NovelToon NovelToon
My Husband, The Mysterious Casanova

My Husband, The Mysterious Casanova

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Perjodohan / Cintamanis
Popularitas:2.9k
Nilai: 5
Nama Author: Myra Eldane

Lovy Crisela Luwiys—gadis ceplas-ceplos yang dijuluki Cegil—dipaksa menikah dengan Adrian Kaelith Evander, pewaris dingin sekaligus Casanova kelas kakap.

Bagi Lovy, ini bencana. Wasiat Neneknya jelas: menikah atau kehilangan segalanya. Bagi Kael, hanya kewajiban keluarga. Namun di balik tatapan dinginnya, tersimpan rahasia masa lalu yang bisa menghancurkan siapa saja.

Niat Lovy membuat Kael ilfil justru berbalik arah. Sedikit demi sedikit, ia malah jatuh pada pesona pria yang katanya punya dua puluh lima mantan. Casanova sejati—atau sekadar topeng?

Di tengah intrik keluarga Evander, Lovy harus memilih: bertahan dengan keanehannya, atau tenggelam di dunia Kael yang berbahaya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Myra Eldane, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Move On Kilat?!

Kamar hotel lantai 15 itu sunyi.

Terlalu sunyi.

Lovy masuk dengan langkah berat, blazer pink yang tadinya berkibar penuh percaya diri kini lemas seperti bendera habis kehujanan. Ia melemparnya sembarangan ke kursi, sandal hotel putih yang tadi jadi saksi drama di kolam renang ikut dia tendang ke sudut kamar.

Tanpa pikir panjang, ia langsung terjun bebas ke atas ranjang empuk.

"Bugh!" bunyi tubuhnya menghantam kasur. Lovy meringkuk seperti udang rebus, lalu—

"HUUUAAAAAAA!!!"

Tangisan itu meledak.

Seolah semua kekuatan tubuhnya keluar lewat suara dan air mata.

"DELA–PAN TAHUUNNN!!!" jeritnya, suara pecah. "Aku pacaran delapan tahun, SAM! Delapan tahun! Aku bisa kuliah dua kali dan lulus S2 selama itu! Tapi aku malah… malah—" suaranya makin bergetar, "—nampol dia di depan kolam renang hotel!"

Isaknya pecah. Bantal empuk jadi sasaran, wajahnya menenggelamkan air mata ke sana, eyeliner dan maskara belepotan.

Di pojok kamar, Samuel berdiri di ambang pintu dengan laptop masih di tangan. Niatnya cuma mau mengawasi dan menjaga sepupunya sebelum ia kembali ke kamarnya juga. Ia menatap Lovy yang tergeletak dramatis di ranjang, lalu mendesah panjang.

"Lovy…" suaranya datar, "kamu mau aku pesenin teh chamomile buat nenangin hati atau kamu mau nangis sampe kamar hotel ini kebanjiran?"

Lovy mendongak dari bantal dengan wajah hancur. Hidungnya merah, maskaranya luntur membuatnya mirip panda.

"JANGAN PANGGIL AKU LOVY!" jeritnya dramatis. "Panggil aku… Si cantik Lovy."

Samuel menarik napas, meletakkan laptop di meja. "Oh oke, Si Cantik Lovy, mau tisu atau… pelampung?"

"Pelampung buat apa?!"

"Kalau kamu terus nangis gitu, kasurnya bakal jadi kolam renang."

"Sepupumu ini lagi galau, Sam! Jangan bicara aneh-aneh." Mata Lovy yang penuh air mata menatap sengit Samuel.

"Yah, aku kira kamu tadi udah move on gara-gara ketemu satpam sebagai pengganti sampah itu."

"Ck, mana ada move on secepat itu! Tadi itu aku hanya mendistraksi otakku agar tidak menangis di luar hotel! Malu banget dilihat orang nangisin William yang selingkuh!"

"Itu tau! Kalau begitu, puasin nangisnya sekarang! Lalu bangkit lagi!"

Lovy mengerang, wajahnya menenggelam lagi ke bantal. "SAM! Tapi aku sangat patah hati! Aku cinta dia! Aku nggak tahu kenapa aku bisa sebodoh ini! Delapan tahun aku sabar sama William, delapan tahun aku jadi pacar baik, aku nggak pernah liat cowok lain, aku cuma lihat dia! Aku pikir… aku pikir dia orangnya…."

Suara Lovy patah, bahunya bergetar.

Samuel duduk di sofa, menatapnya tenang. "Dan ternyata, dia orang yang nggak pantas."

Lovy menyambar bantal dan menutup wajahnya, lalu berteriak ke dalam bantal.

"AAAAAAAAAA!!!"

Jeritan itu membuat gorden bergoyang. Sebenernya karena angin mendadak berhembus kencang.

Beberapa detik kemudian ia menyingkirkan bantal, matanya merah dan sembab tapi penuh amarah. "Kenapa sih cowok kalau udah selingkuh selalu pake kalimat 'ini nggak seperti yang kamu lihat'? Mau bilang apa coba? Mau bilang CEWEK BERBIKINI MERAH ITU PINGSAN TERUS TERLINTAS MASUK KE PANGKUAN DIA?!"

