Bagaimana rasanya menjalani pernikahan tanpa adanya cinta? Hana terpaksa menerima tawaran seseorang untuk menjadi istri dari anaknya karena hutang-hutang sang Ayah. Reputasinya sebagai model hancur karena Ibu dan adik tirinya.
Belum lagi ketidak perawanannya yang menjadi duri tajam yang terus menerus diungkit Kenaan Atharis, suami arogan yang selalu berlaku sesuka hatinya.
Disaat Hana berharap menikah adalah jalan lepas dari derita, Kenaan justru menganggapnya bak kertas kotor yang pantas dibuang.
Bagaimana akhir kisahnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mimah e Gibran, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23 - Pertemuan Mira dan Hana
"Kau sungguh menganggapku seperti itu? Menganggapku wanita matre yang hanya menginginkan harta Papamu?" Mira menatap Hana lekat. Meski mungkin sang anak tiri tak akan mempercayai semua perkataannya.
Kenaan ingin menyela, akan tetapi melihat raut wajah Hana yang tak mengenakkan membuat ia memilih diam lebih dulu.
"Menurut Mama? Bukankah kenyataannya seperti itu? Jika tidak, kenapa harus repot-repot menjebakku dengan memperalat kepolosan Velys?"
"Aku punya alasan Hana! Tapi dibalik itu, pikirkan Papamu," mohon Mira. Karena saat ini ia membawa Arman tinggal di rumah sederhananya sewaktu masih hidup berdua dengan Velys.
Mira memijat pelipisnya, memaksa Hana menolongnya memang bukan hal yang mudah mengingat kesalahan fatal yang telah dilakukan.
Flash back on,
"Apa-apaan ini, kenapa kalian tidak sopan masuk ke rumah orang?" pekik Mira saat mendapati tamu beberapa pria berbadan tegap memakai jas hitam.
"Rumah ini sudah dibeli oleh Tuan kami," ujar salah seorang membuat Mira mengernyitkan dahi. Ia pikir kedatangan seseorang kemarin memberi peringatan karena salah alamat. Tak disangka, rumah yang saat ini ia dan Arman tempati telah dijual.
"Maksud Anda?" tanya Mira.
"Maksud saya, Tuan kami sudah membeli rumah ini dari Nyonya Melysa. Jadi, lebih baik anda berkemas. Waktu satu jam saya rasa cukup sebelum kami memaksa anda keluar dengan cara tidak terhormat!"
Mira menghela napas, ia berusaha menghubungi Velys juga Hana. Tak ada respon sama sekali. Dengan berat hati ia terpaksa memberitahu Arman.
"Mas, rumah ini sudah dijual Melysa, kita tidak punya apa-apa lagi sekarang! Aku sudah bilang sama Art kita untuk pulang kampung! Dan kita harus berkemas sekarang," ujar Mira panjang lebar.
"Apa? Dijual Melysa?" Arman terkejut, seketika ia membuka lemari pakaiannya. Mengambil kotak yang terletak dibawah tumpukan baju.
Arman dengan tak sabar membukanya.
Betapa terkejut saat melihat sertifikat rumah sudah raib tak berada di tempatnya.
Tahun-tahun berlalu, kenapa Arman tak menyadari kepicikan mantan istri saat pergi? Kenapa ia begitu percaya bahwa mereka hanya sekedar berpisah dan ia tak akan mengambil apapun?
"Ada apa, Mas? Jadi benar mantan istrimu pergi membawa sertifikatnya?" tanya Mira.
Arman mengangguk lesu, ia tertunduk sementara Mira bingung harus bagaimana sekarang.
Velys setelah mendapatkan banyak uang ia memilih tinggal di apartemen, sementara Mira masih setia di sisi Arman meskipun laki-laki itu tak lagi bekerja dan hanya mengandalkan keuntungan saham perusahaan yang dikelola keponakannya.
"Mas, ayo kita temui Hana dan Kenaan. Hanya mereka satu-satunya harapan kita sekarang. Velys susah sekali dihubungi!" ajak Mira.
Arman mengangguk, ia mengemasi barang-barang penting yang bisa dibawa lalu menyeret kopernya bersama sang istri.
"Pa, lebih baik ke rumah lamaku! Anak-anak, biar nanti aku yang menemui mereka. Bagaimana?" tanya Mira.
"Kamu nggak marah?" tanya Arman.
Mira menggeleng, "aku sudah terbiasa hidup susah dari awal. Memang, aku sempat terlena dengan kemewahan setelah menjadi istrimu, Pa! Aku merasa menjadi wanita sempurna, wanita yang disayangi dan diratukan bukan hanya dengan kata sayang dan cinta, tapi juga materi yang cukup. Tapi akhir-akhir ini aku sadar kalau sikapku sudah terlewat batas. Aku bahkan memanfaatkan Hana demi hutang-hutangku."
"Hutang kita!" ralat Arman.
Mira pun akhirnya menemui Hana di rumah besannya. Namun, yang ia temui hanyalah Marry. Meski enggan, Mira akhirnya menceritakan masalahnya pada Marry berharap sang besan mau memberikan bantuan.
Flash back off.
"Hana, kalau kamu tidak percaya! Kamu bisa mengunjungi rumah. Disana sudah ada penghuni baru. Atau kamu bisa datang ke rumah Mama," ujar Mira akhirnya dengan pikiran yang sudah buntu.
