NovelToon NovelToon
Cinta Untuk Bella

Cinta Untuk Bella

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Keluarga / Romansa
Popularitas:33.8k
Nilai: 5
Nama Author: kikoaiko

Saquel dari Novel "Janda untuk om Duda"


Semenjak mamanya menikah dengan tuan muda Danendra, perlahan kehidupan Bella mulai berubah. Dari Bella yang tidak memiliki ayah, dia menemukan Alvaro, sosok ayah sambungnya yang menyayangi dirinya selayaknya anak kandungnya sendiri.

Namun, kebahagiaan itu tidak berlangsung lama, sebuah insiden membuat semua berbalik membencinya. Bahkan mama kandungnya ikut mengabaikan dan mengucilkan Bella, seolah keberadaannya tidak pernah berarti.

Di tengah rasa sepi yang mendalam takdir mempertemukan kembali dengan Rifky Prasetya , dokter muda sekaligus teman masa kecil Bella yang diam-diam masih menyimpan rasa sayang untuknya. Bersama Rifky, Bella merasakan arti dicintai dan di lindungi.


Namun, apakah cinta masa lalu mampu menyembuhkan luka keluarga yang begitu dalam?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kikoaiko, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 23

"Papa, tolong jodohkan aku dengan kak Rifky" pinta Maureen membuat keluarga besar Danendra terkejut.

Suasana ruang keluarga tiba-tiba hening seketika saat Maureen mengungkapkan keinginannya. Matanya menatap serius pada ayahnya, Danendra, yang duduk di ujung sofa dengan dahi berkerut. Beberapa anggota keluarga saling berpandangan, terkejut sekaligus bingung.

Arumi mengeryitkan keningnya. "Maksud kamu Rifky, teman kak Naka?" tanyanya hati-hati, berusaha menangkap maksud Maureen.

Maureen mengangguk pelan, bibirnya bergetar sedikit saat berkata, "Eum, aku suka dia, Ma. Aku ingin menikah dengannya. Aku tidak mau kak Rifky diambil orang lain." Nada suaranya penuh dengan cemburu yang tertahan, seperti api kecil yang siap meledak kapan saja.

Alvaro menundukkan kepala, tangannya mengusap-usap hidung mancungnya yang menegang. Wajahnya menunjukkan kelelahan dan sedikit kebingungan. "Maureen, baru kemarin kamu masuk kuliah. Terlalu cepat kalau menikah sekarang" gumamnya pelan, mencoba menyampaikan penolakan tanpa menyakiti hati putrinya.

Namun, Maureen menatap ayahnya dengan mata yang penuh harap sekaligus kegelisahan. Ia tak bisa menyembunyikan rasa iri yang menggerogoti hatinya setiap kali melihat Bella, kakaknya yang hidup tenang tanpa beban seperti angin yang lembut menyentuh daun-daun.

Kini, Maureen ingin membuktikan sesuatu, walau dengan cara yang membuat keluarga besar Danendra terdiam dalam keheningan penuh tanda tanya.

Maureen menatap ke arah papanya. Matanya yang sedikit berkaca-kaca menunjukkan betapa keras hatinya berusaha mempertahankan keputusan sendiri. "Aku bisa bertunangan dulu dengannya, Pa. Nanti setelah lulus kuliah, baru kami menikah," ucapnya dengan suara tegas, seolah itu adalah kebenaran mutlak yang tak bisa ditawar.

Kaireen yang sejak tadi diam, tiba-tiba menimpali dengan senyum sinis yang menusuk, seakan menikmati momen ini. "Kamu minta dijodohkan karena tahu dia menyukai kak Bella, kan?" katanya dengan nada mengejek, matanya menyipit tajam menatap Maureen seperti menantang.

Tubuh Maureen sedikit gemetar, napasnya tercekat, tapi ia segera mengumpulkan keberanian. "Kak Rifky tidak menyukai kak Bella. Dia sengaja mendekati kak Bella hanya untuk membuatku cemburu," jawab Maureen dengan nada penuh kepastian, mencoba meyakinkan dirinya sendiri lebih dari orang lain.

