Seorang gadis berusia 20 tahun bernama Lilith adalah seorang pemimpin mafia terkenal dan dijuluki Bloody Queen.
Ia mati di tangan tunangannya yang berkhianat dan memilih gadis lain.
Tanpa disangka dirinya kembali ke masa lalu dan masuk kedalam tubuhnya saat masih berusia 15 tahun.
Tapi anehnya jiwa dirinya saat masih remaja masih hidup dan dia malah terjebak di alam bawah sadarnya sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Viens03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kejutan Tak Terduga
Setelah malam mulai larut, para anak anak panti mulai masuk kedalam kamar untuk beristirahat, begitu juga dengan ketiga sahabat Lilith kecil.
Sedangkan Lilith kecil tetap berada di ruang makan dengan laptopnya, beralasan bahwa dirinya punya pekerjaan yang harus di selesaikan.
Setelah suasana sepi, Lilith kecil menutup laptopnya dan meninggalkannya diatas meja, sedangkan dirinya diam diam melangkah keluar dari ruang makan menuju ruang tamu.
Berkat panti asuhan yang di renovasi, Lilith bisa dengan leluasa keluar masuk karena pintunya sudah tidak mengeluarkan suara berdecit lagi.
Beberapa menit kemudian, Lilith kecil tiba di markas Red Blooms, dan berdiri di hadapan Veyra, serta bertukar dengan Lilith.
"Lilith, tentang misi kali ini, kau mungkin saja mengenalnya.", ucap Veyra sembari menatap Lilith.
"memangnya siapa?", tanya Lilith.
Veyra tidak menjawab dan hanya mengeluarkan sebuah foto.
Lilith melangkah maju lalu mengambil foto tersebut. Seketika matanya terbelalak, nafasnya memburu dan amarahnya mulai memuncak.
"Dia...",
"Benar, dia targetmu kali ini.", potong Veyra membenarkan.
"Kau punya dendam padanya kan?", lanjut Veyra menebak.
"Darimana kau tau?", tanya Lilith dengan mata menyipit.
"Kau tidak perlu tau, yang penting sekarang adalah kau bisa membalas dendam. Dan tenang saja, karena kali ini kau akan ditemani oleh anggota yang lain.", jelas Veyra.
"Apa yang dia lakuin?", tanya Lilith penasaran.
Veyra mengerti arah pembicaraan Lilith dan menjawab dengan tenang.
"Ada seseorang yang menyewa jasamu, dia bilang putrinya di perkosa oleh Anton dan dibunuh dengan kejam, jadi dia ingin kau menyiksanya dengan kejam.", jelas Veyra.
"Tapi kenapa harus aku?", tanya Lilith lagi.
"Entahlah, dia bilang dia hanya ingin Bloody Queen yang membalaskan dendamnya, dia sudah menyiapkan bayaran 1,5 Milyar.", jawab Veyra.
"Baiklah aku terima, jadi aku akan bersama siapa?", lanjut Lilith bertanya.
Veyra tersenyum tipis, "Masuklah!", titahnya.
Detik berikutnya pintu ruangan terbuka, memperlihatkan tiga sosok berpakaian serba hitam masuk kedalam.
Lilith tidak bisa melihat wajah mereka karena tertutup oleh topeng.
"Lady.", sapa mereka secara serentak, dan dibalas anggukan oleh Veyra.
Lilith terkejut tak percaya, "Suara itu! Apa itu...mereka?", batinnya.
"Kalian...", Lilith tidak bisa melanjutkan kata katanya.
"Lilith.", sapa salah satu dari mereka lalu membuka topengnya.
Ekspresi Lilith semakin terkejut karena tebakannya benar, mereka bertiga adalah sahabatnya, Luna, Sarah dan Zara.
"Ke-kenapa kalian disini?", tanya Lilith masih tak percaya.
"Harusnya kita yang nanya, kenapa lo sembunyiin semua ini?", tanya balik Luna.
"Gue..."
"Lilith!", potong Sarah memanggil.
"Kita ini keluarga, gue gak mau tangan lo kotor sendirian, jadi kita mutusin buat masuk kesini juga.", jelas Sarah.
"Tapi... gimana kalian tau?", tanya Lilith.
"Hampir tiap malem gue selalu kebangun, dan ngeliat lo gak ada di kamar, jadi pas lo keluar lagi, gue ikutin aja dan sampe disini.", jawab Luna.
"Kalian bisa lanjutkan obrolan itu nanti, sekarang jalankan misinya.", celetuk Veyra tiba tiba.
"Oh baik Lady.", balas mereka berempat serentak.
"Dan satu hal lagi, mulai sekarang kalian adalah satu kelompok dengan Lilith sebagai ketuanya.", lanjut Veyra.
"Baik Lady.", balas mereka berempat lagi lalu melangkah keluar dari ruangan.
"Oh ya, gue cuman punya satu motor, kalian gimana?", tanya Lilith dalam perjalanan.
"Tenang aja, kita udah gabung disini selama sebulan, jadi kita udah nyiapin motor masing masing.", jawab Luna.
"Btw, kalian belajar bela diri darimana?", tanya Lilith penasaran.
"Kita minta diajarin ke Lady.", jawab Luna.
"Bener, walaupun kayaknya masih gak setara sama lo, tapi setidaknya kita udah bisa ngebantu lo, ketua.", timpal Sarah.
"Jangan panggil gue ketua, panggil aja kayak biasanya.", balas Lilith.
"Oke...ketua.", ucap Sarah menjahili Lilith.
"Udah gue bilang jangan panggil gue ketua.", balas Lilith pura pura kesal namun tersenyum, sedangkan Sarah dan Luna hanya tertawa.
Tak lama kemudian, mereka akhirnya tiba di samping bangunan tempat dimana motor dan mobil terparkir.
Tanpa berlama lama mereka segera menaiki motor masing masing dan melajukannya pergi dari sana.