NovelToon NovelToon
Anak Tersembunyi Sang Kapten

Anak Tersembunyi Sang Kapten

Status: tamat
Genre:Kehidupan Tentara / Cinta Lansia / Menikahi tentara / Tamat
Popularitas:5.5M
Nilai: 4.8
Nama Author: Deyulia

Juara 1 YAAW 2025 periode 1 kategori 2

Setelah lulus SMA, Syafana menikah siri dengan kekasihnya yang baru saja lulus Bintara TNI-AD. Sebagai pengikat bahwa Dallas dan Syafana sudah memiliki ikatan sah. Pernikahan itu dirahasiakan dari tetangga maupun kedinasan.

Baru beberapa hari pernikahan siri itu digelar, terpaksa Dallas harus mengikuti pendidikan selama lima bulan serta masa dinas dua tahun. Mereka berpisah untuk sementara.

"Nanti setelah Kakak selesai pendidikan dan masa dinas dua tahun, kakak janji akan membawa pernikahan kita menjadi pernikahan yang tercatat di kedinasan," janji Dallas.

"Kak Dallas janji, harus jaga hati," balas Syafana.

Namun baru sebulan masa pendidikan, Dallas tiba-tiba saja menalak cerai Syafana. Syafana hilang kata-kata, sembari melepas Hp nya ke ubin, tangan Syafana mengusap perutnya yang kini sudah ditumbuhi janin. Tangis Syafana pecah seketika.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Deyulia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23 Hasil Tes DNA 99% Identik

     "Terimakasih banyak Mbak, Mbak Dais sudah banyak membantu Als." Ucapan Dallas diiringi deraian air mata. Memang sejak kecil mereka selalu bersama dan saling menyayangi. Daisya juga sebagai kakak perempuan, sangat sayang dan pengertian terhadap adik satu-satunya itu. Mereka saling membela satu sama lain.

     "Sudah Als, jangan menangis. Kita sudah ditakdirkan dari sejak kecil harus saling menyayangi dan membela. Kamu saudara satu-satunya Mbak. Kalau tidak ada kamu, dunia ini rasanya sepi," balas Daisya seraya meraih bahu Dallas dan mengusapnya. Meskipun Dallas saat ini sudah berusia 40 tahun, tapi bagi Daisya tetap saja adik kecilnya yang masih harus dibela dan disayang.

     "Cepat segera bawa rambut itu ke klinik dr. Digta. Biar kita tahu bagaimana hasilnya. Sebetulnya tanpa tes DNA, Mbak sudah yakin kalau Sakala merupakan darah dagingmu. Tapi tes ini begitu penting, sebagai bukti nanti di hadapan Syafana," tukas Daisya mengingatkan agar Dallas segera membawa rambut Sakala ke klinik dokter Digta. Klinik terpercaya dan terjamin kerahasiaan pasiennya.

     Dengan langkah kaki yang tegap, Dallas segera menuju mobilnya. Mobil itu pun segera melaju menuju klinik dr. Digta untuk menindak lanjut tes DNA melalui rambut Sakala.

***

Kembali ke Sakala,

     Sakala melajukan motornya dengan kecepatan sedang menuju alamat rumahnya. Hari ini hatinya begitu senang, sebab ia kembali mendapat info untuk tes selajutnya. Meskipun hanya bocoran saat tes bintara tahun lalu, tapi ini sungguh sangat membantu Sakala.

     "Baik banget Pak Dallas, dia juga rela mencukur rambut aku yang jambul. Padahal tadinya mau cukur di tempat cukur langganan," gumamnya diiringi senyum di bibirnya.

     Tiba di pengkolan menuju rumahnya, Sakala berhenti sejenak untuk membeli martabak telor dan manis kesukaan sang mama. Setelah selesai belanja martabak, Sakala segera memacu kembali motornya menuju rumah yang hanya beberapa meter lagi saja.

     Tiba di depan rumah, Sakala langsung masuk ke dalam, tapi sang mama tidak ada di dalam rumah. Sakala tahu sang mama pasti sedang di butik.

     Sakala menuju butik untuk mengajak sang mama menikmati dahulu martabak kesukaannya.

     Dilihatnya sang mama sedang sibuk dengan salah satu pelanggannya. Sakala membiarkan dahulu sang mama menyelesaikan urusannya.

