TAMAT HINGGA MUSIM KE-3~
"Uncle Sam aku tidak mau menikah dengannya....ini sama saja mempertaruhkan masa depanku....hiks "
"Lalu bagaimana cara kau membayar semua hutang orang tuamu? " uncle Sam mencengkram tangan nya dengan keras.
Baru sehari setelah orang tuanya meninggal dunia. Renesmee yang merupakan anak tunggal kesayangan keluarga Phoenix.
Harus menghadapi kenyataan pahit kembali. Ketika sang paman memaksa dirinya untuk menikah dengan seorang Presdir yang sangat angkuh, kejam, dan tidak memiliki perasaan. Ia bernama Nathan Efron.
🌹Tahap Revisi🌹
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mayraa Ibnurafa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch 21
Nathan pun segera masuk kedalam mobil. Saat kevin ingin menutup pintu mobil, Nathan menahan tangan Kevin lalu menatap nya dengan tatapan sedikit cemas.
"Bagaimana jika terjadi sesuatu lagi kali ini! Bagaimana juga jika Rens yang menjadi korban kali ini! Aku sangat takut Kevin!" Batin Nathan ketakutan, sembari ia menatap Kevin dalam diam.
"Percayakan semuanya pada saya Tuan! Tidak ada yang perlu dikhawatirkan" ucap Kevin, yang seakan-akan dapat membaca apa yang ada dalam pikiran Nathan.
Kevin pun kembali menutup pintu mobil, sedangkan Nathan hanya diam menuruti dan memandang kearah depan.
Kevin masuk ke kursi kemudi dan mulai melaju dengan kecepatan normal menuju rumah Rens. Disusul oleh mobil Barbara dan beberapa pengawal dibelakang mereka.
Sama seperti sebelumnya Nathan melangsungkan pesta pernikahan dihalaman gereja yang sama waktu dirinya bersama Stephanie. Dan didalam gereja itu lah nantinya mereka akan saling mengucapkan janji suci pernikahan satu sama lain.
"Aku tidak mau peristiwa waktu itu akan terulang lagi! Terlebih kepada Renesmee!" Batin Nathan.
Disepanjang jalan menuju rumah Rens, Nathan hanya diam membisu, pikiran nya tak tenang. Dia sangat ketakutan akan trauma yang dimilikinya, terlebih lagi dia juga gugup untuk bertemu lagi pada Rens sejak kejadian dua hari yang lalu.
***
15 menit kemudian sampailah mereka dikediaman keluarga Phoenix.
Kevin mengendari mobilnya memasuki pekarangan rumah Rens lalu parkir pas didepan teras.
Barbara turun dari mobilnya begitu pun Kevin yang bergegas membukakan pintu mobil untuk Nathan. Nathan pun segera turun dari mobilnya. Dia melihat ke sekeliling belum nampak Rens di sana.
Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang berjalan menghampiri mereka dari dalam.
Nathan nampak gugup dan bingung mencari-cari alasan untuk tidak melihat jika itu adalah Rens. Ternyata!
"Selamat pagi Nyonya Barbara! Selamat datang" Sambut Uncle Sam.
"Selamat pagi tuan Phoenix!" balas Barbara tersenyum.
"Tuan Nathan bagaimana kabar anda?" Tanya Sam pada Nathan.
"Hmm! Seperti biasa!" jawab Nathan sedikit ketus.
"Huh! Aku kira wanita itu" Batin Nathan, sembari menghela nafas lega.
"Dimana menantuku? Renesmee? Aku sudah tidak sabar ingin bertemu dengannya" ucap Barbara tidak sabaran.
"Oh Renesmee, sebentar lagi akan keluar Nyonya! Bersabarlah sebentar" ucap uncle Sam.
Nathan yang mendengar hal itu pun langsung semakin gugup. Akhirnya dia tau apa yang harus dilakukannya. Dirinya menghampiri Kevin lalu bermain mata pada Kevin.
Kevin yang melihat tingkah Nathan sangat bingung dan tak mengerti apa yang dimaksud sang bos.
"Apa? Apa yang diinginkannya? kenapa dia seperti itu? dasar aneh" gumam Kevin heran.
Nathan semakin mendekat pada Kevin, lalu!
"Dimana ponselku cepat!" ucap Nathan berbisik.
"Hah? Ponsel? Oh ini ini Tuan ponsel anda!" Kevin merogoh sakunya dan memberikan ponsel Nathan.
"Ada apa sebenarnya Tuan? Apa anda sakit kenapa anda terlihat begitu pucat?" Tanya Kevin lagi penasaran.
"Bukan urusanmu! Sana menjauh lah sedikit" Nathan langsung merampas ponselnya.
Kevin semakin bingung melihat Nathan. begitu mengambil ponselnya , dengan sigap dia langsung memainkan ponselnya tersebut. Entah apa yang dikotak-katik didalam ponselnya itu. Dia beralasan agar nampak seperti acuh dan arogan didepan Rens. Padahal dari kenyataannya dia pun sangat gugup. Hahaha!
***
Tidak lama kemudian keluarlah Rens, sekarang dia berada di teras depan rumahnya.
Nathan tetap tidak mau menatap kearah sana. Hanya terdengar suara Barbara yang mendekati dan berbincang dengan Rens.
Tiba-tiba.
terdengar suara langkah kaki mendekat kearahnya, dan ternyata itu Barbara terlebih lagi dia sedang menggandeng Rens.
Nathan semakin gugup, jantungnya berdegup dengan sangat kencang, aliran darahnya serasa mengalir dengan hebatnya, keringat dingin mengucur di seluruh tubuhnya, dia benar-benar bingung harus bersikap seperti apa. Mau tidak mau dirinya tetap bertahan dengan posisi memainkan ponselnya.
Nathan (abduction)