Follow ig 👉 @sifa.syafii
Fb 👉 Sifa Syafii
Karena sebuah kejadian yang tidak disengaja, Reyhan harus menikahi Tia, mahasiswanya sendiri. Meskipun tidak ada rasa cinta di antara mereka, tapi mereka berkomitmen tidak akan pernah bercerai. Bagi mereka pernikahan bukanlah main-main, dan mereka ingin menikah hanya satu kali dalam hidup mereka.
Di hari ke-tiga usai pernikahan mereka, kekasih Tia yang kuliah di luar negeri, datang. Bagaimana kisah mereka selanjutnya? Yuk simak ceritanya. 😍
NB : Novel ini berhubungan dengan novel yang berjudul "Kisah Cinta Arka".
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sifa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 24
Malam hari sebelum keberangkatan Reyhan ke Jepang, Tia membantu Reyhan mengemasi barang - barang yang akan dibawaReyhan. Karena di sana Reyhan sendirian, Tia merasa khawatir akan sesuatu yang dia butuhkan.
"Mas, ini aku bawakan vitamin juga, jangan lupa diminum ya," ujar Tia sambil menunjukkan beberapa vitamin yang ia beli tadi pagi.
"Makasih sayang," balas Reyhan sambil mengalihkan pandangannya dari dokumen yang ia pelajari ke Tia lalu membelai kepalanya dan tersenyum.
"Sama - sama Mas, oh iya apa Mas pernah ke sana sebelumnya?" tanya Tia.
"Tentu saja, om-ku di sana, kamu tenang saja, jangan khawatir yang berlebihan. Pikirkan kandunganmu saja, jaga anak kita baik - baik. Oh iya apa kamu perlu seseorang untuk menemanimu?" tanya Reyhan khawatir karena sejatinya selama ini dia belum pernah meninggalkan Tia sejauh ini apalagi dalam waktu yang cukup lama.
"Enggak perlu, Mas. Aku akan baik - baik saja. Semuanya sudah beres. Ayo kita tidur. Biar besok enggak kesiangan," balas Tia.
"Okey, tidurlah duluan, aku masih harus menyelesaikan ini sedikit lagi," balas Reyhan sambil menunjukkan
dokumennya yang belum kelar dibaca. Reyhan pun membantu membaringkan tubuh Tia lalu menyelimutinya dan mengecup keningnya.
"Selamat malam sayang," ucap Reyhan sambil tersenyum.
"Malam Mas," balas Tia sambil tersenyum lalu memejamkan matanya.
Reyhan pun keluar dari dalam kamar dan menutup pintunya. Dia menuju ruang tamu dengan membawa dokumennya. Dia mengeluarkan ponselnya dan menelepon seseorang.
"Selama aku pergi ke Jepang, awasi istriku. Jangan sampai kejadian seperti di depan swalayan terjadi lagi. Hubungi aku segera apabila ada sesuatu yang mencurigakan!" ucap Reyhan pada seseorang di seberang telepon. Orang di seberang telepon pun mengiyakan dan menuruti semua perintah Reyhan.
Setelah mempelajari dokumennya, Reyhan masuk ke dalam kamar lalu merebahkan tubuhnya di samping Tia. Ia memasukkan tubuhnya ke dalam selimut yang sama dengan Tia lalu memeluk tubuh Tia yang sudah tertidur lelap.
"Aku akan merindukanmu istriku," gumam Reyhan lalu mengecup kening Tia.
***
Keesokan harinya Tia mengantar Reyhan ke bandara. Rasanya berat bagi mereka untuk berpisah karena semenjak menikah, mereka belum pernah berjauhan sebelumnya.
"Mas, aku akan merindukanmu," ujar Tia saat mereka berpelukan sebelum Reyhan berangkat.
"Sama aku juga," balas Reyhan semakin mempererat pelukannya.
"Jangan lupa kalau lagi senggang telepon aku!" ujar Tia pada Reyhan.
"Pasti, aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa istriku," ucap Reyhan sambil melepas pelukannya pada Tia dan mencium keningnya.
Reyhan pun pergi diikuti seorang asisten dan seorang sekretaris. Tia melambaikan tangan dari kejauhan. Reyhan pun membalasnya dan tersenyum dengan sepenuh hati.
Setelah keluar dari bandara, Tia menaiki taksi dan pulang menuju apartemennya. Dia merebahkan tubuhnya di dalam kamarnya karena semenjak hamil, Tia merasa tubuhnya cepat lelah.
"Sepi sekali tanpamu Mas," gumam Tia sedih.
Tidak berapa lama ponselnya berbunyi pertanda ada pesan masuk dari seseorang. Tia membukanya dan terkejut.
Arka : Hay Tia, masih ingat aku?
Tia : Tentu. Ada apa Arka?
Arka : Bagaimana kabarmu? Aku dengar kamu hampir tertabrak mobil beberapa waktu yang lalu?
Tia : iya. Aku baik - baik saja Arka.
Arka : Bisakah kita bertemu dan bicara? Jangan menganggapku musuh. Kita masih bisa berteman kan?
Tia : Tentu, kita bisa berteman, tapi aku tidak bisa bertemu denganmu.
Arka : Kenapa tidak bisa? Apa suamimu melarang bertemu dengan teman - temanmu? Oh iya apa kamu tidak mau berterima kasih pada orang yang sudah menyelamatkanmu di pantai waktu itu?
Tia : Jadi itu kamu?
Arka : Iya. kalo kamu mau berterima kasih padaku, temui aku besok di cafe Cinta jam 1 siang.
Tia tidak membalasnya. Ia berpikir kenapa harus Arka yang menyelamatkannya waktu itu. Sebenarnya dia sudah tidak mau bertemu Arka lagi karena takut akan perasaan cintanya akan bersemi kembali, tapi takdir mempertemukan mereka kembali.