     "Terimakasih Mbak Syafa, saya cocok dengan baju muslimah di butik Mbak. Tidak pasaran tapi modis tapi tidak memperlihatkan lekuk tubuh. Pas seperti yang dipakai Mbak Syafana, terlihat semakin cantik dan muda," puji seorang pelanggan yang sudah kurang lebih setahun menadi pelanggan di butik Syafana.

     "Terimakasih banyak, Mbak. Tentu saja Mbak juga akan sangat cantik dengan gaun muslimah ini. Jangan kapok untuk datang lagi ke butik Syafana," ucap Syafana seraya mengantar kepergian sang pelanggan.

     "Mbak Syafa, apakah besok Mbak Syafa jadi mengirimkan kembali gaun muslimah ke alamat Margatilu, yang di Ciasem?" Belum sempat Sakala menghampiri Syafana, bulek Mimin keburu datang dan memberitahukan maksudnya.

     "Jadi bulek. Tolong segera dikemas dan disiapkan," titah Syafana. Bulek Mimin patuh dan segera berbalik meninggalkan Syafana.

    "Saka, kamu sudah pulang? Ada apa, kenapa kamu sampai menyusul mama? Sepertinya ada kabar gembira nih? Wahhh, kamu terlihat sangat tampan dan rapi. Sepertinya anak mama baru cukuran. Bagus banget hasilnya." Mata Syafana langsung menangkap bayangan Sakala.

     "Iya, Ma. Saka baru saja pulang. Saka ada oleh-oleh untuk Mama. Mama ikut dulu bersama Saka, ayo, mumpung masih hangat," ajaknya seraya menarik lengan sang mama menuju rumah. Syafana terpaksa mengikuti Sakala.

     "Ma, silahkan dinikmati hidangan martabak asin dan manis kesukaan Mama," tunjuk Sakala menuju depan meja.

     Syafana tersentak saat melihat di atas meja itu ada martabak kesukaannya. Ia segera meraihnya dan menyantapnya.

     "Rambut Saka rapi banget. Di mana Saka cukuran? Ini sepertinya sangat lihai tukang cukurnya." Disela makan, Syafana masih penasaran dengan rambut Sakala yang sudah rapi bak tentara baru lulus.

     "Iya, Ma. Yang cukurnya seorang Kapten. Dia meminta Sakala untuk cukuran karena rambut Saka sudah tebal," jawab Sakala diiringi senyum bahagia.

     "Baik banget Kapten itu. Semoga saja kamu bisa seperti Kapten itu. Meskipun pangkat sudah tinggi tapi tetap rendah hati dan tidak sombong," harap Syafana yang langsung diaminkan Sakala.

     "Mama besok mau ke kota Ciasem mengantar gaun untuk pelanggan," lapor Syafana tanpa ditanya.

     "Oh, ya? Mama mau naik apa ke sana, grab atu motor?"

     "Mama naik motor biar pulang pergi cepat," balas sang mama sembari melanjutkan menyantap martabak kesukaannya.

***

     Di tempat berbeda, hanya selang satu hari, Dallas sudah mendapatkan hasil tes DNA rambut Sakala dan rambutnya. Setelah mendapat penjelasan dari dokter Digta tentang hasil tes DNA yang sudah diujinya, Dallas sungguh ternganga. Ia benar-benar terkejut bahagia karena hasilnya sungguh sesuai bayangan.

     "Hasil tes DNA dari rambut ini menunjukkan 99% identik dengan Anda. Jadi, tidak diragukan lagi bahwa anak itu adalah anak biologis Anda," terang dokter Digta seraya memasukkan kembali hasil tes DNA ke dalam amplop. Dallas menerima amplop itu lalu ia masukkan ke dalam tas, untuk dia perlihatkan pada sang kakak.

      Dallas segera meninggalkan klinik dokter Digta dengan hati yang lega. Ternyata benar Sakala adalah anak kandungnya.

     Tiba di depan kediaman Daisya, Dallas segera mengetuk pintu rumah itu.

     "Om Als, masuk Om." Seorang gadis remaja yang masih kuliah semester empat, membukakan pintu dan mempersilahkan Dallas masuk.

     "Bunda mana La?" tanya Dallas pada Lala keponakannya.

     "Bunda masih di toko kue. Tapi, sepertinya sebentar lagi pulang. Bentar, ya, Lala ambilkan minum," ujar Lala seraya bergegas ke belakang. Tidak lama dari itu, Lala datang membawa segelas kopi panas.

     "Om Als, kopinya. Eh, kata bunda kemarin Om Als kedatangan tamu yang wajahnya mirip dengan Om Als, apakah benar?" Lala tiba-tiba bertanya tentang Sakala.