"Ehm, Ma! Jangan khawatir, aku akan menyiapkan hunian baru untuk kalian." Kenaan melirik Hana sekilas.
"Ini, ini alamat rumah barunya! Besok kami akan bantu Papa dan Mama pindahan." Kenaan mengirimkan alamat rumah yang telah dibelinya untuk sang mertua ke nomor ponsel Mira.
"Makasih banyak, Kenaan!" ujar Mira sungguh-sungguh. Melihat Hana hanya diam tanpa ekspresi membuat perasaan Mira tak enak. Lantas, ia meminta bicara empat pada dengan sang putri.
Kenaan pun mengangguk, ia membiarkan Mertua dan Istrinya bicara dari hati ke hati.
"Hana, kamu tahu apa yang pertama kali aku pikirkan saat menerima lamaran Papamu?" tanya Mira.
"Mungkin karena Papa kaya," jawab Hana tanpa ekspresi.
Mira tersenyum miris, "mungkin. Awalnya aku mengira kamu adalah gadis yang malang seperti Velys. Kalian adalah dua nasib dalam versi berbeda. Kamu ditinggalkan Mamamu dan Velys ditinggalkan Ayahnya!"
"Lalu? Apa yang membuat Mama berubah dan malah bersikap buruk padaku?"
Mira menghela napas kasar. "Karena Mamamu! Wajahmu sama persis seperti Mamamu, saat aku menyadari hal itu. Aku mulai membencimu! Terlebih saat Velys dan kamu menyukai laki-laki yang sama. Hal itu mengingatkanku pada Melysa mamamu."
Mira menjeda perkataannya, lalu memalingkan wajah.
"Di dunia ini, sangat jarang sekali orang ikhlas. Ikhlas yang sebenarnya hanyalah terpaksa lalu terbiasa. Seperti halnya Papamu, kita menikah disaat perasaan Papa pada Mamamu belum usai, bagaimana rasanya diposisiku kamu tentu sudah bisa merasakannya bukan? Padahal, sedari awal aku punya prinsip. Ketika aku mencintai seseorang, aku akan mencintai apapun yang ia punya termasuk anaknya," ujar Mira panjang lebar. Tak terasa sudut matanya mulai berair dan hal itu tak luput dari pandangan Hana.
"Aku mulai berubah, aku mulai seenakku sendiri. Menghabiskan uang, melakukan hal sesukaku tanpa perduli apapun! Aku bahkan sempat ingin memanfaatkan Suamimu karena pernikahan kalian."
"Ma, aku--"
"Tak apa Hana. Kamu memang pantas membenciku bahkan tak mempercayaiku!"
"Mama, cukup! Aku percaya. Aku tahu Mama sebenarnya orang yang baik. Jujur, awalnya aku berfikir ini hanya akal-akalan Mama untuk mendapatkan uang. Dalam hatiku berfikir, Mama sedang berdrama tentang sertifikat itu. Bisa jadi Mama sendiri yang menjualnya lalu menyalahkan Mama kandungku tapi..."
"Tapi yang dikatakan Mama Mira benar adanya, Hana! Aku sudah menyelidikinya bersama Marvin. Memang Mama kandungmu yang menjual rumah itu di pelelangan. Dan kamu tahu, Mamamu resmi menikah dengan Papanya Arka saat kita berada di Surabaya!"
Deg.
Hana tertegun dan syok, bagaimana mungkin Mamanya bisa mengenal Papanya Arka?
Lalu sekelebat perkataan Arka tentang dirinya adalah rumah kedua setelah rumah pertamanya hancur membuat Hana mendadak dilanda pening.
Ia paham, Arka adalah anak broken home sama seperti dirinya. Namun, Hana masih tak menyangka kalau wanita yang jadi perusak rumah tangga kedua orang tua Arka adalah Mamanya, mama kandungnya.
Merasa Hana hanya diam saja setelah mendengar penjelasan Kenaan. Mira memberi kode pada sang menantu agar menenangkan putrinya.
"Hana, tidak ada manusia sempurna di dunia ini." Mira mengusap pundak putrinya.
"Ma,--"
"Masih ada aku, aku juga Mamamu! Mulai sekarang, jadikan Mama bukan hanya Ibumu tapi juga temanmu, kakakmu atau sahabatmu!"
Hana tersenyum dan berusaha menahan tangisnya. Meski sia-sia, cairan bening itu lolos dari sudut matanya. Kenaan mengusapnya dengan lembut.
"Tak apa, setelah ini kalau mau menangis pun menangis saja."
BETUL KATA LO, LO HRS JGA PRASAAN KENAAN, JGN SMPE KENAAN YG SDH MULAI JDI BAIK, KMBALI JDI IBLIS KEJAM.. DN INGAT JUGA SLALU PESAN MMA MARRY....
SI ALBERT DPT SIAL DGN SELINGKUH DN MNIKAHI MELYSA
TPI GK APA2 ANAK PRTAMA NYA KGUGURAN,, KRN HSIL PERZINAHAN, DMN BENIH ARMAN BRCAMPUR ALKOHOL, DN HANA JUGA PNGARUH OBAT PRANGSANG, YG MNA MNGKIN BSA PNGARUHI TUMBUH KMBANG BAYI.. SKRG SDH SAH SUAMI ISTRI, JDI BSA BUAT KMBALI DGN HALAL..