NovelToon NovelToon
RETAK

RETAK

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Suami Tak Berguna / PSK / Pelakor jahat / Tukar Pasangan
Popularitas:674
Nilai: 5
Nama Author: Thukul/maryoto

Sinopsis:

Putri dan Yogantara, pasangan muda yang sukses dan bahagia. Mereka bekerja keras untuk memajukan bisnis mereka, Putri dengan supermarket pribadinya dan Yogantara sebagai fotografer profesional. Namun, di balik kesuksesan mereka, terdapat kekuatan yang dapat menghancurkan kebahagiaan mereka.

Brian, karyawan Putri yang terlihat baik dan setia, ternyata menyembunyikan niat jahat. Ia bermain api dengan Putri secara diam-diam, memanfaatkan kepercayaan Putri. Sementara itu, Putri mulai merasa tidak puas dengan Yogantara dan mencoba menuduhnya dengan membabi buta.

Keretakan dalam rumah tangga mereka mulai terjadi. Yogantara yang merasa tidak bersalah, menjadi bingung dan sakit hati. Ia berusaha untuk memahami apa yang terjadi, namun Putri semakin menjauhkan diri.

Apakah cinta mereka dapat bertahan dari ujian ini? Ataukah keretakan dalam rumah tangga mereka akan menjadi awal dari akhir?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Thukul/maryoto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kabar Bahagia.

Yogantara dan Putri duduk di sofa, menikmati sarapan pagi bersama. Mereka sudah menikah selama 6 bulan, dan hari-hari bulan madu mereka sudah berlalu. Sekarang, mereka harus mulai memikirkan tentang masa depan mereka.

"yank Kayaknya mas mau cari kerja, Sudah lama menganggur kita perlu biaya untuk hidup" Yogantara membuka pembicaraan

"emangnya mas mau kerja apa?'' tanya putri sambil mengunyah makanan yang tersisa di mulut.

"Belum tau, ya sembarang lah,yang penting kerja." jawab yogantara.

"Sekarang mah cari kerja Sulit yank, apa lagi Cuma lulusan SMP seperti kita, mending usaha saja." Usul Putri.

"Usaha apa?" tanya yogantara serius.

"Ya sembarang" jawab putri singkat.

Yogantara masih bingung tentang apa yang ingin ia lakukan untuk mencari nafkah. Ia belum memiliki pekerjaan yang pasti, dan ia merasa bahwa ia harus segera menemukan sesuatu yang dapat membantunya mencari uang.

"Kalau saya tak dapat pekerjaan,bisa brabe masa depan kita.!" sahut yogantara.

"Yank, kok perutku mual mual ya.?" Putri panik.

"Cepet ke toilet, ntar muntah di sini.!" suruh yogantara.

Sementara itu, Putri mulai merasakan gejala-gejala yang tidak biasa. Ia sering merasa mual dan harus bolak-balik ke kamar mandi. Ia belum menyadari apa yang sedang terjadi, tapi ia merasa bahwa ada sesuatu yang berbeda.

"Yog, aku merasa tidak enak badan," kata Putri, sambil memegang perutnya. "Aku sering merasa mual dan harus ke kamar mandi terus menerus."

Yogantara memandang istrinya dengan khawatir. "Kita ke Dokter Aja yuk, Nanti kenapa napa.! ." ajak yogantara.

Putri berusaha untuk menenangkan dirinya, namun perutnya tetap tidak bersahabat. Ia merasa tidak nyaman dan khawatir tentang apa yang sedang terjadi.

"Aku tak kuat yog, tolong Dong..."

Yogantara memandang istrinya dengan khawatir dan tidak tega melihatnya menderita.

"Aku akan memanggil Pak Markus untuk mengantarkanmu ke klinik," katanya, sambil mengambil ponselnya.

"Hallo pak markus,?. Sampean di mana?. Minta tolong antarkan kami ke klinik Atmal, putri tiba tiba sakit perut" kata Yogamtara setelah telpon di angkat pak markus.

Pak Markus, supir ibunya,sudah datang menghampiri mereka berdua. Lalu mereka pun pergi mengantarkan Putri ke klinik.

"Tolong Dok, ini Istri saya.!" kata yogantara setelah masuk IGD.

"Mas Tenang Dulu,biar saya Tangani. mas tunggu di luar ya.!" kata Dokter tersebut, Putri segera diperiksa oleh dokter. Setelah melakukan beberapa tes, dokter memberitahu mereka bahwa Putri sedang hamil.

"Mas Yoga,!" panggil Dockter.

"Iya Dok.!" Yoga pun menghampiri.

"Tak usah kuatir,usaha anda membuahkan hasil,istri anda positif hamil, usia kehamilan Sudah 3 minggu." Jawab Dokter.

