Note : Ini hanya cerita biasa. Tentang seorang gadis SMA yang menjadi idola. Tentang bumbu dalam masa remaja. Tentang Pertemanan dan Persahabatan. Juga tentang cinta dan rasa cemburu yang berlebihan.
Grrycia Kiana. Bintang SMA Ghalapagos. Selain pesonanya yang cantik dan memikat, ia juga merupakaan siswi centil yang cukup cerdas meski sering berbuat sesuka hatinya.
Ia bebas membiarkan dirinya menikmati masa SMA-nya tanpa perduli dengan percintaan.
But! Lain ceritanya setelah ia berjumpa dengan Pak Andreas. Guru Fisika muda tampan yang memikat hatinya.
Mampukah pesona Grrcya memikat Guru tampan itu?
Akankah keduanya bersatu dan menepiskan status sebagai seorang Guru dengan Murid?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eva Yulian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kamu Yang Ku Mau
*
Hari ini sekolah bebas karena ada rapat Guru.
Rapat untuk mendiskusikan UAS, yang akan di laksanakan bulan depan
Jadilah anak anak pulang lebih awal, begitu juga Grrycia, ia lebih baik pulang saja karena Pak Andreas juga nampaknya akan ikut rapat.
Tadinya, hari ini ia ingin bersama dengan Pak Andreas, yah kemarin hari libur dan Grrycia tidak bertemu Pak Andreas. Tapi hari ini pun, Pak Andreas malah sibuk.
Tentu Grryc kecewa, tapi mau di apakan, jika melarangnya untuk ikut rapat, maka atas dasar apa? Toh ia tidak punya hak apa apa dalam mengendalikan Pak Andreas
*
Grrycia Pulang, tapi tidak ke rumah, ia malah mampir di kedai Pepo, kedai anak muda yang baru buka sekitar satu minggu yang lalu, dan Grrycia penasaran ingin mampir disana
Mengapa disebut kedai anak muda? Karena sejak kedai itu di buka, mayoritas yang nongkrong di sana adalah muda mudi.
Muda mudi yang menghabiskan waktu dengan kawan kawannya, menikmati masa muda mereka dengan santuy
Grrycia hanya memesan orange jus, ia tidak terlalu berselera untuk makan apapun, toh dia hanya penasaran saja dengan tempat ini, dan nampaknya Grryc pun menyukainya. Ini akan menjadi tempat nongkrong faforitnya nanti.
"Grrycia" Sahut seseorang sambil mengamati Grryc. Ia tampan, masih mengenakan seragam sekolah, Grryc bisa menebak bahwa anak ini pasti bolos. Kemudian, kedai Pepo menjadi tempat sasarannya untuk melarikan diri
"Angga" Sahut Grrycia yang langsung mengenali Angga
Ingat? Angga, keponakan Pak Bondan, Guru Olahraga Ghalapagos. Grryc pernah berkencan dengannya demi menggagalkan tawaran kencan Pak Bondan saat itu. Yang padahal Angga hanya meminta bantuan Grryc untuk mendekati Mona
"Boleh gabung?" Tanyanya
"Duduk!" Grrycia langsung mempersilahkan
Angga langsung duduk, berhadapan dengan Grrycia
"Bolos Grryc? Tanyanya sesaat kemudian,
Grryc tersenyum
"Enggak lah. Hari ini bebas. Gurunya lagi pada rapat" Sahut Grryc kemudian melegut orange jusnya
Angga manggut manggut
"Kamu sendiri? Bolos?"
Tanya Grryc, Angga tersenyum agak kikuk
"Suasana sekolah tuh ngebosenin tau gak sih Grryc"
Sahut Angga
Grryc jadi tersenyum sendiri. Yaa, Angga benar, suasana sekolah itu memang membosankan, Grrycia pernah merasakan itu sebelum ia kenal dengan Pak Andreas.
Lalu setelah itu semuanya berbeda, setelah kenal Pak Andreas Grryc malah suka ingin tetap sekolah meskipun hari libur, Grryc tetap ingin sekolah setiap hari agar tetap bertemu dengan Pak Andreas, agar tetap bersama sama dengan Pak Andreas.
Cuma itu yang Grrycia mau. Hanya itu!
"Mona apa kabar Grryc?" Tanya Angga lagi, membuyarkan lamunan Grrycia
"Mm, baik!" Grrycia menyahut seperlunya
"Masih sama pacarnya?"
"Masih. Mm kamu belum move'on Ga?"
"Udah sih. Aku udah ada pacar" Sahut Angga kemudian tersenyum
"Bagus deh. Mm satu sekolahan?" Tanya Grryc yang rada penasaran
"Iya"
"Loh, ada pacar seharusnya semangat sekolah dong"
"Gak ngerti!" Angga menyahut. Acuh
"Pindah sekolah aja Ga!"
"Ke Ghalapagos?"
