NovelToon NovelToon
PIL KB DIKAMAR IBU

PIL KB DIKAMAR IBU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Fantasi Wanita / Ibu Tiri / Pelakor jahat / Bercocok tanam
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: Fitriandi

Alina seorang wanita muda yang harus menerima kehancuran rumah tangganya karena ulah suami dan ibu tirinya yang suka bermain di belakang.

Selama ini dia sudah menganggap bu Nurma seperti ibu kandungnya sendiri tapi ternyata wanita itu malah mengambil suaminya.

"Emmhhh Rizal... Tambah lagi ya pompanya" Ucap Nurma sambil memejamkan matanya.

"Suka ya sayang?" Tanya Rizal dan menambah ritme pompaannya sesuai dengan permintaan Bu Nurma.

Mau tahu kisah mereka bertiga selanjutnya? baca terus novel ini ya kak, terima kasih.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fitriandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Daftar perceraian

“Mertua lu udah balik Lin?” Tanya Irma saat mereka sedang melepas lelah sejenak setelah berkutat dengan pekerjaannya.

Alima tadi telat selama lima belas menit, dan langsung duduk di kursinya serta mengerjakan tugas dia.

“Iya Ir, makanya gue agak telat. Mereka balik bareng gue berangkat kerja” Jawab Alina.

“Terus ibu lo gimana sama Rizal udah balik belum?” Tanya Irma.

“Kalau Rizal sih udah balik jam sembilan malam, si Nurma gak tahu kemana palingan juga di penginapan atau hotel” Jawab Alina santai.

“Kok lu santai sekarang Lin?” Tanya Irma.

“Ya mau gimana Ir, mereka sudah memilih jalannya seperti itu kan. Udah capek gue keluarin air mata buat duo pengkhianat itu” Jawab Alina.

“Good! Gue setuju sih sama fikiran lo, mending kita fokus pada masa depan kita sendiri” Ucap Irma.

“Yups, eh lo tahu gak kalau semalam itu belanjaan si Nurma kelupaan ada di bagasi mas Rizal. Dan bod-ohnya Rizal dia nyuruh gue ambil oleh-oleh di bagasi” Ucap Alina.

“Hah? Serius lo Lin?” Tanya Irma.

“Iya gue serius ini Ir, lu tahu gak isinya apaan?” Ucap Alina.

Irma hanya menghendikkan bahu sambil memutar bola matanya dengan malas.

“Lu aja gak bilang, mau tahu dari mana coba” Cibir Irma.

“Hehe sory deh, isi paperbag itu lingerie super seksi dan beberapa celana milik Nurma” Jawab Alina.

“Eh gila lo! Terus lo gak tanyain gitu sama si Rizal?” Tanya Irma.

“Ya gue tanyain lah Ir, dia bilang itu miliknya si Andi. Beliin buat bininya tapi kebawa sama Rizal, kan aneh banget haha alasan gak masuk akal” Jawab Alina.

“Benar-benar di luar nalar tuh orang” Ucap Irma.

“Ya emang, tadi pagi gue masakin buat dia katanya enak. Mama mertua aja sampai heran kalau selama ini gue gak pernah masakin anaknya” Ucap Alina.

“What?? Terus gimana tuh” Tanya Irma.

“Ya gue bilang aja kalau selama ini yang memasak mama, gue hanya bagian potong-potong atau mencuci doang” Jawab Alina.

“Hahaha dasar lo, terus gimana tuh raut muka mertua lo jika selama ini yang melayani anaknya bukan sang istri tapi malah mertuanya?” Tanya Irma.

“Ya gitu, awalnya sih syok tapi mama menasehatiku agar selalu melayani mas Rizal. Meskipun ada ibu aku harus tetap memasak untuk suamiku” Jawab Alina.

Mereka gak sadar jika sedari tadi di pantau oleh David sang atasan.

David melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, Alina dan Irma sudah ngobrol selama sepuluh menit.

Dia lantas melangkahkan kakinya ke meja kerja Alina dan Irma.

“Ehem!! Waktunya kerja ya ibu-ibu, jangan gosi terus. Nanti aja di jam istirahat, kasihan temannya yang lagi fokus kerja jadi terganggu dengan suara kalian” Ucap David.

Memang benar jika suara Alina dan Irma sedikit keras, apalagi tadi mereka tertawa dengan sedikit lepas karena keceplosan.

