Married At 17

Tiga hari sudah Kiran istirahat dirumah dan tidak diperbolehkan untuk berangkat ke sekolah oleh Evan, dengan alasan bahwa tubuh Kiran masih agak lemah, sekarang tepatnya hari Kamis, Kiran sudah mulai bersekolah.

"Sayang"teriak Evan

"Kemana sih dia, kok lama banget, nanti telat lagi, kalau gue sih bodo amat telat juga"gerutu Evan, karena Kiran tak kunjung datang, sedangkan Kiran masih sibuk dandan, yah biasalah namanya juga perempuan kan.

"Kiran sayang, cepetan"teriak lagi Evan

"Iya bentar, nih udah selesai"Kiran langsung bergegas berlari menghampiri Evan yang sudah menunggu nya dari tadi.

"Ayo"ucap Kiran dan langsung menggandeng tangan kekar milik Evan, merekapun langsung bergegas menuju sekolah, perlahan mobil yang Evan dan Kiran tumpangi masuk kedalam parkiran sekolah.

"Ayo turun!"ajak Evan saat mereka sudah tepat berada di dalam parkiran

"Hubby, nanti kalau anak-anak lain liat aku berangkat bareng kamu gimana, aku takut"ucap Kiran, Evan langsung mengelus kepala Kiran

"Kamu tenang aja, kan ada aku, aku bakal jagain kamu, kamu percayakan sama aku"Evan berusaha meyakinkan Kiran, akhirnya Kiran pun mau keluar dari mobil, dan yah, baru saja Kiran keluar dari mobil, semua siswa dan siswi yang melihatnya langsung pada bergosip, Evan yang mengetahui Kiran merasa tidak nyaman langsung mengambil tindakan

"Kiran pacar gue, siapapun yang berani nyentuh dia, orang itu akan berurusan langsung sama gue"teriak Evan memperingati

"Ayo"Evan langsung menarik tangan Kiran

Saat berjalan di koridor sekolah pun, Kiran dan Evan yang berjalan berdampingan sambil berpegangan tangan, tidak luput dari pandangan siswa dan siswa.

"Aku masuk ke kelas yah"ucap Kiran saat mereka sudah berada tepat didepan kelas Kiran, belum juga Kiran masuk, Dila dan Deron datang dan menghampiri nya

"Huwaaaa, Kiran kangen banget sama lo, lo gak apa-apa kan"ucap Dila heboh, sambil memeriksa seluruh tubuh Kiran

"Gue gak apa-apa"

"Deron, ada apa hmm?"tanya Kiran, dilihatnya Deron yang menatap sinis Evan, Deron dan Evan masih belum juga akur, meskipun Evan sudah jelas mencintai dan menjaga Kiran sang kakak

"Kakak udah sehat kan, kemarin Bunda suruh aku kasih ini ke kakak"ucap Deron sambil memberikan dua botol jus mangga kesukaan Kiran

"Ini jus mangga dek?"

"Hmmm"

"Makasih adik ku tercinta"Kiran hendak memeluk dan mencium kening Deron tapi Evan langsung menghentikannya

"Eisttt, mau ngapain, jangan peluk-peluk, apalagi cium"ucap Evan tak terima

"Apaan sih lo, diakan kakak gue, mendingan pergi lo"usir nya Deron

"Lo ngusir gue?"

"Iya, kenapa? masalah buat lo?"

"Dasar adik ipar durhaka"celetuknya Evan

"Apa, adik ipar durhaka, lo tuh, kakak ipar posesif"Deron tak mau kalah

"Udah dong kok malah berantem sih, kamu juga kak, Deron kan adik aku, kamu jangan kayak gitu dong"ucap Kiran berusaha melerai perdebatan mereka berdua

"Tuh dengerin pake kuping, bukan pake mulut"

"Bacot banget lo"Evan merasa kesal dengan adik ipar nya ini

"Kamu juga Deron, yang sopan sama kak Evan, dia lebih tua dari kamu"

"Lah kok aku sih kak, jelas-jelas dia yang salah"

"Udah stop, kalian berdua salah, lebih baik kalian berdua pergi dari sini, masuk ke kelas masing-masing"tegasnya Kiran dan diapun langsung masuk kedalam kelas diikuti oleh Dila

"Gara-gara lo nih, dasar adik ipar durhaka"

"Lo juga"

Evan dan Deron pun pergi ke kelasnya masing-masing.

