NovelToon NovelToon
Luka

Luka

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Trauma masa lalu
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: oland sariyy

Segala derita dan air mata di masa lalu berhasil menjadi kan sosok Naima Maheswari menjadi wanita mandiri.

Kata malas dan malas sudah menjadi makanan sehari - hari yang di cap sang bapak kepada ibu nya.Naima bukan lagi bayi kecil yang tidak mengerti keadaan di sekitar nya.
Akan kah Naima membenci pernikahan atau malah sebaliknya dan bertemu lagi dengan sosok pria yang mirip dengan kelakuan Ayah nya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon oland sariyy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tidak Dapat Uang, Naima Pun Jadi

Tepat pukul lima sore, Naima keluar dari rumah Bu Rodiah,.keringat membasahi dahi mulus nya.mata Naima menatap jalanan dengan ekspresi yang sulit di tebak,pada tangan kanan terdapat gulungan uang hasil jerih payah nya sore ini.

Meskipun lelah Naima sama sekali tidak mengeluh,ia ayun kaki nya semakin cepat agar bisa segera sampai di rumah.bukan untuk istirahat tetapi melanjutkan pekerjaan yang mampu menghasilkan pundi-pundi rupiah.

Meskipun demikian Naima begitu pandai membagi waktu.malam hari ia selalu belajar untuk menghadapi ujian kelulusan yang tinggal beberapa hari lagi.di sekolah tadi saat jam istirahat Naima memutuskan untuk tidur sejenak.merebahkan kepala yang terasa pegal tapi terus di paksa untuk berdiri tegap.

Dari kejauhan ada sepasang mata tajam yang mengamati pergerakan Naima,tak ingin kehilangan jejak.pria itu langsung menghampiri Naima dengan amarah yang masih membara.

" Awww...." Naima tersungkur kedua kaki nya terasa perih.

" Itu balasan untuk anak durhaka seperti Kamu." sinis Rudi turun dari sepeda motor nya.

Naima yang tadi menunduk mengelus lutut langsung mendongak kan kepala begitu mendengar suara dari arah belakang nya.

Naima pikir ini murni kecelakaan,namun ternyata dugaan nya salah dan pelaku nya adalah Rudi Bapak kandung nya sendiri.

Naima tersenyum tipis menyembunyikan luka yang kembali menganga lebar.cap sebagai anak durhaka sering kali Rudi berikan untuk nya.Naima tak perduli dengan ucapan Rudi.

"Untuk apa lagi anda mengganggu Saya?" tanya Naima sambil merapikan seragam sekolah nya.

Uang yang tadi di genggam segera di simpan agar tidak rampas oleh Rudi.uang itu nanti rencana nya akan di berikan kepada sang Ibu dan sebagian nya lagi untuk di tabung.

" Kamu harus tanggung jawab atas apa yang sudah Kamu lakukan kemarin, gara-gara Kamu Aku kehilangan banyak uang." ucap Rudi yang belum bisa lupa dengan apa yang Naima lakukan kepada nya.

Padahal Naima adalah anak kandung nya sendiri tetapi Rudi begitu tega menabrakkan sepeda motor nya kepada Naima, orang-orang di luar sana tidak akan menyangka dengan kelakuan Rudi ini.pria itu bahkan tidak malu berteriak di tepi jalan.

" Semua orang menuduh Neneng sebagai pelakor, sekarang dia malu untuk bertemu tetangga nya dan itu semua gara-gara ulah Kamu." sambung Rudi sambil mencengkram erat lengan Naima.

" Punya urat malu juga pelakor itu,Aku kira cuman bisa merayu suami orang saja.malu ya malu saja apa urusan nya dengan ku,toh apa yang Aku bilang memang benar,Neneng itu pelakor,anda selingkuh dengan Neneng sementara anda masih sah sebagai suami dari Ibu saya,jangan memutar balikkan fakta." Naima sama sekali tidak takut lagi kepada Rudi.akan dia hadapi Rudi sekalipun nanti harus menanggung sakit yang kembali di torehkan oleh pria ini.

Naima sudah enggan memanggil Rudi dengan panggilan Bapak,pria ini tidak pantas menjadi bapak nya lagi.

Naima menatap tajam Rudi, cengkraman tangan Rudi yang begitu kuat sampai membuat kulit Naima terasa perih dan sulit untuk melepaskan nya.

Plak...

Plak...