Samuel hanya mengangkat alis. "Lovy, kamu ngomong sambil ngegas kayak penjual kerupuk."

"Aku nggak ngegas!" bantahnya — sambil jelas-jelas ngegas. "Aku marah, Sam! MARAH! Aku… aku patah hati! Benar-benar patah!"

Ia mengambil bantal lain, memukul-mukul udara.

"Delapan tahun, Sam! Aku pikir dia serius. Aku pikir aku cuma butuh kasih dia waktu sampai dia siap nikah. Tapi ternyata waktu itu malah dia pakai buat—buat—buat—" suara Lovy pecah, "buat ngerangkul cewek lain di pinggir kolam hotel!"

Air mata lagi. Lagi. Dan lagi.

Samuel memandanginya tenang. Bukan karena dia tidak peduli, tapi karena dia tahu Lovy. Kalau dia ikut panik, Lovy bisa drama lebih parah.

Lalu, ia menatap jam tangan. "Kamu mau nangis berapa lama? Biar aku tau, aku harus kerja di lobby atau di sini. Aku mau kembali ke kamarku juga gak bisa kalau ninggalin kamu dalam keadaan kayak gini."

Lovy menoleh dengan wajah belepotan maskara. "Aku nggak tau! Aku pengen nangis sampai nggak bisa nangis lagi!"

Ia mengusap air matanya kasar, lalu mendadak duduk tegak. Matanya berkaca, tapi tiba-tiba ada kilat tekad di sana.

"Tapi aku nggak boleh, Sam. Aku nggak boleh buang air mata terlalu lama buat orang kayak William. Air mataku mahal. Aku nangis cuma buat diskon tas Hermes!"

Samuel mengangkat alis. "Bagus. Itu Lovy yang kukenal."

Lovy bangkit dari ranjang, berdiri dengan pose heroik meski eyeliner-nya sudah belepotan.

"Aku bakal move on…" dia menarik napas dalam-dalam, "SEKILAT-KILATNYA!"

Samuel meletakkan laptop di meja, menatapnya. "Sekilat kilatnya?"

"Ya! Aku nggak mau jadi cewek murahan yang nangis berminggu-minggu buat cowok murahan!" Lovy menepuk dadanya. "Aku akan jadi cewek paling kuat, Sam. Aku akan move on… sekarang juga!"

Lalu, seperti teringat sesuatu, ia meraih ponsel di nakas. Ia mengetik cepat di Instagram, mengganti foto profilnya jadi foto dia pakai kacamata hitam dan senyum tipis. Caption story:

"Lovy Crisela Luwiys. Strong Woman. Tidak Menangisi Sampah, Hanya Daur Ulang Kenangan. #MoveOnChallenge #GirlBoss."

Samuel membaca caption itu sambil memegang pelipis. "Kamu sadar nggak, kalau William lihat story ini, dia bakal mikir kamu lagi dramatis?"

"Bagus! Biar dia tahu aku move on sekilat kilatnya! Biar dia nyesel!"

Lovy berjalan mondar-mandir di kamar, seperti sedang rapat strategi. "Oke, rencana move on: maskeran, update story, blokir nomor mantan, dan harus glow up mampus. Biar mantan nyesel, senyesel-nyeselnya. Selesai!"

Samuel meliriknya. "Glow up sebelum dinner yah?"

Lovy berhenti, menoleh. "Hah? Dinner apa?"

Samuel mengambil secarik itinerary dari meja, mengibasnya. "Besok malam. Jam tujuh. Dinner resmi."

Lovy berkedip cepat. "Dinner resmi? Maksudnya?"

Samuel mengangguk santai, menatapnya seperti orang yang sedang membicarakan menu makan siang. "Dengan Adrian Kaelith Evander."

Lovy mematung.

Matanya melebar. "DINNER? BESOK?!"

Samuel mengangguk. "Iya. Dinner formal. Kamu akan ketemu calon suamimu. Berdua di satu meja. Tapi tenang, aku akan mengawasi dari jauh agar kamu tidak bertingkah di luar nalar."

Lovy menatapnya seperti habis lihat hantu. "SAMUEL! Aku bahkan belum bernafas cukup setelah memutuskan pacar delapan tahunku yang sampah itu! Aku belum siap mental ketemu… Casanova dingin itu, Sam!"

Samuel berhenti menulis di laptopnya, menoleh cepat. "Apa tadi kamu bilang? Casanova dingin?"

Lovy mengangguk mantap, wajahnya serius. "Ya! Julukan sempurna untuk calon suami yang katanya playboy tapi mukanya beku kayak kulkas! CASANOVA DINGIN!"

Samuel melongo beberapa detik, lalu menatapnya dengan wajah tak percaya.

"Kamu… baru saja patah hati, Lovy. Tapi kamu punya energi untuk bikin branding buat calon suamimu?"

