Being The Wife Of Triple Twins Husbands

Brak!

"ALISTER KING GRISHAM!"

Airin dan Alister tersentak saat mendengar teriakkan seseorang.

Mereka menoleh kearah suara, disana Jayden dan Darion berdiri didepan di pintu dengan wajah merah kentara hingga urat-urat dileher mereka terlihat jelas.

Alister langsung bersembunyi dibelakang Airin memeluk nya dari belakang.

"Sayang, jika kau ingin suami mu ini masih hidup maka lindungi aku dari kedua tiran itu" bisik Alister ditelinga Airin.

Airin terkekeh geli mendengar ucapan Alister, ia mencubit pipi pria itu.

"Kemari kau sialan! Berani sekali kau mengunci kami dikamar mandi!" ujar Jayden marah.

"Sepertinya kau sudah bosan hidup Alister!" ujar Darion dingin.

Bukan nya takut, Alister justru menistakan kedua kembaran nya itu pada Airin.

"Lihat sayang, bahkan mereka mengancamku_"

"Apa mereka tidak sadar wajah mereka seperti menahan berak" ujar Alister semakin jadi.

Airin tertawa terpingkal-pingkal mendengar Alister yang menistakan kedua pria itu, sedangkan Jayden dan Darion wajah mereka sudah seperti orang yang ingin makan orang hidup-hidup.

"Mas Hahaha Lo benar banget hahahaha" tawa Airin.

Darion dan Jayden mencebikan bibir mereka, bersiap menumpahkan air mata mereka.

"Yang hikss....."

Nahkan benar, sekarang Airin dibuat panik saat kedua pria itu menangis.

Airin melepaskan pelukannya Alister dan langsung menghampiri kedua bayi besar nya itu.

Darion dan Jayden langsung memeluk Airin, Airin menepuk-nepuk punggung kedua nya menenangkan mereka.

" udah gak papa, gak papa" ujar Airin.

Airin membawa mereka duduk disamping tempat tidur, karna kebetulan acara di selenggarakan di hotel.

Airin menghela nafas panjang,dia yakin saat ini keluarga nya sedang panik mencari nya. Yaudahlah nanti dia akan cari alasan ketika ditanya oleh keluarga nya yang terpenting sekarang menangkan kedua pria manja ini terlebih dahulu.

________

Disebuah Cafe terdapat dua Pria dengan umur yang berbeda sedang duduk disalah satu meja, saat ini kedua pria itu sedang menunggu seseorang.

"Kenapa lama sekali, aku tidak punya banyak waktu untuk menunggu hal yang tidak penting" decak Pria yang umurnya lebih tua itu.

"Hey jerk ini juga karena mu, jika kau mengangkat telpon ku kita tidak akan menunggu disini" ujar pria satu nya.

"Siapa suruh kau membunuh jalang sialan itu" ujar Pria itu sinis.

"Aku tidak membunuh mereka, merekalah yang mati sendiri " ujar nya santai.

"Sorry gue telat " ujar seseorang, kedua pria itu sontak menatap ke depan dan terlihatlah seorang gadis dengan pakaian casual.

Salah satu dari kedua pria itu menegang,ia menatap datar gadis didepannya nya ini, Airin menatap pria disebelah Zian dengan alis terangkat bertanya 'kenapa?'

"Jadi?" tanya Airin to the point.

Zian arkande vandero adalah ketua kelas nya saat SMA, mereka tidak terlalu dekat namun juga tidak bermusuhan.

"Buka dan bacalah"

Airin sebenarnya merasa risih ditatap terus menerus pria didepannya ini, hingga saat Zian berdiri dan pergi ke toilet Airin menatap dingin pria yang sedari tadi menatapnya.

"Jika lo punya dendam pribadi sama gue maka langsung katakan" ujar Airin dingin.

"5 tahun" ujar Pria itu dingin.

"5 tahun lo menghilang tanpa kabar ninggalin gue gitu aja, kemana lo selama 5 tahun ini?" tanya  nya dingin.

Airin mengerutkan dahi nya bingung, kepala nya tiba-tiba sakit dan sekelebat ingatan muncul dikepalanya, Airin menatap datar Pria didepan nya.

'bombastic side eye criminal offensive side eye Anjing, asu, babi, monyet, gajah xsxssxddhxjsjyyy' hampir semua nama hewan dikebun binatang diabsen Airin

"Hanya refreshing" jawab Airin dingin.

