"Aku mau seperti Bibi tidak menikah saja," ucap ku yang pasti akan membuat bibi nya marah
"Kau ini jangan bicara sembarangan! bagaimana kalau di dengar oleh mama mu!"
"Aku tidak secantik Bibi dan tidak punya tubuh sebagus tubuh Bibi yang seorang model, mana ada cowok yang tertarik dengan orang sejelek aku ini, gadis pendek dan berkacamata tebal."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon waini, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pacar
“Iya mengerti, Ian wajahmu pucat sekali, kau sakit?” tanya Agatha cemas.
“Aku akan istirahat sebentar”
“Ian...”
“Saat ini aku ingin sendiri”
Agatha memandangi kepergian Ian dengan terheran-heran.
Ian berbaring di UKS dan tiba-tiba saja Brian datang dan menindihnya.
“Brian!” Ian sangat terkejut dan membelalakkan matanya ketakutan.
“Ternyata kau masih ingat aku, kukira kau sudah melupakan ku” tawanya.
“K-kau mau apa?” suara Ian gemetar.
“Kenapa kau tegang sekali? Aku hanya ingin melihatmu. Apakah selama ini kau baik-baik saja tanpa aku?” katanya sambil membelai wajah Ian dengan lembut.
“Aku baik-baik saja, untuk apalagi kau mencari ku?”
“Kenapa? Kau tidak ingin bertemu aku lagi?” Brian menatapnya.
“Bukankah di antara kita sudah selesai” ucap Ian dan Bria langsung menciumnya.
Ian memberontak dan berhasil mendorong tubuh Brian menjauh.
“Aku takkan melepaskan mu begitu saja” ucap Brian lalu bangkit dan pergi. Di luar Val melihat Brian keluar dari UKS dan Val pun segera masuk ke dalam. Ian terduduk meringkuk diam dengan badan gemetar.
“Ian kau baik-baik saja? Tadi aku melihat Brian di luar, kenapa dia ada disini?” tanya Val khawatir.
“Dia datang mencari ku” ucap Ian dengan gugup dan mata ketakutan.
“Apa yang dia lakukan padamu? Apa dia mengganggumu?”
“Brian bilang tidak akan melepaskan ku” Ian mulai menangis ketakutan dan Val pun segera menepuk-nepuk pundak temannya itu untuk menenangkannya.
“Kau tidak perlu takut, kami akan melindungimu dan tak akan membiarkannya menyakitimu” janji Val.
Dirumah Ian mengurung diri di kamar dan ini membuat Agatha heran karena biasanya Ian selalu mengganggunya. Tapi sekarang pria itu diam dan mengurung diri di kamar.
“Hari ini Ian aneh sekali setelah bertemu dengan Brian” ucap Agatha pada Val dan Mike yang sedang duduk diam. Kedua pria itu tampak memikirkan sesuatu. Mereka langsung menoleh ke arah Agatha secara bersamaan.
“Kenapa kau bisa tahu soal Brian?” tanya Mike terkejut.
“Aku-
“Dimana kau bertemu dengan Brian? Cepat katakan!” bentak Val hingga membuat Agatha terlonjak kaget. Sepertinya bukan hanya Val yang bersikap aneh tapi Val dan Mike pun demikian setelah mendengar nama Brian. Memangnya Brian itu siapa? Apakah dia begitu menakutkan?.
“Waktu di kampus Brian tiba-tiba saja menyapaku” ucap Agatha dengan sedikit gugup.
"Brian bicara apa padamu?” tanya Mike cemas.
“Soal hubungan kalian bertiga, kalian tahu Brian itu siapa?” tanya Agatha dengan penasaran.
“Mike, sepertinya Brian memang sedang mengincar Ian” ucap Val pada Mike dengan mengabaikan pertanyaan Agatha.
“Tapi kenapa dia bisa tiba-tiba muncul lagi di hadapan kita?” tanya Mike.
“Apa tidak ada yang mau menjelaskannya padaku soal Brian? Brian itu sebenarnya siapa sih?” Agatha sewot karena di cuekin.
“Kenapa kau ingin tahu?” Val enggan untuk membahas masalah Brian.
“Karena Ian melarang ku bicara dengan Brian , jadi aku merasa aneh saja. Apa mereka teman lama?
“Brian mantan pacar Ian” ucap Mike menjelaskan.
“Apa? P-pacar?” agatha terkejut. “Mereka homoseksual? Pasangan gay?” Agatha sungguh tidak bisa mempercayainya. Ia bagaikan disambar petir.
“Kenapa kau harus kaget seperti itu? Bukankah selama ini kau tidak menganggap Ian itu cowok sejati, jadi tidak heran herankan kalau ia punya teman dekat cowok” ucap Mike.
“Tentu saja kaget, cakep-cakep maunya suka sama sejenis” Agatha merinding.
