21+
Pernikahan yang dianggapnya sempurna telah ternoda dengan pengkhianatan , membuat Yuda seakan mati rasa dan tak percaya lagi dengan yang namanya cinta .
Tapi ...demi sang buah hati yang begitu merindukan sosok seorang ibu , ia rela melakukan apapun , bahkan untuk membuat perjanjian pernikahan dengan seorang wanita yang baru dikenalnya .
Apa ia bisa menerima orang yang baru dikenalnya untuk menjadi ibu baru anaknya ?
Atau ia akan mempertahankan cintanya hanya untuk seseorang yang pernah sangat menyakitinya ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon difadipho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 23
" Ma ...Mamanya Pak Arya sama Sasa mau kesini ." Luna menghampiri Mamanya yang sedang menyiapkan pesanan .
Setelah selesai menata nasi box nya , Luna mengambil kresek besar dan mengemas nasi box nya disana .
Mama menatapnya ." Mau ngapain ?"
" Nggak tahu ,katanya cuma main aja ."
Luna menaruh dua kresek besar berisi 10 box nasi pesanan di atas meja ,menunggu di ambil ojek online .
Mama tak menjawab , masih sibuk dengan ponselnya , melihat aplikasi ojek online yang tadi di pesannya .
" Ma ...tapi nanti jangan bahas soal hutang itu ya di depan ibunya Pak Arya ."
Mama menatapnya ,lalu menaruh ponsel di meja .
" Memangnya kenapa ?"
" Aku nggak enak aja , soalnya Pak Arya pasti nggak cerita soal ini ke Mamanya ."
Sebuah motor masuk ke teras , rupanya ojek online yang mau mengambil pesanan nasi box nya sudah datang .
Luna bergegas mengambil kresek yang di meja dan memberikannya ke driver .
" Makasih Mbak ."
Selesai , begitu motor itu keluar teras ...sebuah mobil masuk .
Ia tahu siapa yang datang karena kemarin mobil itu juga yang mengantarkannya pulang .
" Itu ibunya bos kamu ?" Tanya Mama .
Luna mengangguk , lalu berjalan ke depan dan setelah parkir , pintu belakang terbuka .
" Tanteeee ..." Sasa berlari keluar dan langsung memeluknya .
Bu Karina keluar setelahnya dan berjalan menghampiri mereka .
Mama bergegas mendekat .
" Maaf Bu kita mendadak datangnya , jadi merepotkan ." Sapa Bu Karina .
Mama mengulurkan tangan dan mereka bersalaman .
" Mari silahkan masuk ,maaf rumahnya masih berantakan ."
Lalu mempersilahkan mereka ke ruang tamu .
" Sasa salaman dulu sama Oma ." Perintah Karina .
Sasa mengangguk dan berjalan mendekat . " Oma ...Mamanya Tante Luna ya ?" Tanya Sasa polos .
Mama mengangguk ." Iya ...Sasa boleh panggil Oma Widya ."
Sasa lalu memeluknya , membuat Mama sedikit heran . Melihat anak kecil ini bisa langsung terlihat dekat .
" Oma ikut main ke rumah Sasa aja ." Ajaknya lagi .
" Iya lain waktu ya ...kan Oma harus jualan itu ." Mama menunjuk warung di depan .
" Bu maaf , Sasa memang begitu kalau sudah merasa dekat dengan seseorang ." Seru Bu Karina .
" Ah nggak papa ...saya senang kok , Sasa anaknya lucu ." Mama mencubit pipinya , Sasa tersenyum lebar .
Luna berdiri berniat membuatkan minuman .
" Tante ...aku ikut ."
Luna mengulurkan tangan dan menuntun Sasa ke dapur .
***
" Bu Widya ..."
Panggil Karina .
" Iya ."
" Saya minta maaf kalau ini terkesan mendadak , masalahnya Luna juga baru kenal dengan keluarga kami ."
Widya tersenyum . " Iya saya paham soal ini ."
Karina menatapnya serius ." Tapi ..nggak tahu kenapa saya merasa langsung cocok sama Luna ...mungkin karena kedekatannya dengan cucu saya ."
Widya mengangguk .
" Apa Luna sudah cerita semua ke Ibu ?"
" Sudah Bu ."
Karina diam sebentar . " Saya sangat berharap Luna bisa menerimanya , tapi ..saya juga tidak memaksa kalau memang Luna punya pilihan lain . "
" Iya Bu ...saya juga ingin menyerahkan semua keputusan ke Luna , karena bagaimanapun nanti dia yang menjalani sendiri ."
Karina mengangguk setuju ." Saya juga ingin semuanya di pikirkan lebih matang , karena Arya sendiri sudah pernah gagal dalam rumah tangganya ."
" Iya Bu ...nanti saya coba bicara lagi dengan Luna , semoga apapun keputusannya nanti akan menjadi yang terbaik buat semuanya ."
Karina tersenyum . " Terima kasih banyak Bu ...saya sangat berharap kita bisa menjadi sebuah keluarga ."
Sementara di dapur , Sasa terus berceloteh , sambil melihat Luna menyiapkan teh hangat di atas nampan .
" Tante ...kemarin aku dengar Oma lagi ngomong sama Papa ."
Luna menatapnya sebentar ." Ngomong apa ?"
" Ngomongin Tante .."
Luna mengernyitkan alisnya ." Oh ya ..ngomongin apa ?"
" Oma bilang ...kalau Tante mau jadi Mamanya Sasa ."
" Oma ngomong gitu ?" Tanya Luna kaget .
Sasa mengangguk mantap .
Luna hanya diam . Kenapa Bu Karina bisa bicara begitu ...bukannya hal ini belum pasti juga .
Keputusan Mamanya juga sangat penting sekarang .
Meski ia bisa saja langsung menerima ...bukan hanya karena masalah hutang itu , tapi di sisi lain , ia juga merasa kasihan dengan Sasa .
Melihat sorot matanya yang penuh harapan itu selalu membuatnya merasa ingin dekat dengan gadis kecil yang memang baru beberapa hari saja dikenalnya .
Apalagi mengingat apa yang terjadi dengan kedua orang tuanya . Memang ia hidup dengan harta yang berlimpah , tapi tetap saja ada yang kurang ...kasih sayang Mamanya yang terenggut dari hidupnya .
Apa memang keputusan ini yang memang harus diambilnya ..
1 Tahun ...
Waktu yang cukup lama sekarang , mungkin nanti bisa menjadi sangat singkat saat kedekatannya dengan keluarga itu lebih terjalin erat .
Rasanya ia tak perlu memikirkan bagaimana akhirnya nanti , mungkin memang ini takdir yang harus dilewatinya .
" Tante ..." Panggil Sasa lagi .
" Iya ."
" Tante mau kan jadi Mamanya Sasa ?"
Luna hanya tersenyum , lalu berjalan ke depan dengan nampan di tangannya .
Sasa mengikuti di belakangnya .