NovelToon NovelToon
Rahim Nayra Untuk Naura

Rahim Nayra Untuk Naura

Status: tamat
Genre:Ibu Pengganti / Cinta Terlarang / Pengganti / Tamat
Popularitas:2.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: SkySal

Karena sebuah kecelakaan yang di sebabkan oleh Nayra, Naura yang merupakan suadara kembar Nayra harus kehilangan janin dalam kandungannya. Tak hanya itu, rahim Naura juga terpaksa di angkat sehingga ia tak mungkin lagi mengandung. Sedangkan suami Naura yang bernama Raka sangat mendambakan lahirnya seorang anak dari sang istri, karena Raka adalah anak tunggal dan ia butuh pewaris dalam keluarganya yang merupakan pengusaha kaya raya.
Naura yang tak mau kehilangan posisi sebagai menantu dan istri yang sempurna memaksa Nayra untuk bertukar peran dengannya sampai Nayra hamil dan melahirkan anak Raka. Namun, tentu saja tak boleh ada yang mengetahui hal itu. Jika Nayra menolak, Nuara mengancam akan bunuh diri.

Namun, apakah Nayra akan setuju berperan sebagai saudara kembarnya sementara Nayra sendiri sudah memiliki tunangan?
Sanggupkah Nayra menjalankan perannya sebagai istri Raka bahkan harus melayani Raka di ranjang demi lahirnya anak impian Nuara dan Raka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SkySal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 24 - Cinta Raka

Naura pergi ke kantor Raka untuk bertemu suaminya. Namun, kedatangan Naura justru membuat sekretaris pribadi Raka yang bernama Siska itu justru bingung.

"Maaf, Bu Naura, bukannya Pak Raka bilang tidak akan ke kantor karena Ibu sakit?" tanya Siska dengan kening berkerut.

"Apa? Kata siapa?" Naura balik bertanya dengan bingung hingga kemudian dia menyadari mungkin yang sakit itu adalah Nayra.

"Kata pak Raka sendiri, Bu," jawab Siska seadanya dan kini Naura hanya mengangguk mengerti.

Ia pun segera pergi dari kantor dari Raka, sementara Siska hanya menatap wanita itu dengan sangat bingung. "Kok bisa begini ya? Kata pak Raka istrinya sakit, eh istrinya datang ke kantor cariin dia. Apa jangan-jangan pak Raka pergi selingkuh seperti di film-film?" Siska bergidik ngeri membayangkan hal itu, kecurigaan Siska semakin kuat saat ia menyadari selama hampir dua bulan belakangan Raka selalu pulang sebelum jam 6 sore.

"Jangan-jangan sebenarnya pak Raka nggak pulang ke rumah, tapi pulang ke selingkuhannya."

🦋

"Mau ke mana, Sayang?" tanya Raka dengan raut wajah cemas saat Nayra mengeluarkan beberapa lembar pakaian dari lemari kemudian memasukannya ke dalam koper.

"Mau pindah," jawab Nayra dengan ketus.

"Mau pindah ke mana? Ke rumah kamu? Kamu mau dibunuh sama Naura?" Nayra langsung menatap Raka dengan tajam saat mendengar kata-kata pria itu.

"Kamu fikir Naura pembunuh? Nggak mungkin dia membunuh adiknya sendiri," bantah Nayra dengan tegas.

"Iya sih, dia nggak mungkin membunuh dalam arti kata yang sebenarnya. Tapi dengan memaksa kamu hamil anakku sementara kamu juga punya pasangan, apa artinya itu nggak membunuh? Membunuh hubungan kamu dan Bian, membunuh harga diri kamu, membunuh masa depan kamu."

Lagi-lagi Nayra terhenyak mendengar kata-kata pedas dari Raka, ia juga teringat dengan tangisan Bian yang tetap memintanya tinggal. Ah, jangan lupakan juga hinaan dan caci makian sang ibu padanya. Bahkan, ayahnya juga meminta Nayra membunuh janin dalam kandungannya.

