Menikah bukanlah target seorang Loralei Nyx dalam waktu dekat. Tapi, pada kenyataannya, dia harus berakhir menjadi seorang istri juga.
Menyandang status sebagai pendamping CEO dari keluarga Dominique yang tersohor adalah impian banyak wanita. Namun, tidak bagi Loralei yang membenci suaminya sendiri, tak lain adalah bosnya.
Agathias Gemala Dominique. Pria galak yang selalu membuat hidup Loralei tidak tenang satu detik saja. Tiba-tiba memaksa untuk menikah dengannya tanpa memberikan pilihan, pertanda harus mau menjadi mempelai wanita.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NuKha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 24
Loralei bisa mendengar ada pintu kamar terbuka. Tapi ia tak peduli, enggan melirik atau melihat ke arah sana. Sudah pasti suaminya yang keluar. Malas sekali. Pandangan mata terus menuju ke televisi yang lebih asyik, menunjukkan film walau bukan kesukaannya. Setidaknya layar besar itu bisa membuatnya memalingkan perhatian dari Agathias si suami yang sekarang bertambah predikat pelit.
Telinga Loralei menangkap ada langkah kaki yang semakin mendekat ke arahnya. Tetap berusaha menghiraukan dan mengunci mulut. Sudah cukup tadi mengomel, hanya membuatnya lelah saja, dan tidak mendapatkan apa pun juga.
Loralei telah mencoba untuk tak peduli dengan pergerakan Agathias. Tapi, ternyata pria itu menghampirinya dan terpaksa dua bola mata membulat ketika suaminya membuat ia tak berkutik.
Agathias mendorong tubuh Loralei hingga wanita itu tertidur di sofa. Mengungkung sang istri sampai tak bisa bergerak. Yang dia lakukan membuat sosok di bawahnya bergetar ketakutan.
Loralei belum pernah melihat wajah Agathias semarah itu. Sorot mata yang diberikan begitu gelap dan nyalang. Kegalakan biasanya pun lewat. Entah apa yang membuat suaminya begitu marah, seharusnya dirinya yang seperti itu saat ini. Tapi, justru terbalik.
“Kenapa?” Oke, Loralei tidak boleh lemah, jangan takut. Dia membalas Agathias dengan menatap penuh keberanian walau sejujurnya dada bergemuruh menutupi resah.
“Jangan pernah menyebut dirimu lebih buruk dari seorang pelacurr!” Suara Agathias pelan tapi begitu ditekan, sehingga tak menghilangkan kesan galak.
“Memangnya kenapa? Bukankah seperti itu kenyataannya? Kau sudah memakai tubuhku walau sekali, tapi virgin kau yang ambil. Lalu, aku tak mendapatkan keuntungan apa pun. Lantas, apa sebutan yang cocok untuk wanita begitu?” Loralei berusaha mendorong dada bidang Agathias supaya manusia itu pergi dari atas tubuhnya. Tapi, tidak semudah itu, suaminya terlalu berat.
“Kau tetap istri seorang Agathias Gemala Dominique.” Hilang kesabaran pria itu. Dia sudah satu minggu lebih berusaha tak menyentuh Loralei, sekarang mencium kasar bibir wanitanya sebagai hukuman karena berbicara yang tidak seharusnya.
Loralei tidak membalas, tidak mau berciuman walau sewangi apa pun mulut Agathias. Digigitlah lidah pria itu yang tak sopan karena masuk tanpa izin.
“Shitt!” umpat Agathias ketika ia terpaksa harus menarik kepala.
Karena suaminya sedang mengaduh, saatnya Loralei mengeluarkan tenaga untuk mendorong pria itu, siapa tahu sedang lengah. “Aku tidak mau memberikan tubuhku padamu lagi.” Berhasil, suaminya terjatuh ke lantai. Dan ia lekas merubah posisi menjadi duduk sebelum dikungkung kembali. “Tak mau kalau hanya aku yang rugi dalam pernikahan ini!” tegasnya kemudian.
Agathias berdiri dengan santai, tak mengaduh sedikit pun. Namun, ia kembali mendekati Loralei. Posisinya membungkuk di depan wanita itu hingga pandangan mereka bertemu begitu dekat. Kedua tangan sengaja menahan tangan sang istri supaya tak bisa mendorongnya lagi.
“Jika bagimu menikah denganku adalah keuntungan uang. Maka, kau bisa mengambil seluruh kartuku.” Agathias melirik ke arah dompet yang tadi diletakkan pada sofa ketika mengungkung Loralei. “Aku sedang mengurus kartu kredit untukmu. Tapi, kalau kau tak sabar, pakai semua milikku.”
Agathias mengambil dompetnya, lalu menggenggamkan pada Loralei. Ia kembali menatap tegas penuh kesal pada wanita itu. “Semua milikmu. Jangan pernah merendahkan dirimu dengan mengatakan lebih buruk dari pelacurr! Kau istriku dan terima saja kenyataan itu!”
Ternyata, kemarahan Agathias karena ia tak suka Loralei menghina diri sendiri. Dia bisa memberikan uang pada wanita itu. Tapi, memang sengaja belum diberikan karena istrinya belum menganggap ia sebagai seorang suami.
panggil aja cloo
penulisan rapi
alur jelas
kocak abis...