Yogantara dan Putri saling memandang dengan gembira dan terkejut. Mereka tidak menyangka bahwa mereka akan menjadi orang tua secepat ini.

"Terima kasih Ya ALLOH...!" ucapnya.

Yogantara dan Putri saling memandang dengan mata yang berbinar-binar, mereka tidak bisa menyembunyikan kegembiraan mereka. Mereka telah menunggu momen ini selama ini, dan sekarang akhirnya tiba.

"Selamat, Anda berdua akan menjadi orang tua!" kata Dokter Atmal dengan senyum. "Usia kehamilan Anda sudah 3 minggu, dan semuanya terlihat normal."

Yogantara langsung memeluk Putri, mereka berdua saling menangis dan tertawa bersama. Mereka merasa sangat lega dan bahagia, karena mereka akhirnya dapat memiliki momongan.

"Terima kasih, Dokter!" kata Yogantara dengan suara yang bergetar. "Kami sangat bahagia dengan kabar ini."

Putri juga menambahkan, "Kami akan menjaga bayi kami dengan baik, Dokter. Terima kasih atas perawatan Anda."

Dokter Atmal tersenyum dan mengangguk, "Saya senang bisa membantu. Pastikan Anda berdua menjaga kesehatan dan melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan."

"Baik Dokter.!" jawab putri.

Setelah proses Atminitrasi selesai mereka pun di perbolehkan pulang, Yogantara dan putri Anjarwati pun keluar Dari Klinik. Pak Markus yang menunggu di depan pun tersenyum.

"Mari kita Pulang pak, Putri cuma mendem peli kok hehehe.! kata yogantara meledek.

"Ohalah, ya syukur kalau cuma itu mah.! berarti neng Putri sangat puas dengan tongkat anda mas yogan..heheheh" jawab pak markus bergurau.

"Ah bapak ini bisa aja deh," Kata putri manja.

Di perjalanan Pun putri Memikirkan Sesuatu dan tiba tiba

Putri merajuk dan protes, "Kenapa nama kita malah hanyut ya sayang? Malah yang ditonjolkan Ayah dan Ibu?" Ia memandang Yogantara dengan mata yang sedikit marah.

"tentang alur Cerita ini kah.?" yogantara tanya.

"Iya..! Kan yang jadi Pemeran utama kan kita, kok kita malah sedikit peran. malah menonjol Pak prayogo kisahnya .?"

"Oh itu, karna perjalanan kita masih jauh, sekarang baru 2012. Alur cerita tentang kita nanti kalau sudah di pertengahan Bab,yah paling Di Bab 100. kita banyak cerita kan setelah 12 tahun yang akan datang, tepatnya tahun 2024 sampai 2025 sayang. hehehe". yogantara menjelaskan.

"Kok ayank tau sih.?" Tanya puteri penasaran.

"Kan aku di bisiki Authornya, Si author berpesan suruh menyampaikan ini supaya para pengikut setia kita tak gagal faham antara di awal sama di tengah." Jawab Yogantara.

"Kok gitu Sih Thor,Author Jahat Deh" Putri merengek.

Yogantara tersenyum dan mencoba untuk menenangkan istrinya. "Kita terlalu dini untuk dibahas, yank. Kita masih harus menikmati proses kehamilan ini dan mempersiapkan diri untuk menjadi orang tua."

Ia memeluk Putri dan mencium keningnya. "Kita akan memiliki waktu yang cukup untuk membicarakan tentang nama anak kita. Sekarang, mari kita fokus pada kesehatan dan kebahagiaan kita."

Putri masih terlihat sedikit marah, tapi ia juga tidak bisa menahan senyumnya. Ia memandang Yogantara dengan mata yang lembut dan berkata, "Baiklah, sayang. Tapi jangan lupa, kita harus memilih nama yang bagus untuk anak kita!"

Yogantara tersenyum dan memeluk Putri. "Haha, kamu benar sayang. Mari kita nikmati proses kehamilan ini dan biarkan cerita kita berlanjut secara alami. Kita bisa melanjutkan cerita kita di episode selanjutnya, saat anak kita sudah besar nanti."

Putri tertawa dan memeluk Yogantara kembali. "Baiklah, sayang. Mari kita nikmati saat-saat ini dan biarkan cerita kita berlanjut dengan sendirinya."

Mereka berdua kemudian duduk di sofa, memeluk dan menikmati saat-saat bahagia mereka. Mereka tahu bahwa cerita mereka masih panjang dan bahwa mereka akan memiliki banyak petualangan dan pengalaman bersama di masa depan.

"Gimana kalau berita bagus ini kita sampaikan ke Ayah Dan Ibu.!" Ajak yogan.

"Boleh,. pasti beliau suka dan antusias" jawab putri.

Yogantara langsung mengambil ponselnya dan menghubungi orang tuanya. "Ayah, Ibu... kami punya kabar baik! Putri hamil!"