Entah sudah yang ke berapa kali nya Rudi menampar pipi Naima, keadaan sekitar sudah sepi hanya tersisa mereka berdua.Naima tertahan di sini padahal tadi dia ingin segera pulang menyelesaikan pekerjaan yang sudah menanti nya.

" Tampar lagi! Sampai anda puas." ucap Naima tersenyum tegar menyimpan luka yang begitu dalam.

Rudi bukan nya berhenti malah semakin menjadi-jadi menarik rambut Naima dan mendorong tubuh Naima sampai anak nya kembali terjatuh ke aspal .

" Cepat ganti uang ku!Dan minta maaf kepada Neneng." pinta Rudi masih tetap membahas uang dan uang.

" Pasti ibu mu yang menyuruh Kamu melakukan itu kepada Neneng,bilang sama Ibu mu kalau Aku sudah bahagia dengan Neneng." sambung Rudi sambil menyenggol kaki Naima sampai membuat Naima kembali mendesis kesakitan.

Apa Rudi perduli? tentu saja tidak,pria ini dengan begitu arogan nya membakar sebatang rokok sambil duduk bersila di atas sepeda motor nya.

Tatapan mata nya kepada Naima tetap nyalang bak seperti seorang musuh.

" Ibu ku tak pernah mengajar kan Aku melakukan hal yang jahat,Aku melakukan semua ini atas kemauan ku sendiri dan Aku meniru nya dari anda.Minta maaf anda bilang? Tidak Sudi Aku! Seharus nya pelakor itu yang bersujud di kaki Ibu ku." Naima mengambil bebatuan kecil lalu di lempar kan nya ke arah Rudi sampai membuat mata Rudi perih dan sepeda motor yang tadi di duduki nya pun roboh menimbulkan bunyi yang begitu kuat.

Prak....

Rudi berteriak murka sambil menggosok-gosok kedua mata nya.

" Dan satu lagi! Anda mau rugi ataupun tidak bukan urusan Aku,bukan kah anda sudah menjual rumah yang kemarin kami tempati?Hasil menjual rumah itu jauh lebih besar dari uang yang anda keluarkan untuk menikahi pelakor dan membayar denda kepada Pak RT."ucapan Naima sukses membuat Rudi gelap mata.

Rudi menegakkan kembali sepeda motor nya lalu menghampiri Naima yang masih berdiri di belakang.

" Cepat ikut Aku,kalau Kamu tidak bisa mengganti uang ku,Kamu akan Aku jual kepada Juragan Baron." Rudi menarik Naima untuk naik ke atas sepeda motor nya.

Rudi tidak akan membiarkan Naima pergi begitu saja,Juragan Baron pasti suka dengan tawaran menggiurkan ini,dengan begitu dia kembali mendapatkan uang yang banyak.

Uang hasil menjual rumah hampir habis, sekarang Naima yang akan di tumbal kan demi membahagiakan Neneng yang kebutuhan nya sangat banyak.

" Aku tidak mau... Lepaskan Aku..." teriak Naima memberontak.

Naima sangat tahu siapa Juragan Baron,pria tua paling kaya di sekitar rumah mereka dan memiliki tujuh istri,jika Naima sampai mengikuti keinginan Rudi,maka Naima akan menjadi istri ke delapan dari pria berperut buncit itu.

Naima terus berusaha melepaskan diri dari Rudi,tenaga Rudi begitu besar sehingga sulit bagi Naima untuk terlepas dari Rudi.

Tubuh Naima di paksa duduk di atas sepeda motor milik Rudi,teriakan Naima sama sekali tidak berhasil mengundang simpati orang - orang yang melintas di dekat mereka.jalanan ini cukup jauh dari perumahan jadi kecil kemungkinannya Naima bisa menyelamatkan diri.

" Jangan! Aku tidak mau ikut ke rumah Juragan Baron." pinta Naima berderai air mata.

" Aku mau pulang! Ibu pasti sudah menunggu kepulangan ku." teriak Naima lagi tapi Rudi malah membekap mulut Naima menggunakan sapu tangan yang di ambil dari saku celana nya.

Kedua tangan Naima di ikat ke belakang, setelah itu giliran pinggang Naima yang di ikat ke tubuh nya supaya Naima tidak bisa kabur.

Mata Rudi berbinar dengan senyum merekah yang terlukis di wajah nya, sebentar lagi saldo di rekening nya akan bertambah banyak berkat anak yang selama ini di terlantar kan nya.