"Haha iya"
Angga hanya tersenyum
"Nanti di fikir fikir lagi deh"
"Kamu sendiri gimana Grryc?" Tanya Angga dengan tampang usilnya
"Apaan?"
"Udah ada pacar?"
Mendadak Grrycia malah memutar mutar sedotan minumannya, bingung harus menjawab apa, ia sedang dekat dengan Pak Andreas, tapi tidak tau juga apa status hubungannya karena mereka belum jadian
"Banyak yang mau sama kamu Grryc" Sahut Angga
"Kamu mau nggak?" Goda Grryc mencairkan suasana
Angga malah tertawa
*
Baru Grryc akan masuk ke mobilnya,
ia malah melihat Pak Andreas di ujung jalan sana yang nampak sedang menunggu taxi.
Grryc tersenyum senang, kemudian segera masuk ke mobilnya dan mobilpun melaju, lalu menepi tepat di samping Pak Andreas
Tiiittt!!
Grrycia membunyikan klaksonnya dengam keras.
Kemudian turun dari mobil dengan wajahnya yang sumringah
"Kamu" Sahut Pak Andreas begitu melihat Grrycia
"Bapak sudah selesai rapat?" Tanyanya tanpa basa basi
"Sudah!" Pak Andreas menyahut seperlunya
"Lalu sekarang mau kemana?"
Tanya Grryc lagi yang hari ini nampak lebih berani pada Pak Andreas
"Jalan jalan saja!" Sahut Pak Andreas, singkat
Grrycia manggut manggut
"Kamu mau ikut?" Tanyanya kemudian lalu tersenyum,
Tentu saja Grrycia tidak akan dapat menolak
"Mau" Sahutnya dengan cepat
Grrycia segera menyerahkan kunci mobilnya pada Pak Andreas.
Ia nampak bertingkah centil hingga membuat Pak Andreas hanya mampu geleng geleng kepala melihat kelakuannya
Kemudian Tmtak lama mobil melaju, nampak ada kehangatan di honda jazz merah itu, padahal orang yang berada didalamnya adalah sama sama orang yang bersikap dingin. Dia adalah Pak Andreas dengan Grrycia
*
"Jadi, kapan UAS-nya akan dilaksanakan Pak?" Tanya Grryc membuka percakapan
"Pertengahan bulan depan" Sahut Pak Andreas, seperti biasa tatapannya selalu fokus ke depan dan tangannya selalu fokus dengan gagang stir
"Mbak Wulan apa kabar?" Tanyanya lagi yang kali ini membahas masalah lain
"Baik"
"Mas Jordan sudah pulang?"
"Sudah"
Tadinya Grryc ingin mengobrol banyak dengan Pak Andreas, tapi ia hanya menjawab singkat saja tanpa balik bertanya, Grrycia malah merasa menjadi Wartawan jika begitu. Ia hanya menanyai narasumbernya, dan
narasumber hanya menjawab saja tanpa balik bertanya, nampak seperrti itu bukan?
"Kemarin kami bertemu, dan berbelanja bareng" Sahut Grryc, agak ragu, takut tidak mendapat respond dari Pak Andreas
"Mbak Wulan cerita, katanya kamu anak yang baik" Pak Andreas menyahut, kemudian tersenyum
Grrycia juga cuma tersenyum, senang jika memang Mbak Wulan menceritakan tentangnya pada Pak Andreas
*
Grrycia dengan Pak Andreas berjalan jalan di taman, keduanya duduk di taman sambil membaca buku, tak ada obrolan apapun. Pak Andreas terlalu sibuk dengan buku bukunya sehingga membuat Grrycia mengantuk
Menyebalkan memang, ya Grrycia juga merasa begitu tapi yang terpenting baginya adalah bersama dengan Pak Andreas, tak perduli mengobrol atau tidak. Asalkan ada di samping Pak Andreas, Grryc tetap merasa senang, karena cuma Pak Andreas yang Grryc mau. Cuma dia
Grrycia merasa matanya mulai berat, sehingga ia sudah tak bisa menahan kantuknya lagi. Ia menyandarkan kepalanya Pada Pak Andreas, perlahan.
Pak Andreas menoleh, memicingkan matanya menatap Grryc.
Grrycia membuka matanya, kemudian kembali duduk dengan tegap
Pak Andreas lanjut membaca buku,
Grrycia terlalu konyol hari ini,
ia benar benar tak bisa menahan kantuknya. Pak Andreas menoleh, kemudian cepat menyandarkan Grryc ke bahunya, tentu saja hal itu membuat Grrycia sedikit tersentak, lalu mengerlingkan matanya Pada Pak Andreas.
Dan Pak Andreas malah menghela nafas,
"Tidurlah!" Suruhnya, dan tanpa banyak berkata, Grrycia segera memejamkan matanya.
Dalam sekejap saja ia mampu tidur dengan pulas di bahu Pak Andreas. Nampaknya ia memang benar benar menemukan tempat ternyamannya.
