CINTA DARI DULU

"Jo apa kau sudah siap?" ucap Dandy sambil membuka pintu ruangan kerja Jonathan

"Mmmmm sudah Dan, ayo kita berangkat" Ucap Jonathan ambil meraih jas dan tas kerja nya dan kemudian pergi meninggalkan ruangan itu menuju mobil yang sudah menunggu di lobby kantor.

Hari ini Jonathan akan menemui kliennya di kawasan Danau Toba yang memiliki waktu tempuh empat jam dari kota tempat tinggal mereka di kota Medan. Jonathan dan Dandy kali ini menjadi tim kuasa hukum dari keluarga kasus pembunuhan yang setelah mereka selidiki, kasus ini merambat pada kasus korupsi dan pencucian uang oleh seorang pejabat di kota itu.

Jonathan tampak sibuk dengan ponsel nya sejak saat mereka meninggalkan kantor tadi.

"Halo.." Ucap seseorang wanita di telfon.

"Hari ini aku ada penyelidikan kasus di luar kota. Mungkin akan selesai sore dan akan sampai malam hari rumah" Ucap Jonathan dengan datar

"Oooo Okey, bersama dengan siapa?"

"Dandy"

"Oke. Selamat bekerja. Hari-hati" Ucap seorang wanita yang ternyata ialah Elia istri Jonathan. Kemudian Jonathan memutuskan sambungan telfon tanpa membalas perkataan Elia.

Dandy yang sedang mengemudikan mobil di sebelah Jonathan hanya bisa mengulum senyumnya. Ia merasa senang dan berpikir bahwa rumahtangga sahabatnya sudah membaik. Paling tidak Jonathan tidak harus mengalami penyesalan dulu seperti drama pernikahan yang alami sebelumnya.

"Ada apa dengan mu?" Tanya Jonathan melihat Dandy

"Baru kali ini aku melihatmu ijin pada seseorang" ledek Dandy

"Aku hanya memberitahukan yaa... Tidak ijin. Aku bebas melakukan apapun tanpa harus ijin darinya".

"hmm itu juga" ucap Dandy membenarkan kalimat Jonathan

"Aku melakukannya itu karena dia yang meminta. Daripada dia mengadukanku hal yang tidak tidak kepada keluargaku jadi lebih baik kulakukan saja. Supaya dia tidak punya alasan untuk mengadukanku pada mama" tutur Jonathan dan hanya dibalas anggukan oleh Dandy.

Setelah menempuh perjalanan kurang dari lima jam mereka sampai di sebuah desa yang sepi dan masih sangat asri dan jauh dari perkotaan. Desa itu fipenuhi oleh hutan pinus dan kebun buah naga dan sangat jauh aksesnya dari jalan raya dan sulit mendapatkan sinyal. Tempat ini adalah tempat bekerja korban sekaligus tempat korban meninggal dengan kondisi tertembak dan jari kaki yang terpotong.

Sementara di tempat lain, Elia sangat sibuk berkutat dengan dokumen perjanjian kontak yang harus ia periksa dan approve beserta dengan beberapa dokumen lain.

"Mba El, kita kan ada kedatangan staf baru sementara tim saya sudah sesuai, tenaga dn proyeksi target dari kantor pusat jadi staf yang baru nanti bergabung di tim mba Elia yaa mba". Ucap yang merupakan rekan kerjanya di tempat itu.

"Sebenarnya proyeksi target dan tenaga di tim saya sudah sesuai juga sih bu, tapi kalau memang mau di tempat kan di tim saya juga tidak masalah". Ucap Elia mengetahui maksud rekan kerja sesama supervisor di tempat itu. Sebenarnya Elia bisa menangkap maksud dan tujuan rekannya itu yang keberatan membimbing dan mengajari anak baru.

Pukul 17.20 WIB Elia sudah menyelesaikan pekerjaannya yang berhubungan dengan dokumen. Ia mengambil ponsel nya untuk sekedar melihat-lihat sosial media atau membalas pesan yang belum sempat ia balas sejak pagi tadi dan tak lama kemudian ia menghubungi pak Saul untuk menjemputnya. Ia memang tak buru-buru untuk pulang karena Jonathan juga akan sampai di malam hari sekitar jam sembilan jika sesuai dengan apa yang dikatakan suaminya di telfon tai pagi. Biasanya di jam segitu suaminya itu sudah makan malam ddi luar jadi Elia memang tidak memasak untuk makan malam untuk nya.

