Bersama Sistem

Mendengar apa yang dikatakan oleh orang itu semuanya langsung tertarik untuk melihat apa yang akan didapatkan oleh Ryan selanjutnya dari permainan tebak dadu itu.

Dia adalah salah satu Raja Judi di kota ini maka tentu apa yang diucapkan olehnya pasti akan langsung diperhatikan oleh orang lain jika ditempat seperti ini khususnya.

Sementara untuk Rio, John dan beberapa anak buahnya hanya menyaksikan aksi heroik Ryan itu dari jauh sambil terus mengawasinya dengan sikap waspada.

"Bagaimana bos? Apakah kita juga akan mendekati guru besar?" tanya si John.

"Tidak perlu! Kita cukup melihatnya dari sini saja. Dan jika memang ada yang berani macam-macam dengan guru besar, barulah kita akan bertindak!" jawab Rio.

"Baik Bos! Aku mengerti!" ucap John.

Mereka akhirnya tetap duduk di tempat itu dan hanya terus mengawasi keadaan atau kondisi Ryan.

Sementara untuk Ryan sendiri saat ini dia yang tahu bahwasanya sudah menjadi pusat perhatian semua orang, dia hanya tersenyum santai sambil duduk di samping Lintang.

"Saudara Rian, apakah anda ingin aku pesankan minum?" tawar Lintang seperti istri yang baik kepada Ryan.

"Ohoo.. Boleh-boleh!" jawab Ryan sambil mengangguk-anggukkan kepalanya.

Lintang pun pergi untuk memesankan minum. Dalam hatinya, sebenarnya Lintang cukup khawatir dengan keadaan Ryan. Karena meskipun dia adalah seorang guru besar di geng motor tengkorak hitam, tapi tidak memungkinkan bahwa masih akan ada orang yang akan berbuat tidak baik kepadanya setelah ini.

Melihat seseorang yang datang menghampirinya. Dia tetap tersenyum dengan santai dan duduk di meja dimana dia bermain.

"Halo Tuan! Perkenalkan namaku Bambang!" ucap pria itu sambil duduk didekat Ryan.

"Ryan!" jawab Ryan singkat.

"Apakah Tuan Bambang ini akan ikut juga?" lanjut Ryan bertanya.

"Tentu!" jawab Bambang dengan santai. Dia lalu meminta seseorang yang ada dibelakangnya yang mana adalah asistennya untuk memasang taruhan berupa chip emas yang cukup banyak.

"Oh.. Bos Bambang juga akan ikut bermain disini?" tanya si Bandar.

"Tentu saja! Aku melihat di sini cukup meriah dan menarik!" jawab Bambang tersenyum.

"Baiklah.. Mari kita mulai lagi!" ujar si Bandar.

Si Bandar lalu mulai mengocok dadu yang ada didepannya itu selama hampir dua menit sebelum meletakkannya diatas meja.

"Seperti biasa, aku akan menjadi yang terakhir!" ucap Ryan.

"Baik!" ucap Bambang dan si Bandar.

Bambang lalu menebak angka Dadu yang akan keluar itu dengan angka 3 3 6. Sementara Ryan, dia masih saja diam seperti seseorang yang sedang berfikir sebelum menebak angka yang akan keluar. Padahal aslinya Ryan sedang berbicara dengan Sistem.

Hampir 3 menit Ryan diam. Hal itu membuat Bambang dan si Bandar menjadi tersenyum. Hal itu membuat Bambang dan si Bandar berpikir bahwa Ryan cukup waspada dengan uangnya yang mungkin saja akan segera menghilang. Sementara Lintang sudah kembali duduk ditempatnya juga menjadi ikut tegang.

"3 6 6!" ucap Ryan tiba-tiba.

Semua orang menjadi tegang saat Ryan sudah menyebutkan angkanya. Angka yang disebutkan oleh Ryan itu cukup berdekatan dengan angka yang disebutkan oleh Bambang.

Ryan berpikir bahwa Si Bambang ini cukup akurat dalam penebangannya namun sedikit meleset. Ryan belum mengetahui bahwa Bambang adalah raja judi di kota tempat dirinya tinggal.

Beberapa orang yang ikut juga sudah menebak angkanya masing-masing. Ada yang menyebutkan angka 4 2 1. Dan ada pula yang menyebutkan angka 6 5 1.

