NovelToon NovelToon
Tunangan Kesayangan Nadilla

Tunangan Kesayangan Nadilla

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:747
Nilai: 5
Nama Author: QUEENS RIA

Paksaan sang ibu sukses merubah 'Status Hidup' Nadilla menjadi bertunangan.

Awalnya Nadilla punya rencana untuk membatalkan pertunangan karena si pria sudah mempunyai kekasih.

Semua situasi itu berubah saat mengetahui sisi baik pria yang ingin membahagiakan kedua orang tua melalui prestasi yang akan pria itu lakukan sendiri di sekolah.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon QUEENS RIA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 18.

Lucu dan menawan.

itulah Nadilla. Si gadis culas tunangan Disky yang telah menjadi kesayangan.

Tingkahnya lugu, bikin hati terpaut malu.

"Jangan di lihatin terus napa!" Sembur Nadilla

"Kalau dilihat kamu mirip orang-orangan sawah Dill" Kata Disky seraya menahan tawa.

Diketahui sebelumnya, waktu Disky datang ke rumah Nadilla kemarin, pria itu memberi jaket sweater bercorak yang mirip dengan yang ia pakai sekarang.

Namun apa, sepertinya jaket yang di berikan untuk Nadilla terlihat kebesaran.

Wajar kalau Disky mengatakan Nadilla mirip orang-orangan sawah, telapak tangannya tak nampak karena tertutup jaket. Panjang bawah jaket nya pun hampir menyentuh tulang paha kaki gadis itu.

Disky masih cengengesan, membuat Nadilla agak tersinggung dengan eskpresi nyebelin nya itu. "Saya lepas nih jaket sumpah"

"Jangan dong, nanti kesan menawan kamu hilang"

"Harusnya kamu itu ada inisiatif buat komplen kalau ini sweater kebesaran"

"Gak apa-apa, biar awet sampai gede"

Nadilla mengerut kening, perkataan nyebelin yang sedari tadi Disky lontarkan membuatnya ngambek "..." Gadis itu kini terdiam, hanya gerakan pipi nya saja yang berubah menjadi cembung seraya memanyun bibir.

"Udah yu" Ajak Disky sekalian menggandeng tangan nadilla, tapi ditepis.

Gadis itu menyembunyikan telapak tangan dengan bersedekap dada.

"Iya-iya nanti kita beli sweater yang pas sama ukuran badan kamu"

"Gausah"

"Kalau udah siang panas nanti, buruan yu"

"Lagian juga udah tau panas, suruh pakai sweater yang bahannya tebal"

"Sudah biasa ngajak Maurel pakai sweater couple masalahnya"

Nadilla langsung bergeser menatap tajam ke arah Disky. "Tapi saya bukan Maurel!"

"..."

"Pikiran kamu itu cuma Maurel, Maurel dan Maurel. Bilang aja gak bisa move on"

Tiga tahun pacaran dengan lima hari setelah putus terbilang masih memasuki tahap untuk melupakan. Seperti yang orang lain rasakan setelah putus, untuk move on dari pacar yang sebelumnya itu butuh waktu lumayan lama.

Disky merasakan itu, tidak bisa mengerem saat sudah berganti pasangan pilihan dari orang tua nya.

Niatnya mereka ingin ke dufan di hari libur dari jam sembilan pagi, Namun terhambat lebih dari satu jam karena perdebatan perkara jaket.

Mereka tiba di dufan jam 11 pagi. Tidak seperti Maurel ketika di ajak akan kegirangan, Nadilla hanya terdiam celingukan melihat kondisi disana. Disky sendiri masih sibuk mengatur motor di parkiran.

Setelah selesai, pria itu mengumbar senyum kemudian menghampiri untuk menggandeng nya masuk.

"Ayo masuk"

Nadila hanya melirik, gadis itu masih awet bicara karena masih menyerap suasana.

"Saya baru pertama kali berlibur ke tempat terbuka seperti ini"

"Iya, ibu kamu yang bilang kemarin"

Nadilla pun mengerut kening "Mamah saya ngomongin apa aja?"

"Tidak ngomong apa-apa sih, intinya saya akan buat kamu menjadi wanita terbahagia di dunia"

Nadilla tersenyum, lalu mendekat seraya memeluk tangan Disky untuk berjalan sambil bergandengan. "Yaudah yuk masuk"

Mereka pun masuk ke dalam dufan.

