"Anindira seorang wanita yang kehidupannya begitu sempurna, ia sangat cantik, berkulit putih bersih dan karir yang begitu bagus, tetapi satu yang tidak ia punya yaitu CINTA."
"Akan tetapi semua berubah ketika ia bertemu seorang lelaki tampan, gagah, berwajah indo-amerika, lelaki dingin juga tak tersentuh oleh seorang wanita. "
Dapatkah dira menakluk kan hati nya ? Hati yang begitu dingin dapatkah meleleh dengan seorang dira ? Bagaimana kisah selanjutnya, yuk ikuti kisah cinta mereka.
"CINTA KU YANG AKAN MEMBUATMU JATUH CINTA. "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queenmafia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 13
Di Flower cafe
Tibalah elden di flower cafe dan di sini lah elden dengan sindy bertemu. Elden keluar dari mobil mewahnya dengan setelan santainya. Dan sindy yang melihat jika elden sudah datang, dengan sedikit berlari keluar cafe, sindy langsung memeluk elden dengan tiba tiba dan elden sedikit terdorong karena ulah sindy.
"Sin apa apaan kamu, di lihatin banyak orang, bikin malu saja!" ucap elden sambil berusaha melepas kan pelukan sindy
"Kenapa sih el? Nggak apa apa dong di lihat orang kan dulu juga kamu diam saja ketika aku peluk kamu." ujar sindy dengan wajah cemberut.
"Sudahlah sin, itu sudah menjadi masalalu dan aku juga sudah melupakannya." ujar elden sambil berjalan menuju meja yang sudah di pesan sindy. Dan sindy dengan menghentakkan kakinya sambil berjalan di belakang elden. Elden yang tahu itu hanya masa bodo.
"El, aku yakin kalau kamu belum melupakan masalalu kita, tidak semudah itu untuk melupakan aku kan el? " ucap sindy sambil menatap elden.
"Kamu belum pesan makanan? " ucap elden karena melihat meja masih kosong, hanya ada minuman favorit sindy yaitu black tea.
"El, kamu nggak jawab ucapan aku!" ujar sindy dengan rasa sebal karena elden justru mengucapkan perkataan yang lain.
"Pertanyaan macam apa itu sin?! Setelah kamu pergi meninggalkan aku demi selingkuhanmu itu, apa kamu masih pantas untuk menanyakan sesuatu yang nggak penting itu!" ucap elden dengan dingin dan datar
"Sorry el." ucap sindy sambil menunduk dengan suara lirih.
Tanpa menjawab ucapan sindy, el memilih untuk memesan makanan dan memanggil waiter. Dan sang waiter langsung menyodorkan buku menu makanan dan minuman ke elden.
"Silahkan tuan, nona mau pesan apa ?" ucap sang waiter dengan ramah.
"Saya pesan nasi goreng cabe ijo satu dan untuk minumannya coffe latte satu, dan kamu mau pesan apa?" ucap elden dengan menyodorkan buku menu.
"Terserah kamu saja." ujar sindy dengan malas
"Huh! Croffle (croissant waffle) satu." ucap elden sambil menyodorkan kembali buku menu ke waiter.
"Baik tuan, tunggu sebentar ya." ujar sang waiter dengan tersenyum dan langsung pergi.
"Kamu ngajak ketemu aku cuma mau menunjukkan rasa marah kamu sin?" ucap elden tanpa melihat ke arah sindy tapi justru bermain dengan ponselnya
"Ya kamu sih el, kenapa kamu jadi begini sama aku?" ucap sindy sambil memandang elden.