“Eh maaf pak, kami kelepasan” Ucap Alina dengan menundukkan kepala.

“Ya lain kali jangan di ulangi, boleh istirahat sebentar dan bicara dengan teman tapi ingat jangan keras-keras apalagi sampai mengganggu karyawan lain” Jawab David dengan tegas.

“Iya pak, kami mengaku salah sekali lagi kami meminta maaf” Ucap Irma.

“Ya, lanjutkan kerjaan kalian” Jawab David dan meninggalkan mereka berdua.

Setelah di tegur oleh David mereka kembali fokus pada pekerjaan masing-masing, Alina merasa sangat bersalah karena dia terlalu asyik mengobrol hingga tak memperdulikan sekitarnya.

“Akhirnya beres jugaa..” Gumam Alina setelah pekerjaannya selesai satu jam kemudian.

“Selesai Lin?” Tanya Irma dengan lirih.

“Iya nih, gue habis ini juga izin keluar satu jam sebelum istirahat” Jawab Alina.

“Jadi ke pengadilan?” Tanya Irma.

“Iya jadi, bentar ya gue kasih berkas ini pada bu Susan” Jawab Alina dan berdiri dengan membawa berkas yang baru saja dia kerjakan.

Dia mendapatkan pekerjaan dari Susan bagian kepala divisi untuk membuat perencanaan peluncuran produk terbaru.

“Oke semoga produknya di setujui” Ucap Irma.

Alina segera melangkahkan kakinya ke ruangan bu Susan untuk menyerahkan hasil pekerjaannya.

“Kamu nanti izin lagi Lin?” Tanya bu Susan.

Dia mendapat laporan dari HRD jika beberapa hari ini Alina seringkali izin.

“Iya bu, nanti mungkin yang terakhir karena saya ada keperluan ke pengadilan. Kalau kesana sewaktu jam istirahat kan tutup bu” Jawab Alina.

“Ngapain kamu ke pengadilan?” Tanya Bu Susan.

“Mau menggugat cerai suami saya bu, saya mohon bu berikan izin ya. Kali ini insyaallah jadi yang terakhir saya izin di jam kerja karena urusan pribadi bu” Jawab Alina dan memohon pada atasannya.

“Hmm gimana ya Lin” Ucap bu Susan bimbang.

“Saya mohon bu, kali ini saja toh pekerjaan saya sudah beres” Jawab Alina.

“Bukan masalah itu Lin, kamu tahu kan di kantor ini banyak karyawan?” Tanya Susan.

“Iya bu saya tahu” Jawab Alina.

“Nah saya gak mau kalau karyawan yang lain iri karena kamu sering izin keluar di saat jam kerja” Ucap bu Susan.

“Potong gaji saya saja tidak apa-apa bu, dari pada karyawan lain iri pada saya. Soalnya ini masalah penting sekali” Jawab Alina.

“Baiklah saya beri izin tapi hanya kali ini ya Lin, jangan sampai pak Bayu mendengar kabar kalau kamu sering izin di jam kerja apalagi kamu termasuk karyawan teladan loh” Ucap bu Susan.

“Iya bu saya janji kali ini saja” Jawab Alina.

“Hmm yaudah kamu boleh pergi” Ucap Susan.

Alina mengangguk dan segera keluar dari ruangan Susan, dia lantas mengambil tas dan mematika komputer kerjanya.

“Ir, gue keluar dulu doain lancar” Ucap Alina.

“Ya hati-hati di jalan Lin. Semoga lancar” Jawab Irma.

Alina segera melajukan mobilnya ke pengadilan agama, dengan membawa semua berkasnya.

Dia mantap dan yakin ingin melepaskan Rizal meskipun pernikahan mereka baru seumur jagung

Lima belas menit kemudian Alina sudah tiba di pengadilan agama, lantas dia segera mengambil nomor antrian.

Ternyata disana juga banyak para wanita muda yang mengantri untuk daftar cerai disana.

“Mau gugat suami mbak?” Tanya seorang wanita yang mungkin usianya di bawah Alina.

“Iya mbak, kamu juga?” Tanya Alina.

Wanita tersebut mengangguk dan mengambil nafas dalam-dalam.