Ternyata ada guna nya juga dia membiarkan Naima tumbuh sampai sebesar ini.

" Mmmmm...." Naima terus meraung-raung dengan tubuh yang di goyangkan berharap Rudi mau membatalkan rencana gila nya itu.

Ngeng... Ngeng...Ngeng..

Rudi sudah bersiap-siap ingin menjalankan sepeda motor nya.

sebuah hantaman dari belakang membuat sepeda motor Rudi kembali tumbang, Naima langsung di gendong oleh penendang tersebut meninggalkan Rudi yang ikut terjatuh bersama sepeda motor.

" Aww....Siapa yang menendang sepeda motor ku." sentak Rudi geram apalagi kaki kanan nya terasa sangat sakit tertindih sepeda motor.

" Naima..." panggil seseorang lalu membantu melepaskan penutup mulut Naima berlanjut hingga ke tali yang mengikat kedua tangan Naima.

Tanpa mengatakan apapun Naima langsung memeluk tubuh orang yang sudah menolong nya.

Hiks...Hiks...Hiks..

" Terimakasih....Aku tidak akan pernah melupakan apa yang anda lakukan untuk ku hari ini."ucap Naima dengan tubuh yang masih bergetar

" Aku sangat berhutang Budi kepada anda."

Bersambung.

Jangan lupa like, Vote dan tinggalkan jejak kalian di kolom komentar ya guys.

1
ChikoRamadani
siapa yang menolong naima??? apa dokter bagas???
Sudah gila saraf otak pak rudi, dia yang menghabiskan uangnya demi si neneng itu malah balik menyalahkan naima... tega banget seorang ayah tanpa memberi nafkah dan kasihsayang ingin menukarkan harga diri anaknya buat orang lain karena demi uang...
oland sariyy: perlu di kutuk kayak nya si Rudi ini ya kakak 😁😁
total 1 replies
oland sariyy
selamat membaca teman-teman semua nya.jangan lupa.tinggalkan jejak kalian di kolom komentar ya
ChikoRamadani
kira" apa yang dilakukan naima yah ??? jadi penasaran 🤔
lanjut dong thor
oland sariyy: tunggu di bab berikutnya kakak 😁😁
total 1 replies
ChikoRamadani
Mereka selalu diuji mulai dari tidak diberikan kasih sayang seorang ayah, tidak diberi nafkah dan saat mereka dalam situasi terpuruk pun ayahnya tidak peduli sama sekali...
naima dan dito sangat menyayangi ibunya,
tapi bagaimana mereka bisa mendapatkan biaya untuk operasi? apakah ada yg membantu mereka? semoga saja ada orang baik yang bsa menolong ibunya...


sepertinya dokter bagas dia tertarik pada naima tetapi dia sadar diri, naima masih bocah....
ChikoRamadani
lanjut kakk,,
oland sariyy: siap kak
total 1 replies
oland sariyy
terimakasih sudah setia di cerita terbaru author,maaf kalau agak lama update nya kakak, author lagi kurang fit 🙏🙏
ChikoRamadani
Sedih banget loh jadi mereka, tidak diberikan kasihsayang sama sekali... hanya luka dan trauma yang diberikan oleh pak rudi...
bu maryah sudah pasrah dengan tindakan kasar pak rudi tapi dia selalu percaya pak rudi setia...
setelah ini, apakah bu maryah tetap bertahan dengan segala cobaan rumahtangga mereka, dan apakah naima dito masih mau menerima perilaku buruk pak rudi kepada mereka....
ChikoRamadani
miris banget lihat keadaan mereka, apalagi pak rudi tidak ada rasa peduli kepada keluarganya sendiri. mana kakak pak rudi merendahkan bu maryah bilangin miskin dan banyak hutang eh gak sadar dia adiknya saja tidak pernah memberikan nafkah untuk keluarganya malahan bu maryah yang berjuang keras untuk membiayai kehidupan anaknya...
naima,punya teman yang baik , selalu bantuin ketika lagi kesusahan dengan cara diam" memasukkan selembar uang ke dalam tas naima. tapi naima susah dia tidak pernah memanfaatkan temannya itu karena dia anak yang tulus...
oland sariyy: hai kakak terimakasih sudah mampir di karya terbaru author 😊🙏
total 1 replies
oland sariyy
Hai semua nya selamat datang di karya terbaru author 😊😊😊🥰🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!