Kaireen malah tertawa terbahak-bahak, suaranya bergema di ruangan seolah meledek kegigihan Maureen. "Sungguh, kamu ini terlalu percaya diri. Sepertinya kamu sudah terjebak dalam ilusi sendiri," ejeknya, wajahnya penuh kemenangan.

Maureen menunduk, bibirnya bergetar, tapi dia menahan air mata yang ingin jatuh. Dalam hatinya, campuran antara rasa sakit dan kebingungan berputar liar. Ia tahu pertempuran ini belum berakhir, dan di balik ketegaran itu, ada ketakutan terdalam yang tak ingin diakui.

"Menurutku jodohkan saja Al, toh Rifky anak baik kok. Selama ini keluarga Danendra juga sudah mengenalnya kan" ucap Audy membela Maureen.

Membuat gadis itu langsung mengangkat kepalanya, merasa ada yang mendukungnya.

"Tidak ada jodoh-jodohan, dia masih terlalu kecil untuk memikirkan masalah asmara. Lebih baik selesaikan dulu pendidikanmu, setelah itu baru menikah" tegas Alvaro dan bangkit meninggalkan ruangan itu.

*

*

*

Bella dan Rifky duduk berdampingan di atas kursi kora-kora yang perlahan mulai bergerak mengayun tinggi ke udara. Suara tawa mereka mengisi udara, bercampur dengan gemuruh riuh pengunjung lain yang menikmati wahana rekreasi itu.

Bella menatap Rifky dengan mata berbinar, wajahnya memerah karena adrenalin dan kegembiraan. "Ini sangat seru!" teriak Bella sambil melemparkan kepalanya ke belakang, tawa lepasnya menggema di antara teriakan pengunjung lain.

Rifky menatap Bella dengan senyum hangat, hatinya merasa bahagia melihat kebahagiaan wanita itu. Dalam sekejap, ide konyol yang tak terduga muncul di benaknya.

Saat ayunan kora-kora mencapai titik tertinggi, Rifky berdiri dengan hati-hati, mengangkat tangan dan berteriak lantang, "BELLA, AKU MENCINTAIMU!" Bella terkejut, matanya melebar, lalu meledak dalam tawa tak terkendali.

Wajahnya yang penuh keceriaan berubah menjadi merah padam, namun senyumnya tidak pernah pudar. Angin berhembus deras, membawa suara tawa mereka semakin jauh dan mengisi langit sore itu dengan kebahagiaan yang sederhana namun bermakna.

Wajah Bella tiba-tiba merona merah, pipinya seolah terbakar oleh panas malu yang tak tertahankan. Matanya membulat sempurna, menatap sekeliling dengan campuran kaget dan bingung. Suasana di wahana mendadak berubah menjadi riuh rendah, ratusan pasang mata penumpang tertuju padanya, seakan menunggu jawaban yang akan mengubah segalanya.

"BELLA, MAU KAH KAMU MENJADI KEKASIHKU?" teriak Rifky dengan suara penuh harap dan getar kegembiraan yang tak bisa disembunyikan.

Sorakan penumpang pecah bak gelombang yang menggebu, "TERIMA! TERIMA! TERIMA!" membahana memenuhi ruang sempit itu, membuat detak jantung Bella semakin cepat dan dadanya sesak oleh tekanan perhatian yang tiba-tiba melimpah.

Bella menundukkan kepala sejenak, napasnya memburu, jari-jarinya yang semula menggenggam erat tas kini mulai melemah. Dalam benaknya berputar ribuan pikiran, antara malu, bahagia, dan takut. Namun, di balik keraguan itu, ada secercah harapan yang mulai tumbuh, menghangatkan hatinya yang selama ini beku.

Dia mengangkat wajahnya perlahan, menatap Rifky dengan mata yang kini penuh kehangatan dan keberanian. Suara hati Bella berbisik, seolah menuntunnya untuk menjawab di tengah sorakan yang semakin menggema, membuat momen itu terasa abadi di antara riuhnya keramaian.

"IYA, AKU MAU JADI KEKASIHMU," suara Bella terdengar mantap, namun ada getar halus yang memperlihatkan campuran antara keberanian dan kegugupan. Matanya menatap lurus ke arah Rifky, yang sejenak membeku, lalu senyum lebar mengembang di wajahnya.

