NovelToon NovelToon
PERJALANAN CINTA QIANA

PERJALANAN CINTA QIANA

Status: tamat
Genre:Romantis / Misteri / Tamat
Popularitas:545.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: Nur Hasanah

Qiana Larasati Wijaya. gadis cantik xg sekarang menginjak usia 23 tahun itu memiliki tubuh tinggi, dengan kulit putih,mata coklat dan hidung tidak terlalu mancung. juga selalu lekat dg hijabnya. ya dia hijrah sejak ibunya tiada.dia merasa kesepian dan sangat terpukul akan kepergian ibu tercintanya. hingga dia bertemu dengan orang yang tak dikenal , bernama azhira khumairoh yang membuatnya hijrah.
Qia menatap lekat langit yang cerah itu, sesekali bibirnya tersenyum kala mengingat kekasihnya , namun senyum itu juga sirna seiring dengan ingatannya yang harus ia terima. sebuah kenyataan yang membuatnya dilema. dia tidak ingin mengecewakan ayahnya juga tidak ingin kehilangan kekasihnya.hingga ia harus memutuskan itu semua seusai beberapa kali istikharah.
Ayah nya yang bernama Erwin Adma Wijaya itu menerima pesan terakhir dari temannya yang sudah banyak membantunya agar putranya dijodohkan dengan putrinya. karna ayah qia merasa berhutang budi ia menerima perjodohan itu walau ayahnya tau bahwa qia memiliki hubungan dengan Raditya giordi. Anak dari pemilik restoran dan distro.
5tahun bukanlah waktu yang singkat untuk mereka berdua, ayahnya pun tau itu ,namun apalah daya. sejak perjodohan itu terjadi dan qia menerimanya senyum qia benar" hilang bahkan hanya ada senyum paksa yang tersungging dibibirnya. bagaimana dengan radit? ya radit juga menerima perjodohan itu walau hatinya sakit berkeping-keping hingga radit memilih pergi ke singapure memilih merintis usaha nya disana juga membuka sebuah restoran.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur Hasanah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

istana pasir

selesai istirahat dan membersihkan badan , qia menikmati indahnya pantai , terik matahari yang tidak menyilaukan terlihat indah. qia sedang duduk di atas balkon , disampingnya terlihat affan sedang mengelus perutnya yang semakin membuncit.

"sayang , aku lihat banyak wanita hamil dipagi hari mual , dan ingin yang macam macam, kenapa kamu ngak?"

"aku juga mual kok sayang, tapi gak begitu. jika aku mau mual pasti aku nyemil dan lumayan mualnya gak jadi, entah anakmu gak begitu rewel sih"

"wahh berarti anak papa pinter, sayang jangan nakal dan rewel ya diperut mama, kasian mama"

"iya papa sayang"

meletakkan tangannya diatas perut qia, affan terkaget

"sayang sepertinya ada tendangan dari si kecil"

"iya sayang aku juga merasakan"

"anak mama dan papa sudah dengar pembicaraan papa ya" qiana tersenyum senyum.

"alhamdulillah ya sayang, anak kita sudah aktif di perut"

"iya sayang" memeluk qiana.

tok tok tok.

"tunggu sebentar "

"biar aku saja yang buka" affan berjalan menuju pintu. "radit, silahkan masuk"

"tadi saya nelfon gak ada jawaban, jadi aku kemari"

"oh iya hpku sedang di cas"

"aku tidak menganggu waktu kalian kan?" melihat ruangan mencari qiana.

"sebentar aku pergi ke qia dulu ya" affan meraih hijab qia dan mengantarkan hijab itu kepada qia.

qia yang sudah memakai hijab nya segera mengambil cemilan yang mereka bawa.

"silahkan dimakan"

"tidak perlu repot repot"

"tidak apa apa kok"

"rencana aku ingin mengajak kalian untuk kepantai belakang hotel, takut kalian suntuk saja di sini"

"ruangannya enak, bikin aku betah dan tidak ada kesuntukan sama sekali"sahut qiana

"alhamdulillah kalau begitu"

"baiklah , apa kamu mau ke pantai istriku?"