Dan Pak Andreas memang tempat ternyaman sejauh ini yang pernah Grryc temui.
Grrycia senang dipertemukan dengan Pak Andreas, Grrycia bersyukur atas semua ini.
Grryc merasa Pak Andreas adalah anugerah terhebat baginya, ia seolah sengaja di hadirkan Tuhan untuk melengkapi hidup seorang Grrycia,
Ia datang sebagai orang yang membuat Grryc sadar bahwa hidup harus memiliki tujuan,
yaa, setelah Grryc bertemu dengannya Grryc jadi punya tujuan, Grryc jadi tau harus kemana ia melangkah selanjutnya.
Dan pada akhirnya Grrycia akan memilih bersama dengan Pak Andreas untuk selamanya. Harus Pak Andreas yang menjadi suaminya kelak. Harus Pak Andreas yang menjadi pendamping hidupnya sampai akhir hayat. Hanya Pak Andreas yang Grrycia ingin. Hanya Pak Andreas yang Grryc mau. Tidak Ada yang lain, Grrycia tidak menginginkan yang lain
Kalian bisa menilai sendiri bagaimana perasaan Grrycia pada Pak Andreas. Sungguh Pak Andreas sudah membuatnya tergila gila, sunguh Pak Andreas sudah membuatnya tidak menginginkan yang lain lagi selain daripada dirinya
Waktu menunjukan Pukul 16,15, matahati sore menyengat cukup menyilaukan Grrycia yang sedang tertidur. Ia mengerjap ngerjapkan matanya karena silau.
Pak Andreas menoleh, ia pun cukup silau, keduanya memang duduk tepat menghadap matahari sore
Pak Andreas menatap wajah Grryc, dalam.
Kemudian ia mengangkat tangan kirinya, seolah menghalangi matahari agar tidak menyilaukan Grrycia. Itu berhasil, bayangan tangan Pak Andreas menghalangi wajah Grrycia sehingga Grrycia tidak terkena silaunya cahaya matahari
Perlahan Grrycia membuka matanya dan mendapati Pak Andreas yang sedang menatapnya,
Grrycia terpaku. Tak mampu berbicara
Dan Pak Andreas,
Smsungguh Pak Andreas begitu nampak sempurna dimata Grrycia.
Grrycia mencintainya, akan selalu mencintainya, akan Tmtetap mencintainya, sampai kapan pun
"Sudah bangun" Sahut Pak Andreas, sesaat kemudian
"Ayo pulang"
Sambungnya, Grrycia mengangguk.
Kemudian keduanya pergi menuju mobil,
Perjuangan Grrycia dalam meluluhkan hati Pak Andreas nampak terlalu panjang, sehingga rasanya Grrycia sulit untuk percaya pada kenyataan sekarang, jika ia dan Pak Andreas memang benar benar sudah akrab, meskipun Grrycia belum yakin jika Pak Andreas sudah jatuh hati padanya.
Malah ia yang terus terusan selalu jatuh cinta pada Pak Andreas setiap detiknya
Ah Lak Andreas, terimakasih untuk rasa yang indah ini
*
Mobil berhenti di persimpangan jalan sebelum ke rumah Grryc, Pak Andreas sudah menyuruh sopir dirumahnya untuk menjemputnya
"Pak apa tidak sebaiknya, saya mengantar saja Napak ke Apartemen?" Usul Grryc, sudah setengah jam ia dan Pak Andreas menunggu di dalam mobil, menunggu orang yang akan menjemput Pak Andreas
Sebenarnya Pak Andreas sudah menyuruh Grryc untuk pulang duluan saja, tapi Grrycia menolak dan malah menemani Pak Andreas menunggu
"Tidak usah" Tolak Pak Andreas dengan lembut
Grrycia terdiam, susah memang membujuknya
"Grrycia" Panggil Pak Andreas.
Grrycia menoleh, Pak Andreas menatapnya
Keduanya bertatapan, tapi tak ada argumen, Pak Andreas tidak berbicara lagi tapi matanya tetap menatap Grryc, dalam.
Dan tatapannya sungguh tidak bisa di artikan,
rasanya Grrycia ingin waktu berhenti sesaat saja
Pak Andreas mendekatkan wajahnya pada Grrycia, perlahan
Lalu mengecup bibir Grrycia, dalam,
Grrycia memejamkan matanya, dadanya riuh bergemuruh
Apa ini mimpi?
Ahhhh, bagaimana mungkin Pak Andreas melakukan hal ini?
Apa ini artinya secara terang terangan Pak Andreas sudah mengungkapkan perasaannya ? Atau ini bukti peresmian jadian ?
Bukankah cinta tidak harus selalu di ungkapkan, bisa melalui perbuatan bukan?
Terutama untuk orang yang sudah dewasa seperti Pak Andreas
Jadi bagaimana?
Apa ini maksudnya?