Lovy menunjuk dirinya sendiri. "Ini namanya multitasking, Sam. Nangis iya, branding iya!"

Samuel hanya menghela napas panjang. "Aku nggak tahu harus kagum atau khawatir dengan kamu."

"Kagum aja," jawab Lovy santai.

Samuel berdiri dan menatap wajah Lovy yang masih belepotan. "Kalau kamu nggak berhenti nangis sekarang, besok kamu ketemu Casanova dingin itu dengan muka bengkak kayak donat."

Lovy spontan menutup wajahnya. "Astaga! Donat! Aku nggak boleh jadi donat!"

Ia lari ke cermin meja rias, menatap wajahnya sendiri. Maskara belepotan, eyeliner luntur, hidung merah, pipi sembab. "Oh Tuhan. Ini wajah heartbreak level master."

Samuel berjalan ke pintu. "Tidur, Lovy. Besok kita belanja. Kamu butuh gaun. Dan kamu butuh… wajah baru."

Lovy menatap bayangannya di cermin, mengangkat dagu.

"Oke, Lovy. Kamu boleh nangis malam ini. Tapi besok… besok kamu harus jadi Lovy Crisela Luwiys yang baru. Yang nggak cuma move on, tapi glow up!"

Ia menarik napas panjang, menatap dirinya sendiri, dan berbisik, "Kalau si Casanova dingin itu ternyata ganteng… kayak Satpam tadi, bagus! Gak peduli dengan julukannya, yang penting mukanya bisa di pakai buat pamer. Aku akan tunjukkan kalau aku bisa bikin buaya seperti William cuma catatan kecil di hidupku."

Kemudian Lovy menaikkan alisnya seraya menggeleng cepat sebelum berkata lagi, "oh tidak, biar itu jadi opsi ke dua. Tujuan utama tidak boleh kelewat. Yaitu buat Casanova dingin itu ilfil sama sikap aku. Meski sikapku emang absurd sih, tapi mungkin aja dia mau batalin perjodohan karena ilfil."

Dan malam itu, Lovy memulai ritual pemulihan kilat:

Menulis caption galak di Instagram.

Memblokir nomor William dengan dramatis. "BLOKIR! BYE!" katanya sambil memencet tombol.

Lalu berdiri di depan cermin dan mengumumkan pada dirinya sendiri:

"Mulai sekarang, Lovy tidak lagi menangisi sampah menjijikan a.k.a William Arkenzi. Lovy hanya mendaur ulang kenangan jadi kekuatan!"

Besok, babak baru dimulai.

Babak di mana Lovy akan bertemu Casanova dingin.

.

.

.

1
Rihana
buset kaya bener 🤣🤣🤣
Rihana
seret bang muel adek mu itu 🤣
Rihana
kenapa yah yang baca kurang, padahal tulisannya bagus, rapi, sesuai peubi, typonya gak banyak, pokoknya bagus lah. dan updatenya juga rutin. aku suka banget, smoga makin banyak yang baca yah kak 🩷
Rihana
ini karakter lovy, cegil bucin 😭😭😭
Rihana
gak berasa udah sampai sini wkwk... penasaran. aku lanjut duluu. alurnya menarik
Rihana
awal yang menarik
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
aku udah kirim satu kopi yah, biar gak ngantuk thor
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
Si lovy gak nyangka sekeren ini tapi si kael kenapa yah perginya. aduhhh kasian banget di tinggal di hari pernikahan😭
𝐌𝐚𝐧𝐠𝐚𝐭𝐨᷼𝐨𝐧
up kak
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
Satpam😭 GGS INI MAH (ganteng ganteng satpam)/Drool/
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
nemu sampah di mana sih lovy 😭 kok bisa pacaran 8 tahun woy kayak kredit rumah
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
akhirnya putus, lagian kok sanggup sih pacaran 8 tahun?
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
syukur deh samuel. seret aja tuh lovy, dari pada makin akut bucinnya
@✯⃟ 🕊ྂ༊ᶦᵇmina♡⃝
bucin akut wehhh😭
Saidil M🍇
gilas banget bisa ngasi hadiah segitunya si donovan. berartu dia udah mempelajari kesukaan lovy aka targetnya? keren sih, suka banget kakak penulisnya creazy up terus.... jadi maraton bacanyaaa enak bangettt 😍😍😍 lanjut kak
Saidil M🍇
meskipun terlambat, kuucapkan selamat atas pernikahanmu lovy dan kael 😍 sekarang aku maratoon bacanya
Saidil M🍇
terharu gueee makk😭
Saidil M🍇
syegi ini jadi sahabat asik banget. bisa nyairin suasana woy.... mau sahabat kayak dia😭
Saidil M🍇
hahahaha mau ciuman gak jadi 🤣🤣🤣
Saidil M🍇
barang bawaan syegi astaga😭 inj orang gue kira kalem di awal. ternyata kalem kalem sama aja kayak lovy, pantesan sahabatan 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!