Raka benar, semua itu adalah bentuk membunuhan yang disebabkan oleh Naura. Memikirkan semua itu, lagi-lagi mata Nayra terasa panas bahkan sudah berembun. Namun, Raka yang menyadari itu langsung menyentuh pundak Nayra dengan lembut hingga wanita itu mengangkat wajahnya, ia menatap Raka yang saat ini juga menatapnya dengan lembut.

"Jangan khawatir, Sayang, aku ada di sini. Aku nggak akan biarin siapapun menyakiti kamu lagi, aku akan memastikan masa depan kamu baik-baik saja. Okay?" Nayra tersenyum miring sembari menepis tangan Raka dari kedua pundaknya.

"Pastikan masa depan anakmu saja, Raka. Masa depanku urusanku." Setelah mengucapkan kalimat itu, Nayra kembali memasukan beberapa pakaiannya ke dalam tas, hingga Raka menarik paksa pakaian yang ada di tangan Nayra, membuat wanita itu terkejut.

"Apa lagi?" sentak Nayra.

"Kamu mau pindah ke mana, hah? Kamu mau lari lagi? Ingat ada anakku dalam kandungan kamu dan aku harus memastikan dia tumbuh dengan baik." Raka berkata dengan tegas bahkan sorot matanya penuh emosi.

Kemarin dia sudah hampir gila karena tiba-tiba Nayra menghilang, dan sekarang wanita itu ingin pergi lagi? Tentu saja Raka takkan membiarkan itu.

Sementara Nayra yang melihat sorot emosi dalam mata Raka justru ikut emosi, ia kembali menarik bajunya dari tangan Raka dengan kasar sambil berteria kesal. "AKU MAU PINDAH KE KAMAR SEBELAH!"

"HAH?" Sontak Raka langsung melongo, sementara Nayra kini menutup tasnya kemudian dia bergegas meninggalkan kamar Raka menuju kamar tamu yang ada di lantai bawah.

"Tunggu, Nayra!" teriak Raka sambil mengejar Nayra. "Jangan bawa berar-berat, kamu itu lagi hamil!" seru Raka yang sembari merebut tas Nayra dari tangannya.

Nayra hanya melirik pria itu sekilas kemudian dia berjalan santai menuruni anak tangga, Raka yang melihat itu hanya bisa mengulum senyum karena Nayra tak menolak atau membantahnya.

Keduanya pun berjalan beriringan menuju kamar tamu, sesampainya di sana Raka langsung membuka lemari dan dia menyusun pakaian Nayra di sana. Sementara Nayra membuka jendela hingga angin segar langsung membelai wajahnya. Setelah air mata dan tangisan yang tiada henti, akhirnya kini Nayra bisa tersenyum karena belaian lembut angin di wajahnya.

Nayra berbalik dan seketika ia terbelalak melihat Raka yang kini menyusun pakaiannya di lemari bahkan termasuk pakaian dallamnya. "Hey!" seru Nayra, dengan cepat dia menghampiri Raka dan merebut benda mungil berbentuk kacamata itu, Raka pun tersentak kaget karena tindakan Nayra itu.

"Apa sih, Sayang?" tanya Raka dengan santainya.

"Kamu udah tahu aku bukan istri kamu, kan? Jadi berhenti bertindak seolah kamu suamiku," geram Nayra sembari mendorong Raka menyingkir dari depan lemari.

"Oh Nayra sayang, kamu sedang mengandung anakku dan kamu tinggal di rumahku, kita sudah setengah suami istri," kekeh Raka dengan santainya yang membuat Nayra semakin kesal.

"Jangan lupa kamu masih berstatus sebagai suami kakakku yang artinya aku adalah adik ipar kamu," desis Nayra dengan tajam.

"Proses perceraian kamu sudah dimulai, Sayang, jangan khawatir," sahut Raka yang membuat emosi Nayra terpan terpancing.

"Apa kamu nggak merasa kasihan sama Naura, hm? Kamu tega mau menceraikan dia karena aku?" Sorot mata Nayra begitu dalam dan tajam, ia sungguh tidak mengerti dengan apa yang ada dalam hati dan fikiran Raka.

