Sugar Baby Om Sagara

"Hallo, Saga.." seorang pria tersenyum menatap Sagara yang baru saja datang ke perusahaan setelah bergulat pikiran. Ternyata, feeling-nya tidak salah. Pantas saja rasanya malas sekali untuk datang ke kantor, ternyata ini alasannya. 

Sagara melengos menjauh, dia tidak ingin membalas sapaan pria itu apalagi bicara dengannya. Dia tidak pernah bermimpi akan bertemu dengan orang yang telah mengkhianatinya. 

"Saga.." panggilnya lagi, tapi Sagara tidak menghiraukannya. Dia malah memanggil Sam.

"Sam!"

"Saya, Tuan." Sam langsung masuk ke dalam ruangan. Dia tidak tahu menahu kedatangan pria itu, tapi sepertinya ini akan sangat fatal. Sam tahu, bagaimana bencinya Sagara terhadap orang yang kini berdiri di depannya.

"Siapa yang mengizinkan sampah ini masuk ke ruanganku?" Tanya Sagara dengan wajah marahnya. Bahkan, wajahnya memerah saking marahnya. 

"Saga, aku kesini untuk niat baik-baik."

"Panggil petugas keamanan, Sam. Aku tidak sudi bicara dengan seorang pengkhianat!" Tegas Sagara yang membuat Demian menatap Saga dengan tatapan sendu. 

"Maaf, Tuan. Mari keluar dari ruangan, jangan membuat Tuan Saga marah."

"Baiklah, terima kasih Sam." Demian pun pergi meninggalkan ruangan Sagara dengan perasaan yang tak karuan. Sudah hampir lima tahun lamanya sejak kejadian itu, tapi sampai sekarang kebencian Saga padanya tak pernah berkurang sedikitpun. 

Saga dan Demian adalah dua orang sahabat, Sam juga. Ketiganya berteman, hanya saja Sam memilih untuk menempuh pendidikan secara daring karena keluarganya yang kurang mampu, membuatnya harus sibuk memutar otak untuk mencari uang dan pendidikannya. Akhirnya, Sam menyerah. Dia bekerja siang sampai sore, malamnya dia mengambil kelas online. 

Namun, Demian dan Saga hidup di antara keluarga yang serba berkecukupan. Kehidupannya jauh dari kata sederhana, keduanya pun mengambil fakultas pendidikan yang sama yakni bisnis. 

Hanya dua tahun, sampai Saga memilih untuk pindah universitas dan kuliah di luar negeri sampai dia lulus. Berkat otaknya yang encer, Sagara bisa lulus lebih cepat dengan gelar yang membanggakan. Setelah lulus, Sagara kembali ke negara kelahirannya dan bertemu dengan Demian. Keduanya kembali berteman, namun satu kesalahan fatal telah dilakukan Demian. 

Saat itu, Sagara memiliki kekasih yaitu Catherine. Dia teman kuliah Sagara pada awalnya, hingga keduanya menjadi dekat dan menjalin hubungan. Saat Sagara kembali ke negaranya, Catherine menyusul dan disitulah kesalahan itu terjadi. 

Catherine tergoda oleh Demian, keduanya pun menjalin hubungan di belakang Sagara. Tidak lama, hanya dua bulan saja sampai Sagara mengetahui semuanya. Benar kata orang, yang namanya bangkai memang akan ketahuan meskipun sudah ditutupi serapat mungkin.

Sagara marah besar dan memukuli Demian, untung saja ada Sam yang melerai. Kalau tidak, sudah bisa dipastikan Demian mat1 saat itu juga. Untung saja, Sam datang tepat waktu dan ya, kebencian itu bertahan sampai sekarang. 

Nasibnya dalam hal pekerjaan memang hoki, tapi Sagara tidak beruntung dalam hal percintaan, sudah dua kali gagal dengan kasus yang hampir serupa, diselingkuhi. Ngenes banget jadi Sagara memang.

"Maaf, Tuan."

"Siapa yang lancang membiarkannya masuk ke ruanganku?"

"Saya tidak tahu, Tuan."

"Pastikan kejadian ini tidak terulang lagi, Sam. Kau tahu bagaimana bencinya aku saat melihatnya kan?"

"Baik, Tuan. Akan saya peringatkan."

"Bagus, kalau perlu blacklist dari perusahaan ini. Mengerti?"

"Mengerti, Tuan." Jawab Sam lalu meninggalkan ruangan, meninggalkan Sagara yang masih merasa kesal setelah melihat tampang tanpa dosa si pembuat kekacauan. Sudah bertahun-tahun lamanya, sakitnya masih sama. 

"Bagaimana bisa mereka hidup damai seakan tak pernah terjadi apa-apa, sedangkan disini ada aku yang hampir gila karena ulah mereka?" 

"Tidak tahu diri, dasar sampah!" Umpatnya sambil memukul meja. 

"Rupanya, meja ini keras juga berarti kayunya bagus." Sagara mengusap-usap punggung tangannya yang terasa sakit setelah adegan memukul meja tadi.