     "Iya," angguk Dallas. Tidak berapa lama, Daisya pun pulang bersama Amira yang selalu ngekor ke mana pun Daisya pergi.

     "Om Alsss." Amira langsung menghambur ke dalam pelukan Dallas, dengan senang hati Dallas meraih bocah lima tahun itu lalu dipangkunya.

     "Amira habis main di bawah terik matahari, ya. Rambutnya bau matahari?" ujar Dallas seraya mencium kepala sang keponakan.

      "Amila kan tadi sudah main prosotan, Om. Jadi, kepalanya bau matahari," jawab Amira lucu.

     "Amira, masuk kamar sama Kak Lala, ya. Bunda mau bicara dulu dengan Om Als."

     Amira merengut, baru saja dipangku Dallas, sang mama sudah menyuruhnya turun. Tapi Lala datang dan langsung meraih Amira dari Dallas.

     Lala dan Amira menjauh dari ruang tamu. Daisya baru bisa leluasa bicara dengan Dallas.

     "Gimana Als, apakah hasil tes DNA itu mirip denganmu?" tanya Daisya penasaran.

     "Benar, Mbak. Hasilnya identik 99% sama dengan Als. Itu artinya Sakala adalah anak kandung Als," ucap Dallas penuh keyakinan, wajahnya kini berseri.

     "Apa Mbak bilang, dia memang darah dagingmu," seru Daisya ikut senang. Kedua kakak beradik itu larut dalam kebahagiaan terkait Sakala yang sudah dipastikan adalah darah daging Dallas.

1
Gio Raraawi
cerita nya gk masuk akal, terlalu norak 🤣
Lina Zascia Amandia: Hehhehe.... jangan gitu, norak juga akhirnya dibaca. Kan namanya cerita fiktik dong Abang ganteng. Tidak masuk akal dikit gpp, kan fiktif...
total 1 replies
Bunda Fariz
Luar biasa
De2130
lucu kak 😅
Lina Zascia Amandia: Makasih byk Kak...
total 1 replies
Dewi Yanti
palig sebel kalo lihat pemeran utama wanita punua sifat ky gini, antar baik polos atau bodoh
RithaMartinE
luar biasa
Sulis
cerita nya bagus..../Good//Good//Good//Good/
Tety Srisn
ka ini belum ada terusan nya ya
bibuk duo nan
kok gede amat kak smpe usia 8 bln, pdhl bayi 5 bln aja udh banyak pernak pernik nya apalagi bayi perempuan kak itu super buwanyakkkk
darsih
KA d tunggu kelanjutan nya
Lina Zascia Amandia: Karya baru udah ada Kak.. cari di profil ya.
total 1 replies
Kakek Awil
terimakasih author sudah menyajikan cerita yg epic saya pribadi sangat suka terbukti saya baca dr awal smpe tamat..cuma memang karena hp berbeda jf saya lanjut bab berikutnya dgn hp yg baru
𝙸𝚗𝚍𝚊𝚑 𝙵𝚊𝚝𝚒𝚖𝚊𝚑
pelajaran buat wanita jgn mau dinikahi diri ..kasihan pihak wanita apalagi punya anak tidak tidak secara negara
Lina Zascia Amandia: Iya betul. Kisah ini hanya sebagai gambaran kecil. Dan sebagai pelajaran agar tdk terjerumus ke dlm pernikahan siri yg merugikan pihak perempuan. Mksh sudah mampir Kak...
total 1 replies
AZTI
keren kak😍😍😍
Lina Zascia Amandia: Makasih banyak Kak. Sehat selalu, ya.
total 1 replies
Kakek Awil
waaahh sepertinya pak kapten berhasil niih nanem bibit unggul yg kedua
Lina Zascia Amandia: heheheh,,,,pasti.
total 1 replies
Kakek Awil
tunggu Ampe shakala punya adek thoor tamatnya
bibuk duo nan
kok aku jd deg degan baca part kelanjutannya
Lina Zascia Amandia: Hehehe..... tenang Kak... jangan deg degan.
total 1 replies
Arbaati
luar biasa
Lina Zascia Amandia: Makasih Kak.
total 1 replies
ayu cantik
suka
Lina Zascia Amandia: Makasih Kak.
total 1 replies
Adel Sahara
seruu
Arbaati
enak banget ya, habis nanam benih, di cerai terus minta maaf
Nur Halima
Luar biasa
Lina Zascia Amandia: Mksh byk Kak..
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!