NovelToon NovelToon
Queen Mafia And Handsome Army

Queen Mafia And Handsome Army

Status: tamat
Genre:Action / Romantis / Komedi / Contest / Chicklit / Tamat
Popularitas:363.2k
Nilai: 5
Nama Author: Amha Amalia

"WHAT?! QUEEN MAFIA!!!"

MAFIA, satu kata yang tak pernah terlintas dalam pikiran seorang gadis berparas cantik yang mendapat julukan badgirl di sekolahnya. Lalu, apa yang membuatnya terjerumus dalam dunia bawah? Bahkan harus menjadi Queennya.

Apa yang kalian pikirkan tentang seorang Tentara? Datar? Cuek? Serem? atau Sangar? Ohh... Salah besar, Karena tentara satu ini cukup humoris tapi jika saat di depan musuh, seketika sifat humorisnya hilang dan berubah menjadi dingin serta memiliki aura yang sangat kuat dengan sorot mata yang tajam.

Tentara tampan itu di perintahkan untuk menjalankan misi tertentu dan membuat kehidupannya berubah drastis karena dirinya terpaksa harus menyamar, Sungguh cobaan yang sangat berat baginya.

"Aku tidak akan berubah, karna ini jalan hidupku." Seru sang badgirl

"Sungguh diluar pemikiranku. Misi ini membuatku rasanya ingin mati." Kesal tentara tampan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amha Amalia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa dalangnya?

"Lalu, bagaimana dengan mommy sama daddy? Mereka juga tidak bersalah, tapi kenapa harus mereka yang menanggung semua akibatnya. Kenapa bang?" Balas Olive yang sepertinya sangat sulit mengendalikan emosinya

"..........." Tak ada jawaban dari Genta karena sepertinya dia kesulitan untuk menjawab pertanyaan dari Olive

"Kamu... Kamu pasti pemimpinnya kan?" Tanya Olive tiba tiba dengan menebaknya sembari menunjuk Sean

"Iya, benar." Jawab Sean singkat

"Sekarang saya tanya. Jika memang tujuan mereka hanyalah untuk membebaskan rekannya, apa itu berarti kalian masih menahan rekannya sampai sekarang?" Tanya Olive berusaha mengontrol amarahnya

Pertanyaan Olive seketika membuat semua tentaranya saling pandang, karena mereka bingung untuk menjawabnya.

"Tidak." Balas Sean singkat, padat dan jelas yang langsung mendapat tatapan tak percaya dari semua teman tentaranya

"Bertepatan dengan ledakan itu, dia berhasil melarikan diri dengan bantuan temannya." Lanjut Sean berterus terang

"Apa?! Jadi pengorbanan kedua orang tua saya itu sia sia saja, begitu? Mereka berhasil membebaskan rekannya dan mereka juga berhasil dengan rencananya. Sebenarnya apa yang kalian lakukan hah?! Apa kalian tidak bisa mengatasi semuanya?" Seru Olive yang kini mulai tersulut emosi lagi dengan sedikit meninggikan suaranya

"Maaf, kami memang salah karena telah lalai dalam menjalankan tugas." Ujar Sean mewakili semua temannya

"Maaf? Setelah semua ini, dengan gampangnya anda meminta maaf? Maaf sekarang tidak ada gunanya." Kecam Olive

"Olive tenanglah, kamu jangan emosi gini. Semuanya bisa di bicarakan baik baik." Ujar Shifa yang kini sudah berdiri di samping Olive untuk menenangkannya sembari mengelus punggung Olive dengan lembut, sedangkan yang lain hanya diam untuk menyimak saja

"Tapi aku gak bisa kak. Gara gara mereka, aku harus kehilangan mommy sama daddy. Aku gak terima semua ini." Balas Olive yang tanpa terasa kembali menitikkan air matanya

"Kakak ngerti, tapi kamu harus bisa menerima semua ini. Bagaimanapun juga ini sudah menjadi takdir." Ucap Shifa, seketika Olive pun menarik nafasnya dalam untuk mengontrol emosinya agar tidak kelewat batas

"Sekarang katakan, siapa dalang di balik semua ini?" Tanya Olive yang sudah berhasil mengendalikan amarahnya sembari menatap Sean

"Maaf, untuk itu saya tidak bisa memberitahukannya. Ini merupakan masalah hukum yang tentunya menjadi rahasia milik negara." Balas Sean

Sean sengaja tidak memberitahukannya karena ia berpikir, jika dia mengatakan bahwa buronannya itu tak lain adalah seorang mafia terkejam yang ada disana. Itu bisa membuat rakyatnya menjadi ketakutan dan juga pastinya akan merasa was was, apalagi geng mafia itu terkenal akan kekejaman dan kesadisannya dalam melawan semua musuhnya, bisa di bilang mafia itu tak lain adalah seorang Pshycopat atau pembunuh berdarah dingin.