Suara riuh tepuk tangan dari kerumunan di wahana kora-kora menggema, seolah menyambut pengakuan itu dengan suka cita. Bella segera menundukkan kepala, wajahnya hangat dan merah merona, lalu dengan malu-malu dia menyembunyikan wajahnya di punggung Rifky.

Rifky merasakan detak jantungnya semakin cepat, sedikit canggung tapi bahagia. Tangannya secara refleks melingkari pinggang Bella, menahan agar mereka tetap dekat.

Wahana kora-kora perlahan berhenti berayun, suara gemuruh mesin mereda, dan satu per satu penumpang mulai turun. Di tengah keramaian itu, Rifky dan Bella berdiri berdekatan, dikelilingi senyum dan sorak sorai yang mengisi udara malam. Kebahagiaan yang sederhana namun nyata terpancar dari keduanya, menghapus segala keraguan yang pernah ada.

Rifky menundukkan kepala, suaranya nyaris bergetar saat membisikkan, "Aku senang kamu mau menerimaku." Wajahnya yang biasanya tegas kini terlihat lembut, mata cokelatnya menatap penuh harap.

Bella, yang masih berdiri dekat di sampingnya, mengangguk pelan, tubuhnya tak lepas dari kehangatan Rifky. Jari-jari mereka saling mengait erat, seolah tak ingin melepaskan momen rapuh yang baru saja tumbuh itu. Mereka berdua berjalan perlahan mengelilingi tempat rekreasi, tawa kecil dan kegembiraan terdengar sesekali di antara keramaian.

Rifky dan Bella mencoba hampir semua wahana, dari yang memacu adrenalin hingga yang santai. Keringat mulai membasahi dahi Bella, sedangkan napas Rifky terdengar sedikit berat. Saat mereka berhenti di bawah rindangnya pohon, Rifky menyeka pelan keringat yang mengalir di dahi Bella dengan ujung jari, tatapannya penuh perhatian.

"Kamu capek?" tanyanya lembut, suara hangat itu membuat Bella tersenyum kecil.

"Eum, aku haus. Ayo, kita beli minum dulu," jawab Bella, masih menggenggam tangan Rifky dengan erat.

Mereka melangkah menuju kios minuman, langkah mereka seirama, seolah tak ingin momen sederhana ini segera berakhir. Di tengah hiruk-pikuk pengunjung lain, hanya ada keheningan hangat yang mengikat kedekatan mereka lebih dalam.

1
Vivi Zenidar
cerita nya bagus..... menguras emosi.... aq suka
Ikha nugraha
buat semua benci mauren
Les Tary
moureen ga punya malu
Euis Maryam
jangan sampai bela di sakiti juga sama Rifki thor kasian
Nureliya Yajid
lanjut thor
Novi Pardosi
gimana dengan sakitnya Bella?
Ariany Sudjana
kapan sih Maureen ini kena batunya? semua keluarga Danendra membela terus, hanya kairen yang masih waras
Sani Srimulyani
semoga Bella selalu bahagia.
Euis Maryam
lanjutkan
Helen@Ellen@Len'z
gak suka lihat bella lg senang dpt makanan dr rifky trus mau ngadu sm papa pokonya sy gak suka maureen ya rhor hrp bella kuatkan hati dan mental jika papanya dtg menyerang bella tiba2
Nureliya Yajid
lanjut thor
Ariany Sudjana
Maureen itu bisa apa sih? dikit-dikit ngadu, dasar anak manja
Yuni Songolass
gak suka dengan maureen thor
Nofita Sari
emang yaa maureen ini tukang ngadu
up lagi thor
Galuh Setya
tjor kok g da lnjtn si belanya
Riskazputri
👍❤️👍❤️👍❤️👍
uuuu
semangat thor, kita siap menunggu
Nofita Sari
ngomong² bella update lgi gk yaa apa sudah tamat..
La Rue
tetap semangat ya Author
Nancy Nurwezia
bagus gitu novelnya kok ditolak sih..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!