********

Setelah melakukan penyelidikan di daerah ditemukanya mayat korban dan melakukan beberapa interview dengan beberapa orang di desa yang tidak jauh dari perkebunan tersebut mereka memutuskan untuk pulang ke kota tempat tinggal mereka.

 Ponsel Jonathan berdering saat ia sedang mengemudikan mobil

"Halo liv?" Jawab Jonathan setelah mengetahui bahwa yang menelepon dirinya adalah Olivia

"Jo, kau sedang dimana?. Apa kau sedang di kantor " tanya Olivia di telfon

"Aku bersama denga Dandy. Kami sedang dalam perjalanan ke Medan Liv."

"Tadi aku ingin memakan opor ayam jdi aku memasak nya. Tapi aku memasak lebih. Jadi aku mau mengajakmu menghabiskan nya" kata Olivia sambil tertawa

" oooo begitu, tapi sepertinya kami akan ke kantor dulu Liv ada yang harus kami kerjakan dan diskusikan di kantor sebelum pulang untuk persidangan besok. Akan terlalu malam jika kami datang ke tempatmu mu. Kau habiskan saja sendiri" ucap Jonathan

"Yang benar saja Jonathan!!. Atau bagaimana jika Kuantan saja ke kantor mu? jadi kalian tak perlu membeli makan malam di luar"

"Baiklah jika tidak merepotkan mu Liv. Sekitar 40 menit lagi jami akan sampai di kantor " ucap jonathan"

" Oke Jo" kata Olivia dan kemudian sambungan telfon terputus.

"Ada apa tanya Dandy.

"Olivia memasak lebih jadi dia akan mengantarkan nya ke kantor untuk makan malam kita. Biarlah... dia juga tidak memiliki keluarga di sini kan" ucap Jonathan sementara Dandy mengerutkan kening nya namun berekspresi biasa saja kemudian.

"Kenapa? apa kau keberatan?. Jika kau keberatan kau tidak perlu memakannya nanti" ucap Jonathan yang menyadari ekspresi Dandy tadi.

"Tidak ada, aku tidak ada masalah dengan itu. Aku juga sudah menghubungi istriku tadi bahwa aku tidak makan dirumah karena akan ke kantor dulu. Tapi Maksudku bukanlah masalah Olivia sudah selesai kenapa dia tidak kembali menetap di Jakarta? bukankah jika dia disana akan lebih berpeluang untuk karir model nya? Ucap Dandy

"Ibunya sedang sakit dan sedang di rawat di Kota Medan jadi untuk sementara waktu memang dia off dari dunia modeling dan mengurus ibunya". Ucap Jonathan yang membuat Dandy mengangguk-angguk. meskipun sudah mengenal Olivia sejak kecil Dandy memang tidak terlalu dekat dan banyak tau mengenai Olivia. Dandy juga sering bertemu denga Olivia karena Jonathan membantu nya dalam beberapa kasusnya terutama kasus penganiayaan mantan pacar nya beberapa bulan lalu.

Setelah mereka sampai di kantor tak lama Olivia juga sampai dengan dua box makanan yang dia bawa untuk Jonathan dan Dandy. Mereka memang langsung melahap makanan itu karena mereka sudah lapar dan sudah menunjukkan pukul 20.40, sudah waktunya untuk makan malam. Tiba-tiba ponsel Jonathan berdering.

"hmmmm" Jonathan menjawab telfon iti

" Sudah dimana?. Apa masih jauh?. " tanya seseorang wanita di seberang telfon yang ternyata ialah Elia.

"Aku sudah sampai di kantor, ada beberapa hal penting yang harus kami siapkan untuk sidang besok" ucap Jonathan

"Oooo baiklah kalau begitu."

"hmmm" ucap Jonathan lalu mematikan sambungan telfon dan kembali meletakkan ponselnya di meja.

"Baiklahhh mari kita selesaikan ini karena pengantin baru sudah di buru pukang oleh istrinya" ucap Dandy jahil

"Tutup mulut mu Dan" ucap Jo dengan tangan dan mata yang sibuk mengarah ke kertas di meja nya.

Sementara itu Olivia yang duduk sofa mengerutkan kening nya. Seperti ada ketidaksukaan disana.

Halooo readers... maaf yaaa update nya agak lama. Harap maklum karna aku masih pemula jadi agak sering nge blank gitu hihihi.

makasih yaaa untuk yang udah support. lopyyiuu