"mari, tapi aku ke azhira dulu ya" qiana keluar menuju kamar azhira.

"dit" menahan tangan radit yang hendak berdiri.

"iya fan?"

"apa kamu tidak ingin menikah" tanya affan, radit menarik nafas pelan.

"insyaallah secepatnya"

"apa kamu sudah ada pasangan?"

"hehe belum ada sih"

"lalu, bagaimana dengan perasaanmu terhadap azhira?"

"azhira?" radot kaget mndengar pertanyaan itu.

"iya azhira , aku fikir kamu serasi degan dia ! apalagi dia juga masih jomblo"

"tapi, apakah dia mau denganku"

"aku rasa dia sedang menunggu lelaki yang tepat untuk melamarnya"

radit menunduk , entah apa yang ada dalam fikirannya. "jangan menunda nunda, untuk menyempurnakan agama kalian juga."

"assalamualaikum " qia , azhira , hafizh dan gladis sudah berdiri di depan pintu.

"sudah siap semua?" tanya radit.

"iya "

"baiklah , mari kita jalan" radit didepan sebagai pemimpin jalan.

mereka menggunakan glop sebagai kendaraan untuk menikmati pantai disore hari. didepan radit bersama azhira, awalnya azhira menolak namun qia memaksanya agar mau untuk didepan. kali ini gladis dan hafizh didepan.

gladis dan hafizh bucin yang membuat sepasang kekasih iri dengan mereka. keisengan hafizh membuat gladis sekali kali mencubitnya dengan cinta. kemanjaan yang ditunjukkan oleh gladis membuktikan bahwa berpacaran setelah menikah begitu indah. qia yang melihat kedekatan itu membuat nya menyenderkan kepalanya dibahu affan.

"hafizh sama gladis bucin , bikin iri aja ya sayang" goda qia.

"kak qia iri ya, hehe. mz affan gimana sih ! bikin kak qia iri"

"sayangku iri ya, sini sini aku peluk"

"cie haha"

"jangan bucin mulu donk , kasian yang didepan tuh"

azhira sampai salah tingkah mendengar qia menggoda nya.

"iya nih, padahal kak azhira dan mz radit cocok juga sama sama jomblo" lanjut gladis. keduanya sudah sama sama salah tingkah.

"disegerakan saja , apalagi kalian juga lama saling kenal" qia kembali melontarkan ucapannya.

"insyaallah akan segera saya segerakan" sahut azhira.

"apakah kamu sudah punya calon?" tanya qia , qia menoleh ke affan. karna takut azhira benar benar memiliki kekasih.

"kalau calon belum ada , aku hanya menunggu allah mengetuk hati jodohku untuk melamarku" jawabnya tegas.

"bagaimana kalau lelaki itu radit?"

"jika allah sudah menentukan jodohku"wajab azhira.

affan dan qia saling tatap. affan mengerutkan keningnya, qia menengadah kedua tangannya.

"mz radit , bagaimana jika kita bersantai disana" menunjuk ke tempat yang sudah tersedia tempat istirahat. disana ada tempat pembaringan dan payung untuk menutup dari terik matahari.

"baiklah" radit mengarahkan mobilnya ke tempat yang gladis minta.

"sayang kepalaku tiba tiba pusing , aku ingin beristirahat"

"apa sebaiknya kita ke kamar?"

"tidak , kita disini saja dulu , aku hanya ingin merebahkan tubuhku" affan menggendong qia dari golp. qia memegang leher affan dan yang satulagi memegang topi yang ia pakai karna hampir terjatuh.

"disini enak ya, sejuk , panasnya pun tidak begitu terasa " ucap qia.

"ia kak kamu betul"

radit terlihat sibuk dengan ponselnya, maklumlah namanya juga pembisnis.

"maaf ya tadi ada telfon"

"iya gpp"

azhira sedang asik duduk agak jauh dari mereka, karna malu dirinya yang masih jomblo. hafizh dan gladis sedang berjalan menuju ombak.