"Apakah kalian sudah yakin dengan tebakan kalian?" tanya si Bandar.

"Tentu!" jawab semuanya termasuk Ryan dan Bambang.

Semua orang menjadi diam saat si bandara menanyakan hal itu kepada para pemain. Suasana di tempat itu menjadi sangat sunyi dan tegang. Bagaimana tidak? Jika salah satu diantara mereka ada yang bisa menebak angka dadu yang akan keluar, khususnya untuk Ryan atau Bambang maka si Bandar akan langsung gulung tikar menutup lapaknya.

Perlahan si Bandar membuka kotak penutup dadu itu.

"Angka yang keluar adalah.." ucap si Bandar menghentikan ucapannya dan mengangkat kotak itu yang membuat jantung beberapa orang berdetak dengan kencang termasuk Ryan itu sendiri.

"3 6 6 atau 6 3 6 atau 6 6 3!" lanjut si Bandar dengan lemas.

Sebuah tawa bahagia langsung pecah dari Ryan. Dia kembali memenangkan taruhannya untuk yang kedua kalinya. Sementara wajah masam langsung terpampang dari Bambang dan si Bandar beserta beberapa orang yang ikut bermain. Khususnya untuk si Bandar, dia telah rugi besar dan sepertinya terpaksa harus gulung tikar kali ini.

Tertawa terbahak-bahak karena senang. Bagaimana tidak Sebelumnya dia memasang taruhan 50 chip emas, 100 chip perak dan 75 chip perunggu. Dengan kemenangannya kali ini itu berarti Ryan telah mendapatkan dua kali lipat beserta taruhannya yang dikembalikan.

Total kemenangan Yang diraih oleh harian kali ini adalah 100 chip emas, 200 chip perak dan 150 chip perunggu. Ditambah dengan milik Ryan sendiri sebelumnya maka totalnya adalah 150 chip emas, 300 chip perak dan 225 chip perunggu. Jika diuangkan maka Ryan telah memenangkan perjudiannya kali ini sebesar 3 miliar 225 juta. Sungguh kekayaan yang didapat dengan cara sangat mudah!

Rio, John dan beberapa anak buahnya langsung berdiri dari tempat duduknya dan mendekat ke arah Ryan. Mereka takut guru besar mereka akan ada yang membuat suatu perkara yang tidak diinginkan.

Melihat kelompok geng motor tengkorak hitam mendekat ke arah Ryan, orang-orang yang hendak berbuat buruk kepada Ryan langsung menghentikan niatnya. Mereka baru ingat bahwa pemuda yang menang taruhan itu sebelumnya sangat dihormati oleh orang-orang dari geng motor tengkorak hitam itu.

"Sepertinya anda menang banyak kali ini guru besar Ryan!" ucap Rio yang sudah ada dibelakang Ryan.

"Ohoo.. Sepertinya begitu!" jawab Ryan sambil tersenyum manis.

Raja Judi Bambang juga ikut tersenyum saat mendengar jawaban dari Ryan. Dia memang dirugikan kali ini. Namun uang yang sebelumnya ditaruhkan bukanlah apa-apa untuk seorang Raja Judi seperti dirinya.

Ya! Anggap saja itu adalah sebuah sedekah atau penarik kemenangan untuk permainan-permainan yang akan datang yang akan dia mainkan. Sial! Raja Judi sedang bersedekah!

"Baiklah Tuan Ryan! Apakah anda ingin bermain lagi bersamaku dengan permainan yang lebih seru lagi?" tanya Bambang.

"Tentu!" jawab Ryan santai karena memang inilah misi yang diterimanya dari Sistem.

Namun jika mereka tahu bahwa pemuda antah berantah ini sedang dalam misi menggulungkan tikar para bandar penjudi ditempat ini, maka mereka pasti akan muntah darah tidak percaya.

"Baik! Tapi minimal taruhan disana adalah 1 milyar! Apakah tidak memberatkan?" tanya Bambang seolah sedang mengejek.

"Tentu saja tidak! Bahkan jika itu 3 milyar sekalipun, aku akan tetap ikut!" ucap Ryan dengan santai.

"Menarik! Mari ikut denganku! Kita akan bermain permainan yang sesungguhnya!" ujar Bambang dengan tersenyum ramah dan mengajak Ryan untuk mengikutinya.