"Sin kita sudah bukan siapa siapa lagi dan tidak ada hubungan apa apa lagi, jadi wajar jika aku berubah dan itu semua kan karena ulah kamu." ucap elden dengan dingin
"Aku tahu el, tapi apa salahnya jika aku ingin menebus kesalahanku sama kamu, aku khilaf el, itu karena kamu kan jarang ada waktu buat aku, kamu sibuk terus, aku jadi merasa kesepian el." ujar sindy dengan pembelaannya
"Salah sindy, aku sudah menjelaskan ke kamu kalau aku sekarang sudah bertunangan dan aku akan segera menikah, lagian untuk kita bersama kembali susah, rasaku untuk kamu sudah hilang dan orang tuaku juga tidak menyukai kamu sin, jadi tolong ini pertemuan terakhir kita, jangan ganggu kehidupan aku lagi." ujar elden dengan menatap sindy
"Aku akan berusaha membuat kamu cinta lagi sama aku el dan untuk orang tua kamu, aku pasti bisa membuat mereka menyukai aku dan menerima aku." ujar sindy dengan memegang tangan elden
"Semuanya sudah terlambat sin." ujar elden sambil melepaskan genggaman tangan sindy
"Belum el, kalau kamu mau menerima aku lagi aku akan berusaha untuk semua itu dan aku akan menemani kamu dalam keadaan apa pun dan tidak akan mengulangi kesalahan yang kedua kalinya." ucap sindy
"Aku sudah berjanji dengan tuhan jika aku akan menikahi anindira dan aku pantang untuk ingkar." ucap elden dengan tegas
"Dan aku juga sudah tidak mencintai kamu lagi." ujar elden kembali.
Belum sempat sindy menjawab ucapan elden, tiba tiba sang waiter datang mengantarkan makanan dan minuman mereka.
"Selamat menikmati tuan, nona." ucap sang waiter dengan sopan dan ramah. Dan mereka hanya mengangguk saja dan langsung menikmati makanan dan minumannya.
• • • • • • •
Di mansion keluarga baskara smith
"Selamat pagi mom, dad." ucap dira sambil tersenyum kepada mereka
"Pagi sayang." jawab mereka serentak
"Bagaimana dengan pekerjaan di kantor kamu nak? " ucap daddy baskara sambil menatap ke arah sang anak
"Baik dad, semuanya berjalan dengan lancar." ujar dira sambil menyiapkan sarapan paginya yaitu sandwich.
Dan daddy baskara hanya mengangguk saja sambil tersenyum puas dengan kinerja sang anak semata wayangnya.
Drrt .. Kring .. Drrt .. Kring
Tiba tiba ponsel daddy baskara berdering dan tanpa menunggu lama akhirnya daddy baskara menerima sambungan teleponnya.
"Hallo sam." ujar daddy baskara dengan tersenyum dan lalu pergi meninggalkan meja makan menuju ruang kerjanya.
"Hallo bas, sedang apa kamu? Maaf kalau aku sudah mengganggu waktu pagimu." ucap daddy abrisam sambil terkekeh pelan.
"Kamu ini bisa saja, kalau tau mengganggu kenapa menelponku sepagi ini?" ucap daddy baskara dengan tertawa. Dan daddy abrisam pun ikut tertawa dengan penuh kebahagiaan.
"Bas, aku akan terbang ke amerika, kamu kan tahu kalau aku sudah menetap di sana dan aku juga sudah terlalu lama meninggalkan perusahaanku, bahkan sekarang asisten ku sudah sangat kewalahan untuk menangani perusahaanku, jadi gimana tentang pernikahan anak kita bas? " ucap daddy abrisam dengan serius.
"Ya kalau begitu sebelum kamu berangkat ke amerika, anak kita harus sudah menikah sam. Gimana kalau menurutmu?" ucap daddy baskara tak kalah seriusnya
"Ya kamu sepemikiran denganku bas, menurutku itu keputusan yang terbaik dan aku rasa mereka juga akan setuju dengan keputusan kita ini." ujar daddy abrisam dengan tersenyum dan tertawa pelan.
"Semoga saja sam, dengan adanya pernikahan mereka akan saling mencintai satu sama lain." ucap daddy baskara
"Iya bas, dan untuk membicarakan hari dan tanggal pernikahannya, aku akan pergi ke mansion mu besuk malam bersama dengan keluarga ku, bagaimana bas ? " ucap daddy abrisam
"Okay sam, aku tunggu kedatanganmu dan keluarga mu di mansion ku besuk malam." ucap daddy baskara sambil tersenyum dan langsung mematikan sambungan teleponnya.