"Kau_" belum sempat berbicara, Zian sudah kembali duduk diantara mereka, Zian mulai membahas tentang map yang diberikan nya tadi.

2 jam berlalu, Airin berdiri dari duduk nya lalu pamit untuk pergi, Airin meregangkan tubuh nya lalu keluar dari cafe, saat akan masuk kedalam mobil sebuah tangan memegang tangan nya , Airin menoleh lalu mengangkat sebelah alis nya tinggi, saat melihat orang yang memegang tangan nya.

Seorang anak laki-laki menunduk setelah berhasil memegang tangan Airin.

"K-kakak cantik " cicitnya pelan, tangan Airin bergerak dengan sendirinya mengacak-ngacak rambut anak laki-laki itu, kenapa ada manusia seimut ini, lihatlah sekarang dia menunduk malu bahkan telinga nya memerah

"Kenapa?" tanya Airin heran melihat tingkah anak laki-laki itu.

Anak laki-laki itu melepas genggaman tangan nya,ia mendongak menatap Airin, dengan cepat dan tanpa aba-aba ia langsung mencium pipi gembul Airin setelah nya ia berlari kearah sepedanya meninggalkan Airin yang cengo ditempatnya, Airin menggelengkan kepalanya saat melihat anak laki-laki yang  sudah tak terlihat lagi.

"Anak muda sekarang memang berani" gumam nya hendak masuk ke mobil.

Tangan nya kembali tertahan, Airin menoleh dan terlihat pria yang bersama Zian tadi yang sedang menatap nya dengan marah.

Pria itu menarik tangan Airin menuju mobil nya, ia memaksa Airin masuk kedalam mobilnya lalu menjalankan mobilnya dengan kecepatan tinggi, hingga berhenti disebuah apartemen mewah.

Pria itu menarik keluar tubuh Airin dan membawanya masuk ke apartemen nya, punggung Airin terbentur kuat dengan pintu saat pria itu mendorong nya dengan kuat dan mengunci tangan nya diatas kepala.

"Lepas!" ujar Airin menatap tajam pria itu.

"Sepertinya lo sangat senang dicium oleh nya" ujar pria itu dingin.

"Mau gue dicium siapapun itu bukan urusan anda Akail Cedric Gervais" ujar Airin dingin.

"Tentu ada urusannya dengan gue! Lo milik gue!" tekan Kail.

"Gue bukan milik siapapun, gue hanya milik gue sendiri!" ujar Airin dingin.

"Dari dulu sampai sekarang lo milik gue Airin Delisha Rachmi dirgantara " tekan Kail geram.

"Kita sudah berakhir 5 tahun lalu Kail!"

"Gue tidak pernah mengakuinya, kita belum putus! Lo yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar, lo ninggalin gue gitu aja! Dan sekarang lo bilang itu bukan urusan gue, lo gila!" bentak Kail.

"Lo_umm"

Kail mencium kasar Airin dengan menggebu, ia marah, kecewa,benci dan rindu jadi satu dalam hati nya, orang yang sudah merubah hidupnya kini kembali berdiri dihadapannya, orang yang menghilang 5 tahun tanpa kabar dan jejak, tiba-tiba muncul seperti angin yang berhembus.

Airin memukul kuat dada Kail,namun dihiraukan oleh Kail dengan marah Airin menggigit bibir pria itu hingga ciuman mereka terlepas, Kail langsung memeluk Airin dengan erat, sangat erat hingga Airin tidak bisa lepas dari pelukan nya.

"Lo ninggalin gue, Lo nge-hilang tiba-tiba,kenapa?" tanya Kail lirih.

"Tidak ada alasan" jawab Airin dingin.

Namun lagi dan lagi tubuh nya bergerak dengan sendirinya, seolah tubuh nya sedang dikendalikan, tangan nya membalas pelukan Kual dengan erat, sangat erat seolah menumpahkan rindu yang begitu berat.

Airin merasakan pusing dikepalanya,pandangan nya mulai mengabur, namun dengan sekuat tenaga ia tahan, Airin berusaha untuk melepas pelukan nya pada Kail namun tidak bisa, tubuh nya dikendalikan.

Kail yang merasakan balasan dari pelukan nya semakin erat memeluk tubuh gadis didepannya.

"I miss you"

_________.