"Ran, lo kemarin kemana sih? lo gak apa-apa kan?"tanya Dila

"Nggak gue gak apa-apa"

"Lo tau gak, pas kemarin lo gak sekolah, si Yuri dikeluarin dari sekolah atas perintah kak Evan"ucap Dila

Flashback on

Dua hari yang lalu, tepatnya hari Selasa, Evan mendatangi Yuri dikelasnya.

"DIMANA YURI?"ucap Evan dengan nada membentak

"Anu...kak.."ucap salah satu murid

"Eh kak Evan, nyariin aku yah, pasti kangen yah sama aku"ucap Yuri yang tiba-tiba muncul dan langsung bergelayut manja di lengan Evan

"Idih, najis banget, jadi cewek kegatelan banget sih"gumamnya Dila yang melihat tingkah laku Yuri

Evan langsung menghempaskan tangan Yuri, dan langsung mendorongnya sampai terjatuh, semua murid yang melihat, tidak satu pun yang berani menolong Yuri, toh mereka juga rada kesel sama sifat Yuri yang suka seenaknya, Cici sahabat Yuri pun hanya diam dan tidak berani buka mulut.

"Kakak kok kasar sih"teriak Yuri merasa tidak terima

"Kasar lo bilang hah, TERUS YANG LO LAKUIN SAMA KIRAN ITU APA HAH, ASAL LO TAU, GUE TAU APA YANG UDAH LO PERBUAT SAMA KIRAN, DASAR JALANG"Teriak Evan penuh emosi

"Apa, aku gak tau, aku gak ngelakuin apa-apa sama Kiran"Yuri berusaha mengelak

"Hah, bacot banget lo, lo pikir gue bakal diem aja hah"ucap Evan

Flashback off

Jam istirahat sudah berbunyi, Kiran berniat untuk menghampiri Evan, karena Evan sempat mengirim nya pesan untuk menghampiri nya dikelas.

"Dil lo duluan yah kekantin, kak Evan tadi nyuruh gue buat ke kelasnya"jelasnya Kiran

"Okeh"saat Kiran hendak melangkah pergi, Dila memanggilnya kembali

"Eh Ran, tunggu dulu"

"Kenapa?"

"Salamin gue sama kak Riki yah"ucap Dila sambil cengengesan

"Cieee, lagi pdkt yah, kenapa gak ikut aja sama gue, biar sekalian ketemu kan"

"Nggak deh, gue malu, nanti gue tunggu lo di kantin yah"ucap Dila dia pun langsung pergi meninggalkan Kiran

Kiran langsung berjalan menuju kelas Evan dengan sesekali tersenyum.

"Permisi"ucap Kiran saat dia sudah berada didepan kelas Evan

"Ehhh ada Kiran, sini masuk, cari Evan yah"ucap Sinta yang sedang menghapus papan tulis

"Iya kak"

"Sini masuk, gak usah malu, tuh Evan nya"Sinta menghampiri Kiran yang masih berdiam diri di depan kelas dan langsung menarik Kiran untuk masuk

"Makasih kak"Kiran langsung menghampiri Evan yang sedang mengobrol dengan kedua sahabatnya

"Ada apa kak, kamu suruh aku kesini?"tanya Kiran, saat disekolah Kiran seperti biasa memanggil Evan dengan sebutan kakak

"Nggak, aku cuma kangen sama kamu"

"Hadehhhh, bucin teross, serasa dunia milik berdua aja, yang lain cuma ngontrak"ucap Riki

"Berisik lo jomblo, sirik yah"ucap Evan

"Ehh aku lupa, kak Riki tadi dapet salam dari Dila, kakak taukan Dila sahabat aku, aku udah ajak dia buat ikut kesini, tapi dianya gak mau, malu katanya"jelasnya Kiran

"Hah beneran, gak boong kan?"tanya Riki

"Iya beneran, samperin aja, dia lagi dikantin"

"Okeh kalau gitu, makasih Kiran, gue cabut dulu"ucap Riki diapun langsung ngibrit lari

"Lah terus gue gimana, masa gue sendiri sih, nasib-nasib"ucap Doni, sabar yah Don, hehehe

"Gue juga pergi dah, masa gue liatin lo berdua uwu uwuan"Doni langsung melenggang pergi meninggalkan Evan dan Kiran.

"Sayang, nanti pas pulang sekolah kita mampir dulu, liat rumah tetangga Doni yang mau dijual itu loh"ucap Evan

"Iya"

Terimakasih ya, yang udah mau mampir ke karya aku😊 semoga kalian suka sama ceritanya 🌹😊Jangan lupa like and vote nya.