"Jujur saja aku merasa kasihan, Nay," jawab Raka dengan raut wajah yang sangat serius. "Aku berusaha setia sama dia, aku juga menerima kekurangan dia. Bahkan, aku nggak pernah mau membahas kekurangannya. Tapi balasan dia apa? Dia mengatur konspirasi untuk menipuku dan keluargaku, semua itu membuat rasa kasihan dalam diriku musnah begitu saja."

"Tapi dia mencintai kamu, Raka!" seru Nayra.

"Dan aku mencintai kamu, sejak dulu aku mencintai kamu," balas Raka yang membuat Nayra hanya bisa tersenyum sinis sambil geleng-geleng kepala.

"Aku rasa itu cuma obsesi." Nayra menggeram tertahan setelah itu dia menyibukkan diri dengan mengganti seprei ranjangnya.

"Biar Bibi yang melakukan itu, Nay," seru Raka tetapi Nayra enggan menanggapinya. "Nayra, kamu itu lagi hamil, jangan banyak bekerja. Kalau sampai kamu keguguran seperti Naura, aku akan—"

"Akan apa?" tantang Nayra sambil mengangkat wajahnya, menatap Raka dengan tajam. "Akan membuangku? Itu bagus!" desis nya.

"Ya aku buat kamu hamil lagi lah," jawab Raka sambil terkekeh yang membuat emosi Nayra langsung meluap.

"Dasar sinting!"

...🦋...

Sementara itu, Naura hanya bisa menatap gerbang di depannya, gerbang rumah suami yang selama ini menjadi tempat tinggalnya di mana dia menjadi Nyonya besar yang sangat dihormati dan disegani. Naura sangat ingin menemui Raka, membujuk pria itu agar mau memahami kondisinya kenapa bisa sampai melakukan hal seperti ini. Namun, Naura menahan keinginan itu untuk sekarang.

"Pasti Raka masih marah sama aku, aku rasa sebaiknya berbicara dengannya dengan didampingi pengacara saja saat mediasi nanti."

1
ayu cantik
suka
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻 menguras emosi dan air mata, dan akhirnya happy ending🥰🥰 semangat thor 💪
JanJi ◡̈⋆ⒽⒶⓅⓅⓎ😊
play victim, penyakit yg d cari sendiri, sbb tu org tua² selalu pesan sebelum buat sesuatu fikir dulu banyak kali sblm menyesal kemudian hari, 🤭🤭🤭
Anaknya Baba: coba baca novel Poppen kak, siapa tahu sesuai selera kakak.
total 1 replies
Yukeu Nadhira
gila baby Al bayi sultan
Anaknya Baba: coba baca novel Poppen kak, siapa tahu sesuai selera kakak.
total 1 replies
Jessica
Luar biasa
Lilo Stitch
makanya klu lg hamil trs dilarang sama suami jgn keluar rumah ya di dengerin, jgn keras kepala. suami melarang pasti kek ada firasat.
Mira Hastati
bagus
Adi Saputra
Luar biasa
Bojone pak Lee
mampir thor
Sunarti Sunarti
bagus
Nesya Yanuar
gmn sih si naura ini, kl proses hamil scr alami, sdh tentu raka hrs bersetubuh sm nayra, dan dgn begitu apa raka gk malah curiga kl yg dia tiduri itu bkn istrinya, krn faktanya si nay masih perawan. raka jg pasti bkn org bodoh yg tdk bs membedakan rasa nya kan.
Vtree Only
Luar biasa
Vtree Only
makan siang jadi makan sayang /Smug/
Vtree Only
gak kebalik ya ma?!?!
situ pernah gak mikirin perasaan Nayra dari sejak kecil hingga detik ini
Vtree Only
pasti mampir kak
Ajwan Syah
Luar biasa
marti 123
Biasa
marti 123
Kecewa
Eka Sari Agustina
👍👍👍👍
kalea rizuky
bian woy lu kn uda tidur ma Naura jangan nyalain nay aja donk munafik
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!