• • • • • • • • •
"Hmm.." Deheman daddy baskara membuat mommy adel dan dira menoleh ke arah sang daddy
"Kenapa dad? Tuan abrisam bilang apa?" ujar mommy adel sambil menatap sang suami
"Tidak ada apa apa mom, tadi sam hanya bilang kalau ia akan segera ke amerika." ucap daddy baskara dengan menatap sang istri
"Loh kenapa buru buru dad? Baru juga sebentar di Indonesia, Terus kapan akan berangkat?" ucap mommy adel
"Itu tergantung dengan acara pernikahan anak kita mom." ucap daddy baskara dengan menatap sang anak
"Uhuk!" Dira yang mendengar ucapan sang daddy langsung terbatuk ringan dan langsung menoleh ke arah sang daddy dan sedikit melebarkan matanya.
Daddy baskara yang melihat reaksi dira hanya memandang sang anak dengan tersenyum sedikit datar, dan melanjutkan bicaranya kembali.
"Abrisam sudah terlalu lama meninggalkan perusahaannya dan ya sudah waktunya ia untuk kembali karena sang asistennya pun sudah kewalahan untuk mengurusi perusahaan kalau hanya sendirian." ujar daddy baskara dan mommy adel hanya mengangguk saja sambil menatap sang anak.
"Terus kapan keluarga tuan abrisam akan kemari dad? Atau akan membicarakan di luar saja? " ucap mommy adel
"Di mansion mom, rencananya besuk malam mereka akan kemari, dan untuk kamu nak, tolong persiapkan dirimu, okay?" ujar daddy baskara dengan menatap ke arah mommy adel dan dira secara bergantian.
Dan dira hanya mengangguk saja sebagai tanda bahwa ia setuju dengan permintaan sang daddy dan mommynya. Setelah itu dira berpamitan kepada orang tuanya untuk pergi ke kantor.
• • • • • • • •
Begitu pun di mansion keluarga abrisam, mereka sedang sibuk membicarakan tentang apa yang tadi di bicarakan oleh daddy baskara.
"Jadi daddy tegaskan sekali lagi el, tolong cintai anindira, jangan sakiti dia, selain dia anak dari sahabat daddy tapi dira juga anak yang baik, sopan, dan daddy rasa dia juga anak yang penyayang." ucap daddy abrisam dengan menatap sang anak. Dan elden hanya mengangguk saja tanpa penolakan
"Dan daddy tidak menerima perceraian apa pun yang terjadi, jadi kalian harus menjaga rumah tangga sebaik mungkin." ucap daddy abrisam kembali.
"Iya dad." ucap elden lalu berdiri dan pamit untuk pergi ke kantornya.
Belum juga melangkah keluar kakinya, aleta sudah menghentikan langkahnya
"Kak, aku mau pergi jalan jalan dengan kak dira, kak el mau ikut nggak? " ucap aleta dengan tersenyum
"Kak el ikutnya lain waktu saja ale, maaf sekarang kam el sangat sibuk." ucap elden sambil mengelus pucuk kepala sang adiknya dan lalu bergegas pergi.
"Huh! Kebiasaan kak el, sibuk terus! " ucap aleta dengan wajah yang cemberut
Mommy audy yang melihat itu langsung pergi menghampiri sang putrinya.
"Tak apa nak, kamu kan tahu kak el memang sangat sibuk, mungkin memang lain waktu nanti, semoga saja nanti kak dira bisa merubah kakakmu yang dingin itu." ucap sang mommy sambil terkekeh pelan dan memeluk sang anak.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
HAPPY READING FRIEND 🤍
Jangan lupa like dan votenya ya 😍
Thank you 😉 salam sayang dari queen mafia 🤍