Apa yang Disky inginkan pasti Nadilla turuti, terbukti saat pria itu mengajak Nadilla naik wahana kora-kora.

Dengan wajah polos Nadilla pun naik, terus menempel ke tubuh Disky karena merasakan sesuatu yang tidak enak.

Saat perahu itu sudah mengayun dengan gerakan menegangkan, barulah Nadilla merasakan mual. "Disky, saya mual sumpah"

Karena saking ramai nya teriakan dari penumpang wahana, suara Nadilla tidak tembus ke telinga laki-laki itu.

Nadilla mencubit tangan Disky, niatnya sih ingin membuat dia peka. Tapi usaha itu tidak sama sekali berbuah hasil.

Disky semakin terlarut, walau ekspresi datar nya terlihat seperti tidak sama sekali menikmati.

Disky menoleh ke arah Nadilla, melihat gerakan gadis itu seperti ingin muntah.

"Ya ampun, kirain dia lagi senang" Disky lekas merapatkan tubuhnya ke Nadilla, memeluknya agar rasa ngilu di tubuh gadis itu berkurang.

"Peluk saya" Bisik Disky.

"Jangan mengambil kesempatan dalam kesempitan"

"Bukan begitu" Kata Disky sambil memijat tengkuk leher Nadilla.

Nadilla menepis "Geliiii"

"Maaf ya" Kata Disky.

Mungkin itu pertama dan terakhir Nadilla naik wahana. Disky lah yang menciptakan gadis itu trauma naik wahana, bukan karena ada ketersengajaan, tapi masih kurangnya chemistry diantara kedua nya.

Yang ceweknya diajak selalu menurut, yang cowoknya selalu percaya pasti wanita akan senang jika naik wahana ekstrem.

"Udah mendingan?" Tanya Disky.

Nadilla masih sibuk dengan tasnya untuk menyimpan tissue gegara menyeka bekas muntah di bibirnya.

"Jangan ajak saya naik wahana lagi"

"Iya, iya maaf... Mau makan gado-gado gak?"

"Enggak mau"

"Harus mau, kamu belum sarapan dari pagi. Di isi dulu"

"Dibilang gak mau"

"Dilllaaa"

"Iya"

Disky sampai menarik nafas, melirik sesuatu sekaligus membawa gadis itu pergi dari toilet

Tengah jalan, Nadilla terhenti karena tergiur dengan eskrim yang dilihatnya.

Disky langsung membelikannya, hanya saja ia tidak beli karena alasan tidak enak.

"Eh ini enak tau" Goda Nadilla.

"Gak enak" Jawab Disky.

"Sumpah, cobain deh" Nadilla mendekatkan es krim itu ke depan mulut Disky, Pria itu justru membungkam mulutnya rapat.

"Dikit aja, ini enak banget" Kata Nadilla. Disky menggeleng kepala.

"Saya berani sumpah kamu akan suka"

Disky pun melirik "Keras kepala, yaudah mana saya coba" Setelah dicoba, kedua mata pria itu sedikit melotot.

"Gimana rasanya?" Tanya Nadilla.

"Gak enak" Kata Disky. Namun bibir nya tak pernah berhenti untuk menjilat es krim itu.

Nadilla mengerut kening "Gak enak tapi tetap dimakan"

"Kamu beli lagi ya" Kata Disky sambil menyerahkan uang secara tiba-tiba.

"Lah?" Nadilla terkejut.

"Saya tunggu disini" Kata Disky.

"Ih apa si itu punya saya, harusnya kamu yang beli lah"

"..." Kini Disky terdiam seraya menikmati es krim milik Nadilla. Sedangkan si perempuan sedang sebal, gadis itu memesan kembali es krim yang dibelinya barusan.

Sehabis beli es krim, Nadilla menyeret disky untuk ke mcdonald di area dufan, yang kemudian sehabis dari Mcd pergi ke chatime untuk bekal perjalanan mereka menuju ke toko baju matahari terdekat.

Disky menjanjikan akan membelikan baju yang Dilla inginkan, Dilla tagih janji itu.

Disky menepati janji itu, dari berbagai baju tidur, baju santai, baju untuk bermain Dilla borong semua. Sehingga uang yang disky hamburkan hari ini sangat berguna demi kebahagiaan gadis itu.

"Disky, makasih sayang"

"Iya" Saat disky menjawab, tiba-tiba Nadilla mencium pipi pria itu tanpa di duga-duga.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!