memang selalu mengadakan acara berlibur bersama keluarga?! Apalagi kan sekarang kita punya anggota keluarga baru dan Bima juga sudah kembali kesini. Jadi kita bisa liburan bareng secara lengkap, tidak seperti tahun sebelumnya. Jasmine, kamu mau kan ikut mama liburan" kata Rumi.
Jasmine yang mendapat tatapan mata dari Pras merasa bingung untuk memberikan jawaban pada Rumi, namun hati kecilnya merasa sangat ingin untuk pergi liburan bersama keluarga terlebih setelah kedua orang tuanya pergi meninggalkan Jasmine untuk selamanya. Jasmine sangat merindukan kehangatan kebersamaan dengan keluarganya seperti dulu yang tidak akan pernah bisa terulang lagi.
"Jasmine sih.. Mau banget ma, sudah lama Jasmine tidak liburan dengan keluarga setelah kepergian ummi dan baba" jawab Jasmine tanpa memedulikan tatapan Pras.
"baguslah kalau begitu sayang, tolong kalian kosongkan waktu di weekend Minggu depan, kita akan berangkat pada hari Jum'at sore Minggu depan dan kita akan menginap disana selama 3 hari" ucap Rumi.
"3 hari ma, apa itu tidak terlalu lama?! Terus pekerjaan Pras bagaiman?!" tanya Pras keberatan.
"ya.. Kamu kan bisa bawa kerjaan kamu kesana, lagipula juga Minggu depan itu kan ada libur panjang karena cuti bersama. Jadi tidak ada alasan kamu tidak bisa ikut liburan kali ini, lagipula momen seperti ini bagus untuk kalian bisa saling mengenal lebih jauh satu sama lain. Supaya hubungan kalian bisa lebih erat lagi dan rumah tangga kalian juga bisa harmonis, ini kesempatan langka loh.. Pras jadi mama tidak mau ada penolakan dari kamu, mengerti!" ucap Rumi dengan penuh penegasan di akhir kalimat.
'tapi bagaimana.. Dengan Viona?! Apa mungkin aku bisa meninggalkan dia sendirian di rumah' batin Pras merasa bimbang.
"Pras.. Pras, kamu dengar mama kan, Pras?!" ucap Rumi memanggil-manggil anaknya.
Pras pun akhirnya sadar dari lamunannya dan menoleh pada Rumi.
"ah... I.. Iya.. Ma, kenapa ma?!" ucap Pras menanyakan perkataan mamanya.
"kamu mau kan, ikut liburan keluarga kali ini?! Mama sudah pesan 3 villa loh untuk kita menginap selama 3 hari disana. Sayang kan kalau kita melewatkan liburan kali ini, kapan lagi kita bisa kumpul keluarga dengan anggota lengkap kalau bukan sekarang. Apalagi kalian sama-sama sibuk bekerja di perusahaan masing-masing" bujuk Rumi agar Pras mau ikut liburan bersama.
Cukup lama Pras mempertimbangkan usulan Rumi untuk berlibur bersama, pasalnya Pras sudah lebih dulu janji dengan Viona kalau mereka akan pergi berbulan madu selama libur panjang Minggu depan. Namun harapan itu harus pupus karena ajakan Rumi untuk berlibur bersama keluarga, apa yang akan Pras katakan pada Viona jika dia tahu kalau rencananya harus batal karena permintaan Rumi. Entah bagaimana reaksi Viona saat dia tahu jika rencana bulan madunya harus tertunda karena hal ini, tapi Pras pun tidak bisa menolak jika menyangkut permintaan orang tuanya. Dengan terpaksa Pras pun akhirnya memutuskan untuk memenuhi permintaan Rumi untuk ikut liburan keluarga.
"ba.. Baiklah ma, Pras ikut bagaimana baiknya menurut mama saja, lagipula semua penolakan Pras tidak akan pernah mama setujui apapun alasannya" Pras pun akhirnya mengalah dan merelakan rencananya dengan Viona gagal.
"nah.. Begitu dong sayang, mama kan senang dengarnya kalau begitu.. Minggu depan kalian siap-siap ya kita berangkat dengan pesawat milik papa di bandara Halim. Kalian tidak usah membawa apapun selain baju dan diri kalian sendiri, mama sudah siapkan semua kebutuhan kita selama disana kalian hanya hanya perlu datang, oke sayang" kata Rumi puas hati.
Jasmine pun menganggukan kepalanya dan tersenyum lebar pada Rumi, sementara Pras hatinya kini dilanda gelisah dan kekhawatiran sebab dia harus membatalkan rencananya dengan Viona untuk berbulan madu yang sempat tertunda karena kesibukan masing-masing sejak mereka menikah secara siri. Pras pun tidak tahu harus bagaimana menjelaskan semuanya pada Viona dan membuat wanita itu mengerti dengan kondisinya saat ini yang tidak bisa melawan keinginan mamanya.
Obrolan pun berlanjut antara ke tiganya Rumi berbicara tentang banyak hal mengenai masa kecil Pras dan kedua saudaranya, serta bagaimana masa muda Pras ketika dia masih sekolah menengah dulu. Kenakalan-kenakalan yang di buat oleh Pras dan adik-adiknya semasa kecil sampai remaja tidak luput Rumi ceritakan pada Jasmine sehingga momen itu terasa begitu hangat bagi Jasmine. Perbincangan mereka begitu hangat dan penuh dengan keceriaan layaknya seperti keluarga yang selama ini Jasmine impikan dalam hidupnya.
Percakapan ke tiganya terus berlanjut sampai tidak terasa waktu Maghrib telah tiba, Jasmine pun mengajak ibu mertuanya untuk sholat bersama di rumah mereka dan makan malam bersama setelah sholat selesai. Keluarga kecil ini begitu harmonis sampai Jasmine lupa bahwa suaminya telah berpoligami sebab Jasmine merasa sikap Pras berubah ketika berada dekat dengan mamanya seolah Jasmine telah melihat sisi lain dari suaminya itu yang belum pernah Jasmine lihat sebelumnya.