"Saya rasa tidak ada gunanya lagi bicara sama kamu. Semenjak saya bertemu sama kamu, hidup saya menjadi berantakan dan hancur. Mulai sekarang jangan pernah perlihatkan wajah kamu di hadapan saya lagi." Seru Olive penuh penekanan

Perkataan Olive barusan, tentu membuat mereka semua mengernyitkan keningnya bingung, karena setahu mereka Olive dan Sean tidak pernah bertemu satu sama lain.

"Emang kapan mereka bertemu?" Batin Via

"Apa dia pria yang di maksud Olive yah?" Batin Yuki

"Jadi dia gadis itu." Batin David

"Sungguh diluar dugaan." Batin Nicko

"Maaf." Batin Sean sendu

Tanpa banyak basa basi lagi, Olive langsung saja melangkahkan kakinya dengan cepat untuk segera pergi dari sana meninggalkan mereka semua yang masih terdiam mematung terutama Sean sendiri.

"Saya minta maaf atas sikap adik saya yang cukup kasar tadi. Dia tidak biasanya seperti ini, dia hanya masih belum bisa menerima kenyataan ini." Ujar Genta meminta maaf karena ia tahu pasti jika tentara disana cukup kesal dengan sikap Olive tadi

"Tidak masalah, Kami bisa memakluminya." Balas Sean dengan bijaksananya

"Hmm... Kalau begitu, kami mohon pamit undur diri." Lanjut Sean berpamitan

"Ya, silahkan." Balas Genta

Kemudian Sean beserta anggotanya sedikit membungkukkan badannya sebagai tanda hormat, setelah itu mereka semua pun pergi meninggalkan area pemakaman termasuk Cakra dan Gerry yang sudah lebih dulu pergi untuk kembali memantau Olive.

Saat berjalan menuju mobilnya yang memang terparkir cukup jauh dari area pemakaman. Olive merasa jika ada yang mengikutinya dari belakang, seketika dia pun menghentikan langkahnya.

"Sampai kapan kalian akan mengikutiku?" Tanya Olive kepada orang mengikutinya, tapi tanpa berbalik menatap orang tersebut

"Maaf, Kami hanya ingin memastikan jika Queen baik baik saja." Ujar salah satu orang itu saat sudah berhadapan dengan Olive, dia tak lain adalah Cakra bersama dengan Gerry tentunya

"Sudah aku katakan ribuan kali, jika aku bukan Queen kalian. Jadi berhenti panggil aku dengan sebutan Queen dan berhenti mengikutiku." Seru Olive penuh penekanan

"Dan ingat ini baik baik, sampai kapanpun aku tidak akan pernah mau menjadi Queen kalian berdua, ngerti!" Lanjut Olive kemudian kembali melanjutkan langkahnya meninggalkan Cakra dan Gerry disana. Saat baru beberapa langkah tiba tiba saja...

"Kami tahu siapa dalangnya." Seru Gerry tiba tiba yang seketika membuat langkah Olive terhenti

"Ya, kami sudah mengetahui semuanya." Timpal Cakra. Kemudian Olive pun membalikkan badannya untuk menatap mereka berdua

"Apa kalian beneran mengetahui siapa dalangnya?" Tanya Olive penasaran

"Iya. Awalnya kami kurang yakin dengan dugaan tersangkanya, tapi saat tentara tadi menjelaskan semuanya, kami sekarang menjadi sangat yakin jika dugaan kami itu benar dan itu tidak mungkin salah." Balas Cakra kemudian dia berjalan menghampiri Olive begitupun dengan Gerry, dan mereka berhenti tepat satu langkah di hadapan Olive

"Katakan, katakan siapa pelakunya?" Tanya Olive sangat penasaran

"Ini... Ini adalah barang milik pelakunya." Ucap Gerry sembari memberikan sebuah barang kepada Olive, barang itu ternyata adalah gelang yang Gerry temukan saat di sekolah

"Apa ini?" Tanya Olive mengernyitkan keningnya bingung sembari menerima gelang tersebut dan memperhatikannya dengan seksama

"Gelang itu merupakan tanda pengenal dari Mafia The Scorpion King. Jadi bisa di pastikan jika mereka adalah pelakunya, dan yang sempat di tahan oleh para tentara itu tak lain adalah ketua utama mereka." Jelas Gerry

"Ma-Mafia?!" Pekik Olive terbata

"Iya, mereka...."

"Olive."