“Saya menggugat cerai suami saya karena dia tak bertanggung jawab mbak, kami menikah karena MBA. Saat ini anak kami berusia dua tahun” Ucap Wanita tersebut.

“Yang sabar ya mbak, mbak harus lebih kuat lagi demi si kecil” Ucap Alina.

“Iya mbak terimakasih banyak, kalau mbak karena apa?” Tanya wanita itu.

“Suami saya selingkuh mbak” Jawab Alina.

“Sabar ya mbak, semoga kita mampu melewati ini semua dengan lapang dada dan ikhlas. Mbak sudah ada anak?” Tanya wanita itu.

“Belum mbak, usia pernikahan kami juga baru satu tahunan lah mbak” Jawab Alina.

“Masih anget-angetnya jadi pengantin baru tapi malah selingkuh, sabar mbak. Saya duluan ya nomor saya sudah di panggil” Ucap wanita itu dan berjalan masuk ke ruang pendaftaran.

Beberapa saat kemudian giliran Alina yang masuk ke dalam ruangan tersebut.

“Berkasnya sudah semunya bu?” Tanya pegawai yang bertugas disana.

“Sudah pak” Jawab Alina dan memberikan map yang berisi berkas-berkas yang di butuhkan.

Petugas segera memeriksa semua berkas yang di siapkan oleh Alina.

“Semua berkasnya sudah lengkap, alasan bercerai karena apa bu?” Tanya petugas.

“Suami saya selingkuh” Jawab Alina.

Petugas segera memberikan keterangan pada map milik Alina.

“Akan segera kami proses ya bu dan ibu siapkan bukti-buktinya serta saksi” Ucap petugas.

“Baik pak, terimakasih” Jawab Alina dan pergi dari sana.

Alina juga sudah membayar biaya administrasi untuk perceraiannya dengan Rizal.

1
Maemanah
lanjut 👍👍👍👍
Maemanah
lanjut 👍👍👍🙏🙏
Maemanah
lanjut 👍👍👍🙏🙏
Sunaryati
Astaga naga Nurma itu beneran ulat bulu yang sudah putus urat malunya. Rizal juga, nikmati perselingkuhan kalian dengan sepuasnya sebelum kehancuran menghampiri kalian.
Maemanah
kelamaan selingkuhya thor....ah....menjengkelkan
Fitrii: sabar kak whehehe
total 1 replies
Sunaryati
Semoga lancar prosesnya
Maemanah
dobel update thor 👍👍👍🙏🙏🙏🙏
Andira Rahmawati
yaahhhhelahhhh blm puas baca udah abis aja...double up kek thor🙏🙏🙏
Maemanah
lanjut 👍👍🙏🙏🙏
Andira Rahmawati
lanjut thorrr yg banyaj thorr
Maemanah
adult..thor ngpain nunggu orang tuaya pulang sih...bongkar saja ...👍👍🙏🙏🙏
Andira Rahmawati
up nya banyakin dong thor...biar puas bacanya...☺️☺️
Sunaryati
Tak sabar nunggu kebongkar, kebejatan dia makhluk hiper
Maemanah
thor2 tahan banget si alin...klu aku sdh ku babat habis mereka...thor jgn terlalu lama itu rival sama nurma keenakan ...semangat thor
🙏🙏👍👍👍
Fitrii: Iya kak, makasih ya
total 1 replies
Andira Rahmawati
lanjut thor banyakin up nya thor..☺️
Fitrii: Di tunggu terus kelanjutannya ya kak😁
total 1 replies
Sunaryati
Oh hiper , makanya sudah umur nurma masih bisa ngimbangi Rizal, berarti sebelum jadi menantu sudah jadi kekasih
Sunaryati
Segera gugat tunggu apalagi bukti sudah banyak, aset sudah ditangan jika perlu laporkan ke atasan agar dipecat dan ke pihak berwajib agar masuk penjara, abaikan jasa Nurma yang telah merawatmu, tak sebanding dengan pengkhianatannya
Fitrii: ditunggu bab selanjutnya ya kak🤭
total 1 replies
Andira Rahmawati
secepatnya gugat tuhh pak suami kelakuannya bejat gitu☺️☺️
Andira Rahmawati
cerita yg bagus bgt..lanjut dong double up thorrr🙏
Kem mlem 🍨🍨🍨
Perasaan campur aduk. 🤔
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!