Di sisi lain, suara ayah dan ibunya terdengar gembira dan terkejut. "Alhamdulillah! Kami sangat bahagia! Kapan kamu akan membawa Putri ke rumah?"

Yogantara tersenyum dan memandang Putri. "Kami akan membawa Putri ke rumah segera, Ayah. Kami ingin membagikan kabar baik ini secara langsung."

Putri juga tersenyum dan memeluk Yogantara. Mereka berdua sangat bahagia dan tidak sabar untuk membagikan kabar baik ini kepada keluarga mereka.

*********

Prayogo dan Bu Marni, serta Pak Muryadi dan Bu Muryati, semua terlihat sangat bahagia mendengarkan kabar tentang kehamilan Putri. Mereka semua tersenyum dan saling memeluk, merayakan kabar baik ini.

"Alhamdulillah, kami sangat bahagia!" kata Prayogo, sambil memeluk Yogantara dan Putri.

"Kami punya cucu" Sahutnya.

"Kami juga sangat bahagia!" tambah Pak Muryadi, sambil memeluk Bu Muryati dan Putri.

Bu Marni dan Bu Muryati juga saling memeluk dan menangis bahagia, merayakan kabar baik ini. Mereka semua merasa sangat bahagia dan bersyukur atas kabar ini.

"Kami harus merayakannya dengan makan-makan!" kata Prayogo, sambil tersenyum.

"Benar! Kami harus merayakannya dengan besar!" tambah Pak Muryadi.

Mereka semua kemudian memutuskan untuk merayakan kabar baik ini dengan makan-makan dan merayakannya bersama-sama.

"Hari ini juga kita siapkan semuanya. kita undang tetangga dan tokoh adat, kita Syukuran." Muryadi

Pak Muryadi punblalu mengundang mereka untuk makan malam bersama. "Mari kita merayakan kabar baik ini dengan makan malam bersama! Bu Muryati sudah memasak makanan favorit kita semua."

Yogantara dan Putri tersenyum dan menerima undangan tersebut. "Terima kasih, Pak Muryadi! Kami sangat senang bisa merayakan kabar baik ini bersama-sama."

Prayogo dan Bu Marni juga menerima undangan tersebut dan bersama-sama mereka semua menuju ke rumah Pak Muryadi untuk makan malam bersama.

Saat mereka tiba di rumah Pak Muryadi, aroma makanan yang lezat sudah tercium dan membuat perut mereka semua lapar. Mereka semua duduk di meja makan dan menikmati makanan yang sudah disiapkan oleh Bu Muryati.

Bu Muryati benar-benar telah mempersiapkan hidangan yang lezat untuk acara sukuran tersebut. Ingkung ayam Jawa 4 yang dibuatnya terlihat sangat menggugah selera, dan nasi uduk yang disajikan bersama lauknya membuat semua orang merasa lapar.

Para tetangga yang dibundang untuk datang merestui acara sukuran tersebut mulai berdatangan, dan mereka semua terlihat sangat bahagia dan bersyukur atas kabar baik tentang kehamilan Putri.

Pak Modin Tubiyo, yang merupakan tokoh agama di daerah tersebut, kemudian memanjatkan doa kepada Tuhan untuk memohon restu dan perlindungan bagi Putri dan bayi yang sedang dikandungnya.

"Ya Allah, kami memohon restu dan perlindungan-Mu bagi Putri dan bayi yang sedang dikandungnya. Berikanlah mereka kesehatan, kebahagiaan, dan keselamatan. Amin."

Semua orang yang hadir kemudian mengulangi doa tersebut dan memanjatkan syukur kepada Tuhan atas kabar baik tersebut.

Di malam itu, keluarga Prayogo dan Muryadi duduk bersama di ruang tamu, bercengkerama dan berbincang bersama. Mereka semua terlihat sangat bahagia dan santai, menikmati kebersamaan dan suasana yang hangat.

Prayogo dan Muryadi duduk di sofa, berbincang tentang masa lalu dan kenangan mereka. Mereka tertawa dan bersenda gurau, mengingat kembali masa-masa indah yang telah mereka lalui.

Bu Marni dan Bu Muryati duduk di sebelah mereka, berbincang tentang resep masakan dan tips-tips mengurus rumah tangga. Mereka berdua terlihat sangat akrab dan dekat, seperti saudara yang sangat dekat.

Yogantara dan Putri duduk di sebelah mereka, berbincang tentang rencana masa depan mereka. Mereka berdua terlihat sangat bahagia dan bersemangat, menantikan kelahiran bayi mereka.

Semua orang yang hadir di malam itu terlihat sangat bahagia dan santai, menikmati kebersamaan dan suasana yang hangat. Mereka semua merasa sangat bersyukur atas kebahagiaan dan kesempatan yang mereka miliki.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!