Belum sempat Gerry melanjutkan ucapannya tiba tiba saja ada beberapa orang yang menghampiri mereka dengan menyapa Olive. Beberapa orang itu adalah Genta beserta dengan yang lainnya.

Hal itu tentu membuat Olive, Cakra dan Gerry cukup terkejut, karena mereka tidak menyadari kedatangan Genta dengan yang lainnya. Mereka takut jika obrolannya tadi dapat di dengar oleh semua yang disana, apalagi mereka sedang membicarakan tentang Mafia.

"Bang Genta." Pekik Olive yang langsung menyembunyikan gelang tersebut di saku celananya agar tidak ada yang melihatnya

"Liv, siapa mereka?" Tanya Genta penasaran saat sudah berada di hadapan mereka bertiga, sedangkan Yuki dan Via hanya saling tatap tak percaya karena mereka tahu siapa Cakra dan Gerry sebenarnya

"Kenapa Olive harus bertemu mereka disini sih? Bisa ketahuan nanti." Batin Yuki was was

"Gawat, jangan sampai bang Genta sama kak Shifa tahu jika mereka adalah Mafia." Batin Via

"Me-mereka tadi lagi menanyakan alamat sama aku bang, Iyakan?" Balas Olive gugup dengan bertanya pada mereka berdua sembari memberi isyarat tertentu dan tentunya dia berbohong mengatakan itu

"I-iya. Kami tadi kesasar, jadi kami bertanya pada nona ini untuk mengetahui jalannya." Balas Cakra terbata

"Ohh... Terus, apa sekarang kalian sudah mengetahuinya?" Tanya Genta lagi

"Sudah. Berkat nona ini kami tidak kebingungan lagi." Kini yang menjawab Gerry

"Euummm... Kalau begitu, kami pergi dulu." Pamit Cakra mewakili Gerry

"Hmm..." Genta menjawabnya dengan deheman disertai anggukan kepala

Setelah itu, Cakra dan Gerry segera melangkahkan kakinya untuk segera pergi dari sana begitupun Olive beserta yang lainnya karena disana memang sudah sepi. Olive satu mobil dengan Genta dan Shifa, sedangkan Yuki dan Via satu mobil dengan menggunakan mobil Via.

**Bersambung...

...----------------...

Hallo Readers... Jangan lupa kasih Like dan Komentarnya yaa...

Salam manis dari author**...

1
Shanty Aza Dech
kok dah tamat aja....mana kelanjutannya thor
Serly Rumagit
lanjut trussss
Qaisaa Nazarudin
Wkwkwk Nicko jd satpam…mending jadi guru 😂😂😂😜😜
Qaisaa Nazarudin
Menurut ku apa yg di katakan Olivia itu benar, harusnya pihak tentara tau ancaman itu bukan main main,Harusnya mereka gercep,Ini malah apa,Mengabaikan ancaman 🤦🏻‍♀️🤦🏻‍♀️
Qaisaa Nazarudin
Kenapa Olive madih tetap diam disana?? Langsung aja pergi,Masih mau hertegang urat lg,Ribet amat,.🤦🏻‍♀️
Qaisaa Nazarudin
Jgn bilang pemilik skolahnya itu sang Kapten..😂
Qaisaa Nazarudin
Waahh keren Olive,,Aku suka gaya mu 👏🏻👏🏻👍🏻👍🏻💪🏻💪🏻
Qaisaa Nazarudin
Mana ada maling yg mau ngaku, kalo ada udah penuh penjara..🤣🤣🤣🤣
Playboy abal abalan,udah kepergok juga masih gak mau ngaku 😏😏
Qaisaa Nazarudin
Whaattt… baru umur 21 tahun ydah dapat pangkat Kapten??🤫🤫
Mariam R RIa
hilang gantengnya kapten sean🤣🤣🤣🤣
Mariam R RIa
sama sama terlambat dan sama sam dapat hukuman 😀😀😀
Renata
alur cerita novel ini sungguh menarik
Ega Sary
gak seru belom tahu akhir nya eh dh tamat aja,kalau gak bisa buat novel gk usah buat lah bikin emosi
Indri Yani
thor update dong
masa iy dh tamat aj critanya
ngk seru lu mah 🙄🙄
Schwerer
membosankan,tidak ada pengenalan karakter utama
Shinta Dewiana
laaa kok tamat...enggak salah thor...
azka aldric Pratama
kurang greget klo cheat story' 😌😌😌klo novel menurutku imajinasi 'nya ikut kebawah Ama alur ceritanya 😉😉 padahal novel bagus 😌😌 masih berharap di jadiin novel lg
azka aldric Pratama
di si Mr X 😌😌😌
endro
yy
Dwi Sumartini
apa d suruh nyamar jd cewek y🤔😱🧐
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!