Luna haringston adalah seorang model ternama, sangat cantik dan seksi, serta mempunyai aura intimidasi yang kuat.
namun tidak banyak orang ketahui bahwa dia sudah menikah dengan seorang Ceo ternama.
namun pernikahan yang dirasakan luna sangat lah berbeda dari pernikahan pada umumnya, pernikahan simbiolis mutualisme, dan hanya formalitas saja.
ketika luna mulai menyerah pada pernikahannya, namun mengapa sang suami sangat menentang. padahal yang luna tau suami nya itu tidak mencintai nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ka nvi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
*Cinta Suami ku*
"Baik kami akan mulai acara nya pertama kalung dari bosnia, dengan khas biru laut yang dalam, ini adalah peninggalan putri laksi, dari Dinasti pamambaran".
" kami akan buka harga dari 100 juta, ".
tok
tok
tok
seorang wanita dengan berpakaian glamor mengangkat nomor nya, " 110 juta".
"150 juta".
" 200 juta".
"wah emang bagus banget sih".
" nama nya juga barang antik pasti mahal".
"300 juta".
" wah 😮".
"400 juta".
begitulah banyak yang menawar harga, satu persatu barang terjual dengan harga fantastis.
" kamu ga mau? ".tanya kenan karena sedari tadi luna hanya diam menyaksikan yang lain.
" bukan barang yang ini".seru luna
"baiklah para hadirin semua ini adalah barang terakhir yang paling spesial kali ini, kalung kristal ruby, yang berusia selama lebih dari 5 abad, yang dulu di hadiahkan untuk permaisuri dari Dinasti pajajaran".
" kami akan buka harga dari 10 miliar".
tok
"wah indah nya".
" hm indah".
"tapi mahal banget, yang ada suami gue marah kalau gue nawar".
" aduh iya lagi tapi emang indah".
mata luna seketika berbinar, begitupun laurent yang bersemangat karena sahabat nya luna sangat menginginkan kalung itu.
"15 miliyar"
"20 miliyar".
" 50 milyar".
"wah siapa tu yang nawar mahal banget".
"ayo lun".
" 100 milyar".seru luna tenang
membuat banyak orang menatap luna takjub, dan kagum.
"100 milyar pertama, kedua,_".
" 200 milyar".
ucap seorang wanita dengan angkuh, menatap luna dengan seringai.
"wah siapa dia".
" kaya nya benaran kaya banget"
"wahh cantik yah".
luna melirik ke wanita yang menawar harga itu, dia clara, musuh bebuyutan nya dari jaman sekolah.
laurent berdecak sebal, " ih bener bener ya tu nenek lampir, ayo lun".
"400 milyar".seru luna membuat banyak orang terkejut
" 450 milyar ".ucap clara
membuat luna geram namun kenan sontak berdiri dan mengambil pose tembak, membuat banyak orang berdecak kagum.
" wah harga tertinggi".
"Jangan meragukan keluarga danantara".
" iya bener, pasti kecil untuk tuan kenan".
"hm, keren ya ampun".
" wahh bener benar sosweet pasti untuk istri nya".
"ya iyalah untuk siapa lagi kau ini".
luna menatap kenan yang duduk kembali, " terimakasih ".
" iya, jangan bersaing harga dengan orang lain langsung ajukan saja harga tertinggi".
luna tersenyum, "oke".
kenan pun mengelus rambut luna singkat, sedangkan clara yang menyaksikan itu menatap kesal, lagi lagi dia kalah, huh.
...
sedangkan anna sedari tadi menyaksikan bagaimana perlakuan kenan kepada luna, membuat nya benar benar marah, harus nya dia yang ada di situ.
tapi anna juga salah fokus melihat siapa yang berani menawar harga dengan luna, wah itu kan clara, ya anna berusaha mengingat.
"dia musuh nya luna kan, hm seperti nya hubungan kedua nya tidak lebih baik".
seru anna dengan menyeringai, clara itu kan dari kalangan yang berada seperti luna, identitas nya juga pasti sangat di segani bukti nya dia duduk di bagian vvip, yang di mana identitas yang sangat tinggi.
"seperti nya dia bisa ku ajak kerja sama".seru anna
acara berjalan lancar, semua orang pun pulang satu persatu, mulai meninggal kan gedung namun ada juga yang menginap di hotel ini.
anna mendekati clara yang sedang bersiap untuk pergi, dari belakang anna menghentikan langkah clara.
"nona clara"seru anna
clara spontan berbalik melihat siapa yang memanggil nya, dengan mengernyit clara menatap anna dengan tampang malas.
" ya, siapa? ".
anna pun berjalan menghampiri clara, dengan senyum lugu nya.
" saya anna senang bertemu dengan anda lagi".
"lagi? apa kita pernah bertemu? ".tanya clara
" betul, saya anna kita satu sekolah, ".
" ah anna bawahan nya, luna".
seketika ekspresi wajah anna menjadi kaku,dengan senyum menyapu anna berbicara lagi.
"ah saya teman nya luna".
dengan ekspresi malas clara bersedekap dada, menatap anna jengah.
" ada apa! ".
" boleh kah kita berbicara sebentar, terkait luna, saya tau anda sangat membenci nya kan? ".
seketika wajah clara berubah menjadi tertarik, " maksud nya? ".
" bisa kah kita berbicara berdua nona clara".
"huh baiklah".
seru clara melenggang pergi meninggalkan anna yang mengepalkan tangan nya kesal melihat kelakuan tak sopan nya clara.
namun segera menghela nafas, lalu mengikuti clara yang sudah akan menuju lift.
....
sedangkan luna sedang berada di toilet, tadi dia akan menuju mobil untuk pulang, namun apalah daya luna pun terpaksa ke sebuah toilet karena ke belet.
sedangkan kenan menunggu nya di loby gedung, dan laurent yang pulang terlebih dahulu bersama raka.
luna pun selesai, berjalan menuju loby namun tak menemukan kenan di mana pun. luna pun bertanya kepada salah satu pegawai hotel.
"permisi, apakah anda melihat suami saya? ".
" ah tuan kenan, tadi berbicara dengan seseorang mereka masuk ke dalam lagi".
"ke dalam lagi? ".gumam luna
" baiklah terimakasih ".seru luna lagi
luna pun terpaksa masuk ke dalam lagi mencari kenan, buat apa kenan ke dalam lagi, bukan kah luna sudah bilang untuk menunggu nya di lobi saja.
sudah sekitar satu jam, luna pun lelah entah kemana kenan pergi, luna hampir saja menyerah, ingin pulang saja terlebih dahulu, namun sebuah pesan masuk menghentikan nya.
ting!
foto
luna melihat anonim yang mengirimi nya sebuah foto, entah lah nomor baru. dari mana dia mendapatkan nomor luna, namun luna yang penasaran membuka foto itu, seketika tubuh nya membeku, mencerna keadaan.
deg
deg
deg
kenan benarkah foto ini, perasaan luna semakin tak enak, perasaan gelisah dan takut memenuhi dada nya.
foto
1604
anonim itu mengirimi luna sebuah kode dengan foto pintu hotel, luna yang gelisah pun bergegas ke sana.
...****************...