"dekatilah azhira" pinta affan dimana tangannya memegangi tangan qia, qia mengangguk tersenyum kala radit menoleh kearahnya seperti meminta persetujuan.

radit menarik nafas panjang lalu mendekati azhira. gladis dan hafizh sedang berkejar kejaran , hingga gladis tertangkap oleh hafizh. setelah itu mereka membuat istana pasir. benar benar sepasang suami istri yang membuat iri pasangan lainnya.

"sayang, aku senang melihat mereka bahagia" menatap gladis dan hafizh

"iya aku juga sayang"

"sayangnya dulu aku melewatkan hal indah itu denganmu" qia mencium tangan affan yang sedang berbaring disampingnya.

"cara allah menyatukan setiap pasangan berbeda sayang, aku fikir kita waktu itu juga terlihat indah, dimana aku merayumu , menggodamu dan kala itu aku masih kamu cueki, sama saja seperti mereka. allah memintaku berjuang untuk mendapatkan cintamu yang pada akhirnya aku benar benar mendapatkan cintamu" saat ini affan yang mencium istrinya. qia menoleh ke arahnya.

"suamiku, cintailah aku sampai nafas terakhirmu" pinta qia.

tubuh mereka kini saling berhadapan diatas tempat tidur untuk berjemur.

"akan slalu ku cintaimu hingga nafasku berhenti, berjanjilah padaku untuk slalu disampingku , temaniku hingga ku tiada nanti"

"akan slalu ku temani mu hingga nafasku terhenti juga"

"kak qia !" teriakan gladis membuyarkan percakapan mereka. hafizh dan qia menoleh kearah mereka yang masih asik dengan pasirnya. sekilas mereka menoleh pada radit dan azhira, masih duduk berdua dengan jarak yang agak jauh dikit. radit dan azhira tampak menoleh kearah gladis yang berteriak. qia dan affan bangun "kemarilah"

"iya tunggu !!" affan berteriak karna jika tidak berteriak mereka takkan mendengar. affan menggendong tubuh qia yang semakin berat.

"mz , kak , kita buat istana pasir yuk. kita lomba , siapa cepat dia akan di traktir belanja besok"

"ok siapa takut" jawab qia.

tentu saja itu akan menyatukan kekompakan dari setiap masing masing pasangan, azhira dan radit datang menghampiri.

"wah buat apa nih?" tanya azhira

"yuk ikutan , kita lagi lomba buat istana pasir, yang menang nraktir kita buat belanja besok"

"bukan gitu kak qia hahaha, yang menang ditraktir. curang ni !" sahut gladis

"haha iya iya aku becanda kok, yaudah kamu sama radit ya"

"ok sahut radit"

walau 1 hari hanya 1 bab author usahakan untuk update ya

1
Yani
❤❤❤❤
Yani
Terharu 😓😓😓
Yani
Ya betul banget harus banyak bersyukur
Yani
Bintang itu perempuan ya? aku kira laki"
Yani
😭😭😭😭 siapa sih jahat itu tega banget
Yani
Cerita bagus
Yani
Ternyata bukan Rindi siapa ya ?
Yani
Tukan betul suruhan si Rindi
Yani
Pasti suruhsn di Rindi
💎⃞⃟вg I'm Arthur
👍
Maretha♚⃝҉𓆊
👍👍👍
Abilut Caem
huuuhhh... begitu dl prasanx
Putri Pink
Masya Allah...
tutur katanya sopan dan juga sangat lembut sekali..
D'ՇɧeeՐՏ🍻
🤎🤎🤎
D'ՇɧeeՐՏ🍻
❤️❤️❤️
D'ՇɧeeՐՏ🍻
Satuuuuu
D'ՇɧeeՐՏ🍻
❤️❤️❤️
a_wann.store
mampir ka
Svwalad Amanah
ceritanya bgs,aku sukaa
𝐂eline 🧚🏻‍♀️
SEMANGATT TERUSS KAAA🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!