Look At Me, Uncle

"Ra ...?" panggil Viona yang kini menatap wajah Clara.

"Hem, kenapa?" tanya Clara yang kini menatap wajah Viona.

"Apa kamu benar-benar ingin menyerah?" ucap Viona yang melihat Clara.

"Sudah tak perlu di bahas Vi, aku akan membuktikan jika dia bukan ibu yang baik untuk Kanaya." ucap Clara yang kini mengelus puncak kepala Kanaya.

"Maksud ku apa kamu akan melakukan sesuatu yang sama persis seperti yang ada di fikiran ku?" jawab Viona.

"Entahlah" ucap Clara yang kini merebahkan tubuhnya di dekat Kanaya.

"Om Vian itu akan melakukan apa saja jika sang putri yang meminta kan Vi?" ucap Clara yang kini nyaman dengan tidur bersampingan dengan Kanaya.

"Hem, karna Kanaya adalah segalanya untuknya" jawab Viona yang kini tidur di samping Kanaya.

Dan kini mereka merebahkan tubuh mereka berdekatan dengan Kanaya yang ada di tengah-tengah mereka.

"Aku penasaran dengan apa yang terjadi dahulu Vi" ucap Clara dengan penasaran.

"Apanya yang ingin kamu ketahui?" tanya Viona yang kini bertanya dan siap untuk menjawab semua yang di tanyakan oleh Clara.

"Semuanya Vi, semuanya yang ada pada Kanaya dan juga Om" jawab Clara yang kini duduk dengan bersandar di Headboard.

Sedangkan Viona pun menganggukkan kepalanya lalu ikut duduk dengan bersandar di Headboard.

Viona bercerita tentang Vian dari sebelum ada Kanaya hingga datang-datang membawa bayi kecil yang saat ini bayi itu telah dewasa dan ada bersama dengan mereka. Bayi kecil yang saat itu telah di rawat dengan intensif dan butuh penanganan khusus karna berat dan juga tubuh yang sangat lemah, sedangkan sang ibu yang tak menginginkannya serta menelantarkannya karna berfikir jika Kanaya adalah kesalahan di masa lalu.

"Hingga kak Vian pun memiliki perjanjian untuk dia tetap mengandung Kanaya, dan saat Kanaya terlahir ia akan menceraikannya. Kak Vian pikir ibu kandung Kanaya akan berubah fikiran saat melihat Kanaya yang saat itu membutuhkannya, akan tetapi harapan tinggallah harapan semua kenangan dan impian hanyalah Fatamorgana saja. Jangankan untuk memberikan Asi untuk Kanaya, saat ia telah pulih dan bisa melangkahkan kakinya ia langsung pergi meninggalkan Vian dan juga Kanaya tanpa ingin mencium bayinya" ucap Viona dengan singkat seperti yang ia ketahui.

"Jadi bisa di katakan jika Kanaya tidak pernah melihat ibunya dari awal sampai sekarang Vi?" tanya Clara yang kini menatap wajah sahabatnya.

"Hmm, Kanaya tidak pernah melihat ibu kandungnya karna ibunya lah yang tak menginginkannya" ucap Viona.

"Aku jadi penasaran dengan cerita yang sebenarnya Vi, semuanya baru yang singkat dan kamu pun tidak akan tahu sejarah yang terjadi antara Om Vian dan juga Istrinya" ucap Clara yang kini nampak berfikir membayangkan ibu dari Kanaya yang dapat ia bayangkan jika perempuan itu sangat cantik, melihat Kanaya pun yang sangat cantik dengan wajah perpaduan wajah dari Vian dan juga istrinya melekat di Kanaya.

"Mungkin istrinya, ah maksud ku mantan istrinya sangat cantik ya Vi ...." sambung Clara..

"Untuk itu aku pun tak tau Ra, tapi melihat wajah Kanaya kemungkinan bisa jadi. Karna mengingat ibunya juga seorang Model terkenal saat itu" jawab Viona yang kini mencoba mengingat nama mantan kakak iparnya.

"Aisss kalau begitu bukan mungkin Vi, tapi udah pasti cantik. Apa lagi mengingat pekerjaan ibu Kanaya yang menjadi seorang model" ucap Clara yang kini membayangkan ibu dari Kanaya.

"Coba saja lihat wajah Kanaya, perhatikan kemungkinan besar kita mengingat" ucap Viona yang memikirkan ucapan Clara.

"Vi ...," ucap Clara yang menatap wajah Kanaya lalu beralih melihat Viona.

"Kamu mikir hal yang sama kah?" sambung Clara yang kini menatap wajah Kanaya.

Viona pun menganggukkan kepalanya dengan tatapan yang sama seperti Clara yang saat ini terlihat syok.