Cinta Dalam Perjodohan

Mereka sampai Di Bandara Internasional Zurich Swiss dan langsung dijemput oleh Orang suruhan keluarga Wihato..

Mereka langsung menuju Burgenstock Hotel tempat mereka akan menginap selama di sana..

Biyanka yang merasakan lelah akibat perjalan yang sangat panjang hingga 18jam hanya menyenderkan kepalanya di bahu Tian..

" Tidur lah,, Nanti Mas bangunin saat sudah sampai di Hotel Ucap Tian mengelus rambut Biyanka..

Biyanka hanya terdiam, dia benar-benar merasakan tubuhnya yang sangat lelah..

-

Setelah sampai di Hotel dan Tian sudah membooking kamar akhirnya mereka sampai di kamar mereka..

Kamar yang begitu luas, mewah juga terlihat pemandangan luar dari dalam kamarnya..

Biyanka langsung meletakan tasnya dan mencopot snackenya, ingin rasanya di langsung berbaring diatas ranjang namun badannya terasa sangat lengket..

" Mas,, aku mandi dulu ya.. Badanku lengket banget

" Iya Sayang,,

Tian yang menunggu Biyanka mandi berjalan menuju balkon kamarnya, terlihat pemandangan yang sangat indah..

Tidak lama Biyanka keluar dengan hanya menggunakan dress polos selutut, dia melihat Tian yang sedang berdiri di balkon pun menghampirinya..

Biyanka langsung memeluk lengan Tian,

Tian hanya sekilas menoleh dan kembali menatap luar..

" Sudah mandinya,,

" Hem,, Mas ngapain di sini..

" Mas cuma liat pemandangan,, Masuk yuk kamu lelah kan..

Biyanka mengangguk,

Tian menggandeng tangan Biyanka dan menuju ranjangnya..

" Istirahat lah,, Mas mau mandi dulu ya..

-

Karena memang merasakan lelah juga mengantuk akhirnya Biyanka langsung tertidur pulas..

Tian yang baru saja keluar kamar mandi tersenyum melihat istrinya sudah tertidur..

Dia pun ikut membaringkan tubuhnya di samping Biyanka..

********

Biyanka merasakan sesuatu di perutnya, dia pun membuka matanya dan menatap Tian yang sudah terlelap di samping dengan tangannya memeluk perutnya..

Biyanka tersenyum, dia mengusap wajah tampan Tian dan terus memandanginya..

Status barunya sekarang sudah menjadi seorang istri, dia masih terbayang saat Bunda Rania menceritakan tentang perjodohannya dengan laki laki yang sama sekali tidak di kenalnya..

Betapa hancurnya hatinya saat itu, harus mengakhiri hubungannya dengan Laki laki yang sangat di cintainya,

Namun dia sendiri tidak bisa menolak perjodohan itu, dia tidak mau mengecewakan kedua orang tuanya, membuat malu mereka kepada calon suaminya.

Baginya,, perjodohan malah akan membuat hidupnya menderita nantinya saat mereka menikah, namun semua pikiran juga ketakutannya sama sekali salah..

Bahkan Tian sangat mencintai juga menyayanginya, selalu memanjakannya, selalu membuatnya bahagia dan sama sekali tidak pernah berkata kasar kepadanya . .

Cukup lama Biyanka memandang wajah tampan suaminya, hingga Tian sudah membuka matanya dan menatapnya Pun Biyanka masih belum sadar..

Tian tersenyum devil,

Dia mendekatkan wajahnya dan,,

Cup,,

Tian berhasil menyadarkan lamunan Biyanka dengan ciuman singkat di bibirnya.

" Mas,, Kenapa cium gak bilang bilang,, Ucap Biyanka

" Morning Kiss sayang,,

Lagian pagi pagi kamu udah melamun, mikirin apa hem,,

" Ah, engga Mas..

Aku mau mandi dulu ya..

Tian langsung mengurung tubuh Biyanka dengan kedua tangan kekarnya, wajah mereka sangat dekat bahkan hembusan napas mereka saling beradu..

Biyanka menutup matanya saat merasakan benda kenyal di bibirnya..

Mereka pun terbawa suasana,,

Tian membaringkan tubuhnya dengan napas yang ngos-ngosan..

Dia menatap wajah Istrinya yang terlihat memejamkan matanya..

Tian kembali memeluk tubuh Biyanka dan

Sampai akhirnya mereka kembali tertidur dengan belum menggunakan pakaian karena merasakan lelah setelah berolah raga di ranjang..